Anda di halaman 1dari 12

HAK ASASI MANUSIA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Program Studi D3 Teknik Mesin

Oleh :
Dede Zakaria A
M. Rasyid Abdullah
Haris Ilman Mulyadi

Kelas : 2 MP 1

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Hak Asasi
Manusia (HAM). Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah PKN.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam penggalian salah satu ilmu mengenai Hak Asasi
Manusia (HAM) khususnya di Indonesia.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini untuk kedepannya dapat lebih baik.

Bandung, 6 Mei 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sejak lahir, manusia telah mempunyai hak asasi yang harus dijunjung tinggi dan diakui
semua orang. Hak ini lebih penting dari hak seorang penguasa atau raja. Hak asasi berasal dari
Tuhan Yang Maha Esa, diberikan kepada manusia. Akan tetapi, hak asasi sering kali dilanggar
manusia untuk mempertahankan hak pribadinya.
Hak Asasi Manusia (HAM) muncul dari keyakinan manusia itu sendiri bahwasanya semua
manusia selaku makhluk ciptaan Tuhan adalah sama dan sederajat. Manusia dilahirkan bebas
dan memiliki martabat serta hak-hak yang sama. Atas dasar itulah manusia harus
diperlakukan secara sama adil dan beradab. HAM bersifat universal, artinya berlaku untuk
semua manusia tanpa mebeda-bedakannya berdasarkan atas ras, agama, suku dan bangsa
(etnis).

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.

Apa pengertian dari HAM ?


Apa Landasan Yuridis HAM di Indonesia ?
Macam-macam HAM ?
Bagaimana penerapan HAM di Indonesia ?
Bagaimana permasalahan dan penegakkan yang terjadi pada HAM di Indonesia ?

C.
1.
2.
3.
4.
5.

Tujuan Masalah
Menjelaskan pengertian dari HAM.
Menyebutkan Landasan Yuridis dari HAM di Indonesia.
Menyebutkan macam-macam HAM.
Menjelaskan penerapan HAM di Indonesia.
Menjelaskan Permasalah dan penegakkan HAM di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah hakhak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati.
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap
orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Ruang lingkup HAM meliputi:
a.

Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain;

b.

Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada;

c.

Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta

d.

Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial.

Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung
tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu,
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan
tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari
manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama,
etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.

c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi
atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah
negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM.

B. Landasan Yuridis HAM di Indonesia


1.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 (BAB XA, Pasal 28 A s/d J,


Perubahan ke-2 Undang-Undang Dasar republik Indonesia 1945);

2.

TAP MPR Republik Indonesia Nomor : II/MPR/1993 tentang GBHN;

3.

TAP MPR Republik Indonesia Nomor : XVII/MPR1998 tentang Hak Asasi


Manusia;

4.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan


Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang
kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat manusia;

5.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 129 Tahun 1998 tentang Rencana
Aksi Nasional Hak-Hak Asasi Manusia (RANHAM) yang telah diperbaharui
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2003 tentang
Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia (RANHAM);

6.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 181 tahun 1998 tentang Komisi
Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan;

7.

Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 126 tahun 1998 tentang


menghentikan

penggunaan

istilah Pribumidan Non

Pribumi dalam

semua

perumusan dan penyelenggaraan, perencanaan program ataupun pelaksanaan


kegiatan penyelenggaraan pemerintahan;
8.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, tanggal 10 Desember 1945;

9.

Deklarasi dan Program Aksi Wina tahun 1993.

C. Macam-macam Hak Asasi Manusia (HAM)


1. Hak Asasi Pribadi/Personal Rights

- Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh hak-hak asasi
pribadi ini sebagai berikut.
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian, dan berpindah-pindah tempat.
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
- Hak kebebasan memilih dan aktif dalam organisasi atau perkumpulan.
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing.

2. Hak Asasi Politik/Political Rights


-

Hak asasi yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh hak-hak asasi
politik ini sebagai berikut.

Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.

Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.

Hak membuat dan mendirikan partai politik serta organisasi politik lainnya.

Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.

3. Hak Asasi Hukum/Legal Equality Rights


-

Hak kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu hak yang
berkaitan dengan kehidupan hukum dan pemerintahan. Contoh hak-hak asasi
hukum sebagai berikut.

Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.

4. Hak Asasi Ekonomi/Property Rigths


-

Hak yang berhubungan dengan kegiatan perekonomian. Contoh hak-hak asasi


ekonomi ini sebagai berikut.

Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.

Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.

Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa dan utang piutang.

Hak kebebasan untuk memiliki sesuatu.

Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.

5. Hak Asasi Peradilan/Procedural Rights


-

Hak untuk diperlakukan sama dalam tata cara pengadilan. Contoh hak-hak asasi
peradilan ini sebagai berikut.

Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.

Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan, dan


penyelidikan di muka hukum.

6. Hak Asasi Sosial Budaya/Social Culture Rights


-

Hak yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat. Contoh hak-hak asasi


sosial budaya ini sebagai berikut.

Hak menentukan, memilih, dan mendapatkan pendidikan.

Hak mendapatkan pengajaran.

Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

D. Penerapan HAM di Indonesia

Suatu negara dengan ideologi yang dianutnya pada dasarnya akan mempengaruhi
kehidupan masyarakat di negara tersebut, termasuk dalam hal penerapan hak-hak asasi
masyarakatnya. Negara-negara Barat, seperti Amerika, dengan paham Liberalismenya
memungkinkan masyarakatnya untuk melakukan segala sesuatu dengan sebebas-bebasnya,
sedangkan peran pemerintah sangat kecil dalam mengatur kehidupan bermasyarakat.
Indonesia

dengan

ideologi

Pancasila

yang

dianutnya,

diharapkan

dapat

mengimplementasikan HAM dengan baik sesuai dengan sifat-sifat dasar dari ideologi
tersebut. Menurut ideologi Pancasila, hak-hak asasi setiap rakyat Indonesia pada dasarnya
diimplementasikan secara bebas, akan tetapi kebebasan tersebut dibatasi dengan hak asasi
orang lain. Sehingga walaupun terdapat kebebasan, namun kebebasan tersebut harus
bertanggung jawab dengan memperhatikan dan tidak mengganggu hak asasi orang lain.
Namun dalam realitasnya hal tersebut belum sepenuhnya dapat diterapkan oleh rakyat
Indonesia.
Dimulai dengan bergulirnya era reformasi, munculah berbagai produk hukum yang
diharapkan untuk memperbaiki kondisi hak asasi manusia di Indonesia, khususnya hak sipil
dan politik. Antara lain, UUD 1945 pasal 28A sampai pasal 28J, Ketetapan MPR Nomor
XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia, UU Pers, UU tentang HAM (UU No. 39
Tahun 1999), UU Pemilu, UU Parpol, UU Otonomi Daerah. Dari sisi politik, rakyat
Indonesia telah menikmati kebebasan politik yang luas. Empat kebebasan dasar, yaitu hak
atas kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, hak atas kebebasan berkumpul, hak atas
kebebasan berorganisasi, dan hak untuk turut serta dalam pemerintahan.
Melalui berbagai media hampir semua lapisan rakyat Indonesia sudah dapat
mengekspresikan perasaan dan pendapatnya tanpa rasa takut atau was-was seperti pada
zaman Orde Baru. Rakyat Indonesia relatif bebas mengkomunikasikan gagasan dan
informasi yang dimilikinya. Rakyat menikmati pula hak atas kebebasan berkumpul.

Pertemuan-pertemuan rakyat, seperti, seminar, rapat-rapat akbar tidak lagi mengharuskan


meminta izin penguasa seperti di masa Orde Baru.
Rakyat Indonesia telah menikmati juga kebebasan berorganisasi. Rakyat tidak hanya
bebas mendirikan partai-partai politik sebagai wahana untuk memperjuangkan aspirasi
politiknya. Rakyat bebas pula untuk mendirikian organisasi-organisasi kemasyarakatan,
seperti serikat petani, serikat buruh, perkumpulan masyarakat adat, dan lain sebagainya.
Selain itu, tumbuhnya organisasi-organisasi rakyat dari bawah ini akan memperkuat
masyarakat sipil yang diperlukan bagi berlangsungnya sistem politik dan pemerintahan
yang demokratis.

E. Permasalahan dan Penegakkan HAM di Indonesia


Sejalan dengan amanat Konstitusi, Indonesia berpandangan bahwa pemajuan dan
perlindungan HAM harus didasarkan pada prinsip bahwa hak-hak sipil, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hak pembangunan merupakan satu kesatuanyang tidak dapat di
pisahkan, baik dalam penerapan, pemantauan, maupun dalam pelaksanaannya. Sesuai
dengan pasal 1 (3), pasal 55, dan 56 Piagam PBB upaya pemajuan dan perlindungan HAM
harus dilakukan melalui sutu konsep kerja sama internasional yang berdasarkan pada
prinsip saling menghormati, kesederajatan, dan hubungan antar negaraserta hukum
internasional yang berlaku.
Program penegakan hukum dan HAM meliputi pemberantasan korupsi, antitrorisme, serta
pembasmian penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya. Oleh sebab itu, penegakan
hukum dan HAM harus dilakukan secara tegas, tidak diskriminatif dan konsisten.
Kegiatan-kegiatan pokok penegakan hukum dan HAM meliputi hal-hal berikut:
1.

Pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) dari 20042009 sebagai gerakan nasional

2.

Peningkatan efektifitas dan penguatan lembaga / institusi hukum ataupun lembaga


yang fungsi dan tugasnya menegakkan hak asasi manusia

3.

Peningkatan upaya penghormatan persamaan terhadap setiap warga Negara di


depan hukum melalui keteladanan kepala Negara beserta pimpinan lainnya untuk
memetuhi/ menaati hukum dan hak asasi manusia secara konsisten serta konsekuen

4.

Peningkatan berbagai kegiatan operasional penegakan hukum dan hak asasi


manusia dalam rangka menyelenggarakan ketertiban sosial agar dinamika
masyarakat dapat berjalan sewajarnya.

5.

Penguatan upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui pelaksanaan Rencana, Aksi


Nasional Pemberantasan Korupsi.

6.

Peningkatan penegakan hukum terhadap pemberantasan tindak pidana terorisme


dan penyalahgunaan narkotika serta obat lainnya.

7.

Penyelamatan barang bukti kinerja berupa dokumen atau arsip/lembaga Negara


serta badan pemerintahan untuk mendukung penegakan hukum dan HAM.

8.

Peningkatan koordinasi dan kerja sama yang menjamin efektifitas penegakan


hukum dan HAM.

9.

Pengembangan system manajemen kelembagaan hukum yang transparan.

10. Peninjauan

serta penyempurnaan berbagai konsep dasar dalam rangka mewujudkan

proses hukum yang kebih sederhana, cepat, dan tepat serta dengan biaya yang
terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM
1.

Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih


pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.

2.

Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata
kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap
mahasiswa.

3.

Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap


para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan
sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.

4.

Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan
tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga
seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

5.

Kasus Babe yang telah membunuh anak-anak yang berusia di atas 12 tahun, yang
artinya hak untuk hidup anak-anak tersebut pun hilang

6.

Masyarakat kelas bawah mendapat perlakuan hukum kurang adil, bukti nya jika
masyarakat bawah membuat suatu kesalahan misalkan mencuri sendal proses
hukum nya sangat cepat, akan tetapi jika masyarakat kelas atas melakukan
kesalahan misalkan korupsi, proses hukum nya sangatlah lama

7.

Kasus Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri mendapat
penganiayaan dari majikannya

8.

Kasus pengguran anak yang banyak dilakukan oleh kalangan muda mudi yang
kawin diluar nikah

BAB III
KESIMPULAN
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM
orang lain.Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundangundangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili
dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan
melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang
pengadilan HAM.

Anda mungkin juga menyukai