General Anastesia Dan Intubasi Pada Pasien Kanalis Stenosis
General Anastesia Dan Intubasi Pada Pasien Kanalis Stenosis
PENDAHULUAN
Lumbal
Stenosis
Kanalis
keterbatasan
fungsional dan NYERI
yang timbul
Gejala klinis
Patofisiologi stenosis kanalis ketiga komponen
penyusun diskus vertebralis mengalami degenerasi
akar saraf pada diskus ini terjepit oleh tulang
lamina vertebrae inflamasi dan inyeri punggung
(95%) selama satu tahun. Nyeri pada ekstremitas
bawah (71%) berupa rasa terbakar hilang timbul,
kesemutan,
berat,
geli
di
posterior
atau
posterolateral tungkai atau kelemahan (33%) yang
menjalar ke ekstremitas bawah, memburuk dengan
berdiri lama, beraktivitas, atau ekstensi lumbar,
gejala tersebut membatasi pasien untuk berjalan
(neurogenik klaudikasi 94%, bilateral 69%)itas
LAMINEKTOMI
membuang lamina dan ligamentum
flavum dari tepi lateral satu resesus
lateralis sampai melibatkan level
transversal spina Akar saraf tidak
lagi terperangkap fiksasi
mencegah perubahan posisi kembali
POSISI PRONASI
PRONE POSITION
Adalah posisi pronasi pada operasi
Biasa dilakukan pada operasi di
bagian spinalis
Evaluasi yang diperlukan :
Tidak ada cedera leher
Siku, lengan, dan kaki harus bisa
difleksikan serta lengan harus dapat
terangkat sampai atas kepala tanpa
menyebabkan cedera apapun.
Anestesi Umum
Anestesi umum
tindakan meniadakan
nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran
dan bersifat pulih kembali (reversible).4
Keuntungan
Kerugian
Penatalaksanaan Anestesi
Persiapan Anestesi: Persiapan pasien
dan Persiapan alat
Premedikasi
Induksi
Relaksasi
Intubasi
Maintenance
Monitoring
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Tn.J
Usia : 51 tahun
Pekerjaan : Wirausaha
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Hasil Anamnesa
Keluhan Utama : Nyeri didaerah
pinggang
terus menerus
Keluhan Tambahan : Nyeri tidak
hilang dan
tidak menjalar ke
bagian
tubuh lain tanpa
disertai
sesak napas
SESAK NAPAS disangkal, NYERI
DADA disangkal
Hasil Anamnesa
RPD: hipertensi, diabetes
melitus, asma dan alergi
disangkal. TB paru tahun 1990 dan
mengaku minum OAT hingga 6
bulan
Riwayat Penyakit Keluarga : -
Hasil Anamnesa
Riwayat Operasi : bulan juni tahun
2015 melakukan operasi hernia
dengan regional anestesi spinal
tanpa
masalah
dalam
hal
pembiusan
Hasil Px.Fisik
Status Generalis
KeadaanUmum: Tampak sakit ringan
Kesadaran: Compos mentis
GCS: E4M6V5
TekananDarah: 120/80 mmHg
Nadi: 84 x /menit
Pernafasan: 18 x/menit
Suhu: 36,7oC
BMI 16,9
Berat Badan: 48 kg
UNDERWEIGHT
Tinggi Badan: 170 cm
Hasil Px.Fisik
Malampati 2 (tampak pilar faring,
palatum mole, dan uvula)
Mouth Opening 3
Hioid mental 3
Hioid Tiroid 2
Tidak ada
penyulit
intubasi
Hasil Px.Lab
Hasil Px.Lab
PT
14,4
APTT
SGOT
SGPT
: 12,5 detik
Normal : 10,6-
Hasil Px.Lab
Hasil Px Lain
Rontgen Thorax
Kesan : trakea midline,
Spirometri : obstruksi ringan
Hasil Konsulan
IPD
: ringan
Jantung : ringan
Paru: ringan
Anestesi : puasa 6 jam sebelum
operasi dimulai dan persiapan darah
prc
Premedikasi
Premedikasi pemberian obat sebelum
induksi anesthesia dengan tujuan:
Induksi
Induksi
Parenteral
Per rektal
intravena
intramuskular
Inhalasi
Propofol : (2-3
mg/kgBB)
dengan dosis
pilihan 2
mg/kgBB 100
mg
Maintenance
Analgetik : Air : O2 3 : 1
Fentanyl 50 mcg
Pemindahan Pasien
Mengubah posisi pasien menjadi
posisi pronasi
Sebelumnya jangan lupa untuk
mempersiapkan donat kepala, penyangga
thorakal dan abdomen serta ikat untuk
daerah lutu
Usahakan dalam memindahkan dengan
hati-hati dan tidak mengubah posisi dari
ETT jamin airway
TD
Nadi
RR
SpO2
09.30
100/60
60
14
100 %
09.45
105/60
60
14
100 %
10.00
105/60
60
14
100 %
10.15
90/60
70
14
100 %
10.30
100/60
68
14
100 %
10.45
100/60
64
14
100 %
11.00
110/70
60
14
100 %
11.15
100/50
60
14
100 %
Ilustrasi
Kasus dan
Pembahasan
09.15
120/80
80
16
100 %
TD
Nadi
RR
SpO2
11. 45
100/60
60
14
100 %
12. 00
105/60
60
14
100 %
12. 15
105/60
60
14
100 %
12. 30
90/60
70
14
100 %
12.45
100/60
68
14
100 %
13. 00
100/60
64
14
100 %
13. 15
110/70
60
14
100 %
13. 30
100/50
60
14
100 %
Ilustrasi
Kasus dan
Pembahasan
11. 30
120/80
80
16
100 %
TD
Nadi
RR
SpO2
14. 00
100/60
60
14
100 %
14. 15
105/60
60
14
100 %
14. 30
105/60
60
14
100 %
14.45
90/60
70
14
100 %
15. 00
100/60
68
14
100 %
15. 15
100/60
64
14
100 %
Ilustrasi
Kasus dan
Pembahasan
13. 45
120/80
80
16
100 %
Maintenance:Kasus
(4x10) + dan
(2x10) Pembahasan
+ (1x28) = 88
Ilustrasi
ml/jam l
Operative scale: 4x48 = 192 ml/jam
Fasting: maintenance x durasi puasa = 88 x 6 =
528 ml
Pemberian cairan:
Jam I : puasa + Maintenance + Operasi = 544
ml
Jam II
: Puasa + Maintenance + Operasi =
412 ml
Jam III : Puasa + Maintenance + Operasi =
412 ml
Perdarahan: 500 cc
Urin output: 200 cc
Total kebutuhan cairan: jam I,II,III +
perdarahan + urin output
544+412+412+500+200 = 2068 ml
Jumlah pemberian cairan: asering
2x500 + ringer laktat 2x500 sama
dengan 2000 ml dan Koloid 500 maka
total pemberian 2500 ml
Obat-obat lain
Ondansentron 4 mg
Ranitidine 50 mg
Dexametasone 10 mg
Transamin 500 mg
Tramadol 50 mg
Cefazolin 2 gr
Antibiotik : sesuai TS
Pemantauan TTV setiap Lima Menit
Ruang post Op di ruang rawat
Intensive Care Unit
KESIMPULAN
Posisi Pronasi
pada
Anestesia
THORA
KS
KEPALA
MATA
DAN
TULANG
PIPI
ETT
mudah
tertekuk
Cedera
gang.
Visual
Ganggu
an
Airway
Bantal
Donat
ETT Non
King
king
- Menurunkan
kapasitas residu
fungsional
-Menurunkan
komplians pulmonal
PAR
U
PENINGKATAN
tekanan
Intrabdomen
Meneka
n
diafrag
ma
Tekanan
Pulmona
l
meningk
Gunakan
at
sanggah
an
JANTUN
G
Meneka
n Vena
Cava
Inferior
Aliran darah
ke pleksus
vena
vertebre
Meningkat
kan
Perdarahan
Terapi
cairan