DAFPUS Proposal 3
DAFPUS Proposal 3
KERANGKA PENELITIAN
Kepuasan Pasien
Skema 3.1 Kerangka konsep
Hasil
Ukur
Sangat
tidak puas
=0,00-0,25
Tidak puas
=0,26-0,50
Puas
=0,51-0,75
Sangat
puas
=0,76-1,00
Skala
Ordinal
BAB IV
METODE PENELITIAN
dengan
pendekatan
cross-sectional
yang
bertujuan
untuk
N
1 + 2
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan contoh yang
masih dapat ditolerir (pada penelitian ini ditetapkan 10 %)
Perhitungannya sebagai berikut
=
1569
= 94,0084 = 94
1 + 1569 (0,1)2
Sedangkan alokasi dari jumlah sampel tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.1 Alokasi dari jumlah sampel responden
No
Nama Poliklinik
Jumlah
Persentase (%)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
THT
Kandungan
Urologi
Gigi
Penyakit Dalam
Anak
Paru
Bedah
Ortopedi
Kulit & kelamin
Mata
Total
445
179
424
11
93
116
5
4
156
81
55
1569
28
11
26
1
6
7
1
1
10
5
4
100
Jumlah
Responden
26
10
24
1
7
6
1
1
9
5
4
94
ini
memiliki
beberapa
hal
yang
berkaitan
dengan
menjawab
tingkat
harapan
(importance)
dan
tingkat
kenyataan
Dimana:
LS
C
i = Lebar kelas
L = Nilai tertinggi
S = Nilai terendah
C = Jumlah kelas
2002). Uji reliabilitas dilakukan di Rumah Sakit Siti Hajar Medan pada 30 orang
responden dengan menggunakan formula Cronbach Alpha dan diolah datanya
dengan program komputer. Hasil uji reliabilitas untuk tingkat harapan yaitu 0,92
dan tingkat kenyataan yaitu 0,937 (lampiran 4). Parameter suatu instrument
dikatakan reliabel jika nilainya 0,70-1,00 (Polit & Hungler, 1999).
bentuk angka yang akan disajikan dalam bentuk tabel. Untuk mengukur perolehan
skor rata-rata dari tingkat harapan dan tingkat kenyataan pada tiap atribut mutu
pelayanan keperawatan digunakan rumus sebagai berikut (Supranto, 2011):
=
=
Xi
n
Yi
n
Keterangan:
Xi = Skor penilaian kenyataan rumah sakit
Yi = Skor penilaian harapan pasien
X = Skor rata-rata tingkat kenyataan
Y = Skor rata-rata tingkat harapan
n = Jumlah responden
Setelah diperoleh skor rata-rata tingkat harapan dan tingkat kenyataan
langkah selanjutnya diukur tingkat kesesuaian antara tingkat harapan dan tingkat
kenyataan yang akan disajikan dalam bentuk tabel. Untuk mengukur tingkat
kesesuaian antara tingkat harapan dan tingkat kenyataan, digunakan rumus berikut
(Supranto, 2011):
=
100%
Keterangan:
Tk = Tingkat kesesuaian
Xi = Tingkat kenyataan
Yi = Tingkat harapan
N
i=1 X
K
=1
K
Keterangan:
X = Skor rata-rata dari rata-rata bobot tingkat kenyataan keseluruhan
atribut.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
48
46
51,1
48,9
Agama
Islam
Kristen
81
13
86,2
13,8
Suku
Batak
Padang
Jawa
Melayu
Aceh
37
19
27
5
6
39,4
20,2
28,7
5,3
6,4
Pendidikan
SD
SMP
SMA/Sederajat
Diploma
Sarjana
4
4
34
31
21
4,3
4,3
36,1
33,0
22,3
Pekerjaan
Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
Lain-lain
10
41
16
27
10,7
43,6
17,0
28,7
Penghasilan
<Rp. 800.000,Rp. 800.000 1.600.000,>Rp. 1.600.000,-
29
41
24
30,9
43,6
25,5
Tabel 5.4 Tingkat kepuasan pasien pada dimensi responsiveness (daya tanggap)
berdasarkan skor rata-rata tingkat harapan dan tingkat kenyataan
atribut mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan Rumah Sakit
Adenin Adenan.
Skor Rerata
Skor Rerata
Nomor
Weighted
Weighted
Tingkat
Tingkat
Factor (WF)
Score (WS)
atribut
Harapan
Kenyataan
5
3,57
24,86
3,27
0,813
6
3.67
25,56
3,23
0,826
7
3,53
24,58
2.84
0,698
8
3,59
25
3,37
0,843
Total
14,36
100,00
12,71
3,18
Weighted Total (WT)
Customer Satisfaction Index (CSI)
79,5%
c. Assurance
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa perolehan skor dari perhitungan customer
satisfaction index (CSI) yaitu 80,28% yang berarti kepuasan pasien pada dimensi
assurance (kepastian) dalam mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan
Rumah Sakit Adenin Adenan Medan sangat memuaskan.
Tabel 5.5 Tingkat kepuasan pasien pada dimensi assurance (kepastian)
berdasarkan skor rata-rata tingkat harapan dan tingkat kenyataan
atribut mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan Rumah
Sakit Adenin Adenan.
Skor Rerata
Skor Rerata
Nomor
Weighted
Weighted
Tingkat
Tingkat
atribut
Factor (WF)
Score (WS)
Harapan
Kenyataan
9
3,64
25,89
3,28
0,849
10
3,53
25,10
3,20
0,803
11
3,55
25,25
3,05
0,770
12
3,34
23,76
3,32
0,789
Total
14,06
100,00
12,85
3,211
Weighted Total (WT)
Customer Satisfaction Index (CSI)
80,28%
d. Empathy
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa perolehan skor dari perhitungan customer
satisfaction index (CSI) yaitu 79,33% yang berarti kepuasan pasien pada dimensi
empathy (empati) dalam mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan Rumah
Sakit Adenin Adenan Medan sangat memuaskan.
Tabel 5.6 Tingkat kepuasan pasien pada dimensi empathy (empati) berdasarkan
skor rata-rata tingkat harapan dan tingkat kenyataan atribut mutu
pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan Rumah Sakit Adenin
Adenan.
Skor Rerata
Skor Rerata
Nomor
Weighted
Weighted
Tingkat
Tingkat
atribut
Factor (WF)
Score (WS)
Harapan
Kenyataan
13
3,59
25,56
3,23
0,826
14
3,53
25,12
3,22
0,809
15
3,53
25,12
3,07
0,771
16
3,40
24,20
3,17
0,767
Total
14,05
100,00
12,69
3,173
Weighted Total (WT)
Customer Satisfaction Index (CSI)
79,33%
e. Tangible
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa perolehan skor dari perhitungan customer
satisfaction index (CSI) yaitu 79,73% yang berarti kepuasan pasien pada dimensi
tangible (berwujud) dalam mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan
Rumah Sakit Adenin Adenan Medan sangat memuaskan.
Tabel 5.7 Tingkat kepuasan pasien pada dimensi tangible (berwujud) berdasarkan
skor rata-rata tingkat harapan dan tingkat kenyataan atribut mutu
pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan Rumah Sakit Adenin
Adenan.
Skor Rerata
Skor Rerata
Nomor
Weighted
Weighted
Tingkat
Tingkat
Factor (WF)
Score (WS)
atribut
Harapan
Kenyataan
17
3,63
25,85
3,30
0,853
18
3,55
25,29
2.86
0,723
19
3.30
23,50
3,24
0,761
20
3,56
25,36
3,36
0,852
Total
14,04
100,00
12,76
3,189
Weighted Total (WT)
Customer Satisfaction Index (CSI)
79,73%
2. Tingkat kesesuaian
Tingkat kesesuaian merupakan perbandingan tingkat kenyataan dengan
tingkat harapan. Selisih skor rata-rata tingkat harapan dan tingkat kenyataan
merupakan kesenjangan yang terjadi untuk atribut-atribut mutu pelayanan
keperawatan. Bila kesenjangan antara tingkat harapan dan tingkat kenyataan
sangat kecil atau tidak terlalu jauh maka mutu pelayanan keperawatan tersebut
adalah memuaskan. Bila sebaliknya apa yang dirasakan dalam pelayanan berada
jauh dibawah apa yang di harapkan, skor pelayanan keperawatan tersebut
mengecewakan.
Untuk menentukan apakah pelayanan yang diterima pasien sesuai dengan
harapan pasien, dapat dikategorikan menjadi kesesuaian sangat tinggi, tinggi,
rendah atau sangat rendah yang dilihat dari perbandingan skor rata-rata tingkat
kenyataan dengan tingkat harapan yang dihitung menggunakan importance
performance analysis (IPA). Dikatakan kesesuaian sangat rendah yaitu 0,00-0,25,
rendah yaitu 0,26-0,50, tinggi yaitu 0,51-0,75 dan sangat tinggi 0,76-1,00.
Tabel 5.8 Tingkat kesesuaian mutu pelayanan keperawatan berdasarkan skor total
tingkat harapan dan tingkat kenyataan di ruang rawat jalan Rumah Sakit
Adenin Adenan.
Tingkat Tingkat Tingkat
Harakenya- KesesuAtribut-atribut mutu pelayanan
pan
taan
aian
keperawatan
Yi
Xi
(%)
1. Pelayanan tepat waktu
341
306
89,74
2. Pemberian informasi yang cepat
333
259
77,78
3. Penyuluhan jelas dan mudah dimengerti
332
287
86,45
4. Alat medis disiapkan dengan rapi dan
317
296
93,38
baik
Reliability (keandalan)
1323
1148
86,78
5. Memberikan pelayanan yang dibutuhkan
336
307
91,37
6. Cepat dan tanggap menanggapi keluhan
345
304
88,12
7. Cepat memberikan penyuluhan
332
267
80,42
8. Izin sebelum melakukan tindakan
337
317
94,07
Responsiveness (daya tanggap)
1350
1195
88,52
9. Menjelaskan setiap tindakan yang akan
342
308
90,06
dilakukan
10. Memberikan penjelasan dengan sopan
332
301
90,67
dan ramah
11. Memberikan penyuluhan sesuai keluhan
334
287
85,93
12. Memberikan pelayanan secara aman dan
314
312
99,36
nyaman
Assurance (kepastian)
1318
1208
91,65
13. Perawat mendengarkan keluhan pasien
337
304
90,20
14. Perawat menjalin komunikasi yang baik
332
303
91,27
15. Bersikap sabar dalam memberikan
332
289
87,05
penyuluhan
16. Bersikap sabar dalam memberikan
320
298
93,13
pelayanan
Empathy (empati)
1321
1194
90,39
17. Ramah dan sopan dalam memberikan
341
310
90,90
pelayanan
18. Informasi yang diberikan mudah
334
269
80,54
dimengerti
19. Berpenampilan rapi dan menarik dalam
310
305
98,34
memberikan penyuluhan
20. Terampil dalam memberikan pelayanan
335
316
97,33
Tangible (berwujud)
1320
1200
90,90
Prioritas
Atribut-Atribut
Mutu
Pelayanan
Keperawatan
X
1. Pelayanan tepat waktu
3,63
3,26
2. Pemberian informasi yang cepat
3,54
2,76
3. Penyuluhan jelas dan mudah dimengerti
3,53
3,05
4. Alat medis disiapkan dengan rapi dan baik
3,37
3,15
5. Memberikan pelayanan yang dibutuhkan pasien
3,57
3,27
6. Cepat dan tanggap dalam menanggapi keluhan
3.67
3,23
7. Cepat memberikan penyuluhan yang dibutuhkan
3,53
2.84
8. Meminta izin sebelum melakukan tindakan
3,59
3,37
9. Menjelaskan setiap tindakan yang akan
3,64
3,28
dilakukan
10. Memberikan penjelasan dengan sopan dan
3,53
3,20
ramah
11. Memberikan penyuluhan sesuai keluhan pasien
3,55
3,05
12. Memberikan pelayanan secara aman dan
3,34
3,32
nyaman
13. Perawat mendengarkan keluhan pasien
3,59
3,23
14. Perawat menjalin komunikasi yang baik
3,53
3,22
15. Bersikap sabar dalam memberikan penyuluhan
3,53
3,07
16. Bersikap sabar dalam memberikan pelayanan
3,40
3,17
17. Ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan
3,63
3,30
18. Informasi yang diberikan mudah dimengerti
3,55
2.86
19. Berpenampilan rapi dan menarik dalam
3.30
3,24
memberikan penyuluhan
20. Terampil dalam memberikan pelayanan
3,56
3,36
3,529
3,1615
Skor Rata-rata
dianggap
mempengaruhi
pasien.
Atribut-atribut
mutu
pelayanan
dan tingkat kenyataannya tidak terlalu tinggi dilaksanakan, pada kuadran ini
sebaiknya ditingkatkan pelayanannya agar semakin diminati oleh pasien walaupun
harapan pasien terhadap pelayanan ini tidak terlalu penting. Kuadran D
menunjukkan suatu pelayanan yang diberikan dipersepsikan pasien terlalu
berlebihan, yang berarti pelayanan yang diterima melebihi harapan pasien.
Gambar 5.1 Tingkat harapan dan tingkat kenyataan atribut-atribut mutu pelayanan
keperawatan berdasarkan diagram kartesius.
4. Kuadran D (Berlebihan)
a. Perawat memberikan pelayanan secara aman dan nyaman (12)
b. Perawat bersikap sabar dalam memberikan pelayanan (16)
c. Perawat berpenampilan rapi dan menarik dalam memberikan penyuluhan
(19)
5.2. Pembahasan
Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan tentang kepuasan pasien
dalam mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan Rumah Sakit Adenin
Adenan.
5.2.1. Kepuasan Pasien Berdasarkan Dimensi Mutu Pelayanan Keperawatan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kepuasan pasien
dalam mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat jalan Rumah Sakit Adenin
Adenan sangat memuaskan (78,88%). Hal ini dapat dilihat dari perhitungan
tingkat kepuasan pasien dalam mutu pelayanan keperawatan pada setiap dimensi
yang mana hasilnya sangat memuaskan, yaitu dimensi reliability (76,35%),
responsiveness (79,5%), assurance (80,28%), empathy (79,33%) dan tangible
(79,73%).
Dimensi reliability (keandalan) dalam mutu pelayanan keperawatan di
ruang rawat jalan sangat memuaskan (76,35%). Hal ini dapat dilihat dari tingkat
kesesuaian antara kenyataan yang diterima dengan harapan pasien, yaitu
pemberian pelayanan yang tepat waktu (89,74%), memberikan informasi yang
dibutuhkan pasien dengan cepat (77,78%), memberikan penyuluhan dengan jelas
dan mudah dimengerti (86,45%) dan perawat menyiapkan alat medis yang
dibutuhkan dengan rapi dan baik (93,38%).
Reliability (keandalan) merupakan kemampuan untuk memberikan
pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan (Zeithalm, 1988 dalam
Umar, 2000). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden yang
mempersepsikan kesesuaian antara harapan dengan pelayanan yang diterimanya
rata-rata memiliki tingkat kesesuaian yang sangat tinggi. Tingkat kesesuaian yang
memiliki skor paling rendah pada dimensi reliability adalah kemampuan perawat
dengan cepat memberikan informasi yang dibutuhkan pasien.
Dimensi responsiveness (daya tanggap) dalam mutu pelayanan
keperawatan di ruang rawat jalan sangat memuaskan (79,5%). Hal ini dapat
dilihat dari tingkat kesesuaian antara kenyataan yang diterima dengan harapan
pasien, yaitu perawat memberikan pelayanan yang dibutuhkan pasien dengan
cepat (91,37%), cepat dan tanggap dalam menanggapi keluhan pasien (88,12%),
cepat memberikan penyuluhan yang dibutuhkan pasien (80,42%) dan perawat
meminta izin kepada pasien sebelum melakukan tindakan (94,07%).
Responsiveness (daya tanggap) merupakan respon atau kesigapan
karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan
tanggap (Zeithalm, 1988 dalam Umar, 2000). Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa jumlah responden yang mempersepsikan kesesuaian antara harapan dengan
pelayanan yang diterimanya rata-rata memiliki tingkat kesesuaian yang sangat
tinggi. Tingkat kesesuaian yang memiliki skor paling rendah pada dimensi
cara berjalan, cara bertutur kata, maupun penggunaan dan kepekaan terhadap
bahasa tubuh yang akan memberikan citra yang prima (Koentjoro, 2007).
Hasil penelitian sesuai dengan penelitian Latief, et al (2005) mengenai
kualitas pelayanan dan kepuasan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum
Daerah Labuang Biji Makassar. Dimana deskripsi jawaban responden mengenai
kualitas pelayanan keperawatan memberikan hasil yang memuaskan karena
responden meskor memuaskan untuk semua dimensi. Yaitu reliability (77,7%),
responsiveness (89,7%), assurance (91,0%), empathy (96,9%) dan tangible
(85,9%).
Kepuasan merupakan respon pelanggan terhadap dipenuhinya kebutuhan
dan harapan (Oliver, 1997 dan Koentjoro, 2007), Pohan (2006) menjelaskan
kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat
dari
kenyataan
layanan
kesehatan
yang
diperolehnya
setelah
pasien
dalam upaya
(Rahmatika, 2004). Diagram kartesius tingkat kinerja dan tingkat harapan Rumah
Sakit Adenin Adenan Medan dapat dilihat pada gambar 5.1.
Berdasakan gambar 5.1, mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat
jalan Rumah Sakit adenin Adenan Medan dapat dikategorikan menjadi empat
kuadran yaitu:
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Wilayah yang menunjukkan atribut-atribut kualitas pelayanan yang
memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, tetapi dilihat dari tingkat
kinerjanya dinilai rendah. Atribut-atribut kualitas pelayanan yang termasuk
ke dalam kuadran ini kinerjanya harus ditingkatkan oleh perusahaan/rumah
sakit dengan cara senantiasa melakukan perbaikan (Umar, 2000). Adapun
yang terdapat di kuadran ini yaitu:
a. Perawat memberikan informasi yang dibutuhkan pasien dengan cepat
Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, hal ini dapat
disebabkan
karena
kurang
tersedianya
papan
petunjuk
untuk
tidak praktek. Untuk itu pihak manajemen rumah sakit perlu melakukan
perbaikan jadwal praktek dokter yang terpampang di papan petunjuk
serta memberikan informasi yang jelas kepada pasien mengenai jadwal
praktek dokter. Selain itu pihak pemberi pelayanan kesehatan perlu
adanya kesadaran untuk memberikan pelayanan tepat waktu.
b. Perawat memberikan penyuluhan dengan jelas dan mudah dimengerti
Atribut ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, hal ini
disebabkan keingintahuan pasien mengenai penyakitnya dan terkadang
dokter memberikan penjelasan mengenai penyakitnya menggunakan
bahasa ilmiah/kedokteran. Sehingga pasien kadang sulit mengerti
penjelasan dokter dan memerlukan informasi tambahan dari perawat.
Atribut ini tingkat kinerjanya dinilai rendah, hal ini disebabkan perawat
kurang dapat memberikan penyuluhan karena jumlah pasien yang relatif
banyak mengakibatkan perawat selalu bertindak dengan cepat (terburuburu) sehingga tidak bisa memberikan penyuluhan. Menanggapi hal
tersebut perlu adanya pengadaan poster dan brosur di Rumah Sakit
Adenin Adenan sebagai tambahan informasi kepada pasien.
c. Perawat cepat memberikan penyuluhan yang dibutuhkan pasien
Jumlah pasien akan mempengaruhi perawat dalam memberikan
penyuluhan. Semakin banyak pasien yang berobat untuk berkonsultasi,
maka perawat akan semakin sulit memberikan penyuluhan. Atribut ini
memiliki tingkat kepentingan yang tinggi sedangkan tingkat kinerjanya
dinilai rendah.
dalam
memberikan
tindakan
keperawatan
selalu
selalu
mendengarkan
keluhan
pasien,
berusaha
medis yang terdapat di ruang rawat jalan kurang lengkap, sehingga pasien
terkadang
dialihkan
ke
laboratorium
terdekat
untuk
dilakukannya
yang
rendah
sedangkan
tingkat
kinerjanya
tinggi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Tingkat kepuasan pasien dalam mutu pelayanan keperawatan di ruang
rawat jalan Rumah Sakit Adenin Adenan ditinjau dari lima dimensi yaitu sangat
memuaskan. Hasil penelitian menunjukkan dimensi tangible (79,73%), reliability
(76,35%), responsiveness (79,5%), assurance (80,28%) dan empathy (79,33%)
dan berdasarkan defenisi operasional, tingkat kepuasan pasien diperoleh dari nilai
rata-rata tingkat harapan dan tingkat kenyataan tiap dimensi mutu pelayanan maka
secara keseluruhan mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat rawat jalan
Rumah Sakit Adenin Adenan sangat memuaskan (78,88%).
Berdasarkan diagram kartesius, sebagian atribut mutu pelayanan
keperawatan sudah dapat dipenuhi atau dilaksanakan oleh perawat dan sesuai
dengan tingkat harapan pasien yaitu ketepatan waktu dalam memberikan
pelayanan, pelayanan diberikan dengan cepat dan tanggap sesuai dengan yang
dibutuhkan dan dikeluhkan pasien, terampil memberikan pelayanan, meminta izin
dan menjelaskan kepada pasien sebelum melakukan tindakan, bersikap ramah,
sopan, menjalin komunikasi dan mendengarkan keluhan pasien. Sedangkan
harapan pasien yang belum terpenuhi padahal tingkat kepentingannya tinggi
menurut pasien yaitu pemberian informasi yang dibutuhkan pasien dengan cepat
dan mudah dimengerti, memberikan penyuluhan dengan cepat dan sabar sesuai
keluhan pasien dengan jelas dan mudah dimengerti.
6.2. Saran
6.2.1. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini memberikan informasi terhadap pendidikan
keperawatan bahwasannya dalam memberikan pelayanan keperawatan khususnya
di ruang rawat jalan harus memenuhi ataupun melebihi harapan pasien terhadap
mutu pelayanan keperawatan. Informasi yang didapat menjadi masukan bagi
calon perawat yang akan bekerja di rumah sakit sehingga dapat memberikan
pelayanan keperawatan yang bermutu sehingga meningkatkan kepuasan pasien
dalam mutu pelayanan keperawatan.
6.2.2. Rumah Sakit
Besarnya
persentase
responden
yang
menilai
mutu
pelayanan
keperawatan diruang rawat jalan Rumah Sakit Adenin Adenan Medan sangat
memuaskan diharapkan tidak membuat puas dari pihak manajemen rumah sakit
karena masih banyak aspek pelayanan yang perlu di tingkatkan agar pelayanan
rawat jalan di Rumah Sakit Adenin Adenan Medan semakin diminati pasien.
Rumah Sakit Adenin Adenan harus dapat meningkatkan performa
(kinerja) pelayanan keperawatan yang menjadi prioritas utama yang meliputi
pemberian informasi yang dibutuhkan pasien dengan cepat dan mudah dimengerti,
memberikan penyuluhan dengan cepat dan sabar sesuai keluhan pasien dengan
jelas dan mudah dimengerti.
Rumah Sakit Adenin Adenan harus dapat mempertahankan atributatribut mutu pelayanan keperawatan yang memiliki tingkat harapan dan tingkat
kenyataan yang tinggi karena sudah menjadi keunggulan sendiri bagi para pasien
dan telah menjadi kekuatan untuk mampu bersaing dengan industri jasa sejenis.
Atribut-atribut mutu pelayanan keperawatan ini harus di kelola secara maksimal
agar terus mampu memenuhi tingkat kebutuhan dan harapan pasien rawat jalan.
Cara yang paling efektif adalah terus mencermati pergeseran tingkat harapan,
memberikan pendidikan dan pelatihan keterampilan maupun sikap secara kontinu
kepada seluruh karyawan.
6.2.3. Peneliti Keperawatan
Desain deskriptif kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini
mempunyai kelemahan yaitu hanya berupa angket/kuesioner pertanyaan,
responden cenderung tidak jujur dan menjawab apa adanya. Saran untuk
penelitian selanjutnya dengan deskriptif kualitatif dengan metode wawancara
sehingga hasilnya lebih akurat. Penelitian kepuasan pasien rawat jalan hanya
dilakukan pada tenaga pelayanan keperawatan. Yang mana diketahui pelayanan di
ruang rawat jalan terdiri dari tenaga administrasi, tenaga keperawatan, tenaga
dokter dan pelayanan penunjang medik. Maka demi tercapainya pelayanan yang
bermutu sebaiknya juga melakukan penelitian kepuasan pasien rawat jalan
terhadap pelayanan dokter, administrasi dan pelayanan penunjang medik.