Identitas
Nama
: Nn. N
Usia : 27 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat
: Cempaka Putih
Tgl Masuk RS: 25 Januari 2016
Anamnesis (Aoutoanamnesis)
KU
KT
Lemas badan
Nyeri perut
Nafsu makan berkurang
RPS
Pasien datang ke RSIJCP dengan keluhan muntah
yang dialami sejak beberapa minggu SMRS dan
bertambah sering sekitar 1 minggu SMRS. Muntah
berisi air disertai sedikit sisa makanan namun tidak
ada darah. Pasien juga merasakan nyeri pada ulu
hatinya dan nyeri tidak menjalar. Pasien merasakan
dirinya menjadi lemas dan merasa lebih cepat lelah 2
minggu SMRS. Pasien juga mengeluh sering merasa
pusing 2 minggu yang lalu tetapi tidak merasakan
sakit kepala. Nafsu makan pasien menjadi berkurang.
RPS
Pasien juga mengeluhkan buang air kecil
kesannya seperti berkurang sekitar
kurang lebih 700cc setiap hari. Hal ini
dirasakan kurang lebih 3 bulan SMRS.
Air kencing berwarna kuning dan pasien
tidak merasakan rasa berpasir saat
buang air kecil. Terdapat riwayat sesak
dan kaki bengkak beberapa minggu
belakangan.
RPD
Riwayat asam urat tinggi, DM, jantung,
hipertensi, dan asma tidak diketahui.
Tidak ada riwayat sering sakit
tenggorokan pada saat usia kanak-kanak.
RPK
Dikeluarga os tidak ada yang
mengalami keluhan sama seperti
os.
Riwayat darah tinggi, sakit gula
dan jantung tidak diketahui.
Riwayat Psikososial :
Os tidak pernah merokok
Minum alkohol (-), minum kopi (-)
Saat muda os suka mengkonsumsi jamu, teh
kemasan dan obat penghilang rasa nyeri.
Riwayat Alergi :
Alergi makanan , minuman, cuaca,
debu, obat-obatan disangkal.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran
: Composmentis
Tanda Vital
- Tekanan Darah: 140/90 mmHg
- Suhu
: 36,5 C
- Nadi
: 96 x/menit
- Pernapasan
: 22 x/menit
Antropometri
- Berat badan : 60 kg
- Tinggi Badan : 166 cm
- Status Gizi
: BB/TB = 60/2,7756 = 21,61
Normal
Status Generalis
Kepala : Normochepal, rambut hitam, tidak rontok dan
distribusi merata di seluruh kepala
Wajah : Anemis, ikterik (-), sianosis (-)
Mata : Konjungtiva anemis (+/+)
Sklera ikterik (-/-)
Refleks pupil (+/+)
Pupil isokhor kanan dan kiri
Hidung : Deviasi septum (-)
Epistaksis (-)
Sekret (-)
Mulut :Bibir tampak pucat, mukosa bibir kering, lidah
kotor (-), tonsil T1-T1, lidah tremor (-)
Leher
Inspeksi dan palpasi
Tidak terlihat dan tidak teraba pembesaran KGB.
Tidak terlihat dan tidak teraba pembesara kelenjar
tiroid.
Thorax :
Paru
Inspeksi
: normochest, simetris, retraksi (-)
Palpasi : simetris
Perkusi : sonor (+)
Auskultasi : vesikuler
JANTUNG
Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi
: Batas paru jantung kanan di parasternal
kanan
Batas paru jantung kiri di 2 jari dari linea mid
klavikula
kiri ke lateral
Auskultasi : BJ I&II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : cembung
Auskultasi : BU normal
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), turgor kembali
cepat, pembesaran hepar dan lien (-),
Perkusi : timpani di ke empat kuadran abdomen, ascites
(+)
shifting dullness
Ekstremitas
Atas : akral dingin, CRT < 2dtk, uedem (-)
Bawah : akral hangat, CRT < 2dtk, Uedem (+/+) pada
pretibia
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 25
Januari 2016
Pemeriks
aan
Hasil Nilai
rujukan
Satu
an
Hemoglobi 8,8
n
13,517,5
g/dl
Hematokri
t
27,3
42-52
Eritrosit
3,20
4,7-6,1
jt/mm
MCHC
32,2
33-37
RDW-SD
49,2
10-15
fL
PDW
15,6
9-14
fL
MPV
7,6
8-12
fL
Pemeriks
aan
Differenti
al
LYM
NEU
Absolut
NEU
GDS
Elektrolit
Calcium
ion
Fungsi
Ginjal
Ureum
Kreatinin
Hasi Nilai
l
rujuka
n
Satua
n
11,2
86,3
26-36
40-70
%
%
8,49
184
1,8-7,5
<180
103/l
mg/Dl
0,95
1,151,29
mmol
138.
0
6,3
7,38
10-50
0-1,0
3,4-7,0
mg%
mg%
mg%
RESUME
Os datang ke RSIJCP dengan keluhan
muntah sekitar 1 minggu SMRS berisi air
dan sisa makanan. Nyeri ulu hati (+).
Lemas badan (+), cepat lelah (+),
pusing (+) 2 minggu SMRS. Nafsu
makan berkurang (+), BAK banyaknya
700cc/hari 3 bulan SMRS. Urin berwarna
kuning. Riwayat sesak (+) kaki bengkak
(+) beberapa minggu terakhir.
DAFTAR MASALAH
Anemia
Gagal ginjal kronik
Assesment
S: Os merasa lemas, pusing, mudah lelah, mual dan
muntah, nafsu makan berkurang, adanya pembekakan
pada kaki, nyeri ulu hati.
O: pemeriksaan fisik:
wajah pucat, konjungtiva anemis. Pembekakan pada kaki
kanan dan kiri. Terdapat cairan di rongga perut
Hasil lab: Hb:8,8 g/dl, Ht:27,3%, Eri:3,20 jt/mm
Fungsi ginjal ureum: 138.0 mg%, kreatinin:6,3 mg
%,
Asam urat: 7,38 mg%
A: Gagal Ginjal kronik dan anemia
P: Pemeriksaan H2TL ulangan, Analisis urin rutin,
mikrobiologi urin, kimia darah, elektrolit.
TINJAUAN PUSTAKA
PATOGENESIS
Sebab
etiologi
Sebagian nefron
rusak
Apabila jumlah
nefron yang rusak
sudah melebihi
75%, keseimbahan
tubulus glomerulus
tidak dapat lagi
dipertahankan
Agar LFG
tetap normal
GAGAL
GINJAL
Terjadi peningkatan
Kecepatan filtrasi
Beban solut, dan
Reabsobsi tubulus
dalam setiap
nefron
Penjelasan
LFG
(ml/mn/1,73m2)
90
atau
2
60 89
ringan
Kerusakan ginjal dengan LFG
30 59
sedang
Kerusakan ginjal dengan LFG
Gagal ginjal
berat
15 29
< 15 atau dialisis
diabetes
Penyakit pada
Rejeksi kronik
transplantasi
Faktor Risiko
Faktor risiko gagal ginjal kronik, yaitu
pada pasien dengan diabetes melitus
atau hipertensi, obesitas atau perokok,
berumur lebih dari 50 tahun, dan
individu dengan riwayat penyakit
diabetes melitus, hipertensi, dan
penyakit
ginjal
dalam
keluarga
(National Kidney Foundation, 2009).
Etiologi
a. Glomerulonefritis
b. Diabetes melitus
c. Obstruksi dan infeksi
d. Hipertensi
e. Sebab lain
Gambaran Klinik
a. Kelainan hemopoeisis
b. Kelainan saluran cerna
c. Kelainan mata
d. Kelainan kulit
e. Kelainan
neuromuskular
f. Kelainan kardiovaskular
Diagnosis
a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Pemeriksaan laboratorium
Sesuai penyakit yang mendasarinya
Fungsi ginjal
Biokimiawi darah
Urinalisis
c. Pemeriksaan radiologi
Foto polos abdomen
Pielografi intravena
Pielografi antegrad atau retrograd sesuai indikasi
Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi
d. Biopsi dan pemeriksaan histopatologi ginjal
LFG
Rencana tatalaksana
(ml/mnt/1,73m2)
Terapi penyakit dasar, kondisi
1
90
60 89
30 59
15 29
< 15
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan gagal ginjal kronis meliputi;
1. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya,
2. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid,
3. Memperlambat perburukan fungsi ginjal,
4. Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular,
5. Pencegahan dan terapi terhadap komplikasi, dan
6. Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal.
MENGHAMBAT PERBURUKAN
FUNGSI GINJAL
Pembatasan
Asupan Protein
Mengurangi
Hiperfiltrasi Glomerulus
Farmakologis
Farmakologis
Penggunaan obat anti-hipertensi untuk mengurangi
hipertensi intra-glomerulus dan hipertrofi
glomerulus.
Obat yang direkomendasikan untuk mengurangi
hipertensi intra-glomerulus adalah penghambat
enzim converting angiotensin (Angiotensin
Converting Enzym/ACE Inhibitors), melalui
berbagai studi terbukti dapat memperlambat proses
perburukan fungsi ginjal.
KOMPLIKASI
Anemia
Osteodistrofi Renal
KOMPLIKASI
Hiperfosfatemia
Overload Cairan
TERIMA KASIH
Wassalammualaikum WR.Wb
Referensi
Sudoyo, Aru, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid III. Jakarta: FKUI.
Sudoyo, A. W dkk. Penyakit Ginjal Kronik. Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid II. Edisi V. Jakarta : Pusat Penerbitan IPD FK UI ;
2009. p. 1035 1040.
Kamaludin Ameliana. 2010. Gagal Ginjal Kronik.
Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit Dalam UPH.
Clinical practice guidelines for chronic kidney
disease: evaluation, classification and stratification,
New York National Kidney Foundation.