Anda di halaman 1dari 25

KEADAAN UMUM EKOSISTEM LAMUN DI

PERAIRAN DESA TANJUNG SEBAUK KECAMATAN


TANJUNGPINANG KOTA PROVINSI KEPULAUAN
RIAU

LAPORAN PRAKTIK LAPANG


OLEH
RAHADATUL AISY
130254241023
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanjung Sebauk termasuk bagian dari Kelurahan Senggarang
Kecamatan Tanjungpinang Kota. Pada kawasan Desa Tanjungsebauk
terdapat ekosistem lamun dan mangrove.
Sekitar pesisir wilayah Desa Tanjung Sebauk sebagian besar ditempati
penduduk, sehingga semua aktivitas penduduk berkontak langsung
dengan laut dan mengakibatkan kondisi perairan yang terganggu.
Keadaan ini akan berdampak pada kondisi perikanan yang ada.
Berbagai macam limbah rumah tangga dan rumah makan yang ada
akan mempengaruhi kondisi perairan sehingga bisa berdampak
pada kondisi perikanan yang ada.
Aktifitas masyarakat di sekitar pesisir yang bisa menyebabkan
banyak kerugian maka dibutuhkan suatu Praktik Lapang
pengukuran kondisi umum perairan di wilayah tersebut
untuk keperluan pengelolaan dimasa akan datang.

Manfaat Praktik Lapang


Tujuan Praktik Lapang
Mengetahui jenis lamun dan
fauna asosiasi di Desa Tanjung
Sebauk.
Mengetahui kondisi perairan
fisika dan kimia di Desa Tanjung
Sebauk.
Mengetahui permasalahan
lingkungan yang dihadapi
masyarakat di Desa Tanjung
Sebauk.

Adapun manfaat dari praktik lapang


ini yaituuntuk memberi informasi dan
dapat dijadikan sebagai bahan rujukan
kepada instansi terkait seperti
pengembangan usaha dan upaya
pelestarian sumberdaya perikanan dan
kelautan, khususnya bagi pemerintah
daerah setempat dan dapat bermanfaat
bagi mahasiswa guna menambah
pengetahuan wawasan tentang potensi
sumberdaya perikanan yang ada dan
keadaan perairan yang baik untuk
ekosistem lamun dan jenis
lamun beserta fauna
asosiasinya. Hasil praktik
lapang ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai informasi
dan bahan kajian dalam
pengolahan sumberdaya
kelautan dan perikanan

Metode
A. LOKASI PRAKTIK LAPANG

Gambar 1.Peta lokasi PL di Tanjung Sebauk Kecamatan Tanjungpinang Kota

Praktik lapang dilaksanakan di Tanjung


Sebauk Kecamatan Tanjungpinang Kota
Provinsi Kepulauan Riau pada 3 titik
stasiun.
Praktik lapang dilaksanakan pada tanggal
13, 15, dan 17 April 2016.

Alat dan Bahan


No.

Alat dan Bahan

Keterangan

Multi tester

Untuk mengukur suhu, pH, DO

Hand refractometer

Untuk mengukur salinitas

Botol dan tali

Untuk mengukur kecepatan arus

Lamun

Bahan pengamatan praktik lapang

Fauna

Bahan pengamatan praktik lapang

Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam PL ini adalah jenis-jenis
parameter-parameter yang berkaitan dengan keadaan
ekosistem lamun seperti jenis lamun pada perairan
Desa Tanjung Sebauk. Kebutuhan data kondisi
parameter kimia, dan fisika dan biologi perairan
dilakukan dengan metode survei yaitu pengamatan
langsung dengan pengambilan contoh lapangan di tiga
stasiun sebagai perwakilan dari
kondisi perairan.

Letak Geografi Desa Tanjung


Sebauk
Wilayah Desa Tanjung Sebauk merupakan bagian dari
Kelurahan Senggarang Kecamatan Tanjungpinang Kota.
Desa Tanjung Sebauk secara geografis berada pada
posisi 104o2510BT 104o2345BT dan 0o5825LU
0o5944LU. Secara administrasi Desa Tanjung Sebuk
terletak di wilayah Kelurahan Senggarang
Kecamatan Tanjungpinang Kota
Provinsi Kepulauan Riau.

Hasil Pengukuran
Parameter Fisika Perairan
Parameter Fisika

Tanggal

Stasiun I
Pagi

Suhu (0C)

Salinitas (%0)

Kecepatan arus
(cm/s)

Nilai dan Stasiun


Stasiun II
Pagi
Sore

Sore

Stasiun III
Sore

Pagi

Rata-rata

13 April 2016

27

29

28

30

28

30

28,7

15 April 2016

26

27

27

27

27

28

27

17 April 2016

27

28

27

28

28

29

27,8

13 April 2016

27,5

35,0

28,5

35,5

27,5

33,0

31,2

15 April 2016

26,5

34,0

26,5

33,0

25,5

33,0

29,6

17 April 2016

28,5

34,0

28,5

35,0

27,5

35,5

31,5

13 April 2016

4,4

7,6

5,1

8,1

5,9

7,3

6,4

15 April 2016

5,0

8,2

6,8

8,8

6,0

7,5

7,1

17 April 2016

4,1

7,8

6,8

7,8

5,1

6,1

6,3

Hasil Pengukuran
Parameter Kimia Perairan
Parameter Kimia

pH

DO (mg/L)

Tanggal

Stasiun I
Pagi
Sore

Nilai dan Stasiun


Stasiun II
Pagi
Sore
Pagi

Stasiun III
Sore

Rata-rata

13 April 2016

7,6

7,3

7,0

7,0

7,4

7,1

7,3

15 April 2016

7,9

7,5

7,9

7,6

7,7

7,5

7,7

17 April 2016

7,7

7,7

7,8

7,8

7,8

7,8

7,8

13 April 2016

8,0

8,4

8,1

8,4

8,0

8,0

8,2

15 April 2016

8,3

8,4

8,0

8,0

8,1

8,1

17 April 2016

8,0

8,0

8,1

8,1

8,3

8,4

8,2

8,2

Hasil pengukuran kualitas perairan


yang telah dirata-ratakan

35

30

25
Suhu (C)
Salinitas ()

20

Kecepatan arus (cm/s)


pH

15

DO (mg/L)

10

Pengukuran kuaitas perairan

Suhu = 27,8
Salinitas = 30,8
Kecepatan arus = 6,6
pH= 7,6
DO= 8,2

Jenis lamun di perairan


Desa Tanjung Sebauk

Famili

Spesies

Enhalus acoroides
Hydrocharitaceae

Halophila minor
Thalassia hemprichii
Syringodium isoetifolium

Cymodoceaceae

Cymodocea serrulata

Gambar Lamun
Lampiran I: Gambar Lamun

Jenis Fauna di Perairan


Desa Tanjung Sebauk
Nama lokal

Spesies
Protoreaster nodulosus

Bintang laut
Protoreaster nodosus
Rajungan

Syclla serrata
Pranaesus duodecimalis

Ikan
Gerres macrosoma
Kerang

Polymesoda expansa

Udang

Macrobacium sp

Fauna Asosiasi

Suhu Perairan
Dari hasil pengukuran suhu, perairan pantai Desa
Tanjung Sebauk berkisar 27 29 oC dan masih berada
pada suhu normal untuk pertumbuhan lamun.
Menurut Hutomo (1985) suhu yang normal untuk
pertumbuhan lamun di perairan tropis berkisar antara
24 C 35 C..

Kecepatan Arus Perairan


Terjadi perbedaan kecepatan arus pada saat pagi dan
sore. Hal ini disebabkan oleh tiupan angin dan arus
yang tidak menentu sehingga mampu mengubah
gerakan air yang berada di permukaan perairan.

Salinitas
Salinitas perairan Desa Tanjung Sebauk berkisar antara
25,5 -35,5. Hal ini didukung oleh Hutomo (1999)
menjelaskan bahwa lamun memiliki kemampuan toleransi
yang berbeda terhadap salinitas, namun sebagian besar
memiliki kisaran yang lebar yaitu 10-40. Nilai salinitas
yang optimum untuk lamun adalah 35. Walaupun
spesies lamun memiliki toleransi terhadap salinitas yang
berbeda-beda, namun sebagian besar memiliki kisaran
yang besar terhadap salinitas yaitu antara 10-30 .
Penurunan salinitas akan menurunkan kemampuan
fotosintesis.

Oksigen Terlarut
Kandungan oksigen terlarut yang optimum bagi
pertumbuhan lamun dan organisme asosiasinya pada
suatu perairan adalah lebih dari 5 mg/L (Baku Mutu
air laut Mentri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Th.
2004). Rata-rata oksigen terlarut di Desa Tanjung
Sebauk adalah 8<x<8,5 yang menandakan oksigen
terlarut di lokasi ini termasuk dalam kategori
optimum bagi pertumbuhan lamun organisme
asosiasinya.

Derajat Keasaman (pH)


Hasil pengukuran kandungan derajat keasaman di
perairan Desa Tanjung Sebauk Kecamatan
Tanjungpinang Kota Kepulauan Riau adalah 6,9<x<8
yang menandakan bahwa perairan ini memiliki
produktivitas yang sangat tinggi. Menurut Odum
(1971) air laut merupakan sistem penyangga yang
sangat luas dengan pH relatif stabil sebesar
7,0-8,5. Ini membuktikan bahwa perairan Desa
Tanjung Sebauk tergolong stabil berdasarkan pH.

Keterkaitan kualitas
perairan lamun
dibandingkan baku mutu

Perairan Desa Tanjung Sebauk merupakan perairan


ekosistem lamun masih berada dalam batas toleransi
bagi lamun dan biota asosiasi sekitarnya. Hal ini
dibuktikan dengan referensi yang mendukung bagi
lamun dan biota asosiasinya. Berikut tabel pengukuran
kualitas perairan Desa Tanjung Sebauk yang
dibandingkan dengan KepMen. LH No. 51
tahun 2004 dan referensi terkait.

Table Keterkaitan kualitas


perairan lamun dibandingkan
baku mutu
No.

Parameter Perairan

Rata-

Baku

Rata*

Mutu**

Keterangan***

Menurut Hutomo (1985) suhu yang normal

Suhu (oC)

27,8

28 32

untuk pertumbuhan lamun di perairan tropis


berkisar antara 24 C 35 C..
Hutomo (1999), lamun memiliki kemampuan

Salinitas (%0)

30,8

toleransi yang berbeda terhadap salinitas,

33 34

namun sebagian besar memiliki kisaran yang


lebar yaitu 10-40.

Kecepatan arus (cm/s)

6,6

Odum (1971) air laut merupakan sistem penyangga

pH

7,6

7 8,5

yang sangat luas dengan pH relatif stabil sebesar 7,08,5.


Effendi (2003), perairan yang mempunyai

DO (mg/L)

8,2

>5

konsentrasi oksigen terlarut >5 mg/L


merupakan perairan yang tidak tercemar.

KEADAAN UMUM
PERIKANAN
Desa Tanjung Sebauk adalah salah satu Desa yang
terdapat di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota
Provinsi Kepulauan Riau. Wilayah perairan di Desa
Tanjung Sebauk banyak dilakukan juga aktivitas
nelayan, desa ini juga terdapat Tempat Penjualan Ikan
yang bermanfaat bagi perekonomian warga
setempat

KESIMPULAN
Hasil pengukuran kualitas perairan pada ekosistem lamun Desa
Tanjung Sebauk sangat mendukung untuk kehidupan dan
pertumbuhan biota laut pada ekosistem tersebut sesuai standar
yang ditentukan karena nilai kualitas perairan masih dalam ambang
batas kewajaran dan toleransi untuk biota laut tersebut.
Ditemui 5 jenis lamun dan 7 jenis fauna asosiasi yang berada pada
ekosisem lamun Desa Tanjung Sebauk.
Kegiatan masyarakat Desa Tanjung Sebauk yang sehari-hari
menangkap ikan hanya di sekitar desa secara terus-menerus
akan membuat stok ikan di daerah tersebut berkurang
karena tidak adanya peraturan penangkapan ikan yang
sesuai dengan perikanan tangkap.

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai