Disusun oleh :
Kelompok 3
Nindya Ghabriella H.Br. Marpaung, S.Kep.
NIM. 131513143003
Yunita Praptiwaijaya, S.Kep.
NIM. 131513143004
Izza Hadi P, S.Kep.
NIM. 131513143012
Sutrisno, S.Kep.
NIM. 131513143015
Anisa Agustina, S.Kep.
NIM. 131513143051
Yuni Tristian Cahyani Eka Putri, S.Kep.
NIM. 131513143055
Eli Sazana, S.Kep.
NIM. 131513143057
Dian Agustin, S.Kep.
NIM. 131513143058
Selfi Ratna Puspitasari, S.Kep.
NIM. 131513143061
Yosephin Nova Eka Irianti, S.Kep.
NIM. 131513143069
Hamzah Waldi, S.Kep.
NIM. 131513143071
Hartono, S.Kep.
NIM. 131513143073
Akub Selvia, S.Kep
NIM. 131513143077
M. Fathur Rohman, S.Kep.
NIM. 131513143079
Reni Kurnia Fajarwati, S.Kep.
NIM. 131513143080
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSIRTAS AIRLANGGA
2016
Jl. Mulyorejo (Kampus C) Universitas Airlangga Surabaya
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya kesehatan di Indonesia terselenggara secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan. Hingga saat ini sudah banyak program pembangunan
kesehatan di Indonesia yang ditujukan pada penanganan masalah-masalah
kesehatan ibu dan anak. Pada dasarnya, program-program tersebut lebih
menitikberatkan pada upaya-upaya penurunan angka kematian ibu dan anak,
angka kelahiran kasar, dan angka kematian bayi. Hal ini terbukti dari hasil-hasil
survey yang menunjukkan penurunan angka kematian bayi dan anak juga angka
kelahiran kasar. Kesehatan ibu merupakan komponen yang sangat penting dalam
pembangunan bangsa karena seluruh komponen yang lain sangat dipengaruhi oleh
kesehatan ibu. Jika si ibu sehat, maka akan menghasilkan bayi sehat yang akan
menjadi generasi kuat. Ibu yang sehat juga menciptakan keluarga yang sehat dan
sejahtera (Depkes RI, 2001). Sehingga, masalah kesehatan dan kesejahteraan ibu
dan anak menjadi perhatian penting bagi pemerintah, sebagian hal itu akan ikut
mempengaruhi pertumbuhan kesehatan dan perkembangan di masa depan yang
meliputi kesehatan fisik, kesejahteraan, pertumbuhan, perkembangan, sosialisasi
dan pengetahuan umum tentang kesehatan. Masalah kesehatan ibu sama
pentingnya dengan pertumbuhan dan perkembangan balita, pertumbuhan balita
berkaitan dengan masalah perubahan dalam hal jumlah, ukuran, besaran, dimensi
sel dan organ tubuh balita yang tercermin dalam ukuran berat, panjang dan
keseimbangan motorik. Sedangkan perkembangan berhubungan dengan
bertambahnya kemampuan dan keterampilan dalam struktur tubuh dan fungsifungsinya dalam pola yang teratur.
Pertumbuhan dan perkembangan balita seharusnya sesuai dengan berat
badan dan umur balita. Sehingga diperlukan pemantauan tiap bulan dalam
kegiatan posyandu balita untuk memantau perkembangan kesehatan balita.
Kemampuan ibu dalam membawa balita untuk ikut Posyandu Balita dapat
mengidentifikasi masalah kesehatan pada balitanya. Saat ibu dan balita
membutuhkan penyesuaian ini, perawat membantu untuk meningkatkan kesehatan
ibu dan anak. Hal ini dilakukan ibu agar dapat mengetahui gizi balita dan
merancang intervensi untuk meminimalkan terjadinya angka kejadian gizi buruk.
Dari data yang didapatkan dari 64 KK yang telah disebarkan tanggal 8 Maret 2016
di RT 02 RW IV Kel. Mulyorejo didapatkan jumlah pasangan usia subur 42
pasangan, responden ibu yang mengikuti KB sebanyak 30 orang sedangkan yang
tidak mengikuti sebanyak 12 orang dengan alasan takut dan lain-lain. Jumlah ibu
menyusui sebanyak 3 orang, ibu yang menyusui ASI sebanyak 2. Responden ibu
hamil sebanyak 2 orang. Jumlah balita sebanyak 14 anak, dari jumlah tersebut
yang mengunjungi posyandu tiap bulan sebanyak 12 anak sedangkan balita yang
tidak rutin mengunjungi posyandu sebanyak 2 anak pada bulan Februari. Dengan
demikian, masih ada balita yang tidak datang ke posyandu pada tiap bulannya.
Setelah melalui proses pengkajian data di RT 02 RW IV, didapatkan data
bahwa sudah terdapat kelompok Pokjakes KIA-KB, kader aktif melakukan
kegiatan posyandu balita, PAUD, serta kegiatan ibu-ibu lainnya seperti PKK,
arisan, dasawisma, dan pengajian. Kesehatan ibu dan anak dan KB meliputi
kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan wanita usia subur. Belum didapatkan
pemeriksaan ibu hamil, dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang ASI
Tujuan Kegiatan
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan Program Profesi
Keperawatan
Komunitas,
Keperawatan
Komunitas,
mahasiswa mampu:
1. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji masalah kesehatan
komunitas pada agregat ibu (PUS,WUS, Nifas dan Buteki) di RT 02 RW
IV.
2. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji masalah kesehatan
komunitas pada agregat balita (bayi, balita dan prasekolah) di RT 02 RW
IV.
3. Melakukan penyaringan data dengan tepat sehingga dihasilkan analisis
data yang sesuai dengan keperluan komunitas pada agregat ibu dan balita
di RT 02 RW IV.
yang
spesifik
dan
strategi
untuk
3 Manfaat Kesehatan
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1 Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas pada agregat ibu dan
2
Ruang Lingkup
Dalam penulisan laporan ini kami memberikan asuhan keperawatan
Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang dilakukan adalah menggunakan penerapan
Sistematika Penulisan
Sitematika penulisan dimulai dengan pengkajian data keperawatan, hasil
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas
Komunitas
mempunyai
(community)
adalah
sekelompok
masyarakat
yang
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga (Sumijatun, 2006). Misalnya di dalam kesehatan di
kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita,
kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan
lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat
petani,
masyarakat
keperawatan
yang
komunitas
merupakan
metode
asuhan
Program
Kesehatan
Ibu
dan
Anak
adalah
tercapainya
menggunakan
dengan
kesehatan keluarga.
b. Meningkatnya
upaya pembinaan kesehatan balita
dan
anak
2.
3.
ditujukan
kepada
maupun di masyarakat oleh kader dan dukun bayi serta penanganan dan
pengamatannya secara terus menerus.
4.
diantaranya adalah :
1. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
2. Pertolongan persalinan, jenis tenaga yang memberikan pertolongan
persalinan kepada masyarakat; tenaga profesional, dukun bayi yang terlatih
atau yang belum terlatih.
3. Deteksi dini ibu hamil beresiko.
4. Indikator pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
2.2.6 Pelayanan yang Dilakukan Puskesmas dalam KIA
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan upaya kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita
serta anak pra sekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka
meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya (Depkes,
2011). Pelayanan kesehatan yang dilakukan dalam KIA yaitu: (Prasetyawati,
2012)
1. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan terhadap bayi dan balita sehat dengan memberikan
imunisasi di Puskesmas pada tanggal 4 dan 18 setiap bulannnya
3. Memberikan imunisasi terhadap bayi di setiap posyandu pada wilayah kerja
Puskesmas Medan Johor
4. Memberikan vitamin A setiap 6 bulan pada balita yaitu bulan Februari dan
Agustus dan pada ibu nifas sebanyak 1 kapsul
5. Melakukan penimbangan berat badan bayi, balita dan ibu hamil di
Posyandu dan Puskesmas
6. Memberikan konseling pada ibu hamil
7. Pemberian makanan tambahan kepada bayi dan balita dan melakukan
orang yang
berguna.
keluarga
orang tua
dan
anak-
jumlah anak yang ingin mereka miliki sesuai dengan kemampuannya dan
tidak melupakan tanggung jawab terhadap anak-anak yang telah dilahirkan,
tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara di mana mereka hidup dan
berbakti.
2.3.3 Sasaran dan Target Program KB
Sasaran dan target yang ingin dicapai dengan program Keluarga
Berencana adalah bagaimana supaya segera tercapai dan melembaganya
Norma Keluarga Kecil yang
harus
dimotivasi
terus
istri,
kebutuhannya.
Pelayanan
terlalu muda (usia kurang 20 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari
3 orang), terlalu dekat jarak kehamilan (kurang dari 2 tahun), dan
terlalu tua (lebih dari 35 tahun).
2. Menekankan bahwa KB merupakan tanggung jawab bersama
antara suami dan istri. Suami juga perlu berpartisipasi aktif dalam
ber KB dengan menggunakan alat/metoda kontrasepsi untuk pria.
3. Memberi informasi lengkap dan adil tentang keuntungan dan
kelemahan masing- masing metoda kontrasepsi. Setiap klien berhak
untuk mendapat informasi mengenai hal ini, sehingga dapat
mempertimbangkan metoda yang paling cocok bagi dirinya.
4. Memberi nasehat tentang metoda yang paling cocok sesuai
dengan hasil pemeriksaan fisik sebelum pelayanan KB diberikan
kepada klien, untuk memudahkan klien menentukan pilihan.
5. Memberi informasi teentang kontraindikasi pemakaian berbagai
metoda kontrasepsi.
Pelaksanaan pelayanan KB perlu melakukan skrining atau penyaringan
melalui pemeriksaan fisik terhadap klien untuk memastikan bahwa tidak terdapat
kontraindikasi bagi pemakaian metoda kontrasepsi yang akan dipilih. Khusus
untuk tindakan operatif diperlukan surat pernyataan setuju (informed consent)
dari klien (Depkes, 2008).
2.3.5 Jenis Akseptor KB
1.Akseptor aktif adalah akseptor yang ada pada saat ini
menggunakan salah satu cara / alat kontrasepsi untuk
menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan.
2.Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yang
telah menggunakan kontrasepsi selama 3 (tiga) bulan atau
lebih yang tidak diselingi suatu kehamilan, dan kembali
menggunakan cara alat kontrasepsi baik dengan cara yang
sama maupun berganti cara setelah berhenti / istirahat
kurang lebih 3 (tiga) bulan berturut turut dan bukan
karena hamil.
3.Akseptor KB baru adalah akseptor yang baru pertama
kali menggunakan alat/obat kontrasepsi atau pasangan
usia subur yang kembali menggunakan alat kontrasepsi
setelah melahirkan atau abortus.
4.Akseptor KB dini adalah para ibu yang menerima salah
satu cara kontrasepsi dalam waktu 2 minggu setelah
melahirkan atau abortus.
5.Akseptor langsung adalah para istri yang memakai
salah satu cara kontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah
melahirkan atau abortus.
Tujuan Posyandu
Saifuddin (2002) menjelaskan tujuna dariposyandu diantaranya adalah:
4. Peningkatan Gizi
5. Penatalaksanaan Diare
6. Sanitasi Dasar
7. Penyediaan Obat Esensial.
2.4.7 Pembentukan Posyandu
Posyandu dibentuk dari pospos yang telah ada seperti : (Saifuddin, 2006)
1. Pos penimbangan balita
2. Pos immunisasi
3. Pos keluarga berencana desa
4. Pos kesehatan
5. Pos lainnya yang di bentuk baru
2.4.8 Alasan Pendirian Posyandu
Hasanah (2012) menjelaskan alasan didirikannya posyndu diantaranya
adalah:
1. Posyandu
dapat
memberikan
pelayanan
kesehatan
sehingga menimbulkan
rasa
memiliki
BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS
3.1
2. Demografi
Observasi
Kelurahan Mulyorejo terdiri dari 4
RW yakni RW 01, RW 02, RW 03
dan RW 04. Pada RW 04 terdapat
2 RT yakni RT 01 dan RT 02.
Adapun luas wilayah RW 04
sendiri
secara
keseluruhan
berkisar 4,1 ha.
Di wilayah RW 04 khususnya di
RT 02 terdapat dua jenis penduduk
yakni penduduk yang menetap
maupun penduduk musiman.
Mayoritas
penduduk
yang
menetap memiliki tempat tinggal
tetap sendiri dan sebagian kecil
menyewa
rumah
kontrakan.
Sedangkan
bagi
penduduk
musiman, mayoritas penduduk
menempati rumah kos yang
disewakan oleh penduduk RT 02.
Pekerjaan warga RT 02 mayoritas
adalah swasta yakni sebagai
pedagang
maupun
buruh
bangunan.
Data
-
Berdasarkan
data
Kelurahan Mulyorejo
pada triwulan 1 2016
terdapat
573
jiwa
penduduk di RW 04
yang terdiri dari 296
laki- laki dan 277
perempuan dalam 147
KK.
Data hasil pengkajian
di RT 02 RW IV
didapatkan 64 KK
dengan
jumlah
penduduk 215 jiwa
dengan penduduk lakilaki sebanyak 104 jiwa
dan perempuan 111
jiwa. Jumlah penduduk
usia bayi 5 bayi (2,3%),
usia balita sebanyak 9
balita (4,2%), usia prasekolah dan sekolah
3. Nilai dan
Keyakinan
sebanyak
27
jiwa
(12,6%), usia remaja
(13-25 tahun) 35 jiwa
(16,3%%), usia dewasa
77 jiwa (36,3%), dan
usia lanjut 61 jiwa
(28,3%)
1. Mayoritas warga beragama Sebanyak 212 jiwa
Islam.
(98,6%)
beragama
2. Musholla dan TPQ yang islam dan 3 orang
terletak dalam wilayah RT 2.
(1,4%)
beragama
Kristen.
II. Subsistem
1. Lingkungan Fisik 1. Batas daerah RW 04
Barat
:
Perumahan
Dharmahusada Indah RT
03 RW IX Kelurahan
Mulyorejo
Utara : Jalan Dharmahusada
Indah 2, Perumahan
Dharmahusada Indah RT
02 RW IX
Timur
:
Perumahan
Dharmahusada Indah RT
03 RW IX Kelurahan
Mulyorejo
Selatan: Saluran Kalidami,
Wilayah RT 11 kelurahan
Manyar Sabrangan
2. Batas daerah RT 02
Barat
:
Perumahan
Dharmahusada
RT
02
Kelurahan Mulyorejo
Utara : Wilayah RT 01
Timur
:
Perumahan
Dharmahusada
RT
02
Kelurahan Mulyorejo
Selatan : Wilayah RT 11
Kelurahan Manyar Sabrangan.
3. Bangunan
Mayoritas bangunan di RT 02
yang merupakan milik pribadi
terbuat dari tembok permanen
sedangkan bagi warga yang
rumahnya kontrak di daerah
tersebut ada sebagian kecil
yang bangunannya terbuat dari
papan dan sisanya dari tembok
Status
kepemilikan
rumah sendiri sebanyak
33 KK dan rumah sewa
sebanyak 31 KK
2. Pelayanan
Kesehatan dan
Sosial
permanen.
4. Arsitektur
Bentuk rumah di wilayah RT
02 hampir sama antara yang
satu dengan yang lain dengan
menggunakan atap berupa
genteng dan lantai dari
keramik. Terdapat beberapa
rumah yang bergabung menjadi
satu blok besar dengan 1 pagar.
Jarak antar rumah juga
berdekatan terutama pada
daerah masuk gang. Sementara
pada pencahayaan, mayoritas
rumah
tidak
mempunyai
pencahayaan
yang
bagus
karena pemanfaatan jendela
<10%.
5. Halaman
Sebagian besar rumah di RT 02
tidak mempunyai halaman
terutama rumah yang berada di
gang 2 dan gang 3. Sementara
rumah yang ada di jalan utama,
ada beberapa rumah yang
memiliki halaman kecil dan
diisi dengan pot tanaman.
6. Terdapat 1 lahan kosong di RT
02 yakni 1 petak yang
digunakan
lapanganuntuk
senam dan tempat berdirinya
menara sutet.
1. Untuk pelayanan kesehatan, 1. ISPA 27
orang
warga
RT
02
biasa
(12,6%), TBC 1
memanfaatkan
pelayanan
orang
(0,5),
puskesmas Mulyorejo yang
Hipertensi 10 orang
berjarak sekitar 1,5 km
(4,6%), Ginjal
1
maupun ke tempat dokter
orang orang (0,5%),
praktek swasta di Kalidami
Diabetes Melitus 5
yang berjarak sekitar 3 km.
orang (2,3%), lain2. Terdapat dua kegiatan pada
lain
19
orang
KIA dan KB yakni kegiatan
(8,8%).
posyandu balita yang diadakan 2. Sebanyak 38 KK
pada hari senin minggu kedua
memeriksakan
dan posyandu ibu balita pada
kesehatan
ke
hari senin minggu keempat
puskesmas
setiap bulannya
Mulyorejo
jika
3. Terdapat dua agenda kegiatan
sakit, 22 KK ke
4.
5.
6.
7.
3. Ekonomi
1.
2.
klinik sekitar RW
04, ke rumah sakit 4
KK.
1. Sebanyak 22 orang
(10,2%)
berpendapatan
kurang dari 1 juta,
53 orang (24,6%)
berpendapatan
antara 1-3 juta, dan
5orang
(2,3%)
berpendapatan lebih
dari 3 juta perbulan.
2. Jumlah warung ada
2 buah dan jumlah
toko kelontong 12
buah di wilayah RT
02
4. Keamanan dan
Transportasi
5.
Pemerintah dan
Politik
6. Komunikasi
7. Pendidikan
kontrak rumah
b. Terdapat agen-agen seperti
air isi ulang, air mineral,
LPG
c.Terdapat
beberapa
toko
sembako, sayur mayur dan
warung makan. Pedagang
keliling (bakso, pentol, roti,
nasi goreng, siomay, mie
ayam dan es oyen) yang
dapat ditemui di jalan
wilayah RT 02.
1. Umumnya sebagian besar
warga
memiliki
dan
menggunakan
kendaraan
pribadi seperti motor, mobil
atau sepeda untuk mobilisasi
ke lain tempat.
2. Untuk jalan, hampir seluruh
kawasan RT 02 menggunakan
paving blok baik jalan utama
maupun akses ke gang. Hanya
sedikit gang yang jalannya
masih tanah.
Terdapat struktur RW dan RT
beserta pengurusnya. Selain itu,
juga terdapat kader- kader untuk
unit
tertentu
seperti
kader
posyandu, lansia dan jumantik.
1. Komunikasi : sebagian besar
warga telah memiliki televisi,
radio (tape) dan menggunakan
telepon (handphone) serta
selebaran.
2. Informasi : warga mendapatkan
informasi melalui speaker
musholla.
Terdapat PAUD dan TK yang
terletak dalam wilayahRT 02 yaitu
TK Melati
Tingkat
pendidikan
warga yang saat ini
sedang
menempuh
pendidikan
dimulai
dengan yang
tidak
sekolah 12
orang
(5,6%), TK 13 orang
(6%), SD 59 orang
(27,4%), SMP 34 orang
(15,8%), SMA 68
orang
(31,6%),
8. Rekreasi
III.
Persepsi
1. Penduduk
Perguruan Tinggi 11
orang (5,1%).
Di RT 02 masyarakat dapat mengunjungi pasar malam yang
diadakaan secara berkala dan ada
kegiatan olahraga di lapangan
yang dapat menjadi tempat
komunitas ibu-ibu untuk bertukar
fikiran. Selain itu, lapangan juga
menjdai area bermain bagi anakanak pada sore hari maupun hari
libur.
1. Lansia
Sebagian besar lansia di RT 02
menggunakan waktunya untuk
melakukan pekerjaan rumah
tangga yang ringan, merawat
cucu dan bercengkrama dengan
lansia lain. Terdapat beberapa
lansia yang masih mempunyai
toko
kelontong
sebagai
pekerjaan
seharihari.
Kegiatan pengajian rutin yang
diadakan tiap hari rabu malam
di musholla untuk jamaah
perempuan dan hari ahad
malam untuk jamaah laki-laki
di Balai RW 04. Kegiatan
posyandu lansia dan senam
lansia diadakan 1 bulan sekali
secara rutin.
2. Dewasa tua
Pada pagi hingga sore hari
sebagian warga RT 02 bekerja
dan baru mempunyai waktu
senggang bersama keluarga
pada malam hari. Bagi para
laki- laki terdapat acara
mengaji setiap malam hari
dibalai RT dan bagi para ibuibu yang masih buta huruf
terdapat kegiatan membaca
pada setiap hari rabu, kamis
dan jumat di PUSKEL.
3. Remaja
Para remaja di RT 02
mempunyai wadah karang
2. Persepsi Anda
laki-laki
perempuan
5- <7 tahun
1-<5 tahun
0-<1 tahun
0
10
15
20
25
30
35
40
Pekerjaan
Peg. Swasta
Wiraswasta
Petani
0% 8% 15%
Nelayan
6%
Tidak Bekerja
24%
2%
43%
0%
Lain-lain
PNS
Belum bekerja
Pendapatan
6%
<1 juta
23%
1- 3 juta
>3 juta
70%
1
2
3
4
0
1
1
0
16
18
5
10
15
20
25
30
Gambar 3.8
Proporsi Penduduk Berdasarkan PenyakitRT 02/RW
IV Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya pada
tanggal 8- 10 Maret 2016
Berdasarkan gambar 3.8 dapat dilihat bahwa kejadian ISPA di RT 02
cukup banyak terutama pada anak- anak yaitu 25 orang sehingga perlu
diberikan penyuluhan pada orang tua dan anak akan kebersihan
lingkungan yang dapat menyebakan timbulnya vektor penyakit. Kejadian
penyakit hipertensi ada 10 orang, tidak ada yang sakit jantung dan stroke,
ada 1 orang yang sakit ginjal, sakit diabetes mellitus ada 5 orang, diare 3
orang, TB paru 1 orang, gatal 2 orang, dan lain-lain (seperti pusing, linulinu, pegal, dll.) ada 21 orang.
1 Data Khusus KIA/KB
3.3.1 Epidemiologi KIA/KB
MMR =
x 100.000
kematian
=
x 100.000ibu
0kelahiran hidup
=0
3
IMR
=
x 1000
kematian bayi
= kelahiran
x 1.000hidup
=0 0
3
NMR =
x 1.000
kematian neonatus
= kelahiran
x 1.000hidup
=0 0
3
PMR
=
x 1.000
kematian perinatal
= kelahiran
x 1.000 hidup
=0 0
3 Wanita Usia Subur dan Wanita Usia Subur yang sudah
3.3.2 Data Proporsi
menikah
WUS yang
sudah
menikah
WUS
Gambar 3.9
Keluarga Berencana
KB
29%
Tidak KB
71%
3.3.2
Proporsi Akseptor KB
Jenis KB
Suntik
implant
30%
3%
7%
MOW
60%
Pil
minggu dan 28 minggu dengan riwayat ANC sebanyak 5 kali dan 4 kali di bidan
swasta.
3.3.6 Proporsi Ibu Menyusui
ASI
ASI
eksklusif
33%
ASI + sufor
67%
7
6
5
4
3
2
1
0
Lai-laki
Perempuan
Bayi
Balita
Balita ke Posyandu
14%
Rutin
Tida Rutin
86%
SKDN
15
SKDN
10
5
0
S
Keterangan:
S = jumlah balita yang ada di wilayah posyandu
K = jumlah balita yang terdaftar dan mempunyai KMS
D = jumlah balita yang datang dan ditimbang bulan ini
N = jumlah balita yang naik berat badannya
Dari laporan kegiatan rutin posyandu Mekarsari pada tanggal 08 Maeret
2016, di dapat data jumlah balita RT 02 RW IV yang ada di wilayah posyandu ada
14 balita, dan sebanyak 14 balita diantaranya telah memiliki Kartu Menuju Sehat
(KMS) dan ditimbang berat badannya, sedangkan balita yang naik berat badannya
adalah sebanyak 8 balita.
Cakupan balita yang memiliki KMS (K):
= 14/14 x 100%
= 100%
Cakupan balita yang ditimbang (D):
= 14/14 x 100%
= 100%
Cakupan balita yang timbangnya naik (N):
= 8/14 x 100%
= 57,1%
3.3..10 Proporsi Imunisasi
Imunisasi Dasar
7%
Lengkap
Belum Lengkap
93%
Gambar 3.17
Hasil FGD
Masih kurangnya
informasi seputar
fakta dan mitos
kehamilan pada
ibu hamil
Sudah
pernah
dilakukan
penyuluhan
seputar kehamilan
sebelumnya
di
posyandu.
Kader
mengingatkan ibu
balita satu hari
sebelum posyandu
untuk datang ke
Posyandu dan jika
kunjungan pada
hari
Posyandu
masih
kurang,
kader
akan
keliling kampung
untuk
mengingatkan
kembali.
Memberikan
pemeriksaan
kehamilan
dan
penyuluhan
seputar fakta dan
mitos kehamilan
pada ibu hamil.
Memberikan
penyuluhan
tentang
pentingnya
melakukan
kontrol
pertumbuhan dan
perkembangan
anak
ke
posyandu.
BAB 4
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS RW IV KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN MULYOREJO
KOTA SURABAYA
4.1
Analisa Data
Dari hasil pendataan, maka data-data yang ada dianalisa sebagai berikut :
Tabel 4.1 Analisa data asuhan keperawatan komunitas di RT 02/ RW 04 Kelurahan Mulyorejo, September 2016
Data Subyektif
Data Obyektif
Masalah Keperawatan
1. Ketua kader KIA/KB mengatakan kurangnya 1. Posyandu diadakan 2 kali sebulan yaitu Kesiagaan meningkatkan
informasi formal dan informal yang bisa di akses
hari senin minggu ke-2 dan minggu ke-4
manajemen kesehatan
oleh ibu seputar kehamilan
2. Hanya terdapat 1 Posyandu balita di RW pada agregat ibu di wilayah
2. Kader KIA mengatakan pemeriksaan kehamilan
IV
RT 02 RW IV Kelurahan
hanya dilakukan pada saat posyandu ibu di 3. Terdapat 2 ibu hamil di RT 02 RW IV
Mulyorejo
Poskeskel
4. Meskipun pernah diberikan pendidikan
3. Kader KIA/KB mengatakan masih perlunya
kesehatan seputar kehamilan, namun ibu
diberikan
pendidikan
kesehatan
terkait
hamil di RT 02 RW IV berganti orang
pentingnya ASI eksklusif
5. Terdapat 9 ibu menyusui di RT 02 RW IV
4. Kader KIA/KB mengatakan sudah pernah
dan sebagian besar adalah pekerja
dilakukan penyuluhan tentang ASI eksklusif
namun masih belum dapat diketahui apakah
diterapkan atau tidak.
1. Kader mengatakan di RT 02 RW IV terdapat 1
1. Jumlah bayi di RT 02 RW IV ada 5 Kesiagaan meningkatkan
posyandu balita yang aktif dan masih berjalan
manajemen kesehatan
Penapisan Masalah
Dari hasil analisa data, dilaporkan data yang kemudian dilakukan penapisan masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun
Total Score
Kesiagaan meningkatkan
manajemen kesehatan
pada agregat balita di
wilayah RT 02 RW IV
Kelurahan Mulyorejo
Kesiagaan meningkatkan manajemen kesehatan pada agregat ibu di wilayah RW IV Kelurahan Mulyorejo
2.
Kesiagaan meningkatkan manajemen kesehatan pada agregat balita di wilayah RW IV Kelurahan Mulyorejo
BAB 5
RENCANA DAN STRATEGI POKJAKES KIA/KB
DI RW IV KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN MULYOREJO KOTA SURABAYA
5.1 Intervensi Keperawatan untuk Pokja KIA/KB
Dari hasil analisa data yang telah dilakukan, maka didapatkan diagnosa keperawatan komunitas sesuai prioritas. Dari diagnosa
tersebut, kami melakukan perencanaan bersama dengan seluruh penanggungjawab pokjakes dan menentukan sarana dan prasarana yang
akan digunakan untuk melaksanakan promosi kesehatan.
Adapun perencanaan yang akan kami laksanakan adalah sebagai berikut.
Tabel 5.1 Intervensi keperawatan asuhan keperawatan komunitas RT 02/ RW 04 Kelurahan Mulyorejo, Maret 2016
Diagnosa
Tujuan dan
Rencana
Sasaran
Waktu
Keperawatan
Kriteria Hasil
Kegiatan
Intervensi
PJ
Hari/Tangg Tempat
al
Kesiagaan
Setelah
1. Sosialisasi Ibu hamil
Senin, 04
Balai
NIC:
M. Fathur
meningkatkan
dilakukan
penyuluhan
di RT 2
April 2016
RW IV
Health Education (5510)
Rohman,
manajemen
tindakan
seputar fakta
RW IV
Kel
1. Mengelompokkan
S.Kep
kesehatan pada keperawatan
dan mitos
Kel.
Mulyorej
kelompok
beresiko
agregat ibu di selama 3 x 3
kehamilan
Mulyoejo
o
tinggi dan rentang usia
wilayah RT 2 minggu
2. Posyandu
yang bermanfaat dari
RW
IV manajemen
ibu hamil
pendidikan kesehatan
Kelurahan
kesehatan pada (pemeriksaan
yang akan dilakukan.
Mulyorejo
agregat ibu
tanda-tanda
2. Mengidentifikasi faktor
dapat
meningkat
dengan kriteria
hasil:
NOC :
Perilaku
Promosi
Kesehatan
(1602)
1. Memonitor
lingkungan
yang
beresiko
dalam
rentang 1-3
2. Memonitor
perilaku
individu
yang
beresiko
dalam
rentang 1-3
3. Mendukung
kebijakan
pemerintah
tentang
kesehatan
dalam
vital,
pemberian fe)
rentang 1-3
4. Menggunaka
n
sumber
finansial
untuk
promosi
kesehatan
dalam
rentang 1-3
5. Menggunaka
n
support
sosial untuk
promosi
kesehatan
dalam
rentang 1-3
NOC :
Sosialisasi
Perilaku
pentingnya
Promosi
ASI eksklusif
Kesehatan
(1602)
1. Memonitor
lingkungan
yang
beresiko
dalam
rentang 1-3
2. Memonitor
Ibu
menyusui
di RW IV
Kelurahan
Mulyorejo
Senin, 11
April 2016
Balai
RW IV
Keluraha
n
Mulyorej
o
NIC:
Eli
Health Education (5510)
Sazana,
1. Mengelompokkan
S.Kep
kelompok
beresiko
tinggi dan rentang usia
yang bermanfaat dari
pendidikan kesehatan
yang akan dilakukan.
2. Mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal
yang mungkin dapat
meningkatkan
/
perilaku
individu
yang
beresiko
dalam
rentang 1-3
3. Mendukung
kebijakan
pemerintah
tentang
kesehatan
dalam
rentang 1-3
4. Menggunaka
n
sumber
finansial
untuk
promosi
kesehatan
dalam
rentang 1-3
5. Menggunaka
n
support
sosial untuk
promosi
kesehatan
dalam
rentang 1-3
menurunkan motivasi
dari perilaku kesehatan.
3. Mengidentifikasi
karakteristik
dari
populasi target untuk
menentukan
strategi
pendidikan kesehatan.
4. Gunakan
kelompok
diskusi dan role play
untuk mempengaruhi
nilai,keyakinan
dan
perilaku kesehatan.
5. Libatkan
individu,
keluarga,
dan
kelompok
dalam
merencanakan
dan
pelaksanaan intervensi
untuk gaya hidup atau
modifikasi
perilaku
kesehatan.
Kesiagaan
meningkatkan
manajemen
kesehatan pada
agregat balita di
wilayah RT 2
RW
IV
Kelurahan
Mulyorejo
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3 x 3
minggu
manajemen
kesehatan pada
agregat balita
dapat
meningkat
dengan kriteria
hasil:
NOC :
Perilaku
Promosi
Kesehatan
(1602)
1. Memonitor
lingkungan
yang
beresiko
dalam
rentang 1-3
2. Memonitor
perilaku
individu
yang
Sosialisasi
tentang
pentingnya
melakukan
kontrol
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak ke
posyandu
Ibu balita
di RT 2
RW IV
Kel.
Mulyoejo
Senin, 28
Maret 2016
Balai
RW IV
Keluraha
n
Mulyorej
o
NIC:
Reni
Health Education (5510)
Kurnia F.,
1. Mengelompokkan
S.Kep
kelompok
beresiko
tinggi dan rentang usia
yang bermanfaat dari
pendidikan kesehatan
yang akan dilakukan.
2. Mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal
yang mungkin dapat
meningkatkan
/
menurunkan motivasi
dari perilaku kesehatan.
3. Mengidentifikasi
karakteristik
dari
populasi target untuk
menentukan
strategi
pendidikan kesehatan.
4. Gunakan
kelompok
diskusi dan role play
untuk mempengaruhi
nilai,keyakinan
dan
perilaku kesehatan.
5. Libatkan
individu,
keluarga,
dan
kelompok
dalam
merencanakan
dan
beresiko
dalam
rentang 1-3
3. Mendukung
kebijakan
pemerintah
tentang
kesehatan
dalam
rentang 1-3
4. Menggunaka
n
sumber
finansial
untuk
promosi
kesehatan
dalam
rentang 1-3
Menggunakan
support sosial
untuk promosi
kesehatan
dalam rentang
1-3
pelaksanaan intervensi
untuk gaya hidup atau
modifikasi
perilaku
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN 2008. Program KB di Indonesia. www.prov.bkkbn.go.id. Diakses 11
Maret 2016
BKKBN 2008. KB Sebagai Suatu Kebutuhan. http://www.bkkbn.go.id. Diakses
11 Maret 2016
BKKBN 2009. Target Peserta KB Sumut 2009 Sebanyak 332.161.
http://sumut.bkkbn.go.id
BKKBN 2009. Rekapitulasi Laporan Bulanan Klinik KB Mei - Nopember 2009.
www.prov.bkkbn.go.id. Diakses tanggal 11 Maret 2016
Chayatin & Mubarak 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas, Pengantar dan Teori.
Jakarta: Salemba Medika.
Depkes 2008. Upaya Akselerasi Pencapaian Indikator Pembangunan Kesehatan di
Indonesia
Penurunan
AKI,
AKB,
Gizi
Buruk.
http://
www.depkes.go.id/downloads/MateriRakerkesnas/Panel5/DirjenBinkesma
s.Pdf. Diakses tanggal 11 Maret 2016
Depkes
2011.
Buku
Kesehatan
Ibu
dan
Anak.
http://www.depkes.go.id/downloads/jica/KIA.pdf. Diakses tanggal 11
Maret 2015
Depkes RI 1999. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta: Departemen
Kesehatan.
Depkes RI Dirijen Binkesmas, 2009. PedomanPemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). UNICEF. Jakarta
Hartanto, Hanafi 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar
Harapan. Jakarta
Hasanah, Husnul 2012. Petujuk penggunaan buku KIA serta manfaat buku KIA.
Yogyakata. Nuha Medika.
Manullang 2012. Gambaran Kelengkapan Pencatatan Bidan pada Buku Kesehata
Ibu dan Anak (KIA) Kehamilan di Puskesmas Grogol Sukoharjo.
Notoatmojo 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Prasetyawati AE 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Yogyakarta. Nuha
Medika.
Saifuddin, A.B 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
Saifuddin, A.B 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Marternal dan
Neonatal. Jakarta. Tridasa Printer.
Sumijatun, dkk 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta: EGC
Suratun, dkk 2008. Pelayanan Keluarga Berencana dan Pelayanan
Kontrasepsi.Trans Info Media. Jakarta.