Anda di halaman 1dari 32

Laporan Kasus

Gagal ginjal Kronik


STASE INTERNA
RSIJ CEMPAKA PUTIH

Ayu Indah Lestari


2010730016
Pembimbing :
Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, Sp.PD-KPTI,
DTM&H

Identitas
Nama
: Nn. N
Usia : 27 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat
: Cempaka Putih
Tgl Masuk RS: 25 Januari 2016

Anamnesis (Aoutoanamnesis)

KU
KT

Os datang dengan keluhan muntah


sejak 1 minggu smrs.

Lemas badan
Nyeri perut
Nafsu makan berkurang

RPS
Pasien datang ke RSIJCP dengan keluhan muntah
yang dialami sejak beberapa minggu SMRS dan
bertambah sering sekitar 1 minggu SMRS. Muntah
berisi air disertai sedikit sisa makanan namun tidak
ada darah. Pasien juga merasakan nyeri pada ulu
hatinya dan nyeri tidak menjalar. Pasien merasakan
dirinya menjadi lemas dan merasa lebih cepat lelah 2
minggu SMRS. Pasien juga mengeluh sering merasa
pusing 2 minggu yang lalu tetapi tidak merasakan
sakit kepala. Nafsu makan pasien menjadi berkurang.

RPS
Pasien juga mengeluhkan buang air kecil
kesannya seperti berkurang sekitar
kurang lebih 700cc setiap hari. Hal ini
dirasakan kurang lebih 3 bulan SMRS.
Air kencing berwarna kuning dan pasien
tidak merasakan rasa berpasir saat
buang air kecil. Terdapat riwayat sesak
dan kaki bengkak beberapa minggu
belakangan.

RPD
Riwayat asam urat tinggi, DM, jantung,
hipertensi, dan asma tidak diketahui.
Tidak ada riwayat sering sakit
tenggorokan pada saat usia kanak-kanak.

RPK
Dikeluarga os tidak ada yang
mengalami keluhan sama seperti
os.
Riwayat darah tinggi, sakit gula
dan jantung tidak diketahui.

Riwayat Psikososial :
Os tidak pernah merokok
Minum alkohol (-), minum kopi (-)
Saat muda os suka mengkonsumsi jamu, teh
kemasan dan obat penghilang rasa nyeri.

Riwayat Alergi :
Alergi makanan , minuman, cuaca,
debu, obat-obatan disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran
: Composmentis
Tanda Vital
- Tekanan Darah: 140/90 mmHg
- Suhu
: 36,5 C
- Nadi
: 96 x/menit
- Pernapasan
: 22 x/menit
Antropometri
- Berat badan : 60 kg
- Tinggi Badan : 166 cm
- Status Gizi
: BB/TB = 60/2,7756 = 21,61
Normal

Status Generalis
Kepala : Normochepal, rambut hitam, tidak rontok dan
distribusi merata di seluruh kepala
Wajah : Anemis, ikterik (-), sianosis (-)
Mata : Konjungtiva anemis (+/+)
Sklera ikterik (-/-)
Refleks pupil (+/+)
Pupil isokhor kanan dan kiri
Hidung : Deviasi septum (-)
Epistaksis (-)
Sekret (-)
Mulut :Bibir tampak pucat, mukosa bibir kering, lidah
kotor (-), tonsil T1-T1, lidah tremor (-)

Leher
Inspeksi dan palpasi
Tidak terlihat dan tidak teraba pembesaran KGB.
Tidak terlihat dan tidak teraba pembesara kelenjar
tiroid.
Thorax :
Paru
Inspeksi
: normochest, simetris, retraksi (-)
Palpasi : simetris
Perkusi : sonor (+)
Auskultasi : vesikuler
JANTUNG
Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi
: Batas paru jantung kanan di parasternal
kanan
Batas paru jantung kiri di 2 jari dari linea mid
klavikula
kiri ke lateral
Auskultasi : BJ I&II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi : BU normal
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), turgor kembali
cepat, pembesaran hepar dan lien (-),
Perkusi : timpani di ke empat kuadran abdomen, ascites
(+)
shifting dullness

Ekstremitas
Atas : akral dingin, CRT < 2dtk, uedem (-)
Bawah : akral hangat, CRT < 2dtk, Uedem (+/+) pada
pretibia

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 25
Januari 2016
Pemeriks
aan

Hasil Nilai
rujukan

Satu
an

Hemoglobi 8,8
n

13,517,5

g/dl

Hematokri
t

27,3

42-52

Eritrosit

3,20

4,7-6,1

jt/mm

MCHC

32,2

33-37

RDW-SD

49,2

10-15

fL

PDW

15,6

9-14

fL

MPV

7,6

8-12

fL

Pemeriks
aan
Differenti
al
LYM
NEU
Absolut
NEU
GDS
Elektrolit
Calcium
ion
Fungsi
Ginjal
Ureum
Kreatinin

Hasi Nilai
l
rujuka
n

Satua
n

11,2
86,3

26-36
40-70

%
%

8,49
184

1,8-7,5
<180

103/l
mg/Dl

0,95

1,151,29

mmol

138.
0
6,3
7,38

10-50
0-1,0
3,4-7,0

mg%
mg%
mg%

RESUME
Os datang ke RSIJCP dengan keluhan
muntah sekitar 1 minggu SMRS berisi air
dan sisa makanan. Nyeri ulu hati (+).
Lemas badan (+), cepat lelah (+),
pusing (+) 2 minggu SMRS. Nafsu
makan berkurang (+), BAK banyaknya
700cc/hari 3 bulan SMRS. Urin berwarna
kuning. Riwayat sesak (+) kaki bengkak
(+) beberapa minggu terakhir.

Pemeriksaan fisik didapatkan :


- TD
: 140/90 mmHg
- Suhu : 36,5 C
- Nadi
: 96 x/menit
- Pernapasan : 22 x/menit
Status Generalis :
Dari wajah terlihat anemis, pada mata
konjungtiva anemis (+/+), bibir tampak
pucat, pada pemeriksaan abdomen
adanya nyeri tekan epigastrium (+),
ascites shifting dullness (+). Pada
ekstremitas terdapat edema pretibia (+/+)

DAFTAR MASALAH
Anemia
Gagal ginjal kronik

Assesment
S: Os merasa lemas, pusing, mudah lelah, mual dan
muntah, nafsu makan berkurang, adanya pembekakan
pada kaki, nyeri ulu hati.
O: pemeriksaan fisik:
wajah pucat, konjungtiva anemis. Pembekakan pada kaki
kanan dan kiri. Terdapat cairan di rongga perut
Hasil lab: Hb:8,8 g/dl, Ht:27,3%, Eri:3,20 jt/mm
Fungsi ginjal ureum: 138.0 mg%, kreatinin:6,3 mg
%,
Asam urat: 7,38 mg%
A: Gagal Ginjal kronik dan anemia
P: Pemeriksaan H2TL ulangan, Analisis urin rutin,
mikrobiologi urin, kimia darah, elektrolit.

TINJAUAN PUSTAKA

GAGAL GINJAL KRONIK


Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses
patofisiologis dengan etiologi yang beragam,
mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang
progresif, dan umumnya berakhir dengan
gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah
suatu keadaan klinis yang ditandai dengan
penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada
suatu derajat yang memerlukan terapi
pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis
atau transplantasi ginjal. Dan ditandai dengan
adanya uremia ( retensi urea dan sampah
nitrogen lainnya dalam darah).

PATOGENESIS
Sebab
etiologi

Sebagian nefron
rusak

Apabila jumlah
nefron yang rusak
sudah melebihi
75%, keseimbahan
tubulus glomerulus
tidak dapat lagi
dipertahankan

Agar LFG
tetap normal

Sisa nefron menjadi


hipertropi, berkerja
melebihi kapasitasnya

GAGAL
GINJAL

Apabila adaptasi ini


berjalan lama, maka
akan merusak nefron
yang sehat

Terjadi peningkatan
Kecepatan filtrasi
Beban solut, dan
Reabsobsi tubulus
dalam setiap
nefron

Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar Derajat Penyakit


Derajat

Penjelasan

LFG
(ml/mn/1,73m2)

Kerusakan ginjal dengan LFG normal

90

atau
2

Kerusakan ginjal dengan LFG

60 89

ringan
Kerusakan ginjal dengan LFG

30 59

sedang
Kerusakan ginjal dengan LFG

Gagal ginjal

berat

15 29
< 15 atau dialisis

Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas Dasar Diagnosis Etiologi


Penyakit

Tipe mayor ( contoh )

Penyakit ginjal diabetes

Diabetes tipe 1 dan 2

Penyakit ginjal non

Penyakit glomerular (penyakit autoimun, infeksi

diabetes

sistemik, obat, neoplasma)


Penyakit vaskular ( penyakit pembuluh darah besar,
hipertensi, mikroangiopathi)
Penyakit tubulointerstitial (pielonefritis kronik, batu,
obstruksi, keracunan obat)
Penyakit kistik (ginjal polikistik)

Penyakit pada

Rejeksi kronik

transplantasi

Keracunan obat (siklosporin / takrolimus)


Penyakit recurrent (glomerular)
Transplant glomerulopathy

Faktor Risiko
Faktor risiko gagal ginjal kronik, yaitu
pada pasien dengan diabetes melitus
atau hipertensi, obesitas atau perokok,
berumur lebih dari 50 tahun, dan
individu dengan riwayat penyakit
diabetes melitus, hipertensi, dan
penyakit
ginjal
dalam
keluarga
(National Kidney Foundation, 2009).

Etiologi
a. Glomerulonefritis
b. Diabetes melitus
c. Obstruksi dan infeksi
d. Hipertensi
e. Sebab lain

Gambaran Klinik
a. Kelainan hemopoeisis
b. Kelainan saluran cerna
c. Kelainan mata
d. Kelainan kulit
e. Kelainan
neuromuskular
f. Kelainan kardiovaskular

Diagnosis
a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan laboratorium
Sesuai penyakit yang mendasarinya
Fungsi ginjal
Biokimiawi darah
Urinalisis
c. Pemeriksaan radiologi
Foto polos abdomen
Pielografi intravena
Pielografi antegrad atau retrograd sesuai indikasi
Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi
d. Biopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal

Rencana tatalaksana gagal ginjal kronik


sesuai dengan derajatnya
Derajat

LFG

Rencana tatalaksana

(ml/mnt/1,73m2)
Terapi penyakit dasar, kondisi
1

90

komorbid, evaluasi perburukan


fungsi ginjal, memperkecil resiko
kardiovaskuler

60 89

30 59

15 29

< 15

Menghambat perburukan fungsi


ginjal
Evaluasi dan terapi komplikasi
Persiapan untuk terapi pengganti
ginjal
Terapi pengganti ginjal

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan gagal ginjal kronis meliputi;
1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya,
2. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid,
3. Memperlambat perburukan fungsi ginjal,
4. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular,
5. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi, dan
6. Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal.

MENGHAMBAT PERBURUKAN
FUNGSI GINJAL

Pembatasan
Asupan Protein
Mengurangi
Hiperfiltrasi Glomerulus

Farmakologis

Farmakologis
Penggunaan obat anti-hipertensi untuk mengurangi
hipertensi intra-glomerulus dan hipertrofi
glomerulus.
Obat yang direkomendasikan untuk mengurangi
hipertensi intra-glomerulus adalah penghambat
enzim converting angiotensin (Angiotensin
Converting Enzym/ACE Inhibitors), melalui
berbagai studi terbukti dapat memperlambat proses
perburukan fungsi ginjal.

KOMPLIKASI
Anemia

Osteodistrofi Renal

KOMPLIKASI
Hiperfosfatemia

Overload Cairan

TERIMA KASIH
Wassalammualaikum WR.Wb

Referensi
Sudoyo, Aru, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid III. Jakarta: FKUI.
Sudoyo, A. W dkk. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid II. Edisi V. Jakarta : Pusat Penerbitan IPD FK UI ;
2009. p. 1035 1040.
Kamaludin Ameliana. 2010. Gagal Ginjal Kronik.
Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit Dalam UPH.
Clinical practice guidelines for chronic kidney
disease: evaluation, classification and stratification,
New York National Kidney Foundation.

Anda mungkin juga menyukai