Klasifikasi
steroid
Tindakan
Hidrokortison adalah steroid sintetis short-acting dengan baik glukokortikoid dan
sifat mineralokortikoid yang mempengaruhi hampir semua sistem tubuh. Dengan
menghambat pembentukan, penyimpanan dan pelepasan histamin dari sel mast,
mengurangi efek dari respon alergi. Hal ini juga meningkatkan respon tubuh
terhadap beredar katekolamin.
indikasi
Untuk mengurangi peradangan selama reaksi alergi, anafilaksis yang parah,
asma, atau COPD.
Untuk mengobati urtikaria
kontraindikasi
Hidrokortison merupakan kontraindikasi pada pasien dengan hipersensitivitas
terhadap glukokortikoid.
Dalam pengobatan anafilaksis, tidak ada kontraindikasi absolut.
Pada tahap pra-rumah sakit perawatan, hanya memberikan bolus tunggal.
Terapi steroid jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan gastrointestinal,
penyembuhan luka berkepanjangan, dan penindasan steroid adrenokortikal. Pasien
pada perawatan steroid jangka panjang mungkin memerlukan steroid tambahan
selama krisis (karena tubuh mereka tidak bisa memproduksi cukup pada mereka
sendiri)
kewaspadaan
Tidak ada informasi diidentifikasi.
Reaksi yang merugikan
reaksi merugikan Beberapa, tetapi hanya sedikit yang relevan atau penting dalam
pengaturan pra-rumah sakit.
Vertigo, sakit kepala, nistagmus, ataksia, peningkatan tekanan intrakranial
dengan edema papil, gangguan mental, kejengkelan yang sudah ada sebelumnya
kondisi kejiwaan, insomnia, episode sinkop, tromboflebitis, tromboemboli, palpitasi,
Indikasi Salbutamol
Sebagai obat yang menimbulkan relaksasi bronkus, maka salbutamol dapat
digunakan dengan efektif untuk mengatasi gejala sesak napas yang timbul akibat
adanya penyempitan bronkus seperti pada penyakit asma bronkial, bronkitis
asmatis dan emfisema paru, baik untuk penggunaan akut maupun kronik.
Kontraindikasi
Obat salbutamol tidak boleh digunakan pada penderita yang telah diketahui
mempunyai riwayat hipersensitif terhadap komponen salbutamol.
Dosis Salbutamol
Salbutamol yang dijual dipasaran tersedia dalam beberapa macam bentuk yaitu
tablet, sirup, inhaler, nebulizer (untuk penguapan) komposisimasing-masing adalah
sebagai berikut:
Salbutamol tablet mengandung 2 mg salbutamol sulfat dalam setiap 1 tabletnya.
Salbutamol Sirup mengandung 2 mg salbutamol sulfat dalam setiap 5 ml.
Salbutamol Inhaler atau ventolin inhaler (merek) mengandung 100 mcg salbutamol
sulfat dalam setiap 1 kali semprotnya.
Ventolin Nebules mengandung 2,5 mg salbutamol sulfat dalam Setiap 1 ampulnya.
Adapun dosis salbutamol adalah sebagai berikut:
Dosis dewasa : dosis yang dianjurkan adalah 1 2 tablet, diberikan 3 4 kali sehari
Anak usia di atas 12 tahun : dosis yang dianjurkan adalah sirup 5 ml 10 ml,
diberikan 3 4 kali sehari. Anak usia 6 12 tahun : dosis yang dianjurkan adalah
sirup 5 ml, diberikan 3 4 kali sehari.
Anak usia 2 6 tahun : dosis yang dianjurkan adalah sirup 2,5 ml 5 ml, diberikan 3
4 kali sehari.
Dosis inhaler : untuk anak usia di atas 4 tahun dan dewasa yang dianjurkan adalah
1 2 tarikan napas, setiap 4 hingga 6 jam per hari.
Dosis penguapan : untuk anak usia di bawah 2 tahun yang dianjurkan adalah 0,2
0,6 mg/kg/hari yang terbagi menjadi setiap 4 6 jam.
Untuk anak usia 2 12 tahun yang dianjurkan adalah 0,6 2,5 mg/pemberian,
diberikan 2 3 kali sehari. Untuk dewasa yang dianjurkan adalah 2,5
mg/pemberian, diberikan 3 6 kali sehari jam sesuai kebutuhan.
Efek Samping Salbutamol
Salbutamol umumnya dapat ditoleransi dengan baik, meskipun demikian masih
terdapat laporan adanya efek samping. Efek samping yang paling sering dilaporkan
adalah tremor yaitu getaran getaran yang terjadi pada jari jari yang tidak dapat
dikendalikan.
Efek samping lain yang jarang antara lain sakit kepala, pusing mual, muntah, batuk,
keram otot, reaksi alergi, mulut kering, dan berkeringat.
Informasi Keamanan Untuk pengobatan asma penggunaan salbutamol sebaiknya
mengikuti program penatalaksanaan asma yang dilakukan secara bertahap sesuai
saran dari dokter. Hati hati penggunaan salbutamol pada asma akut berat, karena
ada kemungkinan potensi obat salbutamol dapat meningkat bila obat ini digunakan
bersama obat xanthin dan steroid, Hati hati penggunaan salbutamol pada
penderita tiroid toksik karena berisiko terjadinya hipokalemia berat.
Hati hati penggunaan salbutamol pada ibu hamil, obat ini hanya diberikan apabila
manfaat pada ibu dinilai lebih besar dari pada risiko pada janin. Hati hati
penggunaan salbutamol pada ibu menyusui, karena ada kemungkinan obat
salbutamol dikeluarkan melalui air susu ibu.
Bersumber dari: Salbutamol Indikasi, Dosis, Efek Samping | Mediskus.com
Atrovent Larutan inhalasi, Informasi obat kali ini akan menjelaskan jenis obat asma,
bronkhitis kronik Ipratropium Bromida, yang diantaranya menjelaskan dosis obat, komposisi
atau kandungan obat, manfaat atau kegunaan dan khasiat atau dalam bahasa medis
indikasi, aturan pakai Atrovent Larutan inhalasi, cara minum/makan atau cara
menggunakannya, juga akan menerangkan efek samping atau kerugian, pantangan atau
kontra indikasi serta bahayanya, over dosis atau keracunan, dan farmakologi serta
meknisme kerja dan harga dari obat Atrovent Larutan inhalasi, dan inilah penjelasannya:
ATROVENT
GOLONGAN
K Merah
KANDUNGAN
Ipratropium Bromida.
INDIKASI
Kelainan berupa penyumbatan kronis saluran pernafasan dengan bronkhospasme yang
bersifat reversibel seperti asma bronkhial & terutama bronkhitis kronik dengan atau tanpa
emfisema.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap substansi/zat yang mirip Atropin.
PERHATIAN
Glaukoma sudut tertutup & hipertrofi (pembesaran) prostat.
Interaksi obat :
efek bronkhodilator dapat diintensifkan oleh preparat/sediaan -adrenergik dan xantin.
efek antikolinergik obat-obat lain dapat meningkat.
EFEK SAMPING
Mulut kering, iritasi tanggorokan atau reaksi alergi, batuk, peningkatan tekanan intraokular
dapat terjadi bila Atrovent secara tak sengaja masuk ke mata pasien dengan glukoma sudut
tertutup.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan
(kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi
risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester
selanjutnya).
KEMASAN
Larutan inhalasi 0,025 % x 20 mL.
DOSIS
Dewasa (termasuk lansia) & remaja berusia lebih dari 14 tahun : 3-4 kali sehari 0,4-2 mL (840 tetes).
Anak berusia 6-14 taun : 3-4 kali sehari 0,4-1 mL (8-20 tetes).
Perhatian
Dalam dosis tinggi, obat ini dapat menimbulkan bronkokonstriksi pada beberapa
pasien, glaukoma sudut sempit, obstruksi saluran kencing karena hipertrofi prostat
Efek samping
Mulut kering, iritasi tenggorokan atau reaksi alergi; peninggian tekanan intra okular
pada penderita glaukoma sudut sempit bila salah satu masuk ke mata
Interaksi obat
Preparat beta adrenergik dan xanthine akan memperkuat efek bronkodilatasi. Efek
antikolinergik obat lain dapat ditingkatkan.
NAMA DAGANG
Amicain, Aminophyllinum, Phyllocontin
INDIKASI
Asma dan penyakit paru obstruksi kronis
KONTRAINDIKASI
Hipersensitivitas terhadap teofilin dan ethylendiamine
DOSIS
Dewasa : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi
dengan Teofilin. Injeksi IV pelan : 250-500mg (5 mg/kg) (diinjeksikan lebih
dari 20 menit) dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan
dosis pada asma akut berat.
Anak-anak : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi
dengan Teofilin. Injeksi IV pelan : 5 mg/kg (diinjeksikan lebih dari 20 menit)
dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada
asma akut berat.
Cara pemberian :
1.
2.
Intravenous:
EFEK SAMPING
Efek samping yang sering terjadi : Saluran cerna : diare, mual dan
muntah; Neurologi : pusing, sakit kepala, insomnia, dan tremor; Renal :
diuresis;
INTERAKSI OBAT
Dengan Obat Lain :
Obat-obat
yang
dapat
meningkatkan
kadar
Teofilin:
Propanolol,
Allopurinol
yang
lain),
kontrasepsi
oral,
Beta-Blocker,
Calcium
Channel Blocker,
Ritonavir,
IV
Isoproterenol,
Barbiturate,
Hydantoin,
Ketoconazole,
MEKANISME KERJA
Teofilin, sebagai bronkodilator, memiliki 2 mekanisme aksi utama di paru yaitu dengan cara
relaksasi otot polos dan menekan stimulan yang terdapat pada jalan nafas (suppression of
airway stimuli). Mekanisme aksi yang utama belum diketahui secara pasti. Diduga efek
bronkodilasi disebabkan oleh adanya penghambatan 2 isoenzim yaitu phosphodiesterase
(PDE III) dan PDE IV. Sedangkan efek selain bronkodilasi berhubungan dengan aktivitas
molekular yang lain. Teofilin juga dapat meningkatkan kontraksi otot diafragma dengan
cara peningkatan uptake Ca melalui Adenosin-mediated Chanels
BENTUK SEDIAAN
Tablet 225 mg, Ampul 10ml
Stabilitas Penyimpanan
PARAMETER MONITORING
Larutan tidak boleh digunakan bila terjadi perubahan warna atau bila
terbentuk kristal.
INFORMASI PASIEN
pada saat perut kosong, maka seterusnya diminum pada saat perut
kosong, bila diminum bersama makanan maka seterusnya diminum
bersama makanan. Bila lupa minum obat: Gunakan secepatnya pada saat
ingat. Bila saat ingat, sudah hampir waktunya untuk minum dosis
berikutnya, maka tidak perlu minum dosis sebelumnya, cukup minum dosis
berikutnya. Jangan mendobel dosis.
Beritahukan pada dokter obat, makanan, vitamin atau herbal apa saja yang
sedang digunakan. Bila mengalami efek samping, beritahukan pada dokter
Home coamoxiclav coamoxiclav
COAMOXICLAV
Coamoxiclav adalah antibiotik kombinasi antara Amoxicillin, antibiotik golongan laktam dan asam klavulanat, penghambat enzim -laktamase. Kombinasi ini
bertujuan untuk meningkatkan spektrum aksinya terhadap bakteri-bakteri yang
memproduksi -laktamase yang resisten terhadap antibiotik amoxicillin.
Coamoxiclav adalah bakteriolitik yang bekerja dengan cara menghambat sintesis
dinding sel bakteri sehingga lintas hubungan antara rantai polimer peptidoglikan
linier yang membentuk komponen utama dari dinding sel bakteri menjadi terganggu
Indikasi Coamoxiclav
Kegunaan Coamoxiclav adalah untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri yang peka terhadap Coamoxiclav dan resisten terhadap amoxicillin seperti
otitis media akut, faringitis yang disebabkan streptococcus, pneumonia, infeksi kulit,
infeksi saluran kemih, infeksi Salmonella, Lyme disesase, dan infeksi klamidia.
Coamoxiclav juga digunakan untuk mencegah endokarditis yang disebabkan bakteri
pada orang-orang berisiko tinggi saat perawatan gigi, untuk mencegah infeksi oleh
Streptococcus pneumoniae dan infeksi bakteri lainnya.
Kontra indikasi
Coamoxiclav harus dihindari pada pasien hipersensitifitas pada amoksisilin
(Amoxicillin) dan antibiotika penisillinum lainnya.
Hati-hati memberikan Coamoxiclav pada penderita dengan fungsi hati dan ginjal
yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu panjang. Hentikan
pemakaian Coamoxiclav jika terjadi super infeksi yang biasanya terjadi pada saluran
pencernaan (umumnya disebabkan Enterobacter, Pseudomonas, S.aureus Candida)
interaksi obat
Dosis Coamoxiclav
Coamoxiclav diberikan dengan dosis : oral : dewasa dan anak 20 kg atau lebih :
250-500 mg setiap 8 jam; sirup kering : anak > 8 kg : 125-250 mg tiap 8 jam; tetes
pediatrik : anak < 6 bulan dosis lazim seluruh indikasi kecuali infeksi saluran nafas
bagian bawah; anak < 6 kg : 0.25-0.50 ml tiap 8 jam, anak 6-8 kg : 0.5-1 ml tiap 8
jam. Infeksi saluran nafas bawah : anak < 6 kg : 0.5-1 ml tiap 8 jam, anak 6-8 kg :
1-1.5 ml tiap 8 jam. Untuk pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, monitor kadar
obat dalam plasma dan urine harus dilakukan.
Komposisi
Per Seretide dosis 50 Salmeterol 25 mcg, fluticasone propionate 50
mcg. Per Seretide dosis 125 Salmeterol 25 mcg, fluticasone propionate 125 mcg.
Per Diskus Seretide 100 Salmeterol xinafoate 50 mcg, fluticasone propionate 100
mcg. Per Diskus Seretide 250 Salmeterol xinafoate 50 mcg, fluticasone propionate
250 mcg. Per Diskus Seretide 500 Salmeterol xinafoate 50 mcg, fluticasone
propionate 500 mcg.
Indikasi
Terapi reguler untuk penyakit obstruktif saluran napas yang reversibel,
mencakup asma pada dws & anak, serta terapi reguler untuk PPOK termasuk
bronkitis kronik & emfisema.
Dosis Penyakit Obstruksi Sal Napas yang Reversibel Dws & anak 12 thn Dws &
anak 12 thn 2 inhalasi Inhaler Seretide 50 atau 125 atau 1 inhalasi Diskus Seretide
100, 250, atau 500. Anak 4 thn 2 inhalasi Inhaler Seretide 50 atau 1 inhalasi
Diskus Seretide 100. PPOK Dws 2 inhalasi Inhaler Seretide 125 atau 1 inhalasi
Diskus Seretide 250 atau 500. Semua dosis diberikan 2 x/hari.
Perhatian
Tdk untuk meredakan gejala asma akut. TB paru, gangguan KV berat,
DM, hipokalemia yang tidak diterapi, tirotosikosis. Lakukan pengawasan berkala
terhadap laju pertumbuhan pada anak yang mendapat terapi jangka panjang.
Hamil, laktasi.
Efek Samping
Serak atau disfonia, sakit kepala, kandidiasis mulut &
tenggorokan, iritasi tenggorokan, palpitasi, tremor, bronkospasme paradoksikal,
artralgia; kram otot.
Interaksi Obat
Penyekat selektif & non selektif; penghambat CYP450
(ritonavir, eritromisin, ketokonazol). MAOI, antidepresan trisiklik, L-dopa, L-tiroksin,
oksitosin, antiaritmia; xantin.
Kategori Keamanan Kehamilan C: Studi pada binatang percobaan telah
memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embroisidal
atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada wanita
dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Obat hanya boleh diberikan jika
besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin
Brand: :
Pharos
Product Code::
Komposisi:
Anhydrous theophylline
Indikasi:
Untuk pengobatan penyakit obstruksi saluran nafas seperti asma
bronkial, obstruksi bronkitis kronis.
Dosis: Dewasa : 1 tablet 2 kali/hari.
Pemberian Obat: Dapat diberikan bersamaan makanan untuk mengurangi rasa
tidak nyaman pada saluran cerna. Telan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.
Perhatian: Tukak peptik, glaukoma, angina pektoris, hipertiroid, diabetes melitus,
hipoksemia berat, hipertensi, infark miokard akut.
Efek Samping:
Gangguan saluran cerna, hipersensitivitas, stimulasi berlebihan
pada SSP, vertigo, konvulsi dengan dosis tinggi.
Interaksi Obat:
Nilai serum ditingkatkan oleh eritromisin, oleandomysin,
lincomisin, cimetidin dan cellopurinol. Kombinasi dengan furosemid, -2 adrenergik
atau metil xantin dapat meningkatkan efek obat. Kombinasi dengan efedrin dapat
meningkatkan efek obat dan efek samping. Pada perokok dan kombinasi dengan
phenobarbital, rifampisin, isoniasid, fenitoin, carbamazepin, atau sulfinpyrazon
dapat mengurangi efek obat.
Kemasan:
Tentang Prednisolone
Jenis obat
Obat kortikosteroid
Golongan
Obat resep
Manfaat
Membantu mengendalikan inflamasi dan reaksi alergi.
Menekan reaksi sistem kekebalan tubuh.
Salah satu penanganan beberapa jenis kanker.
dosis yang dianjurkan oleh dokter Anda. Dosis untuk anak-anak akan ditentukan
oleh dokter dengan berat badannya turut dipertimbangkan.
Prednisolone lebih baik dikonsumsi satu kali dalam sehari pada pagi hari setelah
sarapan. Dosis harian bisa dibagi jika memang diperlukan. Sebagian besar
prednisolone dikonsumsi dengan makanan untuk membantu melindungi dinding
lambung dari iritasi.
Jika Anda menerima pengobatan atau penanganan medis apa pun, pastikan dokter
mengetahui Anda mengonsumsi prednisolone. Hal ini disebabkan karena Anda
mungkin perlu meningkatkan atau menurunkan dosis obat untuk sementara. Jangan
mengonsumsi obat lain, kecuali Anda sudah membicarakan dengan dokter.
Obat ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, Anda akan lebih rentan terkena
infeksi. Pastikan untuk selalu mencuci tangan untuk mencegah terjadinya
penyebaran infeksi.
Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang
bisa terjadi akibat mengonsumsi prednisolone adalah:
Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut ini tidak
direkomendasikan. Dokter Anda mungkin memutuskan untuk tidak memberijan
Anda dengan obat ini atau mengubah beberapa obat lain yang Anda ambil.
Aldesleukin
Aripiprazole
Asparaginase
Bupropion
Carbamazepine
Ceritinib
Cobicistat
Dabrafenib
Daclatasvir
Eliglustat
Elvitegravir
Eslicarbazepine Acetate
Idelalisib
Itraconazole
Mitotane
Nilotinib
Piperaquine
Pixantrone
Ritonavir
Siltuximab
Sorafenib
Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut dapat menyebabkan
peningkatan risiko efek samping tertentu, tetapi menggunakan kedua obat mungkin
merupakan pengobatan terbaik untuk Anda. Jika kedua obat yang diresepkan
bersamaan, dokter Anda dapat mengubah dosis atau seberapa sering Anda
menggunakan salah satu atau kedua obat.
Alatrofloxacin
Alcuronium
Amobarbital
Aspirin
Atracurium
Balofloxacin
Cinoxacin
Ciprofloxacin
Clinafloxacin
Desogestrel
Dienogest
Drospirenone
Enoxacin
Estradiol Cypionate
Estradiol Valerate
Ethinyl Estradiol
Ethynodiol Diacetate
Etonogestrel
Fleroxacin
Flumequine
Fosphenytoin
Gallamine
Gemifloxacin
Grepafloxacin
Hexafluorenium
Levofloxacin
Levonorgestrel
Licorice
Lomefloxacin
Medroxyprogesterone Acetate
Mestranol
Metocurine
Moxifloxacin
Norelgestromin
Norethindrone
Norfloxacin
Norgestimate
Norgestrel
Ofloxacin
Pefloxacin
Phenytoin
Primidone
Prulifloxacin
Rifampin
Rosoxacin
Rufloxacin
Saiboku-To
Sparfloxacin
Temafloxacin
Tosufloxacin
Trovafloxacin Mesylate
Vecuronium
Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Prednisolone?
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan
makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau
tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.
Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau
dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Katarak atau
Gagal jantung bawaan atau
Sindrom cushing (masalah kelenjar adrenal) atau
Diabetes atau
Infeksi mata atau
Glaukoma atau
Hiperglikemia (gula darah tinggi) atau
Hipertensi (tekanan darah tinggi) atau
Infeksi (misalnya, bakteri, virus, atau jamur) atau
Perubahan mood, termasuk depresi atau
Myasthenia gravis (kelemahan otot yang parah) atau
Osteoporosis (tulang lemah) atau
Ulkus peptikum, aktif atau adanya riwayat penyakit atau
Komposisi
Terbutaline sulfate.
Indikasi
Asma bronkial, bronkitis kronik, emfisema & penyakit paru lain dimana
bronkospasme sbg komplikasi.
Klik untuk melihat informasi rinci produk Bricasma
Dosis Tab Dws 1-2 tablet 2-3 x/hari. Maks: 15 mg/hari. Anak 7-15 thn 1 tablet 2-3
x/hari. Injeksieksi Dws IV: 0.25-0.5 mg, dapat diulang dalam bbrp jam. Maks: 2
mg/hari. SK: 1-2 mg/hari dalam 4 dosis terbagi. Infus: 1-2 mg/hari sebagai infus
kontinu. Anak 25 mcg/kg BB/hari sebagai infus kontinu atau terbagi dalam 4 dosis
SK. Turbuhaler Dws & anak >12 thn -1 inhalasi sebanyak yang diperlukan atau jika
digunakan sebagai terapi pemeliharaan berkala, diberikan tiap 6 jam. Kasus berat:
Dosis tunggal dapat ditingkatkan s/d 3 inhalasi. Maks: 4 inhalasi dalam 24 jam.
Anak 7-12 thn -1 inhalasi sebanyak yang diperlukan atau jika digunakan sebagai
terapi pemeliharaan berkala, diberikan tiap 6 jam. Kasus berat: Dosis tunggal dapat
ditingkatkan s/d 2 inhalasi. Maks: 2 mg (4 inhalasi). Respules Anak >25 kg 5 mg
dihirup hingga 2-4 x dalam periode 24 jam.
Klik untuk melihat informasi rinci produk Bricasma
Pemberian Obat
Perhatian
Hipertiroidisme, DM. Gangguan ginjal, penyakit KV, hipokalemia. Hamil
& wanita dalam kondisi partus.
Efek Samping
Interaksi Obat
Terjadi stimulasi simpatetik yang berlebihan jika diberikan
bersama simpatomimetik; penyekat menghambat efek bronkodilatasi.
Kategori Keamanan Kehamilan
Parenteral/Per Oral: C
Sediaan
Kemasan/Harga
BRICASMA INJEKSI
GOLONGAN
K MErah
KANDUNGAN
Terbutaline sulfate.
INDIKASI
Asma bronkhial, bronkhitis kronis, emfisema & penyakit paru lainnya dimana
bronkhospasme merupakan suatu faktor komplikasi.
PERHATIAN
Hipertiroidisme, diabetes.
Interaksi obat : rangsangan simpatetik yang berlebihan dengan simpatomimetikum; -bloker
menghambat efek bronkhodilatasi.
EFEK SAMPING
Gemetar, kram tonik & berdebar.
INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL
Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian
terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan
(kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi
risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester
selanjutnya).
KEMASAN
Ampul 0.5 mg/ml x 5 ampul
DOSIS
Dewasa : -1 ampul secara subkutan, intramuskular, intravena sampai dengan 4 kali
sehari.
Anak-anak : 0,1 mL/10 kg berat badan secara subkutan, intramuskular, intravena sampai
dengan 4 kali sehari.