2.1
2.1.1
Columna Vertebralis
Columna vertebralis adalah pilar utama tubuh. Merupakan struktur fleksibel
Tulang vertebrae merupakan struktur kompleks yang secara garis besar terbagi
atas 2 bagian.
posterior.
Bagian posterior
tersusun
atas
serta prosesus tranversus dan spinosus yang menjadi tempat otot penyokong
dan pelindung kolumna vertebrae.
Bagian posterior vertebrae antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi
apofisial (fascet joint). Tulang vertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh
ligamentum dan tulang rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus
vertebrae yang dihubungkan satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut
discus invertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan
ligamentum longitudinalis posterior.
2.1.2
Diskus Intervertebralis
Diskus invertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis. Diskus
ini paling tebal di daerah cervical dan lumbal, tempat dimana banyak terjadi gerakan
columna vertebralis. Struktur ini dapat dianggap sebagai discus semielastis, yang
terletak di antara corpus vertebrae yang berdekatan dan bersifat kaku. Ciri fisiknya
memungkinkan berfungsi sebagai peredam benturan bila beban pada columna
vertebralis mendadak bertambah, Kelenturannya memungkinkan vertebra yang kaku
dapat bergerak satu dengan yang lain. Sayangnya daya pegas ini berangsur-angsur
menghilang dengan bertambahnya usia.
Anulus fibrosus
Terdiri atas jaringan fibrocartilago, di dalamnya serabut-serabut kolagen
tersususn dalam lamel-lamel yang kosentris. Berkas kolagen berjalan miring
di antara corpus vertebrae yang berdekatan, dan lamel-lamel yang lain
berjalan dalam arah sebaliknya. Serabut-serabut yang lebih perifer melekat
dengan erat pada ligamentum longitudinale anterius dan posterius columna
vertebralis.
Nucleus fibrosus
Pada anak-anak dan remaja merupakan massa lonjong dari zat gelatin yang
banyak mengandung air, sedikit serabut kolagen, dan sedikit sel-sel tulang
rawan. Biasanya berada dalam tekanan dan terletak sedikit ebih dekat ke
pinggir posterior daripada pinggir anterior discus.
Permukaan atas dan bawah corpus vertebrae yang berdekatan yang
menempel pada discus diliuti oleh cartiloago hyalin yang tipis.
Sifat nucleus pulposus yang setengah cair memungkinkannya berubah
bentuk dan vertebrae dapat mengjungkit kedepan dan kebelakang diatas
yang lain, seperti pada flexi dan ekstensi columna vertebralis.
Gambar 3. A. Perubahan bentuk nucleus pulposus saat fleksi dan ekstensi. B. Diskus
intervertebralis
Peningkatan beban kompresi yang mendadak pada columna vertebralis
menyebabkan nucleus pulposus yang semi cair menjadi gepeng. Dorongan keluar dari
nucleus ini dapat ditahan oleh daya pegas anulus fibrosus disekelilingnya kadangkadang, dorongan keluar ini terlalu kuat bagi anulus, sehingga anulus menjadi robek
dan nucleus pulposus enjadinkeluar dan menonjol kedalam canalis vertebralis, tempat
nucleus ini dapat menekan radix nervus spinalis, nervus spinalis, atau bahkan medula
spinalis.
Dengan bertambahnya umur, kandungan air di dalam nucleus pulposus
berkurang dan digantikan oleh fibrocartilago. Serabut-serabut collagen anulus
berdegenerasi, dan sebagai akibatnya anulus tidak lagi berada dalam tekanan. Pada
usia lanjut, discus ini tipis dan kurang lentur, dan tidak dapat lagi dibedakan antara
nucleus dan anulus.
Discus intervertebralis tidak ditemukan di antara vertebra C1 dan 2 atau di
dalam os sacrum atau os coccygeus.
Diskus intervertebralis, baik anulus fibrosus maupun nukleus
pulposusnya
adalah bangunan yang tidak peka nyeri. Bagian yang merupakan bagian peka nyeri
adalah:
Fasia dan otot fasia dan stabilitas vertebrae tergantung pada integritas korpus
vertebra dan diskus intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu
ligamentum (pasif) dan otot(aktif). Untuk menahan beban yang besar terhadap
kolumna vertebrale ini stabilitas daerah pinggang sangat bergantung pada gerak
kontraksi volunter dan refleks otot-otot sakrospinalis, abdominal, gluteus maksimus,
dan hamstring. Dengan bertambahnya usia, kadar air nukleus pulposus menurun dan
digantioleh fibrokartilago. Sehingga pada usia lanjut, diskus ini tipis dan kurang
lentur, dan sukar dibedakan dari anulus. Ligamen longitudinalis posterior di bagian
L5-S1 sangat lemah, sehingga HNP sering terjadi di bagian postero lateral.
2.2
2.3
2.4
Umur
Kandungan air di dalam diskus intervertebralis akan berkurang secara alamiah
akibat bertambahnya usia sekita 50 60 tahun. Akan tetapi beberapa
penelitian juga menunjukan HNP dapat terjadi di usia produktif yaitu antara
umur 30 55 tahun.
Jenis Kelamin
Laki laki dan perempuan memiliki resiko yang sama terhadap keluhan nyeri
pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin
seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang. Misalnya
pada wanita lebih sering dirasakan keluhan nyeri pinggang yang disebabkan
rawan terjadi.
Faktor Fisik / Pekerjaan
Beberapa pekerjaan yang menyebabkan nyeri pada tulang belakang antara lain
mengangkat,
menarik,mendorong,membungkuk,memutar
dan
terjatuh
2.5
Hernia Servikal
Hernia ini jarang terjadi dibanding hernia lumbosaral. Keluhan utama berupa
nyeri radikuler pleksus servikobrakhialis. Pergerakan columna vertebralis
menjadi terbatas, otot otot spastik, kaku kuduk, reflex biceps yang
menurun / menghilang. Hernia ini mengenai tiga segmen vertebra terakhir,
2.6
10
11
12
13
lokasi
lesi
untuk
menegaskan
14
15
16
lordosis.
Termoterapi : diindikasikan untuk efek analgesik, efek
antiinflamasi setelah fase akut dan merupakan terapi
fisik sebelum terapi latihan, peregangan atau stimulasi
listrik
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) :
bertujuan memberikan rangsanagn listik terus menerus
lewat elektroda yang dipasang pada kulit sehingga
terjadi aliran stimulasi yang melawan terhadap susunan
17
Conditioning
exercise
yang
bertujuan
untuk
karena
bila
dimulai
sejak
awal
akan
2. Pembedahan / operatif
a. Indikasi terapi operatif antara lain sebagai berikut :
- Terapi konservatif gagal mengatasi rasa nyeri hebat
-
18
pekerjaan penderita.
- Dijumpai tanda tanda kompreis kauda equine
b. Jenis operasi :
- Discectomy yaitu membuang jaringan
diskus
radiks saraf.
Laminectomy
yaitu
membuang
jaringan
lamina
19
PROGNOSIS 11,12
2.9
20