DAFTAR ISI
1.
Karakteristik Umum................................................................................................... 2
2.
3.
4.
5.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Efek Asam Benzoat Pada Escherichia coli (Bakteriostatik; Aktivitas Bakterisidal) dan
Staphylococcus aureus ( Bakteriostatik; Aktivitas bakterisidal)..................................................................4
Gambar 2. Penghambatan Aspergillus niger oleh Asam Benzoat; Asam p-hidroksibenzoat propil ester dan
Asam Sorbat................................................................................................................................................4
Gambar 3. Struktur Benzoat dan Senyawa Turunannya...............................................................................5
Gambar 4. Reaksi Pencoklatan Enzimatis...................................................................................................6
Gambar 5. Mekanisme Metabolisme Benzoat Dalam Tubuh (Betaria, 2012)..............................................7
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kadar Maksimal Benzoat Pada Beberapa Produk Pangan.............................................................3
Tabel 2. Pengaruh pH Pada Disosiasi Asam Benzoat...................................................................................4
1
Yeremia Adi Wijaya 2013 Food-Chem Studio
1. Karakteristik Umum
Asam benzoat/ asam benzene karboksilat/ asam phenil karboksilat
(C7H6O2 atau C6H5COOH) merupakan suatu senyawa kimia yang umum
digunakan sebagai bahan pengawet yang dianggap GRAS oleh FDA, dan
secara kimia dapat dihasilkan melalui oksidasi fase cair dari toluena (Srour,
1989; WHO, 2000). Asam benzoat memiliki bentuk serbuk kristal padat, tidak
berwarna, tidak berbau, sedikit terlarut didalam air, tetapi larut dalam etanol
dan sangat mudah larut dalam benzena dan aseton. Asam benzoat, dalam bahan pangan umum
digunakan sebagai bahan pengawet. Namun diluar itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai
penghambat korosi (WHO, 2000). Dalam beberapa penelitian menunjukan bahwa senyawa
benzoat dapat ditemukan secara alami pada beberapa jenis tanaman dan juga produk hewani baik
dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk terikat. Asam benzoat dalam tanaman seperti pada
beberapa tanaman berry (500 mg/kg) seperti cranberry (V.vitis idaea) dan bilberry
(V.macrocarpon) dengan kandungan sebesar 300 1300 mg/kg buah ditemukan dalam bentuk
glikosida (Hegnauer, 1996). Selain tanaman berry, Asam benzoat juga teridentifikasi pada
beberapa spesies fitofag dan omnivora seperti pada (lagopus mutus) (Hegnauer, 1989).maupun
pada muskox jantan (Ovibos moschatus) (Flood et al, 1989)
Natrium benzoat (C7H502Na), merupakan senyawa yang secara kimia
dihasilkan dari reaksi netralisasi asam benzoat dengan natrium hidroksida
(NaOH), merupakan salah satu bentuk pengawet benzoat yang sering
digunakan untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri dengan pKa
= 8,0 (Srour, 1989). Secara kimia, natrium benzoat terlarut dalam ethanol,
methanol dan etilen glikol dan mempunyai tingkat kelarutan yang lebih
tinggi 200 kali (550 630 g/liter pada 20C) dibandingkan asam benzoat (2,9 g/liter pada 20C).
Kelarutan natrium benzoat dalam air yang tinggi ini kemudian menjadikan natrium benzoat lebih
sering digunakan dibandingkan asam benzoat.
Kadar maksimal
benzoat (ppm)
600
200
120
120
250
750
50
750
600
1000
pH
menghambat
terhadap
aktivitas
pertumbuhan
benzoat
dalam
Escherichia
coli;
benzoat
merupakan
kunci
dalam
peranannya
sebagai
antioksidan.
Dalam
4
Yeremia Adi Wijaya 2013 Food-Chem Studio
Monophenol
PPO + O2
R
PPO + O2
OH
OH
Diphenol
o-quinon
Polimer kompleks
berwarna coklat
5
Yeremia Adi Wijaya 2013 Food-Chem Studio
CO
CoA + AMP PI
N
C N CH2 COOH + CoA
O
Gambar 5. Mekanisme Metabolisme Benzoat Dalam Tubuh (Betaria, 2012)
Benzil CoA + Glisin
5. Daftar Pustaka :
Anonim. (2012). Kandungan Fitokimia Dalam Herbal, Manfaat dan Cara Kerjanya Sebagai
Antioksidan dan Perendaman Radikal Bebas (Flavonoid dan Non-Flavonoid Polifenol)
http://mhanafi123.files.wordpress.com/2012/07/fitokimia-dalam-herbal-dan-cara-kerjanyadalam-mencegah-atau-mengatasi-gangguan-kesehatan.pdf. Diakses pada 23 Juni 2014.
Aberer, W, Kager, B, Ziegler, V, Horak, F. (1992) Schnupfen durch Schneiderkreide Allergie,
Pseudoallergie, Rhinopathie oder Einbildung. Dermatosen Vol 40(6):231234.
Andersen, K.E; Maibach, H.I; Anjo, M.D. (1980) The Guinea-Pig: an Animal Model for Human
Skin Absorption of Hydrocortisone, Testosterone and Benzoic Acid. British journal of
dermatology Vol 102:447453.
Bayer, A.G. (1978). Untersuchung Zur Haut-und Schleimhautver trglichkeit. Wuppertal
(Unpublisher Report).
Bayer, A.G. (1986). Benzoesaure DAB8. Prfung auf primr reizende/ tzende Wirkung am
Kaninchenauge. Wuppertal (unpublished report).
Belitz, H.D; Grosch, W & P, Schieberle. (2009). Food Chemistry 4 th Revised and Extended
Edition. Springer Science & Bussines Media. Berlin.
Betaria, S. (2012). Pengembangan Sensor Spektrofotometri Untuk Penentuan Natrium Benzoat
didalam Minuman Soft Drink. Undergraduate Theses UNIMED. Medan.
7
Yeremia Adi Wijaya 2013 Food-Chem Studio
8
Yeremia Adi Wijaya 2013 Food-Chem Studio
9
Yeremia Adi Wijaya 2013 Food-Chem Studio
10
Yeremia Adi Wijaya 2013 Food-Chem Studio