Perdarahan Antepartum Et Causa Plasenta Previa Totalis
Perdarahan Antepartum Et Causa Plasenta Previa Totalis
ANTEPARTUM, AKSEPTOR
KONTAP
Oleh
Elly Lutfiasari/1410029048
Pendahuluan
Perdarahan Obstetrik yang terjadi pada kehamilan
trimester ketiga perdarahan yang berat syok.
Penyebabnya :
Plasenta
Luar plasenta
Penyebab tersering perdarahan antepartum
plasenta previa
Anamnesis
Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Umur
: 32 tahun
Alamat : Jl. H. Kasim Muara Badak
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Agama : Islam
MRS
: 4 April 2016
Identitas Suami
Nama
Umur
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
Pendidikan
: SMA
Agama : Islam
: Tn. A
: 40 tahun
Anamnesis
Keluhan Utama :
Keluar darah dari jalan lahir
Anamnesis
Anamnesis
Riwayat Haid
HPHT
TP : ? ? 2016
: ? ? 2015
Riwayat Pernikahan
Pernikahan yang pertama, kawin pertama kali usia 18 tahun, lama
pernikahan dengan suami sekarang 11 tahun.
Anamnesis
RIWAYAT OBSTETRI
Tempat
Partus
Umur
Penolong
Jenis
Kehamila
Persalina
Persalinan
n
n
Jenis
Kelamin
Anak /
BB
(gram)
Keadaa
n Anak
Sekaran
g
No
Tahun
Partus
1.
2001
2.
2002
BPS
Aterm
Spontan
Bidan
P/2800 gr
Sehat
3.
2005
BPS
Aterm
Spontan
Bidan
L/2900 gr
Sehat
4.
2006
BPS
Aterm
Spontan
Bidan
P/4000 gr
Sehat
5.
2014
BPS
Aterm
Spontan
Bidan
P/3300 gr
Sehat
6.
2016
Abortus
Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Normosefalik
Mata
(-/-)
THT
Leher
(-)
Thorax
Jantung
Paru
Abdomen
:
:
:
S1 S2 tunggal reguler
vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Datar, linea nigra (+), striae albicans (-)
sikatriks (-)
Ekstremitas
Atas
Bawah
:
:
Pemeriksaan Fisik
Status Obstetrik
Inspeksi
: Abdomen datar, linea nigra (-), striae albicans (-), luka
bekas operasi (-)
Palpasi : Fundus uteri tidak teraba
Auskultasi :
Pemeriksaan inspekulo tidak dilakukan
Pemeriksaan dalam tidak dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
(Laboratorium)
Darah Lengkap
Pemeriksaan
Nilai
Leukosit
18.900
Hemoglobin
9,7
Hematokrit
32,3
Trombosit
236.000
GDS
116
Ureum
22,8
Creatinin
0,7
Natrium
130
Kalium
3,7
Klorida
107
HbsAg
Non Reaktif
Anti HIV
Non Reaktif
Urin Lengkap
Pemeriksaan
Nilai
Berat Jenis
1,015
Ketone
Negatif
Warna
Kuning Tua
Kejernihan
Keruh
pH
6,0
Protein
Negatif
Glukosa
Negatif
Leukosit
1-5
Eritrosit
0-1
Pemeriksaan Penunjang
(Radiologi)
Diagnosis
Pre operatif :
G6P4A1 gravid aterm ?, Perdarahan
Antepartum, Calon Akseptor Kontap
Post operatif :
Partus Aterm, Plasenta Previa Totalis,
Akseptor Kontap
Penatalaksanaan
Follow Up
04 April 2016
Perawatan Hari pertama (IGD)
07.30
KU : Sakit sedang
S: Perdarahan mengalir dari jalan lahir
Pemeriksaan Fisik & Obstetri :
-
Kesadaran : komposmentis
Tanda Vital:
RR : 20 x/menit,
T: 36,5C
Pemeriksaan Obstetri :
TFU : 33 cm
HIS : (-)
Follow Up
08.30
Hasil Laboratorium :
Leukosit : 18.900
Hb : 9,7
Hematokrit : 32,3 %
Trombosit : 236.000
BT : 3 CT : 10
GDS : 116
Ur : 22,8
Cr : 0,7
HbsAg : NR
08.30
112 : NR
Lapor dr. Sp OG
Berikan O2 4 liter/menit
USG Cito
Follow Up
09.30
KU : Sakit sedang
S: Perdarahan mengalir dari jalan lahir
Pemeriksaan Fisik & Obstetri :
-
Kesadaran : komposmentis
Tanda Vital:
RR : 20 x/menit,
T: 36,5C
Pemeriksaan Obstetri :
TFU : 33 cm
HIS : (-)
Follow Up
11.00
KU : Sakit sedang
S: Perdarahan mengalir dari jalan lahir
Pemeriksaan Fisik & Obstetri :
-
Kesadaran : komposmentis
Tanda Vital:
RR : 20 x/menit,
T: 36,5C
Pemeriksaan Obstetri :
TFU : 33 cm
HIS : (-)
Follow Up
11.30
KU : Sakit sedang
Pemeriksaan Fisik :
-
Kesadaran : komposmentis
Tanda Vital:
N: 96 x/menit lemah
RR : 20 x/menit,
T: 36,5C
Pemeriksaan Obstetri :
TFU : 33 cm
HIS : (-)
Follow Up
11.45
Laporan Operasi
Dokter Obgyn
: dr. Sp.OG
Dokter Anestesi
: dr. Sp.An
Diagnosis Postoperatif
Macam Operasi
Tanggal
: SC + MOW
: 4/4/2016 Pukul 12.15 Wita
Laporan Operasi
1. Membuat inform consent
2. Pasien dibaringkan di meja operasi, lalu dianestesi spinal
3. Desinfeksi dan pasang duk steril
4. Dilakukan insisi mediana mulai dari atas simpisis pubis sampai
bawah umbilikus
5. Insisi diperdalam secara tajam dan tumpul lapis demi lapis sampai
menembus peritoneum. Lapisannya kutis, subkutis, lemak, fascia
transversalis, m. obliqus eksternus, m. rectus abdominis, m.
piramidalis, m obliqus internus, m tranversus abdominis, peritoneum.
6. Pisahkan plika vesica uterina secara tumpul dengan tangan operator
7. Fiksasi blast dengan menggunakan hak blast
8. Dibuat insisi pada segmen bawah Rahim
9. Dilakukan pemecahan selaput ketuban kemudian di suction
10.Meluksir janin dari kepala, badan dan kaki
Laporan Operasi
11. Mengusap kepala bayi dengan kasa steril, kemudian mulut dan hidung bayi di suction
12. Dilakukan manual plasenta untuk menegeluarkan plasenta
13. Dilakukan pembersihan kavum uteri dengan kasa betadine dan pastikan tidak ada sisa plasenta yang
tertinggal
14. Dilakukan penjahitan segmen bawah Rahim dengan benang cat gut plain 2.0
15. Cari tuba sebelah kanan kemudian diangkat pada pertengahannya sampai membentuk lengkungan,
dasarnya diklem
16. Bagian di bawah klem diikat dengan benang dari bahan yang bisa diserap oleh darah, kemudian
lakukan pemotongan (Tubektomi dengan metode Pomeroy) pada bagian atas ikatan. Cauter
perdarahan yang terjadi
17. Hal yang sama juga dilakukan pada tuba kiri.
18. Dilakukan kontrol perdarahan dan irigasi dengan NaCl 0,9% sebanyak 500 cc, lalu di suction
19. Dilakukan penjahitan dinding abdomen lapis demi lapis :
a. Peritoneum dengan benang cat gut plain 2.0
b. Otot-otot dengan benang cat gut plain 2.0
c.
Laporan Operasi
Instruksi Post Operasi :
Injeksi Cefotaxime 1 gr/ 8 jam iv
Injeksi Antrain/ 1 ampul / 8 jam iv
Injeksi Ranitidin/ 1 ampul/ 8 jam iv
Profenid Supp II/ 12 jam/ rektal
Infus Frutolith 28 tetes/ menit
Follow Up
04 April 2016
Post Op Hari-0
11.00 KU : Sakit Sedang
Kesadaran : komposmentis
Tekanan Darah
= 110/70 mmHg
Nadi
Pernafasan
Suhu
= 36,8 C.
Hb
Hct
11,3 gr/dl
34 %
Terapi :
Follow Up
05 April 2016
Post Op Hari-1
7.00 Keadaan Umum
= sakit ringan
= 100/70 mmHg
Terapi :
Nadi
Pernafasan
Suhu
= 37,5 oC.
Konjungtiva Anemis
= -/-
Bising usus
=+
Luka Operasi
: kering
Flatus
=+
Injeksi antrain 3 x 1 gr
Ranitidin 2 x 50 mg tab
SF 2 x 300 mg tab
Laxadyn syrup 1 x CC I
Follow Up
06 April 2016
Post operasi hari ke-2
(07.00 Keadaan Umum = sakit ringan
wita)
= 110/70 mmHg
Nadi
Pernafasan
Suhu
= 36,6 oC.
Konjungtiva Anemis
Terapi :
Lepas infus
= -/-
Bising usus
=+
Luka Operasi
: kering
Tinjauan Pustaka
Perdarahan Antepartum
Definisi
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang berasal dari traktus
genital terjadi setelah kehamilan 28 minggu
Klasifikasi
Kelainan Plasenta (60%)
Plasenta Previa
Solusio Plasenta
Vasa Previa
Bukan Kelainan Plasenta (40%)
Kelainan serviks atau vagina
Trauma
Plasenta Previa
Definisi
Plasenta Previa
Faktor Risiko
Paritas tinggi
Merokok
Plasenta Previa
Patofisiologi
Segmen bawah
uterus melebar dan
serviks mulai
membuka
Usia
kehamilan
trimester III
Perdarahan
Plasenta Previa
Gambaran Klinis
Perdarahan tanpa nyeri
Perdarahan berulang
Dan saat perdarahan berulang biasanya perdarahan yang
terjadi lebih banyak dan bahkan sampai mengalir.
Plasenta Previa
Klasifikasi
Totalis
Partial
Letak Rendah
Marginalis
Plasenta Previa
Anamnesis
Pemeriksaa
n Fisik
(Diagnosis)
Plasenta Previa
(Diagnosis)
Pemeriksaan
Obstetri
Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium
USG
Aktif
Pervaginam
Perabdominal
Plasenta Previa
Komplikasi
Perdarahan syok
Plasenta akreta
Kelainan letak
Kelahiran prematur
Tubektomi
Definisi
Tubektomi adalah pemotongan saluran indung telur (tuba
fallopi) sehingga sel telur tidak bisa memasuki rahim untuk
dibuahi.
Tubektomi (Indikasi)
Usia lebih dari 26 tahun
Paritas lebih dari dua
Yakin telah mempunyai besar keluarga yang sesuai dengan kehendaknya.
Pada kehamilannya akan menimbulkan resiko kesehatan yang serius.
Pascapersalinan.
Pascakeguguran.
Paham dan secara sukarela setuju dengan prosedur ini.
Tubektomi (Jenis-jenis)
Medlener
Irving
Pomeroy
Tubektomi (Jenis-jenis)
Uchida
Aldrigde
Kroener
Pembahasan
Teori
Fakta
perdarahan
pervaginam
yang
Perdarahan berulang
Darah
berwarna
merah
keluar
banyak.
bawah
Cacat rahim
Merokok
merah
segar.
segar
Darah
Pasien P5A1
Usia ibu
rahim
menutupi
Teori
Fakta
Pemeriksa Inspeksi
Inspeksi
an Fisik Perdarahan pervaginam tampak perdarahan keluar
tampak pucat/ anemis.
dari introitus vagina
Palpasi
Bagian terbawah janin
biasanya belum masuk
pintu atas panggul,
Tidak jarang terdapat
kelainan letak,
Tidak terdapat nyeri
tekan uterus, uterus
tidak tegang, dan tidak
iritabel
Auskultasi
Denyut jantung janin
biasanya normal
Tampak anemis
Palpasi
kepala belum masuk
PAP
Tidak ada nyeri tekan
uterus, uterus tidak
tegang
Auskultasi
Denyut jantung janin : 136
kali/menit
Teori
Pemeriksaa USG :
n
Penunjang
Fakta
USG :
DL penurunan Hb
Gravid tunggal,
Letak kepala,
Punggung Kiri
Amnion AFI : 10 cm
Plasenta corpus
anterior, letak
rendah menutupi
jalan lahir
(plasenta previa
totalis)
Usia kehamilan 3637 minggu; EFW
2628 gr
Laboratorium :
DL Hb : 9,7 gr/dl
Teori
Penatalak 1. Konservatif
sanaan
Fakta
Pada pasien ini dilakukan terapi aktif
Kehamilan preterm
berupa SC + MOW.
Perdarahan sedikit
kemudian berhenti
Perdarahan
banyak
Belum inpartu
Janin aterm
2. Aktif
Pervaginam
Perabdominal
Indikasi SC :
Semua plasenta previa totalis,
janin hidup atau meninggal;
semua plasenta previa
partialis, plasenta previa
marginalis, plasenta letak
rendah posterior.
pervaginam
aktif
dan
Teori
Fakta
Pada
sanaan
telah
besar
mempunyai
keluarga
sesuai
yang
resiko
ini
1. Usia 32 tahun
2. P6A1
dengan 3. Pascapersalinan
kehendaknya.
7. Paham
pasien
dan
secara
setuju
dengan
prosedur ini
dilakukan
Tubektomi
Kesimpulan
Secara
umum,
penegakkan
diagnosis
dan
penatalaksanaan pada pasien ini sudah tepat dan
sesuai teori yang ada.
Terimakasih