Anda di halaman 1dari 9

Pendahulu

an

Pengertian
hidrolisis

Jenis-Jenis
Garam

Bagan alir

Hidrolisis adalah jenis reaksi kimia yang terjadi antara air dan senyawa lain. Selama
reaksi, ikatan kimia akan rusak di kedua molekul, menyebabkan mereka menjadi pecah.
Molekul air terpecah untuk membentuk ion hydrogen bermuatan positif (H +) dan
hidroksida bermuatan negatif (OH-), dan molekul lainnya terbagi menjadi dua bagian
sederhana, juga dengan muatan positif dan negatif. Ion H + dan OH- melekat pada
masing-masing bagian ini. Reaksi ini terjadi ketika beberapa senyawa ionik, misalnya,
asam tertentu, basa, dan garam, larut dalam air; mereka terlibat dalam proses yang sangat
penting untuk kehidupan; mereka digunakan dalam beberapa proses industri yang
penting, seperti pembuatan sabun; dan mereka memainkan peranan penting pada
pelapukan batuan.Senyawa ionic Senyawa ion dapat asam, basa atau garam, yang
merupakan senyawa yang dihasilkan dari reaksi asam dan basa. Mereka terdiri dari kation
bermuatan positif dan anion bermuatan negatif. Ketika mereka dilarutkan dalam air,
mereka akan terpecah menjadi kation dan anion. Anion asam lemah, dan kation basa
lemah, akan bereaksi dengan air sampai batas tertentu, sehingga terjadi hidrolisis.
Dimana garam adalah produk dari asam kuat dan basa lemah, kation basa akan
terhidrolisis dalam air. Sebagai contoh, amonium klorida (NH4Cl) adalah garam basa
lemah amonia (NH3) dan asam kuat klorida (HCl). Ketika dilarutkan dalam air,
masing-masing terbagi menjadi kation dan anion NH4 + dan Cl. Kation,
bagaimanapun, akan bereaksi dengan air sampai batas tertentu dengan kehilangan ion
hidrogen: air
Hidrolisis adalah reaksi antara molekul air dan senyawa kimia lainnya.
Karena reaksi ini menghasilkan ion hidronium (H3O +), larutan yang dihasilkan bersifat
asam. Dimana garam adalah produk dari basa kuat dan asam lemah, anion asam akan
bereaksi dengan air dengan menerima ion hidrogen (H +), meninggalkan ion hidroksida
(OH), yang memberikan larutan alkali. Garam dari asam kuat dan basa kuat tidak akan
menghidrolisis karena anion asam dan kation basa tidak bereaksi dengan air.
KeHidupan Banyak proses yang penting dalam kehidupan melibatkan hidrolisis.
Contohnya adalah pelepasan energi oleh adenosin trifosfat molekul (ATP). Sel
menggunakan senyawa ini untuk menyimpan energi, yang kemudian dapat dilepaskan
ketika dibutuhkan. Molekul ini memiliki gugus tiga fosfat (PO4), tetapi bisa kehilangan
salah satu dari gugus-gugus ini dengan bereaksi dengan air. Reaksi ini sebenarnya akan
menggunakan sejumlah kecil energi, tapi jauh lebih besar dilepaskan oleh reaksi
berikutnya dari gugus fosfat bebas.

Hidrolisis juga memainkan peran penting dalam pemecahan makanan menjadi nutrisi
yang mudah diserap. Sebagian besar senyawa organik dalam makanan tidak mudah
bereaksi dengan air, dan biasanya katalis diperlukan untuk memungkinkan proses ini
berlangsung. Katalis organik yang membantu dengan reaksi dalam organisme hidup
dikenal sebagai enzim. Di dalam tubuh, enzim seperti lipase, dan protease karbohidrase
mengkatalisis reaksi dengan lemak, karbohidrat dan protein dengan air.
Salah satu contoh dari hidrolisis pemecahan pati, yang dikatalisasi oleh enzim amilase.
Pati dipecah menjadi molekul yang lebih kecil, yang terdiri dari gula yang dikenal
sebagai maltosa. Maltosa kemudian selanjutnya dapat dipecah menjadi molekul glukosa,
di bawah pengaruh enzim maltase. Dalam setiap kasus, air mengambil bagian dalam
proses, itu sendiri membelah dan menambahkan gugus hidroksil dan ion hidrogen ke
molekul yang baru terbentuk pada setiap sisi ikatan yang rusak.
Industri
Banyak prosedur industri membutuhkan berbagai zat yang akan dihidrolisis untuk
menciptakan produk yang bermanfaat. Seringkali, bahan baku untuk proses ini tidak
mudah bereaksi dengan molekul air, sehingga reaksi yang dibantu oleh berbagai cara,
seperti tekanan tinggi, suhu tinggi dan katalis. Laboratorium hidrolisis biasanya
memerlukan penggunaan katalis, yang biasanya asam kuat atau alkali.
sabun
Hidrolisis digunakan dalam produksi sabun
Hidrolisis telah digunakan untuk waktu yang lama dalam produksi sabun. Selama proses
ini, yang dikenal sebagai saponifikasi, lemak dihidrolisis dalam reaksi dengan air dan
alkali kuat, natrium hidroksida. Reaksi menghasilkan garam asam lemak, umumnya
dikenal sebagai sabun. Saponifikasi kadang-kadang terjadi dalam lukisan minyak tua
ketika asam lemak dalam cat minyak bereaksi dengan logam dalam pigmen cat. Hal ini
dapat menyebabkan endapan putih dan benjolan yang berkembang pada permukaan
lukisan, meskipun tidak diketahui mengapa hanya terjadi pada beberapa karya seni.
Reaksi asam dan basa menghasilkan garam. Asam terdiri dari asam kuat dan asam
lemah. Demikian juga basa, ada yang termasuk ke dalam basa kuat ada juga yang
merupakan basa lemah.
Tabel 1.Beberapa contoh larutan asam kuat

Tabel 2. Larutan basa kuat

Ada berapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya?


Garam terdiri dari empat jenis, yang terbagi berdasarkan komponen asam basa
pembentuknya

Hidrolisis Garam

Apa yang dimaksud Hidrolisis Garam?

* Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis


berarti
penguraian, berarti hidrolisis garam adalah
penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan
basanya kembali.

* Ada dua macam hidrolisis, yaitu:


Hidrolisis parsial/sebagian (jika garamnya berasal dari
asam lemah dan basa kuat atau sebaliknya & pada
hidrolisis sebagian
hanya salah satu ion saja yang
mengalami reaksi hidrolisis, yang
lainnya tidak)

Hidrolisis total (jika garamnya berasal dari asam lemah dan basa
lemah).

* Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa


pembentuknya

asam
basa
pembentuk pembentuk

sifat larutan

contoh

kuat

kuat

netral

NaCl; K2SO4

kuat

lemah

asam

NH4Cl; Al2(SO4)3

lemah

kuat

basa

CH3COONa;
Na2CO3

lemah

lemah

bergantung Ka &
Kb

CH3COONH4

Catatan:
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan
bersifat netral.

Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara larutan asam
dan larutan basa. Larutan garam yang terbentuk memiliki sifat yang bervariasi,
tergantung pada sifat asam dan sifat basa penyusun garam. Secara umum :
Asam + Basa Garam + Air
Berikut ini adalah beberapa contoh reaksi pembentukan garam (dikenal pula
dengan istilah reaksi penggaraman atau reaksi netralisasi) :
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
H2SO4(aq) + 2 NH4OH(aq) (NH4)2SO4(aq) + 2 H2O(l)
2 HCN(aq) + Ba(OH)2(aq) Ba(CN)2(aq) + 2 H2O(l)
H2CO3(aq) + Mg(OH)2(aq) MgCO3(s) + 2 H2O(l)
Reaksi kebalikan dari reaksi penggaraman dikenal dengan istilah reaksi
hidrolisis. Reaksi hidrolisis adalah reaksi salah satu ion atau kedua ion larutan
garam dengan air. Reaksi salah satu atau kedua ion larutan garam dengan air
menyebabkan perubahan konsentrasi ion H+ maupun ion OH- dalam larutan.
Akibatnya, larutan garam dapat bersifat asam, basa, maupun netral.
Sebagaimana yang telah kita pelajari sebelumnya, kita mengenal dua jenis asam,
yaitu asam kuat dan asam lemah. Demikian halnya dengan basa, kita mengenal
istilah basa kuat dan basa lemah (lihat : Kimia Asam Basa). Dengan demikian,
terdapat empat variasi reaksi antara asam dan basa membentuk garam, yaitu :
1. Garam Asam kuat & Basa Kuat
2. Garam Asam Kuat & Basa Lemah
3. Garam Asam lemah & Basa Kuat
4. Garam Asam Lemah & Basa Lemah

1. Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat


Contoh : HBr(aq) + KOH(aq) KBr(aq) + H2O(l)
Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air
KBr(aq) K+(aq) + Br-(aq)
Baik kation maupun anion, hanya terhidrasi oleh air, tidak mengalami reaksi
dengan air. Dengan demikian, garam tersebut tidak terhidrolisis dalam air.
Akibatnya, konsentrasi ion H+ tidak berubah terhadap konsentrasi ion OH-. Larutan
garam bersifat netral. Larutan garam tersebut memiliki pH = 7.
2. Reaksi antara asam kuat dengan basa lemah
Contoh : HNO3(aq) + NH4OH(aq) NH4NO3(aq) + H2O(l)
Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air
NH4NO3(aq) NH4+(aq) + NO3-(aq)
Anion tidak mengalami hidrolisis dengan air, sebab anion berasal dari spesi asam
kuat. Namun sebaliknya, kation yang berasal dari spesi basa lemah mengalami
hidrolisis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NH4+(aq) + H2O(l) <> NH4OH(aq) + H+(aq)
Hidrolisis kation yang berasal dari basa lemah menghasilkan ion H+. Akibatnya,
konsentrasi ion H+ menjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion OH-. Dengan
demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis sebagian (parsial).
Larutan garam tersebut bersifat asam dan memiliki pH < 7.
3. Reaksi antara asam lemah dengan basa kuat
Contoh : HCN(aq) + NaOH(aq) NaCN(aq) + H2O(l)
Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air
NaCN(aq) Na+(aq) + CN-(aq)
Kation tidak mengalami hidrolisis dengan air, sebab kation berasal dari spesi basa
kuat. Namun sebaliknya, anion yang berasal dari spesi asam lemah mengalami
hidrolisis. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CN-(aq) + H2O(l) <> HCN(aq) + OH-(aq)


Hidrolisis anion yang berasal dari asam lemah menghasilkan ion OH-. Akibatnya,
konsentrasi ion OH- menjadi lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion H+. Dengan
demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis sebagian (parsial).
Larutan garam tersebut bersifat basa dan memiliki pH > 7.
4. Reaksi antara asam lemah dengan basa lemah
Contoh : HF(aq) + NH4OH(aq) NH4F(aq) + H2O(l)
Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air
NH4F(aq) NH4+(aq) + F-(aq)
Baik kation maupun anion, sama-sama mengalami hidrolisis, sebab keduanya
berasal dari spesi lemah. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
NH4+(aq) + H2O(l) <> NH4OH(aq) + H+(aq)
F-(aq) + H2O(l) <> HF(aq) + OH-(aq)
Ternyata, hidrolisis kedua ion tersebut menghasilkan ion H+ maupun ion OH-.
Dengan demikian, larutan garam tersebut mengalami hidrolisis total (sempurna).
Sifat larutan yang dihasilkan bergantung pada perbandingan kekuatan asam lemah
(Ka) terhadap kekuatan basa lemah (Kb).
Ada tiga kemungkinan perbandingan nilai Ka terhadap Kb :
a. Ka > Kb : sifat asam lebih mendominasi; larutan garam bersifat asam; pH
larutan garam kurang dari 7
b. Ka = Kb : sifat asam maupun basa sama-sama mendominasi; larutan garam
bersifat netral; pH larutan garam sama dengan 7
c. Ka < Kb : sifat basa lebih mendominasi; larutan garam bersifat basa; pH larutan
garam lebih dari 7
Persamaan yang dapat digunakan untuk menghitung pH larutan masing-masing
larutan garam adalah sebagai berikut :
1. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat
pH = 7

2. Larutan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
[H+] = {(Kw/Kb)([ion yang terhidrolisis])}1/2
3. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
[OH-] = {(Kw /Ka)([ion yang terhidrolisis])}1/2
4. Larutan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah
[H+] = {Kw (Ka / Kb)}1/2

Referensi:
Chang, Raymond. 2007. Chemistry Ninth Edition. New York: Mc Graw Hill.
Moore, John T. 2003. Kimia For Dummies. Indonesia: Pakar Raya.
Kaitkata: Anion, Asam, Asam Kuat, Asam Lemah, Basa, Basa Kuat, Basa Lemah,
Chemistry for Grade XI Students, Garam, Hidrolisis Garam, Hidrolisis Parsial, Hidrolisis

Total, Ka, Kation, Kb, Netral, pH, pOH, Reaksi Asam-Basa, Reaksi Netralisasi, Reaksi
Penggaraman, Tidak Terhidrolisis

Anda mungkin juga menyukai