Anda di halaman 1dari 3

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Rating curve merupakan persamaan garis yang menghubungkan tinggi muka


air sungai (m) dengan besarnya debit air, sehingga debit dapat diduga melalui
ukuran tinggi muka air. Rating Curve yang notabennya adalah sebuah grafik
memerlukan data-data tertentu dalam pembuatanya. Data yang dibutuhkan
tersebut antara lain adalah tinggi muka air, debit aliran, waktu pengukuran,
kecepatan

aliran.

Pengembangan kurva rating melibatkan

dua

langkah,

diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Hubungan antara panggung dan debit yang
didirikan dengan mengukur tahap dan debit yang sesuai di sungai. 2. Tahap
sungai diukur dan debit dihitung dengan menggunakan hubungan yang dibangun
di bagian pertama. Tahap diukur dengan membaca alat ukur yang dipasang di
sungai. Jika hubungan tahap-debit berubah dengan waktu, hal itu disebut kontrol
permanen. Jika hubungan tidak berubah, hal itu disebut pergeseran kontrol.
Dalam pembuatan Rating Curve diperlukan pengukuran debit aliran. Debit
aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi
di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk
mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah DAS. Debit aliran dapat
dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu
kawasan melalui pendekatan potensi sumber daya air permukaan yang ada.
Pengukuran

debit

adalah

proses

pengukuran

dan perhitungan kecepatan,

kedalaman, dan lebar aliran serta perhitungan luas penampang basah, untuk
menghitung debit di sungai / saluran terbuka.

Lengkung aliran debit (Discharge Rating Curve) adalah kurva yang


menunjukkan hubungan antara tinggi muka air dan debit pada lokasi penampang
sungai tertentu atau suatu saluran terbuka. Debit sungai adalah volume air yang
melalui penampang basah sungai dalam

satuan waktu tertentu, biasanya

dinyatakan dalam satuan m3/detik atau l/detik. Lengkung aliran dibuat


berdasarkan data pengukuran aliran yang dilaksanakan pada muka air dan waktu
yang berbeda-beda. Kemudian data pengukuran aliran tersebut digambarkan pada
kertas arithmatik atau kertas logaritmik, tergantung pada kondisi lokasi yang
bersangkutan. Tinggi muka air digambarkan pada sumbu vertikal sedang debit
sumbu horizontal. (Mario,A, Slobodan P. Simonovic ,2001)
Metode yang umum diterapkan untuk menetapkan debit sungai adalah
metode profil sungai (cross section). Pada metode ini debit merupakan hasil
perkalian antara luas penampang vertikal sungai (profil sungai) dengan kecepatan
aliran air.
Q =A. V
dimana :
Q = Debit alliran (m/s)
A = Luas penampang vertikal (m)
V = Kecepatan aliran sungai (m/s)
Data hasil dari perhitungan debit aliran dan tinggi muka iar dimasukan
kedalam tabel debit. Tabel debit adalah tabel yang menyajikan data tinggi muka
air dan debit hasil pembacaan lengkung debit dengan interval tinggi muka air.

Lengkung aliran dibuat berdasarkan data pengukuran aliran yang dilaksanakan


pada muka air dan waktu yang berbeda-beda.
Debit sungai juga dapat kita ketahui dari tinggi permukaan air diatas dasar
kalau sebelumnya sudah kita tentukan lebih dahulu hubungan antara tinggi air dan
debit. Untuk ini pada berbagai ketinggian air diukur debitnya dan hasilnya
digambarkan dengan suatu grafik. Ordinat menunjukan tinggi muka air diatas
dasar sungai sedangkan abisnya menunjukan debit, lengkeng yang diperoleh pada
grafik nya disebut rating curve. Rating curve dapat dapat di tentukan dengan
metode kwadrat kecil, regresi, korelasi, atau dengan logaritma.

Anda mungkin juga menyukai