LP Bunuh Diri - Ayu
LP Bunuh Diri - Ayu
Diagnostik > 90% orang dewasa yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri,
mempunyai hubungan dengan penyakit jiwa. Tiga gangguan jiwa yang dapat
membuat
individu
beresiko
untuk
bunuh
diri
yaitu
gangguan
apektif,
Sifat kepribadian, tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan besarnya
resiko bunuh diri adalah rasa bermusuhan, implisif dan depresi
3.
4.
Riwayat keluarga, riwayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri merupakan
faktor resiko penting untuk prilaku destruktif
5.
A. Faktor Presipitasi
Faktor pencetus seseorang melakukan percobaan bunuh diri adalah :
1. Perasaan terisolasi dapat terjadi karena kehilangan hubungan interpersonal atau gagal
melakukan hubungan yang berarti
2. Kegagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stress
3. Perasaan marah atau bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri
sendiri
4. Cara untuk mengakhiri keputusan
B. Mekanisme Koping
Maladaptif : Kehilangan batas realita, menarik dan mengisolasikan diri, tidak
menggunakan support system, melihat diri sebagai orang yang secara total tidak
berdaya, klien tidak mau melakukan aktifitas
C. Rentang Respon
Respon Adaptif
Peningkatan diri
1.
Respon Maladaptif
Pencederaan diri
2.
3.
Destruktif diri tidak langsung, seseorang telah mengambil sikap yang kurang tepat
(maladaptif) terhadap situasi yang membutuhkan dirinya untuk mempertahankan
diri. Misalnya, karena pandangan pimpinan terhadap kerjanya yang tidak loyal,
maka seorang karyawan menjadi tidak masuk kantor atau bekerja seenaknya dan
tidak optimal
4.
Pencederaan diri, seseorang melakukan percobaan bunuh diri atau pencederaan diri
akibat hilangnya harapan terhadap situasi yang ada
5.
Bunuh diri, seseorang telah melakukan kegiatan bunuh diri sampai dengan
nyawanya hilang. Perilaku bunuh diri menurut (Stuart dan Sundeen, 2005. Dikutip
Fitria, Nita, 2009), dibagi menjadi dua kategori sebagai berikut :
a.
b.
Fase rekonsolidasi
Berikut ini saran tentang aktivitas intervensi social :
1)
2)
menjangkau ke
dari empat
4)
penghasilan jika
yang
berkelanjutan
Ancaman bunuh diri yaitu peringatan verbal atau nonverbal bahwa seseorang
tersebut mempertimbangkan untuk bunuh diri. Orang yang ingin bunuh diri
mungkin mengungkapkan secara verbal bahwa ia tidak akan berada di sekitar kita
2.
3.
atau
diabaikan. Orang yang melakukan bunuh diri dan yang tidak bunuh diri akan terjadi
jika tidak ditemukan tepat pada waktunya
II.
A. Pohon Masalah
Koping maladaptif
Core problem
2.
Perencanaan
Tgl No
Dx keperawatan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
Dx
1 Gangguan Konsep Diri :
Pasien memiliki
pasien menunjukan :
percaya dengan
positif
1. Pasien dapat
menggunakan prinsip
terapeutik:
membina
hubungan saling
percaya
ramah
b. Perkenalkan diri dengan
sopan
c. Tanyakan nama lengkap
dan nama panggialan yang
disukai pasien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menempati janji
f. Tunjukan sikap empati dan
menerima pasien apa
adanya
g. Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan dasar
pasien
menyebutkan:
kemampuan yang
pasien, keluarga,
dimiliki
lingkungan
b. Kemampuan yang dimiliki
pasien
2. Bersama pasien buat daftar
tentang:
a. Aspek positif yang dimiliki
pasien, keluarga,
lingkungan
b. Kemampuan yang
dimiliki pasien
3. Pasien dapat
1.
Dilaksanakan pasien
Diskusikan kemampuan
dilaksanakan
dilaksanakan
pelaksanaanya
4. pasien dapat
Merencanakan
kegiatan sesuai
dengan kemmpuan
kemampuan pasien
yang dimiliki
5. pasien dapat
melakukan kegiatan
yang dibuat
telah direncanakan
dibuat
6. pasien dapat
memanfaatkan sistem
memanfaatkan system
Klien dapat
berinteraksi dengan
Setelah
di
lakukan
1x
interaksi,
diri
menujukan:
1. Klien dapat
membina
hubungan saling
percaya
2. Klien dapat
menyebutkan
penyebab Menarik
berasal dari:
diri.
a. Diri sendiri
b.Orang lain
c. Lingkungan
.
3. Klien dapat
menyebutkan
tentang keuntungan
keuntungan dan
memiliki teman
kerugian berinteraksi
a. Banyak teman
b. Tidak sendiri
c. Bisa diskusi,dll
4. Klien dapat
melaksanakan
interaksi sosial
antara:
orang lain.
secara bertahap
a. Klien-perawat
b. Klien-perawat-perawat lain
berhubungan/berinteraksi
c. Klien-perawat-perawat lain-
klien lain
d.Klien keluarga/
kelompok/masyarak at
mengungkapkan
mengungkapkan perasaanya
perasaanya setelah
berinteraksi dengan
a. Diri-sendiri
orang lain
b. Orang lain
orang lain
2. Diskusikan dengan klien
tentang perasaan keuntungsn
berinteraksi dengan orang
lain
3. Beri penguatan positif atas
kemampuan klien
mengungkapkan perasaan
keuntungan berhubungan
dengan orang lain
6. Klien dapat
memberdayakan
system
pendukung atau
keluarga
6. Keluarga dapat:
a. Menjelaskan perasaan nya
b. Menjelaskan cara merawat
klien menarik diri
c. Mendemonstrasikan cara
perawatan klien menarik diri
d. Berpartisipasi dalm perawatan
klien menarik diri
Pasien tidak
melakukan percobaan
bunuh diri
kepada perawat:
membahayakan diri(misal :
kaca dll)
mengekspesikan
dirasakan
perasaannya
3.Pasien dapat
meningkatkan ungkapan
keraguan, ketakutan dan
keputusasaan.
3.Beri dorongan untuk
mengungapkan mengapa dan
bagaimana harapannya
4.Beri waktu dan kesempatan
untk menceritakan arti
penderitaan, kematian dll
5.Beri dukungan pada
tindakan atau ucapan klien
yang menunjukkan keinginan
untuk hidup
4. Pasien dapat
Meningkatkan harga
menyebutkan:
diri
5. Pasien dapat
1. Ajarkan untuk
menggunakan koping
mengidentifikasi pengalaman-
yang adaptif
pengalaman yang
V. Referensi
Carpenito, L.J. (2006). Rencana asuhan dan pendokumentasian keperawatan (Edisi 2).
Alih Bahasa Monica Ester. Jakarta : EGC.
Dalami, E, dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Masalah Psikososial.
Jakarta: Trans Info Media.
Purba dkk. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah Psikososial dan
Gangguan Jiwa. Medan: USU Press
Stuart, Gail W. ( 2006 ). Buku Saku Keperawatan Jiwa (Edisi 5). Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.