Anda di halaman 1dari 22

hidrokortison

Klasifikasi
steroid
Tindakan
Hidrokortison adalah steroid sintetis short-acting dengan baik glukokortikoid dan
sifat mineralokortikoid yang mempengaruhi hampir semua sistem tubuh. Dengan
menghambat pembentukan, penyimpanan dan pelepasan histamin dari sel mast,
mengurangi efek dari respon alergi. Hal ini juga meningkatkan respon tubuh
terhadap beredar katekolamin.
indikasi
Untuk mengurangi peradangan selama reaksi alergi, anafilaksis yang parah,
asma, atau COPD.
Untuk mengobati urtikaria
kontraindikasi
Hidrokortison merupakan kontraindikasi pada pasien dengan hipersensitivitas
terhadap glukokortikoid.
Dalam pengobatan anafilaksis, tidak ada kontraindikasi absolut.
Pada tahap pra-rumah sakit perawatan, hanya memberikan bolus tunggal.
Terapi steroid jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal,
penyembuhan luka berkepanjangan, dan penindasan steroid adrenokortikal. Pasien
pada perawatan steroid jangka panjang mungkin memerlukan steroid tambahan
selama krisis (karena tubuh mereka tidak bisa memproduksi cukup pada mereka
sendiri)
kewaspadaan
Tidak ada informasi diidentifikasi.
Reaksi yang merugikan
reaksi merugikan Beberapa, tetapi hanya sedikit yang relevan atau penting dalam
pengaturan pra-rumah sakit.
Vertigo, sakit kepala, nistagmus, ataksia, peningkatan tekanan intrakranial
dengan edema papil, gangguan mental, kejengkelan yang sudah ada sebelumnya
kondisi kejiwaan, insomnia, episode sinkop, tromboflebitis, tromboemboli, palpitasi,

takikardia, necrotizing angiitis, penurunan glukosa toleransi, hypocorticism,


amenore dan kesulitan menstruasi .
Orang tua dan pasien dengan albumin serum yang rendah secara khusus rentan
terhadap efek samping atau samping.

Interaksi / Kompatibilitas / Stabilitas


Antikolinergik, depresan SSP
Penggunaan Lithium dan alkohol
Pertimbangan khusus
persiapan Inject IM jauh ke otot gluteal
Administrasi IV: hidrokortison IV dapat diberikan oleh langsung IV indiluted di NS
atau D5W. Mengelola pada tingkat 25 mg atau sebagian daripadanya lebih 1 menit.
pemberian IV pada bayi, anak-anak: memverifikasi konsentrasi yang benar IV dan
laju infus / injeksi dengan kontrol medis
Solusi yang telah diencerkan untuk infus IV harus diberikan dalam waktu 24 jam
dari dilusi.
dosis
Dewasa: 40-250 mg IV / IM.
Pediatric: 4-8 mg / kg / IM / IV

Indikasi Salbutamol
Sebagai obat yang menimbulkan relaksasi bronkus, maka salbutamol dapat
digunakan dengan efektif untuk mengatasi gejala sesak napas yang timbul akibat
adanya penyempitan bronkus seperti pada penyakit asma bronkial, bronkitis
asmatis dan emfisema paru, baik untuk penggunaan akut maupun kronik.
Kontraindikasi
Obat salbutamol tidak boleh digunakan pada penderita yang telah diketahui
mempunyai riwayat hipersensitif terhadap komponen salbutamol.
Dosis Salbutamol

Salbutamol yang dijual dipasaran tersedia dalam beberapa macam bentuk yaitu
tablet, sirup, inhaler, nebulizer (untuk penguapan) komposisimasing-masing adalah
sebagai berikut:
Salbutamol tablet mengandung 2 mg salbutamol sulfat dalam setiap 1 tabletnya.
Salbutamol Sirup mengandung 2 mg salbutamol sulfat dalam setiap 5 ml.
Salbutamol Inhaler atau ventolin inhaler (merek) mengandung 100 mcg salbutamol
sulfat dalam setiap 1 kali semprotnya.
Ventolin Nebules mengandung 2,5 mg salbutamol sulfat dalam Setiap 1 ampulnya.
Adapun dosis salbutamol adalah sebagai berikut:
Dosis dewasa : dosis yang dianjurkan adalah 1 2 tablet, diberikan 3 4 kali sehari
Anak usia di atas 12 tahun : dosis yang dianjurkan adalah sirup 5 ml 10 ml,
diberikan 3 4 kali sehari. Anak usia 6 12 tahun : dosis yang dianjurkan adalah
sirup 5 ml, diberikan 3 4 kali sehari.
Anak usia 2 6 tahun : dosis yang dianjurkan adalah sirup 2,5 ml 5 ml, diberikan 3
4 kali sehari.
Dosis inhaler : untuk anak usia di atas 4 tahun dan dewasa yang dianjurkan adalah
1 2 tarikan napas, setiap 4 hingga 6 jam per hari.
Dosis penguapan : untuk anak usia di bawah 2 tahun yang dianjurkan adalah 0,2
0,6 mg/kg/hari yang terbagi menjadi setiap 4 6 jam.
Untuk anak usia 2 12 tahun yang dianjurkan adalah 0,6 2,5 mg/pemberian,
diberikan 2 3 kali sehari. Untuk dewasa yang dianjurkan adalah 2,5
mg/pemberian, diberikan 3 6 kali sehari jam sesuai kebutuhan.
Efek Samping Salbutamol
Salbutamol umumnya dapat ditoleransi dengan baik, meskipun demikian masih
terdapat laporan adanya efek samping. Efek samping yang paling sering dilaporkan
adalah tremor yaitu getaran getaran yang terjadi pada jari jari yang tidak dapat
dikendalikan.
Efek samping lain yang jarang antara lain sakit kepala, pusing mual, muntah, batuk,
keram otot, reaksi alergi, mulut kering, dan berkeringat.
Informasi Keamanan Untuk pengobatan asma penggunaan salbutamol sebaiknya
mengikuti program penatalaksanaan asma yang dilakukan secara bertahap sesuai
saran dari dokter. Hati hati penggunaan salbutamol pada asma akut berat, karena
ada kemungkinan potensi obat salbutamol dapat meningkat bila obat ini digunakan

bersama obat xanthin dan steroid, Hati hati penggunaan salbutamol pada
penderita tiroid toksik karena berisiko terjadinya hipokalemia berat.

Hati hati penggunaan salbutamol pada ibu hamil, obat ini hanya diberikan apabila
manfaat pada ibu dinilai lebih besar dari pada risiko pada janin. Hati hati
penggunaan salbutamol pada ibu menyusui, karena ada kemungkinan obat
salbutamol dikeluarkan melalui air susu ibu.
Bersumber dari: Salbutamol Indikasi, Dosis, Efek Samping | Mediskus.com

Atrovent Larutan inhalasi, Informasi obat kali ini akan menjelaskan jenis obat asma,
bronkhitis kronik Ipratropium Bromida, yang diantaranya menjelaskan dosis obat, komposisi
atau kandungan obat, manfaat atau kegunaan dan khasiat atau dalam bahasa medis
indikasi, aturan pakai Atrovent Larutan inhalasi, cara minum/makan atau cara
menggunakannya, juga akan menerangkan efek samping atau kerugian, pantangan atau
kontra indikasi serta bahayanya, over dosis atau keracunan, dan farmakologi serta
meknisme kerja dan harga dari obat Atrovent Larutan inhalasi, dan inilah penjelasannya:
ATROVENT
GOLONGAN
K Merah
KANDUNGAN
Ipratropium Bromida.
INDIKASI
Kelainan berupa penyumbatan kronis saluran pernafasan dengan bronkhospasme yang
bersifat reversibel seperti asma bronkhial & terutama bronkhitis kronik dengan atau tanpa
emfisema.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap substansi/zat yang mirip Atropin.
PERHATIAN
Glaukoma sudut tertutup & hipertrofi (pembesaran) prostat.
Interaksi obat :
efek bronkhodilator dapat diintensifkan oleh preparat/sediaan -adrenergik dan xantin.
efek antikolinergik obat-obat lain dapat meningkat.

EFEK SAMPING
Mulut kering, iritasi tanggorokan atau reaksi alergi, batuk, peningkatan tekanan intraokular
dapat terjadi bila Atrovent secara tak sengaja masuk ke mata pasien dengan glukoma sudut
tertutup.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan
(kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi
risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester
selanjutnya).
KEMASAN
Larutan inhalasi 0,025 % x 20 mL.
DOSIS
Dewasa (termasuk lansia) & remaja berusia lebih dari 14 tahun : 3-4 kali sehari 0,4-2 mL (840 tetes).
Anak berusia 6-14 taun : 3-4 kali sehari 0,4-1 mL (8-20 tetes).
Perhatian

Dalam dosis tinggi, obat ini dapat menimbulkan bronkokonstriksi pada beberapa
pasien, glaukoma sudut sempit, obstruksi saluran kencing karena hipertrofi prostat
Efek samping

Mulut kering, iritasi tenggorokan atau reaksi alergi; peninggian tekanan intra okular
pada penderita glaukoma sudut sempit bila salah satu masuk ke mata
Interaksi obat

Preparat beta adrenergik dan xanthine akan memperkuat efek bronkodilatasi. Efek
antikolinergik obat lain dapat ditingkatkan.

NAMA DAGANG
Amicain, Aminophyllinum, Phyllocontin

INDIKASI
Asma dan penyakit paru obstruksi kronis


KONTRAINDIKASI
Hipersensitivitas terhadap teofilin dan ethylendiamine

DOSIS

Dewasa : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi
dengan Teofilin. Injeksi IV pelan : 250-500mg (5 mg/kg) (diinjeksikan lebih
dari 20 menit) dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan
dosis pada asma akut berat.

Dewasa : Asma akut berat : IV infus 500 mcg/kg/jam (dengan monitoring


ketat) disesuaikan dengan konsentrasi plasma Teofilin.

Anak-anak : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi
dengan Teofilin. Injeksi IV pelan : 5 mg/kg (diinjeksikan lebih dari 20 menit)
dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada
asma akut berat.

Anak-anak : Asma akut berat: IV infus: anak usia 6 bulan 9 tahun


1mg/kg/jam anak usia 10 16 tahun 800 mcg/kg/jam disesuaikan dengan
konsentrasi teofilin dalam plasma.

Cara pemberian :
1.

Oral : dapat digunakan bersama dengan makanan

2.

Intravenous:

Dapat diberikan dengan injeksi lambat IV bolus atau dapat diberikan


dengan IV infus

Jangan dicampur dengan obat lain didalam syringe

Hindari penggunaan obat-obat yang tidak stabil dalam suasana asam


bersamaan dengan aminofilin

Jangan digunakan jika terdapat kristal yang terpisah dari larutan

Jangan digunakan jika larutan tidak jernih.

EFEK SAMPING

Efek samping yang sering terjadi : Saluran cerna : diare, mual dan
muntah; Neurologi : pusing, sakit kepala, insomnia, dan tremor; Renal :
diuresis;

Efek samping serius : Cardiovascular : Atrial fibrilasi, Bradiaritmia apabila


administrasi terlalu cepat dapat menyebabkan Cardiac arrest, Takiaritmia
Dermatologic : Erythroderma; Gastrointestinal : Necrotizing enterocolitis in
fetus OR newborn; Immunologic : Immune hypersensitivity reaction;
Neurologic : perdarahan pada intracranial, kejang.

INTERAKSI OBAT
Dengan Obat Lain :
Obat-obat

yang

dapat

meningkatkan

kadar

Teofilin:

Propanolol,

Allopurinol

(>600mg/day), Erythromycin, Cimetidin, Troleandomycin, Ciprofloxacin (golongan


Quinolon

yang

lain),

kontrasepsi

oral,

Beta-Blocker,

Calcium

Channel Blocker,

Kortikosteroid, Disulfiram, Efedrin, Vaksin Influenza, Interferon, Makrolida, Mexiletine,


Thiabendazole, Hormon Thyroid, Carbamazepine, Isoniazid, Loop diuretics. Obat lain yang
dapat menghambat Cytochrome P450 1A2, seperti: Amiodaron, Fluxosamine, Ketoconazole,
Antibiotik Quinolon).
Obat-obat yang dapat menurunkan kadar Teofilin: Phenytoin, obat-obat yang dapat
menginduksi CYP 1A2 (seperti: Aminoglutethimide, Phenobarbital, Carbamazepine,
Rifampin),

Ritonavir,

IV

Isoproterenol,

Barbiturate,

Hydantoin,

Ketoconazole,

Sulfinpyrazone, Isoniazid, Loop Diuretic, Sympathomimetics.


Dengan Makanan :
Hindari konsumsi Caffein yang berlebihan. Hindari diet protein dan karbohidrat yang
berlebihan. Batasi konsumsi charcoal-broiled foods

MEKANISME KERJA
Teofilin, sebagai bronkodilator, memiliki 2 mekanisme aksi utama di paru yaitu dengan cara
relaksasi otot polos dan menekan stimulan yang terdapat pada jalan nafas (suppression of

airway stimuli). Mekanisme aksi yang utama belum diketahui secara pasti. Diduga efek
bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan 2 isoenzim yaitu phosphodiesterase
(PDE III) dan PDE IV. Sedangkan efek selain bronkodilasi berhubungan dengan aktivitas
molekular yang lain. Teofilin juga dapat meningkatkan kontraksi otot diafragma dengan
cara peningkatan uptake Ca melalui Adenosin-mediated Chanels

BENTUK SEDIAAN
Tablet 225 mg, Ampul 10ml
Stabilitas Penyimpanan

Sediaan oral: Tablet harus di simpan pada suhu ruang 20C-25C,


terlindung cahaya dan lembab.

Sediaan parenteral: Simpan pada suhu 15C-30C, terlindung dari cahaya.


Simpan dalam kardus sampai pada waktu ingin digunakan. Aminofilin
merupakan larutan yang stabil pada suhu ruangan. Pada pH 3.5-8.6,
stabilitas dalam suhu kamar pada konsentrasi tidak kurang dari 40 mg/mL
dapat dijaga hingga 48 jam. Stabilitas Aminofilin dalam plastic syringes
5 jam. Aminofilin bersifat basa (pH sekitar 8.8) sehingga memiliki
kecenderungan untuk meluluhkan plastik dan karet, oleh karena itu tidak
direkomendasikan penyimpanan dalam plastic syringes dalam waktu lama.

PARAMETER MONITORING

Penurunan gejala asma

Test fungsi paru

Serum Teofilin (rentang normal: 10-20 mcg/mL).

Larutan tidak boleh digunakan bila terjadi perubahan warna atau bila
terbentuk kristal.

INFORMASI PASIEN

Kegunaan obat : Penggunaan obat: sesuai yang dianjurkan doker; dapat


diminum pada saat perut kosong atau bersama makanan. Bila diminum

pada saat perut kosong, maka seterusnya diminum pada saat perut
kosong, bila diminum bersama makanan maka seterusnya diminum
bersama makanan. Bila lupa minum obat: Gunakan secepatnya pada saat
ingat. Bila saat ingat, sudah hampir waktunya untuk minum dosis
berikutnya, maka tidak perlu minum dosis sebelumnya, cukup minum dosis
berikutnya. Jangan mendobel dosis.

Penyimpanan obat : Tanyakan pada dokter atau apoteker mengenai obat


dan makanan lain yang perlu dihindari. Konsultasikan ke dokter bila terjadi
efek samping. Injeksi

Obat dan makanan apa yang harus dihindari.

Beritahukan pada dokter obat, makanan, vitamin atau herbal apa saja yang
sedang digunakan. Bila mengalami efek samping, beritahukan pada dokter
Home coamoxiclav coamoxiclav
COAMOXICLAV
Coamoxiclav adalah antibiotik kombinasi antara Amoxicillin, antibiotik golongan laktam dan asam klavulanat, penghambat enzim -laktamase. Kombinasi ini
bertujuan untuk meningkatkan spektrum aksinya terhadap bakteri-bakteri yang
memproduksi -laktamase yang resisten terhadap antibiotik amoxicillin.
Coamoxiclav adalah bakteriolitik yang bekerja dengan cara menghambat sintesis
dinding sel bakteri sehingga lintas hubungan antara rantai polimer peptidoglikan
linier yang membentuk komponen utama dari dinding sel bakteri menjadi terganggu

Indikasi Coamoxiclav
Kegunaan Coamoxiclav adalah untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri yang peka terhadap Coamoxiclav dan resisten terhadap amoxicillin seperti
otitis media akut, faringitis yang disebabkan streptococcus, pneumonia, infeksi kulit,
infeksi saluran kemih, infeksi Salmonella, Lyme disesase, dan infeksi klamidia.
Coamoxiclav juga digunakan untuk mencegah endokarditis yang disebabkan bakteri
pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk mencegah infeksi oleh
Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri lainnya.
Kontra indikasi
Coamoxiclav harus dihindari pada pasien hipersensitifitas pada amoksisilin
(Amoxicillin) dan antibiotika penisillinum lainnya.

Efek Samping Coamoxiclav


kebanyakan efek samping Coamoxiclav yang muncul adalah mual , muntah ,
ruam , dan antibiotik kolitis . kadang-kadang diare juga dapat terjadi . Efek samping
yang jarang seperti perubahan mental, sakit kepala ringan , insomnia , kebingungan
, kecemasan , kepekaan terhadap cahaya dan suara , dan berpikir tidak jelas .
Perawatan medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek
samping muncul karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap
Coamoxiclav, dapat mengalami shock anafilaktik yang bisa berakibat fatal.
Perhatian

Hati-hati memberikan Coamoxiclav pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal
yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang. Hentikan
pemakaian Coamoxiclav jika terjadi super infeksi yang biasanya terjadi pada saluran
pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S.aureus Candida)

Toleransi terhadap kehamilan

Penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pemakaian Coamoxiclav


pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada
wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk , namun studi
yang memadai dan terkendali dengan baik pada ibu hamil tidak menunjukkan risiko
untuk janin dalam trimester berapapun.

interaksi obat

Coamoxiclav berinteraksi dengan obat-obat seperti : Antikoagulan (misalnya ,


warfarin , dabigatran ), Allopurinol ( pengobatan asam urat ), antibiotik tertentu,
obat kanker ( methotrexate ), obat urikosurik, dan vaksin tifoid

Dosis Coamoxiclav

Coamoxiclav diberikan dengan dosis : oral : dewasa dan anak 20 kg atau lebih :
250-500 mg setiap 8 jam; sirup kering : anak > 8 kg : 125-250 mg tiap 8 jam; tetes

pediatrik : anak < 6 bulan dosis lazim seluruh indikasi kecuali infeksi saluran nafas
bagian bawah; anak < 6 kg : 0.25-0.50 ml tiap 8 jam, anak 6-8 kg : 0.5-1 ml tiap 8
jam. Infeksi saluran nafas bawah : anak < 6 kg : 0.5-1 ml tiap 8 jam, anak 6-8 kg :
1-1.5 ml tiap 8 jam. Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, monitor kadar
obat dalam plasma dan urine harus dilakukan.

Komposisi
Per Seretide dosis 50 Salmeterol 25 mcg, fluticasone propionate 50
mcg. Per Seretide dosis 125 Salmeterol 25 mcg, fluticasone propionate 125 mcg.
Per Diskus Seretide 100 Salmeterol xinafoate 50 mcg, fluticasone propionate 100
mcg. Per Diskus Seretide 250 Salmeterol xinafoate 50 mcg, fluticasone propionate
250 mcg. Per Diskus Seretide 500 Salmeterol xinafoate 50 mcg, fluticasone
propionate 500 mcg.
Indikasi
Terapi reguler untuk penyakit obstruktif saluran napas yang reversibel,
mencakup asma pada dws & anak, serta terapi reguler untuk PPOK termasuk
bronkitis kronik & emfisema.
Dosis Penyakit Obstruksi Sal Napas yang Reversibel Dws & anak 12 thn Dws &
anak 12 thn 2 inhalasi Inhaler Seretide 50 atau 125 atau 1 inhalasi Diskus Seretide
100, 250, atau 500. Anak 4 thn 2 inhalasi Inhaler Seretide 50 atau 1 inhalasi
Diskus Seretide 100. PPOK Dws 2 inhalasi Inhaler Seretide 125 atau 1 inhalasi
Diskus Seretide 250 atau 500. Semua dosis diberikan 2 x/hari.
Perhatian
Tdk untuk meredakan gejala asma akut. TB paru, gangguan KV berat,
DM, hipokalemia yang tidak diterapi, tirotosikosis. Lakukan pengawasan berkala
terhadap laju pertumbuhan pada anak yang mendapat terapi jangka panjang.
Hamil, laktasi.
Efek Samping
Serak atau disfonia, sakit kepala, kandidiasis mulut &
tenggorokan, iritasi tenggorokan, palpitasi, tremor, bronkospasme paradoksikal,
artralgia; kram otot.
Interaksi Obat
Penyekat selektif & non selektif; penghambat CYP450
(ritonavir, eritromisin, ketokonazol). MAOI, antidepresan trisiklik, L-dopa, L-tiroksin,
oksitosin, antiaritmia; xantin.
Kategori Keamanan Kehamilan C: Studi pada binatang percobaan telah
memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal
atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita
dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika
besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin

Brand: :

Pharos

Product Code::
Komposisi:

Anhydrous theophylline

Indikasi:
Untuk pengobatan penyakit obstruksi saluran nafas seperti asma
bronkial, obstruksi bronkitis kronis.
Dosis: Dewasa : 1 tablet 2 kali/hari.
Pemberian Obat: Dapat diberikan bersamaan makanan untuk mengurangi rasa
tidak nyaman pada saluran cerna. Telan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.
Perhatian: Tukak peptik, glaukoma, angina pektoris, hipertiroid, diabetes melitus,
hipoksemia berat, hipertensi, infark miokard akut.
Efek Samping:
Gangguan saluran cerna, hipersensitivitas, stimulasi berlebihan
pada SSP, vertigo, konvulsi dengan dosis tinggi.
Interaksi Obat:
Nilai serum ditingkatkan oleh eritromisin, oleandomysin,
lincomisin, cimetidin dan cellopurinol. Kombinasi dengan furosemid, -2 adrenergik
atau metil xantin dapat meningkatkan efek obat. Kombinasi dengan efedrin dapat
meningkatkan efek obat dan efek samping. Pada perokok dan kombinasi dengan
phenobarbital, rifampisin, isoniasid, fenitoin, carbamazepin, atau sulfinpyrazon
dapat mengurangi efek obat.
Kemasan:

Tablet salut selaput 250 mg x 10 x 10

Kelompok obat kortikosteroid bekerja dengan cara menekan reaksi sistem


kekebalan tubuh yang terlalu aktif. Dengan demikian, obat ini mengurangi inflamasi,
pembengkakan, dan rasa sakit. Prednisolone sendiri juga ada secara alami di dalam
tubuh manusia dan dihasilkan oleh kelenjar adrenal.

Tentang Prednisolone
Jenis obat

Obat kortikosteroid

Golongan

Obat resep

Manfaat
Membantu mengendalikan inflamasi dan reaksi alergi.
Menekan reaksi sistem kekebalan tubuh.
Salah satu penanganan beberapa jenis kanker.

Mencegah penolakan transplantasi organ.


Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Bentuk obat Tablet, obat suntik, obat cair


Peringatan
Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, tanyakan
pada dokter sebelum mengonsumsi obat ini.
Hindari berada di sekitar orang yang sakit atau terinfeksi oleh bakteri atau virus
(misalnya cacar, campak, flu, herpes, TB) selama Anda mengonsumsi obat ini.
Prednisolone bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko
terserang infeksi. Segera temui dokter jika Anda berinteraksi dengan orang yang
mengalami infeksi campak atau cacar air.
Bagi yang harus mengemudi atau mengoperasikan alat berat, Anda harus melihat
reaksi obat ini terhadap tubuh Anda, lalu Anda bisa menentukan apakah aman
untuk mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
Harap berhati-hati dalam mengonsumsi obat ini bagi penderita hipertensi,
gangguan ginjal, hati, diabetes, glaukoma, katarak, osteoporosis, gangguan
kesehatan mental (depresi atau psikosis), epilepsi, tukak lambung, infeksi,
penggumpalan darah, myasthenia gravis (kelainan otot), menopause, penyakit
jantung, dan hipotiroid.
Mengonsumsi minuman keras selagi mengonsumsi obat ini bisa meningkatkan risiko
terjadinya pendarahan pada saluran pencernaan.
Pada anak-anak, obat ini bisa menyebabkan penipisan tulang. Segera temui dokter
jika Anda merasa pertumbuhan anak terganggu karena mengonsumsi obat ini.
Jangan melakukan imunisasi atau vaksinasi apa pun selagi mengonsumsi
prednisolone tanpa persetujuan dari dokter.
Jangan mengonsumsi obat-obatan untuk pencernaan selama dua jam sebelum atau
dua jam sesudah mengonsumsi obat ini.
Bagi penderita diabetes, pastikan untuk memeriksa kadar gula darah secara teratur
karena obat ini bisa memengaruhi kadar glukosa Anda.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Prednisolone
Dosis umum pemakaian prednisolone adalah 5-60 mg per hari. Dosis akan
ditentukan dokter berdasarkan kondisi pasien. Jangan menambah atau mengurangi

dosis yang dianjurkan oleh dokter Anda. Dosis untuk anak-anak akan ditentukan
oleh dokter dengan berat badannya turut dipertimbangkan.

Mengonsumsi Prednisolone dengan Benar


Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran
dokter dalam mengonsumsi prednisolone. Jangan menambah atau mengurangi
dosis obat ini tanpa seizin dokter.

Prednisolone lebih baik dikonsumsi satu kali dalam sehari pada pagi hari setelah
sarapan. Dosis harian bisa dibagi jika memang diperlukan. Sebagian besar
prednisolone dikonsumsi dengan makanan untuk membantu melindungi dinding
lambung dari iritasi.

Jika Anda menerima pengobatan atau penanganan medis apa pun, pastikan dokter
mengetahui Anda mengonsumsi prednisolone. Hal ini disebabkan karena Anda
mungkin perlu meningkatkan atau menurunkan dosis obat untuk sementara. Jangan
mengonsumsi obat lain, kecuali Anda sudah membicarakan dengan dokter.

Obat ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, Anda akan lebih rentan terkena
infeksi. Pastikan untuk selalu mencuci tangan untuk mencegah terjadinya
penyebaran infeksi.

Jangan berhenti mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.


Beberapa kondisi akan bertambah parah jika pengobatan dihentikan. Selain itu,
Anda juga bisa mengalami gejala putus obat.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi prednisolone, disarankan untuk segera


mengonsumsinya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat.
Jangan menggandakan dosis prednisolone pada jadwal berikutnya untuk mengganti
dosis yang terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Prednisolone

Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang
bisa terjadi akibat mengonsumsi prednisolone adalah:

Sakit perut atau gangguan pencernaan.


Merasa mual.
Sakit kepala.
Berkeringat secara berlebih.
Merasa cemas.
Perubahan suasana hati atau perilaku.
Susah tidur
Berat badan bertambah.
Kekuatan otot melemah.
Merasa letih atau lemah.
Menstruasi tidak teratur.
Jika efek samping yang terjadi terus berkepanjangan atau mengalami reaksi alergi,
segera temui dokter atau datangi rumah sakit terdekat.
Interaksi

Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Prednisolone?


Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek
samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam
dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obatobatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau
apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun
tanpa persetujuan dokter.

Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut ini tidak
direkomendasikan. Dokter Anda mungkin memutuskan untuk tidak memberijan
Anda dengan obat ini atau mengubah beberapa obat lain yang Anda ambil.

Vaksin Rotavirus, Hidup


Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut biasanya tidak
dianjurkan, tapi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Jika kedua obat yang
diresepkan bersamaan, dokter Anda dapat mengubah dosis atau seberapa sering
Anda menggunakan salah satu atau kedua obat.

Aldesleukin
Aripiprazole
Asparaginase
Bupropion
Carbamazepine
Ceritinib
Cobicistat
Dabrafenib
Daclatasvir
Eliglustat
Elvitegravir
Eslicarbazepine Acetate
Idelalisib
Itraconazole
Mitotane
Nilotinib
Piperaquine
Pixantrone
Ritonavir
Siltuximab
Sorafenib

Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut dapat menyebabkan
peningkatan risiko efek samping tertentu, tetapi menggunakan kedua obat mungkin
merupakan pengobatan terbaik untuk Anda. Jika kedua obat yang diresepkan
bersamaan, dokter Anda dapat mengubah dosis atau seberapa sering Anda
menggunakan salah satu atau kedua obat.

Alatrofloxacin
Alcuronium
Amobarbital
Aspirin
Atracurium
Balofloxacin
Cinoxacin
Ciprofloxacin
Clinafloxacin
Desogestrel
Dienogest
Drospirenone
Enoxacin
Estradiol Cypionate
Estradiol Valerate
Ethinyl Estradiol
Ethynodiol Diacetate
Etonogestrel
Fleroxacin
Flumequine
Fosphenytoin
Gallamine

Gemifloxacin
Grepafloxacin
Hexafluorenium
Levofloxacin
Levonorgestrel
Licorice
Lomefloxacin
Medroxyprogesterone Acetate
Mestranol
Metocurine
Moxifloxacin
Norelgestromin
Norethindrone
Norfloxacin
Norgestimate
Norgestrel
Ofloxacin
Pefloxacin
Phenytoin
Primidone
Prulifloxacin
Rifampin
Rosoxacin
Rufloxacin
Saiboku-To
Sparfloxacin

Temafloxacin
Tosufloxacin
Trovafloxacin Mesylate
Vecuronium
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Prednisolone?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan
makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau
tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.
Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau
dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Prednisolone?


Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan
obat ini. Beritahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan lain.:

Katarak atau
Gagal jantung bawaan atau
Sindrom cushing (masalah kelenjar adrenal) atau
Diabetes atau
Infeksi mata atau
Glaukoma atau
Hiperglikemia (gula darah tinggi) atau
Hipertensi (tekanan darah tinggi) atau
Infeksi (misalnya, bakteri, virus, atau jamur) atau
Perubahan mood, termasuk depresi atau
Myasthenia gravis (kelemahan otot yang parah) atau
Osteoporosis (tulang lemah) atau
Ulkus peptikum, aktif atau adanya riwayat penyakit atau

Perubahan kepribadian atau


Masalah perut atau usus (misalnya, diverticulitis, kolitis ulserativa) atau
Tuberkulosis tidak aktifGunakan dengan hati-hati. Mungkin membuat kondisi lebih
buruk.
Infeksi jamur atau
Infeksi mata herpes simpleks obat ini tidak dapat digunakan pada pasien dengan
kondisi ini.
Penyakit ginjalGunakan dengan hati-hati. Efek dapat ditingkatkan karena
pembersihan obat dari tubuh yang lambat

Komposisi

Terbutaline sulfate.

Indikasi
Asma bronkial, bronkitis kronik, emfisema & penyakit paru lain dimana
bronkospasme sbg komplikasi.
Klik untuk melihat informasi rinci produk Bricasma
Dosis Tab Dws 1-2 tablet 2-3 x/hari. Maks: 15 mg/hari. Anak 7-15 thn 1 tablet 2-3
x/hari. Injeksieksi Dws IV: 0.25-0.5 mg, dapat diulang dalam bbrp jam. Maks: 2
mg/hari. SK: 1-2 mg/hari dalam 4 dosis terbagi. Infus: 1-2 mg/hari sebagai infus
kontinu. Anak 25 mcg/kg BB/hari sebagai infus kontinu atau terbagi dalam 4 dosis
SK. Turbuhaler Dws & anak >12 thn -1 inhalasi sebanyak yang diperlukan atau jika
digunakan sebagai terapi pemeliharaan berkala, diberikan tiap 6 jam. Kasus berat:
Dosis tunggal dapat ditingkatkan s/d 3 inhalasi. Maks: 4 inhalasi dalam 24 jam.
Anak 7-12 thn -1 inhalasi sebanyak yang diperlukan atau jika digunakan sebagai
terapi pemeliharaan berkala, diberikan tiap 6 jam. Kasus berat: Dosis tunggal dapat
ditingkatkan s/d 2 inhalasi. Maks: 2 mg (4 inhalasi). Respules Anak >25 kg 5 mg
dihirup hingga 2-4 x dalam periode 24 jam.
Klik untuk melihat informasi rinci produk Bricasma
Pemberian Obat

Dapat diberikan bersama atau tanpa makanan.

Perhatian
Hipertiroidisme, DM. Gangguan ginjal, penyakit KV, hipokalemia. Hamil
& wanita dalam kondisi partus.
Efek Samping

Sakit kepala, mual, takikardi, tremor, kram tonik, & palpitasi.

Interaksi Obat
Terjadi stimulasi simpatetik yang berlebihan jika diberikan
bersama simpatomimetik; penyekat menghambat efek bronkodilatasi.
Kategori Keamanan Kehamilan

Parenteral/Per Oral: C

Sediaan

Kemasan/Harga

Bricasma infusion 0.5 mg/mL


1 mL x 5 1s (Rp75,206/boks)
Bricasma respules 2.5 mg/mL
2 5s (Rp79,586/karton)
Bricasma tablet 2.5 mg
10 10s (Rp181,020/boks)
Bricasma turbuhaler 0.5 mg
200 dose x 1s (Rp148,522/canister)

BRICASMA INJEKSI
GOLONGAN
K MErah
KANDUNGAN
Terbutaline sulfate.
INDIKASI
Asma bronkhial, bronkhitis kronis, emfisema & penyakit paru lainnya dimana
bronkhospasme merupakan suatu faktor komplikasi.
PERHATIAN
Hipertiroidisme, diabetes.
Interaksi obat : rangsangan simpatetik yang berlebihan dengan simpatomimetikum; -bloker
menghambat efek bronkhodilatasi.
EFEK SAMPING
Gemetar, kram tonik & berdebar.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan
(kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi
risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester
selanjutnya).
KEMASAN
Ampul 0.5 mg/ml x 5 ampul

DOSIS
Dewasa : -1 ampul secara subkutan, intramuskular, intravena sampai dengan 4 kali
sehari.
Anak-anak : 0,1 mL/10 kg berat badan secara subkutan, intramuskular, intravena sampai
dengan 4 kali sehari.

Anda mungkin juga menyukai