Definisi
Status epileptikus didefinisikan sebagai
Klasifikasi
Generalized
Convulsive
SE
Subtle SE
Absence SE
Nonconvulsiv Complex partial
e SE
Simple
Partial SE
Epidemiologi
Insiden SE di Amerika Serikat berkisar 41 per 100.000
Etiologi
Etiologi tidak jelas pada sekitar 20% kasus.
Gangguan serebrovaskuler merupakan
Penatalaksanaan Umum
Langkah awal adalah memastikan bahwa pasien
Monitoring Elektroensefalografi
(EEG)
Continuous EEG (cEEG) sangat berguna pada
Terapi
Tahap awal:
lorazepam (0,1 mg/kgBB) atau diazepam (0,15
mg/kgBB)
disusul fenitoin (15-20 mg/kgBB) atau fosfenitoin
(18-20 mg/kgBB)
Jika benzodiazepin dan fenitoin gagal, fenobarbital
Benzodiazepin
Diazepam
Obat pilihan pertama (level evidence A pada banyak
penelitian).
Obat memasuki otak secara cepat, setelah 15-20 menit
akan terdistribusi ke tubuh. Walaupun terdistribusi cepat,
eliminasi waktu paruh mendekati 24 jam.
Sangat berpotensi sedatif jika terakumulasi dalam tubuh
pada pemberian berulang.
Dosis
5-10 mg intravena (bisa juga IM/rektal dan menghentikan
Lorazepam
Obat ini kurang larut dalam lemak dibandingkan
Midazolam
Bereaksi cepat, penetrasi cepat melewati sawar
Agen Antikonvulsan
Fenitoin
Keuntungan utama fenitoin adalah efek
Fosfenitoin
Fosfenitoin adalah pro-drug dari fenitoin yang larut dalam air yang
fenitoin intravena.
(1,5 mg fosfentoin ekuivalen dengan 1 mg fenitoin, maka dosis,
konsentrasi, dan kecepatan infus intravena digambarkan sebagai
phenytoin equivalent (PE)
Bekerja lebih cepat dan iritasi vena yang lebih minimal
Efek samping:
Parestesia dan pruritus, namun muncul jika diberikan dalam pemberian
Barbiturat
Fenobarbital
Digunakan setelah benzodiazepin atau fenitoin
Pentobarbital
Pentobarbital merupakan barbiturat kerja
Anastesi Umum
Propofol
Propofol sangat larut dalam lemak, sehingga dapat bereaksi
dengan cepat.
Dosis
Dosis 1-2 mg/kgBB, sangat efektif dan nontoksik (mempunyai sifat
menetukan prognosis.
Walaupun sampai saat ini belum ada konsensus
penatalaksanaan SE yang baku, beberapa peneliti
merekomendasikan penggunaan benzodiazepin
sebagai obat lini pertama untuk mengakhiri kejang
akut dan fenitoin untuk lini kedua.
Jika kejang tidak berhenti dan menjadi status
epileptikus refrakter, dapat dipertimbangkan
pemberian agen anestesi umum.
Pentobarbital merupakan terapi paling efektif untuk SE
refrakter dibandingkan midazolan dan propofol pada
banyak kasus, namun efek samping seperti depresi
pernapasan perlu mendapatkan perhatian khusus.