Anda di halaman 1dari 9

BAB IV.

KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
KECAMATAN SAGULING
I.

PENDAHULUAN
A. Umum
Tahap pelaksanaan konstruksi fisik pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor
Kecamatan Saguling. Pada tahapan ini yang terlibat untuk pengawasan dan
pengendalian, yang dalam implementasinya diserahkan/ditugaskan kepada penyedia
jasa, yaitu Konsultan PengawasKonstruksi.
Konsultan Pengawas Konstruksi akan melaksanakan pengendalian, pengawasan dan
review terhadap pekerjaan yang dilakukan Penyedia Jasa Konstruksi/Pelaksana yang
menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya serta administrasi kontrak.
Secara kontraktual Konsultan Pengawas Konstruksi bertanggung jawab kepada
Pejabat Pembuat Komitmen dalam kegiatan operasionalnya. Konsultan Pengawas
Konstruksi akan mendapatkan bantuan dan bimbingan dalam menentukan arah
pekerjaan dari Pengelola Kegiatan yang terdiri dari Pengelola Administrasi dan
Pengelola Teknis, sehingga menghasilkan hasil yang memadai dan layak diterima
menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
DalamPelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis dilaksanakan oleh penyedia jasa
konsultansi Pengawas Konstruksi hasil seleksi, dengan menyediakan tenaga-tenaga
ahli pengawasan yang memenuhi kualifikasi keahlian, agar pelaksanaan dimaksudkan
untuk mencapai kualitas hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi baik mutu, waktu dan
biaya pelaksanaan pekerjaan. Atas dasar hal tersebut di atas, perlu disusun Kerangka
Acuan Kerja (KAK) pekerjaan PengawasKonstruksi.
B. Maksud danTujuan
Maksud dilaksanakannya pekerjaan Pengawas Konstruksi ini adalah :
1. Bahwa bangunan gedung kantor Kecamatan harus diwujudkan dengan sebaikbaiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal,
ramah lingkungan dan dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta
berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indanesia.

2. Bahwa bangunan gedung kantor Kecamatan, sehingga dapat memenuhi kriteria


teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi
bangunan gedung negara.
Tujuan dilaksanakannya pekerjaan Pengawas Konstruksi ini adalah melaksanakan
pengendalian mutu baik kualitas dan kuantitas Konstruksi dan mereview terhadap
pekerjaan

yang dilakukan oleh Konsultan Perencana terhadap pekerjaan yang

dilakukan Kontraktor Pelaksana, yang menyangkut aspek mutu, waktu, dan biaya,
serta administrasi kontrak dalam pekerjaan Gedung Kantor Kecamatan .
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan acuan pelaksanaan bagi penyedia jasa
konsultansi Pengawas Konstruksi dalam melaksanakan kegiatan pengawasan,
mencakup masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
C. Lingkup Kegiatan Pekerjaan Pengawas Konstruksi
Lingkup proyek adalah Pengendalian Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan
Saguling, dengan klasifikasi bangunan adalah Tidak Sederhana.
Lingkup tugas pekerjaan Konsultan Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor
Kecamatan Saguling terdiri dari kegiatan:
- Pekerjaan Struktur
- Pekerjaan Lantai
- Pekerjaan Dinding
- Pekerjaan Plafond
- Pekerjaan Atap
- Pekerjaan Utilitas
- Pekerjaan Finishing
- Pekerjaan Telepon dan PABX
- Pekerjaan Eletrikal (Termasuk Genset)
- Pekerjaan Fasilitas Penyambungan
- Pekerjaan Sarana/Prasarana Lingkungan
II. KEGIATAN PENGAWASAN KONSTRUKSI
.

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh penyedia jasa konsultansi pengawasan
adalah:

1. Tahap Konstruksi.
1) Mengadakan evaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang
disusun oleh kontraktor pelaksana (penyedia jasa konstruksi), yang meliputi
program-program pencapaian konstruksi, penyediaan dan penggunaan tenaga
kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, program kesehatan dan
keselamatan kerja (K3),
2) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) pekerjaan, pengendalian
tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja,
3) Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik,
4) Prosedur perubahan kontrak (CCO);
5) Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :
a) Memeriksa dan mempelajari dokumen pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan lapangan,
b) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi,
c) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume/ realisasi fisik,
d) Album dokumentasi proses pekerjaan di kawasan yang dibangun, dengan
kualitas foto yang baik.
e) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi,
f) Menyelenggarakan kegiatan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan
hasil rapat-rapat lapangan, laporan-laporan yang dibuat oleh kontraktor
pelaksana (pemborong),
g) Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran
angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua
pekerjaan konstruksi,
h) Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan
oleh pemborong,

i) Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (As Built


Drawings) sebelum serah terima pertama,
j) Menyusun daftar cacat/ kerusakan sebelum serah terima pertama, dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan,
6) Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
b. Tahap Pemeliharaan
1) Melakukan kegiatan check list kerusakan dan cacat dan lain-lainnya
2) Membuat Berita Acara dan Pengerahannya
3) Menyusun Laporan Akhir Pekerjaan
a)

Album dokumentasi proses pekerjaan di kawasan yang dibangun, dengan


kualitas foto yang baik.

b)

Bahan/materi untuk evaluasi hasil akhir kegiatan pada kawasan yang


dibangun;

c)

Laporan-laporan;
Menjelaskan permasalahan dalam perencanaan, maupun pelaksanaan dan
memberi masukan untuk langkah tindak lanjut untuk mengatasi
permasalahan tersebut, serta perkembangan pekerjaan dalam jangka waktu
tertentu.

d)

Lampiran notulensi rapat koordinasi dan pembahasan yang telah


dilaksanakan.

Konsultan Pengawas Konstruksi diminta menghasilkan keluaran yang lengkap


sesuai dengan kebutuhan kegiatan satuan kerja. Kelancaran pelaksanaan kegiatan
satuan kerja yang berhubungan dengan pekerjaan Konsultan Pengawas Konstruksi
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Konsultan Pengawas Konstruksi.
III. TANGGUNG JAWAB PENGAWASA KONSTRUKSI
Bentuk Tanggung Jawab konsultan Pengawas Konstruksi secara umum tanggung jawab
konsultan, harus menjaga agar proyek memiliki :

a. Ketepatan waktu pelaksanaan pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya


anggaran/ waktu yang telah ditetapkan.
b. Ketepatan biaya sesuai batasan anggaran yang tersedia atau yang ditetapkan.
c. Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standar/ peraturan yang berlaku sehingga
proyek mencapai hasil dan daya guna yang seoptimal mungkin serta memenuhi syarat
teknis yang dapat dipertanggung jawabkan.
d. Semua kesalahan pelaksanaan akibat dari kesalahan/ kelalaian pengawasan,
menjadi tanggungjawab konsultan Pengawas Konstruksi.
e. Penanggung Jawab profesional pengendalian dan pengawasan adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional
pengendalian dan pengawasan yang telibat.
IV. B I A Y A
.

Biaya Pengawas Konstruksi.


1.

Besarnya biaya pekerjaanPengawas konstruksi/pengendalian dan

pengawasan

mengikuti pedoman dalam Surat KeputusanBupatiBandung Barat dan Surat


Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang harga satuan.
a. Besarnya biaya konsultan Pengawasan merupakan biaya tetap dan pasti
b. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian perencanaan yang
dibuat oleh Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan
Konsultan Pengawas.
2. Biaya pekerjaan konsultan pengawas dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual, meliputi komponen sebagai berikut :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
b. Biaya Tempat kerja/kantor (on site)
c. Bahan/ATK
d. Biaya Telekomunikasi (Telepon, Fax, Telex, Surat menyurat)
e. Biayakonsultansi, rapat-rapat, pembahasan
f. PengadaanLaporanMingguan
g. PengadaanLaporanBulanan
h. PengadaanLaporanPendahuluandanLaporanAkhir
3. Pembayaran Biaya Konsultan Pengawas konstruksi/pengendalian dan Pengawas
adalah berdasarkan prestasi kemajuan pekerjaan pengawasan.

Sumber Dana.
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pengawasan dibebankan pada APBD Luncuran
Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2015, Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) :
Nomor

Tanggal

: 2015

Dinas/Lembaga/Bagian

: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Bandung Barat

Nama Kegiatan

: Pembangunan Gedung Kantor

C. Persyaratan Teknis Lainnya


Selain kriteria umum di atas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan ketentuan seperti standar, pedoman dan peraturan yang berlaku antara lain :
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan Kegiatan yang bersangkutan, yaitu
surat perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya dan ketentuan ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Peraturan MenteriPekerjaanUmumNomor : 45/PRT/M/2007
tanggal 27 Desember 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara.
3. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
4. Standar dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan bangunan
gedung jalan dan infrastruktur penunjang lainnya.
5. Dokumen pelaksanaan, yaitu :
i. Gambar-gambar pelaksanaan.
ii. Rencana Kerja dan Syarat-syarat.
iii. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwizjing)
iv. Dokumen Kontrak Penyedia Jasa Konstruksi.
6. Jadwal Pelaksanaan pekerjaan (Schedule) yang dibuat oleh Penyedia Jasa Konstruksi
yang disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
7. Peraturan yang berlaku dalam pekerjaan jasa konsultansi pengawasan dan informasi
lainnya.

B. Tenaga

Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan pengawas harus menyediakan tenaga yang


memenuhi ketentuan Kegiatan, baik ditinjau dari segi lingkup (besar) Kegiatan maupun
tingkat kompleksitas pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal terdiri
dari :
a) Tenaga Ahli
1. Team Leader Pengawasan: 1 Orang
Sarjana S-1Sipil/Arsitek, mempunyai sertifikat keahlian (Ahli Muda), memiliki
SKA Pengawasn Konstruksi pengalaman minimal 1 (satu) tahun.
Ketua Tim diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim
dengan tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan
anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.
b) Tenaga Pendukung
1. Asisten Arsitektur
Sarjana

: 1 Orang

Sipil/Arsitektur

D3/S-1

pengalaman

minimal

(tiga)

tahun.

Berpengalaman dalam hal pengawasan arsitektur. Dalam pelaksanaan kerjanya


harus

memiliki

alat

pengukur

serta

harus

selalu

berada

dilapangan

mengkoordinasikan tugas Pengawas dan membantu tugas tenaga ahli juga


melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait terutama dalam pembuatan
laporan harian, mingguan dan bulanan.
2. Asisten Mekanikal/Elektrikal : 1Orang
Sarjana Mekanikal/ElektrikalD3/S-1 pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
Berpengalaman

dalam

hal

pengawasan

Mekanikal/Elektrikal.

Dalam

pelaksanaan kerjanya berada dilapangan selain membantu tugas tenaga ahli juga
melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait terutama dalam pembuatan
laporan harian, mingguan dan bulanan.
3. Pengawas Lapangan Sipil/Struktur : 1Orang
Pengawas Lapangan SMK/D3 Sipil pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
Berpengalaman dalam hal pengawasan struktur. Dalam pelaksanaan kerjanya
harus memiliki alat pengukur serta harus selalu berada dilapangan selain
membantu tugas tenaga ahli juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak
terkait terutama dalam pembuatan laporan harian , mingguan dan bulanan..

4. Operator Komputer

: 2 Orang.

C. JangkaWaktuPenyelesaianKegiatan
Kegiatan Pengawas Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan Saguling
ini akan dilaksanakan selama 120 (seratusduapuluh) hari kalender (4 bulan)
D. Laporan
a) LaporanMingguan, Laporan Mingguan memuat: proses pelaksanakan konstruksi,
notulensi rapat mingguan, laporan harian kontraktor. Laporan harus diserahkan
selambat-lambatnya: 1 (satu) hari kerja sebelum rapat mingguan selanjutnya,
sebanyak 3 (tiga) buku laporan.
b) Laporan Bulanan, memuat: Rangkuman laporan mingguan dan catatan-catatan
yang terjadi di lapangan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: pada
tanggal 5 setiap bulannya diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
c) Laporan Akhir diserahkan selambat-lambatnya 120 (seratusduapuluh) hari

kalender sejak SPMK diterbitkan, dan ini merupakan penyempurnaan laporan


bulanan dan dilengkapi dengan dokumentasi sejak pelaksnaan awal sampai selesai.
Diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dengan format A4 dan A3 untuk
gambar.
V. PROGRAM KERJA
A. Sebelum melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyusun program
kerja meliputi :
1. Jadwal kegiatansecara detail.
1. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
Tenaga - tenaga yang diusulkan oleh Konsultan pengawas harus mendapatkan
persetujuan dari Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan atau
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
2. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan.

B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Kuasa


Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen dan atau Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan

setelah sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan pengawasan dan

mendapatkan pendapat teknis dari pengelola teknis kegiatan.


VI. P E N U T U P
Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai