Anda di halaman 1dari 4

Sheila Gresnantya Opak Gambir

UKM OPAK GAMBIR BU MAT WLINGI, KABUPATEN BLITAR


Pengamatan mengenai proyek Strategi Pemberdayaan Gender Petani Agroindustri
Pangan. Usaha OPAK GAMBIR banyak sekali diproduksi di daerah Blitar. Namun, objek
yang saya ambil adalah Usaha OPAK GAMBIR BU TAM yang berlokasi di Jalan Wilis No
62, Wlingi, kabupaten Blitar. Usaha OPAK GAMBIR ini menjadi rekomendasi banyak orang
di sekitar daerah Wlingi, Kabupaten Blitar, karena rasanya terkenal gurih dan renyah, selain
itu tempatnya yang sangat strategis karena berdekatan dengan pasar. Usaha OPAK GAMBIR
BU TAM yang diproduksi di rumahnhya sendiri ini merupakan usaha rumahan turun
temurun yang didirikan oleh Bu Tam kemudian sekarang dilanjutkan oleh cucu Bu Tam yaitu
Ibu Eka. Bu Eka melanjutkan usaha ini sejak puluhan tahun yang lalu.
Usaha OPAK GAMBIR BU TAM ini merupakan usaha jenis tunggal yang hanya
memproduksi opak gambir saja, tidak ada produk lain yang diproduksi. Usaha ini sudah
banyak dikenal sebagai usaha perintis yang pertama opak gambir didaerah tersebut. OPAK
GAMBIR BU TAM sebenarnya tidak berbeda dengan bentuk opak gambir lainnya yang
ada di daerah Blitar. Bahan-bahannya sama dan pengolahannya juga sama. Namun menurut
Bu Tam rahasianya terletak pada takaran atau rasio bahan-bahan yang dicampurkan agar
mendapat rasa yang pas. Oleh karenanya opak gambir ini terkenal soal rasanya. OPAK
GAMBIR BU TAM juga menyediakan opak gambir dengan berbagai variasi rasa.
Bahan-bahan digunakan dalam pembuatan OPAK GAMBIR BU TAM pada
dasarnya sama dengan pembuatan opak gambir pada umumnya yaitu Tepung Beras, santan,
gula pasir, hanya saja yang membedakan adalah takaran bahan dalam pembuatannya. Cara
pembuatannya pun tergolong cukup tradisional karena belum menggunakan mesin tapi alat
sederhana sebuah cetakan untuk menggoreng. Adonan dari bahan-bahan yang telah siap dapat
dimasukkan ke dalam cetakan batik kemudian balik buka cetakan dan balik adonan agar
bagian belakangnya juga matang. Perkiraan waktu yang tepat untuk kematangan
membutuhkan insting yang baik.
Saya mengambil tempat ini sebagai objek karena usaha ini berpotensi untuk dapat
dikembangkan lagi. Dari segi nama, usaha opak gambir ini sudah terkenal tetapi dari segi
penilaian aspek usaha tersebut masih perlu ditingkatkan dan sayangnya usaha ini mempunyai
kendala mengenai masalah tenaga kerja.
Beberapa indicator yang digunakan untuk membuat penilaian usaha adalah
diantaranya GMP (Good Manufacturing Practices), kemasan, pelabelan, dan pemasaran.
Berikut ini penjelasan dari pengamatan langsung yang dilakukan:

Sheila Gresnantya Opak Gambir


INDIKATOR GMP (Good Manufacturing Practices)
Pertama dari segi indikator GMP (Good Manufacturing Practices), usaha opak
gambir yang telah dikunjungi mempunyai tata letak tempat produksi yang cukup luas, yang
mempunyai dua dapur, yang dapur utama dan dapur alternativ. Tempat proses produksi
OPAK GAMBIR BU TAM cukup bersih meskipun pembuat opak gambir tidak
menggunakan alat-alat sanitasi seperti Masker dan Sarung Tangan yang bisa melindungi
pembuat dan produk. Sirkulasi udara yang ada pun cukup terbaik karena semi indoor,
sehingga panas yang ditimbulkan cetakan terhadap pekerja tidak terlalu gerah. Resiko
kesalahan dalam proses produksi opak gambir yaitu proses penggorengan dan pembalikan
yang berdasarkan perkiraan saja, sehingga bisa terjadi kegosongan pada produk apabila tidak
focus.
Proses pengemasan OPAK GAMBIR BU TAM tergolong sangat sederhana yaitu
menggunakan plastik dengan ukuran sesuai permintaan, Proses pengemasan tersebut
dilakukan di dapur produksi. OPAK GAMBIR BU TAM berproduksi lebih sering jika
menerima pesanan ketika hajatan dan acara-acara besar lainnya ataupun dijual lagi oleh
konsumen dalam skala besar dan menyediakan stok untuk dijual di tokonya sendiri. Untuk
yang dijual ditoko sendiri, produk ada yang dimasukkan dalam rak dan ada yang di luar rak.
INDIKATOR KEMASAN
Secara kemasan, OPAK GAMBIR BU TAM menggunakan kemasan plastik dengan
berbagai ukuran untuk mengemas produknya. Kemasan yang digunakan OPAK GAMBIR
BU TAM melindungi produk ini agar produk tidak cepat rusak dan kebersihan produk
dapat tetap terjaga karena terlindung dari berbagai kontaminan dan kotoran. Namun, dari segi
bentuk kemasan belum cukup melindungi produk dari udara yang memungkinkan masuk ke
dalam karena kemasannya hanya sederhana dan tidak menahan produk dari tekanan
Kemasan dari plastik kurang baik digunakan dalam transportasi dan distribusi,
terlebih lagi Opak Gambir merupakan produk yang mudah mengalami kerusakan fisik
apabila tidak dilakukan secara hati-hati dalam membawanya. Sedangkan ditinjau dari
kemudahan penggunaaan kemasan, kemasan opak gambir ini mudah untuk dibuka dengan
hanya menggunting selotip pada bagian atas kemasan. Untuk menjaga kualitas produk
apabila kemasan telah dibuka maka dapat di simpan ditempat seperti toples ataupun kemasan
yang telah dibuka tadi diikat kembali. Hanya saja, apabila hanya di ikat kembali, tidak
menjamin bahwa produk dapat terjaga dari udara maupun perubahan kadar air.

Sheila Gresnantya Opak Gambir


INDIKATOR PELABELAN
Secara umum, tidak ada label yang terdapat dalam setiap kemasan produk OPAK
GAMBIR BU TAM yang diproduksi karena Bu Eka hanya menjual produknya tersebut
dirumahnya. Tanpa label yang melekat pada kemasan, informasi yang inginkan konsumen
sangat kurang seperti nama produk, label halal, Dep.Kes, P-IRT, berat bersih maupun
isi/jumlah kemasan, tempat produksi, komposisi produk, expired produk dan lain sebagainya.
Belum ada sarana periklanan bagi produsen mengenai nama dan tempat usaha untuk promosi
sekaligus pemasaran produk. Maka dengean tidak adanya pelabelan, produk ini dikatakan
belum member rasa aman dan informartif terhadap produk yang ditawarkan.
INDIKATOR PEMASARAN
Pemasaran produk OPAK GAMBIR BU TAM ini sudah cukup luas dikarenakan
produk OPAK GAMBIR BU TAM dikenal di beberapa daerah melalui mulut ke mulut.
Namun, pemasaran yang dilakukan belum cukup memuaskan konsumen karena belum
optimal dilihat dari segi kemasan yang terlalu sederhana dan tidak memuat informasi apapun
di dalamnya serta cara pemasarannya yang cukup pasif, justru konsumen yang cenderung
aktif.
Menurut Bu Eka sendiri usaha OPAK GAMBIR BU TAM ini cukup berani dalam
menawarkan harga, karena Bu Tam menjamin bahwa produk yang dihasilkan juga special.
Untuk 1 bungkusnya (1kg) kualitas super rasa original dipatok harga Rp. 70.000,00,
sedangkan untuk kg kualitas super rasa original seharga Rp. 40.000,00. Untuk opak gambir
variasi rasa sesuai permintaan konsumen, dipatok harga yang sesuai dengan pihak konsumen
berani membayar berapa demi sebuah kualitas opak gambir yang di inginkan.
Sebenarnya usaha OPAK GAMBIR BU TAM menarik untuk dikembangkan lagi
karena dari segi nama sudah cukup terkenal, namun terhalang dari sulitnya mencari tenaga
kerja karena dari cerita Bu Eka sendiri banyak pekerja yang keluar masuk bekerja kemudian
mendirikan usaha sendiri yang sejenis, sehingga terkesan bahwa Bu Eka hanya memberi
privat kepada pekerja mengenai cara membuat opak gambir. Tetapi, untuk resep adonan tetap
Bu Eka sendiri yang mengetahui proporsi adonan yang tepat untuk membuat opak gambir
sehingga kualitas OPAK GAMBIR BU TAM sudah tidak dapat diragukan lagi dan tidak
terkalahkan. Untuk saat ini usaha OPAK GAMBIR BU TAM hanya dilakukan oleh Bu Eka
sendiri tanpa pekerja. Pemilik OPAK GAMBIR BU TAM yaitu sekarang Bu Eka

Sheila Gresnantya Opak Gambir


sebenarnya memiliki keinginan untuk memperbaiki pemasaran dengan perbaikan kemasan
sehingga dapat dipasarkan diluar daerah.
Bauran pemasaran (marketing mix) mencakup 4P yaitu product, price, place dan
promotion. Beberapa buku terbaru menambahkan bauran pemasaran menjadi 6 : product,
price, promotion, market entry dan pengelolaan pelanggan. Pada usaha OPAK GAMBIR BU
TAM ini produknya sudah jelas dan terfokus hanya satu yaitu Opak Gambir. Citra produk
yang ingin ditonjolkan adalah kualitas dan rasa. Berdasarkan segi harga, usaha OPAK
GAMBIR BU TAM agak lebih mahal dari opak gambir yang beredar di pasaran. Bu Eka
berani mematok harga yang jauh lebih tinggi disbanding di pasaran karena produknya
dijamin kualitas dan rasanya. Pada usaha OPAK GAMBIR BU TAM ini juga menekankan
penetapan harga berdasarkan biaya permintaan , Bu Tam akan memproduksi Opak Gambir
variasi rasa yang agak berbeda dengan rasa yang ada dipasaran tergantung penawaran
konsumen. Secara tempat pemasaran, liputan pasar yang di tuju adalah para konsumen yang
menginginkan kualitas lebih baik dari opak gambir lainnya. Bu Tam tidak menentukan target
pasar secara terukur dan spesifik. Bentuk usaha OPAK GAMBIR BU TAM merupakan
penjualan perorangan (personel selling) dan berkaitan dengan promosi tidak menggunakan
media apapun tetapi komunikasi melalui mulut ke mulut oleh para pelanggan tetap. Dalam
pemasaran produk ini sendiri tidak ada suatu kemitraan dengan usaha lain karena Bu Eka.
Belum berani untuk menanggung resiko yang terlalu besar, Bu Eka lebih senang menerima
pesanan langsung dibandingkan harus menitipkan kepada agen-agen yang belum tentu
produknya terjual habis di pasaran. Market entry disini menurut saya lebih kepada sasaran
market atau segmen yang dituju OPAK GAMBIR BU TAM terbatas pada pelanggan yang
menginginkan kualitas lebih yaitu segmen terpilih (differeciated market).

Anda mungkin juga menyukai