ARTERIOSKLEROSIS
Oleh :
Kelompok 2
1. Ahmad Fauzi
08.321.0070
08.321.0139
3. Ni Wayan Mastriani
08.321.0155
4. Wulan Juwita P.
08.321.0170
5. Ni Made Neti A.
08.321.0205
KATA PENGANTAR
Om Suastiastu,
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah kami berjudul LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN ARTHERIOSKLEROSIS dan harapan kami, semoga makalah ini mampu
memberikan sumbangan pikiran dan pembelajaran bagi mahasiswa lainnya.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum dapat dikatakan sempurna, maka dari
itu saran dan kritik yang membangun dari Dosen dan teman-teman sekalian sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah mendukung penyelesaian makalah ini.
Penyusun
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Artheriosklerosis adalah suatu keadaan untuk menggambarkan beberapa
penyakit pada sistem kardiovaskuler dan beberapa arteri serta pembuluh darah yang ada.
Artheriosklerosis bukanlah penyakit menular, namun harus senantiasa diwaspadai.
Artheriosclerosis ( pengerasan arteri ) adalah kondisi lanjutan dari penyakit
atherosklerosis yang terjadi setelah kurang lebih 15 tahun pernah dialami.
Dengan dibuatnya makalah ini maka diharapkan angka kesakitan dan kematian
karena artheriosklerosis dalam masyarakat menurun.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah,
yaitu :
1. Apa definisi dari Artheriosklerosis ?
2. Apa etiologi dari Artheriosklerosis ?
3. Apakah yang menjadi faktor predisposisi ?
4. Bagaimana patofisiologis dari Artheriosklerosis ?
5. Bagaimana manifestasi klinis dari Artheriosklerosis ?
6. Apa saja pemeriksaan fisik dari Artheriosklerosis ?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang dari Artheriosklerosis ?
8. Bagaimana penatalaksanaan dari Artheriosklerosis ?
9. Bagaimana asuhan keperawatan dari Artheriosklerosis ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah diharapkan mahasiswa mampu :
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR PENYAKIT
1. DEFINISI / PENGERTIAN
-
Pada dasarnya kata-kata Artheriosklerosis adalah dari bahasa Yunani yang artinya
pengerasan dari arteri. Arteriosklerosis merupakan keadaan pada pembuluh
arteri yang mengakibatkan penebalan arteriol dan pengerasan pada pembuluh
darah arteri diakibatkan oleh penumpukan lemak.
terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di daerah
lain (emboli). Akibat dari penyempitan arteri jantung kesulitan memompa darah
dan timbul rasa nyeri di dada, suka pusing-pusing dan berlanjut ke gejala
serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan terjadi di otak maka yang diderita
stroke dan bisa juga menyebabkan kelumpuhan. Laju peningkatan ukuran dan
jumlah ateroma di pengaruhi berbagai factor. Faktor genetik penting dan
artheriosklerosis serta komplikasinya cenderung terjadi dalam keluarga.
Seseorang penderita penyakit keturunan homosistimuria memiliki ateroma yang
meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini mengenai banyak arteri tetapi tidak
selalu mengenai arteri koroner (arteri menuju ke jantung). Sebaliknya, pada
penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial, kadar kolestrol yang sangat
tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam arteri
koroner dibandingkan arteri lainnya. Pada penderita hipertensi umumnya akan
menderita artheriosklerosis lebih awal dan lebih berat dan beratnya penyakit
berhubungan dengan tekanan darah, walaupun batas normal. Aterosklerosis tidak
terlihat pada arteri pulmonalis (biasanya bertekanan rendah) jika tekanannya
meningkat secara abnormal, keadaan ini disebut hipertensi pulmonal.
Penyebab lain yang mendukung seseorang terkena arteriosklerosis antara lain :
1. Usia
Arteriosklerosis biasanya menyerang seseorang yang berumur diatas 40 tahun.
2. Jenis Kelamin
Pada umumnya menyerang seseorang berjenis kelamin laki-laki.
3. Diet tinggi lemak
Diet tinggi lemak : lemak, yang tak larut dalam air, terikat dengan lipoprotein
yang larut dalam air, yang memungkinkan dapat diangkut dalam system
peredaran darah. Tiga elemen metabolisme lemak antara lain : kolesterol total,
LDL, HDL. LDL menyebabkan efek berbahaya pada dinding arteri.
4. DM (Diabetes Melitus)
Diabetes Melitus juga menyebabkan menebalnya membran basal pembuluh
darah besar maupun kecil.
5. Merokok
4. PATOFISIOLOGI
Primary event dari patogenesis aterosklerosis adalah adanya injury pada endotel
arteri yang mengakibatkan disfungsi endotel. Disfungsi di sini berarti endotel masih
utuh tetapi fungsinya sudah rusak. Injury pada endotel sebagai primary event
dibuktikan oleh : Aterosklerosis sering terjadi pada daerah percabangan arteri.
Dimana daerah ini merupakan daerah yang mudah terserang arteriosklerosis, dan
adanya faktor resiko yang dapat menyebabkan artheriosklerosis yang terdiri dari:
usia, jenis kelamin, golongan darah, diabetes melitus, perokok, hipertensi,
hiperlipidemia,
obesitas.
Adanya
disfungsi
endotel
menyebabkan
Endotel kehilangan fungsinya seperti fungsi barrier hilang sehingga sel darah dan
plasma masuk ke ruangan subendotelial kemudian endotel kehilangan antitrombotik
sehingga mengeluarkan faktor proakoagulan dan setelah itu mengeluarkan faktor
kemotatik yang akan menarik sel-sel lain yang terlibat dalam proses aterogenesis,
seperti monosit dan sel otot polos. Dalam patogenesis ada empat sel yang
mempengaruhi terbentuknya aterosklerosis yaitu: sel endotel, sel otot polos, platelet
dan makrofag.
5
MANIFESTASI KLINIS
Klaudikasio intermiten
Impotensi atau gangguan ereksi
Nyeri istirahat (sewaktu malam)
Denyut arteri kurang kuat, dinding keras
Hipotrofia otot tungkai
Ujung ekstremitas pucat, sianosis, dingin, kelainan trofik, hilang bulunya,
atrofi kulit
Nekrosis atau gangrene
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik didasari pada pengkajian kardiovaskuler
a. Angina pektoris (nyeri dada) diikuti oleh :
- Dorongan untuk berkemih
- Diaphoresis
- Mual
- Dispneu
- Ektremitas dingin
b. Kaji rasa sakit untuk mengidentifikasi angina
- Angina stabil; nyeri dada intermitten dengan pola serangan yang dapat diprediksi
lamanya, intensitasnya.
- Angina tak stabil nyeri dada tidak dapat diprediksi; dapat terjadi kapan saja,
bahkan pada saat istirahat atau selama tidur. Serangan berakhir pada umumnya
setelah 20 menit dan frekwensi, intensitas dan durasinya meningkat.
- Angina nocturnal; nyeri dada terjadi pada malam hari biasanya terjadi selama
tidur, hal ini dapat berkurang selama duduk.
- Angina decubitus; nyeri dada cepat terjadi saat berbaring dan berkurang ketika
duduk.
- Angina prinzmetal; nyeri dada terjadi pada saat istirahat dengan serangan tibatiba.
c. Kaji nyeri dada sehubungan dengan :
1. Faktor faktor pencetus tanyakan pada pasien, apa yang mencetuskan
timbulnya nyeri atau apa yang sedang anda kerjakan sebelum nyeri mulai
terjadi.
Merokok
Aktifitas berlebihan
Stress emosional
Aktifitas sexual
hidupnya.
7
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya arteriosklerosis yaitu :
Toraks foto dilakukan jika ada pembesaran jantung atau sumbatan pada paru
paru.
Enzim jantung (CK- MB, AST, LDH) mengenyampingkan adanya IM. Biasanya
normal.
PENATALAKSANAAN
Enarterektomi
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Merokok
Aktifitas berlebihan
Stress emosional
Aktifitas sexual
2.
tercekik.
3. Lokasi nyeri : terjadi pada substernal atau pada dada mid anterior dan sekitar leher,
rahang, tulang belikat atau lengan kiri bawah.
4. Hebatnya serangan : ringan, sedang atau berat.
5. Waktu : lamanya sakit, frekwensinya.
6. Yang khas pada saat serangan : mengepalkan tangan diataas dada atau menggosok
lengan kiri. Serangan nyeri terjadi perlahan lahan atau tiba- tiba selama 15 menit atau
lebih.
7. Kaji perasaan pasien tentang kondisi dan pengaruh yang dirasakan dari gaya
hidupnya.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien yang dengan arteriosclerosis
a. Perubahan kenyamanan nyeri berhubungan dengan iskemia, ketidakseimbangan suplai
O2.
b. Gangguan Perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan sirkulasi.
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan klaudikasi.
c. Ansietas berhubungan dengan rencana pembedahan.
d. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai kondisi, rencana pengobatan yang
berdasarkan keterbatasan kognitif.
e. Resiko infeksi berhubungan dengan luka pembedahan
3. INTERVENSI DAN RASIONAL
a. Perubahan kenyamanan nyeri berhubungan dengan iskemia, ketidakseimbangan
suplai O2
Tujuan :
- Pasien merasa nyaman
- Pasien tidak mengeluh nyeri
Kriteria Hasil :
- Pasien melaporkan nyeri berkurang dan tidak menjalar
- Pasien tenang
Intervensi :
1. Monitor karakteristik nyeri melalui respon verbal dan hemodinamik (menangis,
kesakitan, meringis, tidak bisa istirahaat, irama pernafasan, tekanan darah dan perubahan
heat rate).
Rasional : Masing-masing pasien mempunyai respon yang berbeda terhadap nyeri,
perubahan respon verbal dan hemodinamik dapat mendeteksi adanya perubahan
kenyamanan.
2. Kaji adanya gambaran nyeri yang dialami pasien meliputi : tempatnya,
intensitas, durasi, kualitas dan penyebarannya.
Rasional : Nyeri merupakan perasaan subyektif yang dialami dan digambarkaan sendiri
oleh pasien dan harus dibandingkan dengan gejala penyakit lain sehingga didapatkan data
yang akurat.
3. Ciptakan lingkungan yang nyaman, kurangi aktivitas, batasi pengunjung
Rasional : Membantu mengurangi rangsangan dari luar yang dapat menambah
ketenangan sehingga pasien dapat beristirahat dengan tenang dan daya kerja jantung tidak
terlalu keras.
4. Ajarkan teknik relaksasi dengan menarik nafas panjang
Rasional :
Membantu mengurangi rasa nyeri yang dialami pasien secara psikologis dimana dapat
mengalihkan perhatian pasien sehingga tidak terfokus pada nyeri yang dialami
5. Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian obat narkotik
Rasional :
Obat jenis narkotik dapat menyebabkan depresi pernafasan dan hipotensi
b. Gangguan Perfusi jaringan berhubungan dengan gangguan sirkulasi
1. Pantau tanda-tanda kecukupan perfusi jaringan
Rasional : Untuk mengetahui tanda-tanda dini dari gangguan perfusi
2. Dorong pasien melakukan latihan jalan atau latihan eksremitas bertahap.
Rasional : Untuk melancarkan sirkulasi
4. EVALUASI
Evaluasi dari diagnosa diatas antara lain :
DAFTAR PUSTAKA