Anda di halaman 1dari 16

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN


KUALITAS HIDUP DAN TINGKAT STRES

Program Studi Kedokteran

Ria Chairul
11101057

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2015

NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN
KUALITAS HIDUP DAN TINGKAT STRES

Oleh
Ria Chairul
11101057

Disetujui oleh:
Pembimbing

dr. Dimas Pramita Nugraha, M.Sc


NIP. 198002 18 201012 1 005

The Correlationship Duration Patient of Type 2 DM Between Quality of Life and


Levels of Stress
Ria Chairul1, dr. Dimas Pramita Nugraha, M.Sc2
Students of Medical Education Abdurrrab University, Pekanbaru
2
Departement of Farmakologi Riau University, Pekanbaru

ABSTRACT
Background: Diabetes Mellitus (DM) has been chronic disease which become big
problem healthy in the world because high of the level mordibity and mortality its
disease. The biggest were changes individual lifes after diagnosis DM disease, by
kind of theraphy, doing diet, complication, physical activities, and duration patient
diagnoses DM. It widely influence quality of life and phsycology problem is stress.
Method: This research was cross sectional method. The population of this research,
all of patient DM at Poliklinik Disease in RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. The
sample for this research were the populations representative that standard of
research criteria were 82 people, the sample has been taken by using consecutive
sampling. The data collection method were used interview and questionare. The data
analysis using Spearman rank correlation test.
Result: The result has done by 83 respondents, patient type 2 DM duration <5 years
consist of 33 people (40,2%), for the midle quality of life consist 40 people (48,8%),
and unstress consist of 38 people (46,3%). Any significant positive correlation
between duration patient of type 2 DM and quality of life (p=<0,001;r=0,421), and
duration of patient type 2 DM and stress. (p=0,006;r=0,302)
Conclusion: Result of this study any significant positive correlation between duration
patient of type 2 DM and quality of life and levels of stress.
Keywords: duration patient of type 2 DM, quality of life, levels of stress

Hubungan Lama Menderita Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Kualitas Hidup dan
Tingkat Stres
Ria Chairul1, dr. Dimas Pramita Nugraha, M.Sc2
Mahasiswa Program Studi Kedokteran Universitas Abdurrab, Pekanbaru
2
Departemen Farmakologi Kedokteran Universitas Abdurrab, Pekanbaru

ABSTRAK
Latar belakang : Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang menjadi
permasalahan kesehatan di dunia, karena tingginya morbiditas maupun mortalitas
penyakit tersebut. Perubahan besar terjadi dalam hidup seseorang setelah didiagnosis
DM, baik dari terapi yang dijalani, diet yang dilakukan, komplikasi, aktivitas fisik
serta lamanya pasien menderita DM. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas
hidup dan gangguan psikologis yaitu stres.
Metode : Metode penelitian menggunakan cross sectional. Populasi penelitian semua
penderita DM tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria penelitian yang
berjumlah 82 orang, yang diambil secara consecutive sampling. Data diambil dengan
wawancara dan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman rank.
Hasil: Dari 82 responden, penderita DM tipe 2 selama <5 tahun sebanyak 33 orang
(40,2%), untuk kualitas hidup sedang sebanyak 40 orang (48,8%), dan yang tidak
mengalami stres sebanyak 38 orang (46,3%). Terdapat hubungan positif bermakna
antara lama menderita DM tipe 2 dan kualitas hidup (p=<0,001; r=0,421), dan lama
menderita DM tipe 2 dan tingkat stres (p=0,006; r=0,302)
Kesimpulan: Lama menderita DM tipe 2 memiliki hubungan positif yang bermakna
dengan kualitas hidup dan tingkat stres.
Kata kunci: lama menderita DM tipe 2, kualitas hidup, tingkat stres.

PENDAHULUAN
Diabetes
merupakan

Penyakit DM di Provinsi Riau


melitus

terbanyak

menjadi permasalahan kesehatan dunia

kematian5.

karena tingginya morbiditas maupun

Kesehatan Kota Pekanbaru (2012)

mortalitas

oleh

menunjukan bahwa angka kejadian

penyakit tersebut1. Menurut World

DM terus meningkat, pada tahun 2011

Health Organization (WHO) pada

berjumlah 2.724 jiwa dan pada tahun

tahun 2013 menjelaskan bahwa jumlah

2012 berjumlah 2829 jiwa6. Sedangkan

penderita DM di dunia mencapai 347

kasus DM menduduki peringkat kedua

juta

80%

dari 15 penyakit utama di Poliklinik

kematian akibat DM terjadi pada

Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad

negara miskin dan berkembang2.

Pekanbaru7.

yang

dan

Menurut

kronis

termasuk kedalam 3 besar penyakit

yang

orang

penyakit

(DM)

ditimbulkan

lebih

Riset

dari

Kesehatan

yang

menyebabkan

Berdasarkan data Dinas

Diabetes melitus biasa disebut

Dasar (Riskesdas) (2013), di Indonesia

dengan

angka kejadian DM pada tahun 2013

penyakit ini dapat mengenai semua

yaitu 8,5 juta jiwa, dan pada tahun

organ

2035 akan meningkat menjadi 14,1

berbagai macam keluhan8, 9. Sering kali

juta3. Hal ini menjadikan Indonesia

manusia tidak menyadari kalau dirinya

menduduki peringkat ke-4 dalam hal

telah menyandang DM, dan begitu

jumlah penderita DM setelah Cina,

mengetahui semuanya sudah

India dan Amerika 4, 5.

the

tubuh

silent

dan

killer

karena

menimbulkan

terlambat karena sudah mengalami

treatment dokter, pemeriksaan kadar

komplikasi10, 11.

gula darah secara rutin dan pemakaian

Diabetes

biasanya

obat sesuai aturan. Seseorang yang

berjalan lambat dengan gejala-gejala

menderita penyakit DM memerlukan

yang ringan sampai berat, bahkan

banyak sekali penyesuaian di dalam

dapat menyebabkan kematian akibat

hidupnya, sehingga penyakit DM ini

komplikasi akut maupun kronis12. Hal

tidak hanya berpengaruh secara fisik,

ini akan memberikan efek yang kurang

namun

baik terhadap kualitas hidup pasien

psikologis pada penderita DM16,

DM13. Kualitas hidup yang rendah juga

Segala

berhubungan

dialami oleh penderita DM juga

pendidikan,

melitus

dengan
sosial

tingkat

ekonomi,

dan

juga

berpengaruh

macam

komplikasi

secara
17

yang

menyebabkan perubahan besar pada

kebiasaan aktivitas fisik yang kurang

tubuh

baik14. Selain itu, lamanya menderita

tersebut menyebabkan stres. Situasi

DM

stres berat yang di alami oleh penderita

juga

berpengaruh

terhadap

kualitas hidup pasien DM15.

mereka.

Perubahan

besar

DM tipe 2 adalah situasi kronis yang

Perubahan besar terjadi dalam

berlangsung beberapa minggu sampai

hidup seseorang setelah mengidap

beberapa tahun yang menyebabkan

DM. Ia tidak dapat mengkonsumsi

risiko kesehatan semakin menurun17.

makanan tanpa aturan dan tidak dapat

METODE PENELITIAN

melakukan aktivitas dengan bebas.


Penderita DM juga harus mengikuti

Penelitian

ini

merupakan

penelitian observasional analitik dan

dilakukan
Dalam

di

Poliklinik

Penyakit

HASIL

Arifin

Achmad

Tabel 1. Karakteristik Responden Penderita


DM tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Karakteristik
Frekuensi (%)
responden
Jenis Kelamin
- Laki-laki
32
39,0
- Perempuan
50
61,0
Usia
- 45-59 tahun
43
52,4
- 60-74 tahun
38
46,3
- 75-90 tahun
1
1,2
- >90 tahun
0
0
Pendidikan
- SD
7
8,5
- SMP
16
19,5
- SMA
37
45,1
- Perguruan
22
26,8
tinggi

RSUD

Pekanbaru.
Sampel dalam penelitian ini
adalah semua penderita DM tipe 2 di
Poliklinik Penyakit Dalam RSUD
Arifin

Achmad

Pengambilan

Sampel

Pekanbaru.
ditentukan

dengan cara consecutive sampling dan


di dapatkan besar sampel sebanyak 82
orang. Pengumpulan data dilakukan
pada

bulan

Februari-Maret

2015,

Berdasarkan

dengan wawancara dan kuesioner.


Kuesioner

yang

digunakan

untuk

tingkat stres yaitu Depression Anxiety


Stress Scale 42 (DASS42) dan untuk
kualitas hidup yaitu European Quality
of Life 5 Dimensions (EQ5D).

karakteristik

responden pada tabel 1 didapatkan 50


orang

(61,0%)

berjenis

kelamin

perempuan, 43 orang (52,4%) berusia 4559

tahun,

dan

berpendidikan SMA.

37

orang

(45,1%)

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan


lama menderita DM tipe 2
Lama
Frekuensi
(%)
menderita
DM tipe 2
<5 tahun
33
40,2
5-10 tahun
22
26,8
>10 tahun
27
32,9
Total
82
100,0
Tabel 2 menunjukkan sebagian
besar responden yang menderita DM
tipe 2 selama <5 tahun sebanyak 33
orang (40,2%). Hasil penelitian ini
sesuai
dilakukan

dengan
Yuliani

penelitian
et

al

yang
(2014),

riwayat hipertensi serta kerusakan


ginjal18
Waktu

lamanya seseorang

menderita penyakit dapat memberikan


gambaran
patogenesitas

mengenai

tingkat

penyakit

tersebut.

Komplikasi DM dengan penyakit lain


terkait dengan lamanya seseorang DM,
semakin lama seseorang menderita
DM maka komplikasi penyakit DM
juga akan lebih mudah terjadi19

mendapatkan komplikasi kronis (5-10

Tabel
3.
Distribusi
responden
berdasarkan kualitas hidup
Kualitas
Frekuensi
(%)
hidup
Baik
17
20,7
Sedang
40
48,8
Buruk
18
22,0
Sangat buruk
7
8,5
Total
82
100,0

tahun dari onset). Namun, orang-orang

Tabel 3 menunjukkan sebagian

yang paling berisiko adalah penderita

besar responden memiliki kualitas

yang telah lama mengidap DM, kadar

hidup sedang sebanyak 40 orang

gula tidak terkontrol, dan memiliki

(48,8%). Hasil penelitian ini sesuai

responden yang menderita DM tipe 2


selama <5 tahun sebanyak 59 orang
(49,2). Secara teoritis, setiap orang
yang menderita DM tipe 2 berisiko

dengan

penelitian

yang

dilakukan

Mathew et al (2014) sebanyak 149


orang

(57%)

responden

Tabel 4 menunjukkan sebagian

termasuk

besar responden tidak mengalami stres

dalam kategori kualitas hidup sedang20.

sebanyak 38 orang (46,3%). Hasil

Menurut Larasati (2012) hal


yang mendorong perlunya pengukuran
kualitas hidup pada penderita DM tipe
2

adalah

merupakan

karena
salah

kualitas
satu

hidup
tujuan

perawatan, karena DM merupakan


penyakit kronis yang belum dapat
disembuhkan, namun apabila kadar
gula darah terkontrol dengan baik,

penelitian ini sesuai dengan penelitian


yang dilakukan Maghfirah (2013)
sebagian

ataupun

kronis

dapat

Tabel
4.
Distribusi
berdasarkan tingkat stres
Tingkat
Frekuensi
stres
Tidak stres
38
Ringan
19
Sedang
17
Berat
6
Sangat berat
2
Total
82

responden

tidak

(86,7%)23. Namun

hasil ini berbeda

dengan

yang

penelitian

dilakukan

Bener et al (2011) sebagian besar


responden mengalami stres sebanyak
622 orang (70%)24.
Menurut Hamid dan Manan
(2013), stres dapat disebabkan oleh
faktor

diminimalisir21.

responden

mengalami stres sebanyak 26 orang

maka keluhan fisik akibat komplikasi


akut

besar

eksternal

(lingkungan,

psikologis, atau sosial) maupun faktor


internal (penyakit)25.

(%)
Stres
46,3
23,2
20,7
7,3
2,4
100,0

dapat

mengakibatkan

risiko terjadinya DM, karena pada saat


stres

terjadi

pelepasan

hormon

kortisol yang akan menekan sekresi


insulin26,

27

. DM itu sendiri dapat

menyebabkan

stres,

dibandingkan

hidupnya, mulai dari olah raga, kontrol

dengan populasi umum penderita DM

gula

memiliki tingkat stres yang lebih

pembatasan diet yang harus dilakukan

tinggi26,

secara rutin sepanjang hidupnya16.

karena

penderita

DM

darah,

minum

obat,

dan

mengalami banyak perubahan dalam


Tabel 5. Hubungan lama menderita DM tipe 2 dengan kualitas hidup
Lama menderita
DM

<5 tahun
5-10 tahun
>10 tahun
Total

Kualitas hidup
Total
Baik

Sedang

Buruk

11
5
1
17

18
10
12
40

3
6
9
18

Tabel 5 menunjukkan lama

Sangat
buruk
1
1
5
7

33
22
27
82

tahun mempunyai kualitas hidup yang

menderita DM tipe 2 berhubungan

lebih

dengan kualitas hidup. Derajat korelasi

pasien DM dengan durasi 5 tahun 22.

pada hasil analisis diatas sedang dan

Jika semakin lama menderita DM tipe

arah korelasinya positif (p=<0,001;

2 maka akan terjadi penurunan kualitas

r=0,421).

hidup28, 29.

Hasil

penelitian

ini

sesuai

tinggi

dibandingkan

Penurunan

kualitas

dengan

hidup

dengan hasil penelitian Sari et al

disebabkan oleh akibat penyakitnya

(2011), yang menunjukkan bahwa ada

secara fisik, proses pengobatan, dan

hubungan antara lama menderita DM

komplikasi yang ditimbulkannya29,

tipe 2 dengan kualitas hidup, dimana

Faktor utama pencetus komplikasi

pasien DM tipe 2 dengan durasi <5

30

pada DM adalah durasi dan tingkat

pengobatan

keparahan diabetes30.

terhadap kualitas hidup pasien DM30.

Diabetes
menurunkan

melitus

fungsi

dapat

fisik

karena

Lama

dapat

menderita

pengaruh

berpengaruh

juga

terhadap

mempunyai

kualitas

hidup

adanya komplikasi jangka panjang

pasien DM15. Hal ini menunjukkan

yang

bahwa penyakit DM

timbul,

karena

penyakitnya

merupakan

sendiri, dan kondisi kesehatan yang

penyakit progresif yang semakin lama

berkaitan dengan DM31. Penyakit DM

akan

merupakan

penyakit

mengakibatkan

memerlukan

terapi

kronis
terus

yang

menerus

semakin

memburuk

hingga

kualitas

hidup

penderita DM semakin menurun32.

sehingga efektifitas dan efek samping


Tabel 6. Hubungan lama menderita DM tipe 2 dengan tingkat stres
Lama
Tingkat stres
menderita
DM tipe 2
Tidak
Ringan
Sedang
Berat
Sangat
stres
berat
<5 tahun
21
7
4
0
1
6-10 tahun
8
6
5
3
0
>10 tahun
9
6
8
3
1
Total
38
19
17
6
2
Tabel

6 menunjukkan lama

menderita DM tipe 2 berhubungan

Total

33
22
27
82

arah korelasinya positif (p=0,006;


r=0,302). Hal ini menunjukkan bahwa

dengan tingkat stres. Derajat korelasi


hasil uji hipotesis diterima, karena
pada hasil analisis diatas lemah dan
pada uji hipotesis menyatakan ada

hubungan lama menderita DM tipe 2

Stres pada penderita DM dapat

dengan tingkat stres. Hasil penelitian

berakibat gangguan pada pengontrolan

ini sesuai dengan penelitian Almawi et

kadar gula darah. Pada keadaan stres

al (2008) yang menunjukkan bahwa

akan

ada hubungan lama menderita DM tipe

hormon epinefrin, gkukagon, kortisol,

2 dengan tingkat stres33.

growth hormon23, 25.

Perubahan

besar terjadi dalam hidup seseorang

terjadi

peningkatan

Dampak

ekskresi

psikologis

dari

setelah mengidap penyakit DM. Ia

penyakit DM mulai dirasakan oleh

tidak dapat mengkonsumsi makanan

penderita sejak didiagnosis dokter dan

tanpa

dapat

penyakit tersebut telah berlangsung

melakukan aktivitas dengan bebas.

selama beberapa bulan atau lebih dari

Selain itu, penderita DM juga harus

satu tahun. Penderita mulai mengalami

mengikuti

gangguan psikis diantaranya adalah

aturan

dan

tidak

treatment

dokter,

pemeriksaan kadar gula darah secara

stres34.

Lama menderita penyakit

rutin dan pemakaian obat sesuai

dapat

memberikan

aturan. Seseorang yang menderita

seseorang dalam mengatasi stresornya.

penyakit DM memerlukan banyak

Pengalaman

sekali penyesuaian di dalam hidupnya,

mempengaruhi stresor yang dimiliki.

sehingga penyakit DM ini tidak hanya

Semakin

berpengaruh secara fisik, namun juga

pengalaman

berpengaruh secara psikologis pada

semakin

penderita DM17.

penyakitnya.

pengalaman

masa

lalu

dapat

banyak

stresor

dan

yang

dialami,

maka

baik

dalam
Hal

mengatasi

inilah

yang

merupakan

salah

satu

penyebab

sebagian besar responden yang tidak


mengalami

stres

telah

secara

terus

menerus

dapat

menyebabkan komplikasi DM35.

menderita

penyakit selama <5 tahun23.


Diabetes
merupakan

melitus

dua

hal

dan

yang

stres
saling

KESIMPULAN

mempengaruhi baik secara langsung

Kesimpulan dari penelitian ini adalah

maupun tidak langsung27. Kontrol yang

sebagai berikut:

kurang pada glukosa darah akan

1. Responden yang menderita DM

menimbulkan

perasaan

stres

dan

tipe 2 selama <5 tahun sebanyak

begitu pula sebaliknya. Stres sangat

33 orang (40,2%), 5-10 tahun

berpengaruh terhadap penyakit DM

sebanyak 22 orang (26,8%), dan

karena hal itu akan berpengaruh

>10 tahun sebanyak 27 orang

terhadap pengendalian dan tingkat

(32,9%).
2. Responden yang memiliki kualitas

kadar glukosa darah. Bila seseorang


hidup baik sebanyak 17 orang
menghadapi situasi yang menimbulkan
(20,7%), kualitas hidup sedang
stres maka respon stres dapat berupa
sebanyak 40 orang (48,8%) dan
peningkatan hormon adrenalin yang
kualitas hidup buruk dan sangat
akhirnya dapat mengubah cadangan
glikogen dalam hati menjadi glukosa.

buruk sebanyak 25 orang (30,5%)


3. Responden yang tidak mengalami

Kadar glukosa darah yang tinggi

stres sebanyak 38 orang (46,3%),

dan

yang

mengalami

stres

sebanyak 44 orang (53,7%)


4. Terdapat hubungan positif yang
bermakna antara lama menderita
DM tipe 2 dan kualitas hidup
(p=<0,001; r=0,421)
5. Terdapat hubungan positif yang
bermakna antara lama menderita
DM tipe 2 dan tingkat stres
(p=0,006; r=0,302)
DAFTAR PUSTAKA
1. Javanbakht, M., Farid, A., Atefeh,
M., Hamid, R.B., Younes, J.N.
2012 Health Related Quality of
Life in Patients with Type 2
Diabetes Mellitus in Iran: A
National Survey. Diabetes Journal.
7(8):1-9
2. WHO Diabetes. (2013). Available
from:
http://www.who.int/mediacentre/fa
ctsheets/fs312/en/ [Accessed 20
September 2014]
3. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan
Kementrian Kesehatan RI. 2013.
Riset Kesehatan Dasar, Jakarta:
Indonesia
4. Pratita, N.D. 2012. Hubungan
Dukungan Pasangan Dan Health
Locus
Of
Control
Dengan
Kepatuhan
Dalam
Menjalani
Proses Pengobatan Pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe-2. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Universitas


Surabaya. 1(1):1-24
5. Departemen Kesehatan RI. 2009.
Profil
Kesehatan
Indonesia.
Jakarta: Indonesia
6. Dinas Kesehatan Provinsi Riau.
2012. Profil Kesehatan Profinsi
Riau. Pekanbaru: Indonesia
7. Putri, L.K., Jazil, K., Dimas, P.N.
2013. Gambaran Pengunaan Jenis
Obat
Antidiabetes
dan
Pengetahuan
Pasien
Diabetes
Mellitus Tipe 2 di Poliklinik
Penyakit Dalam RSUD Arifin
Achmad. Pekanbaru
8. Lestari, D.D., Diana, S.P.,Stefana,
H.M.K. 2013 Gambaran Kadar
Glukosa Darah Puasa Pada
Mahasiswa
Angkatan
2011
Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi Dengan Indeks
Massa Tubuh 18,5-22,9 Kg/M2.
Jurnal E-Biomedik. 1(2):1-6
9. Trisnawati, S.K., & Setyorogo, S.
2013. Faktor Resiko Kejadian
Diabetes Melitus Tipe II di
Puskesmas Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat. Jurnal Ilmiah
Kesehatan. 5(1):6-11
10. Anani, S., Ari, U., Praba, G. 2012.
Hubungan
Antara
Perilaku
Pengendalian Diabetes dan Kadar
Glukosa Darah Pasien Rawat Jalan
Diabetes
Melitus.
Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 1(2):466478
11. Departemen Kesehatan R.I. 2008.
Pedoman Pengendalian Diabetes
Melitus dan Penyakit Metabolik.
Jakarta: Indonesia
12. Sinaga, M., Hiswani., Jemadi.
2011.
Karakteristik
Penderita

Diabetes
Mellitus
dengan
Komplikasi yang Dirawat Inap di
Rumah
Sakit
Vita
Insani
Pematangsiantar.
Jurnal
Kesehatan. 1-10
13. Young, E.E., Unachukuw, C.N.
2012. Psychosocial Aspects of
Diabetes Mellitus. African Journal
of Diabetes Medicine. 20(1):53-56
14. Gautam, Y., Sharma, A.K.,
Agarwal, A.K., Bhatnagar, M.K.,
& Trehan, R.R. 2009. A Cross
Sectional Study of QOL of
Diabetic Patient a Tertiary Care
Hospital in Delhi. Indian Journal
of
Community
Medicine.
34(4):346-350
15. Rizkifani, S., Perwitasari, D.A.,
Supadmi, W. 2014. Pengukuran
Kualitas Hidup Pasien Diabetes
Melitus.
Jurnal
Kesehatan
Farmasains. 2(3):1-4
16. Maghfirah, S., Sudiana, I.K., Ika,
Y.W. 2015. Relaksasi Otot
Progresif terhadap Stres Psikologis
dan Perilaku Perawatan Diri Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 10(2):137146
17. Sofiana, L.I., Veny, E., Wasisto, U.
2012. Hubungan antara Stres
dengan Konsep Diri pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal
Kesehatan Indonesia. 2(2):167-176
18. Yuliani, F., Fadil, O., Detty, I.
2014. Hubungan Berbagai Faktor
Risiko terhadap Kejadian Penyakit
Jantung Koroner pada Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal
Kesehatan Andalas. 3(1);37-40
19. Roza, R.L., Rudy, A., Zulkarnain,
E. 2015. Faktor Risiko Terjadinya

Ulkus Diabetikum pada Pasien


Diabetes Mellitus yang Dirawat
Jalan dan Inap di RSUP Dr. M.
Djamil dan RSI Ibnu Sina Padang.
Jurnal
Kesehatan
Andalas.
4(1):243-248
20. Mathew, A., Anusree, T.K.,
Aparna, M.A.1., Archana, S.,
Athira, M., Sachina, B.T., Gireesh,
G.R. 2014. Quality Of Life Among
Type-II Diabetes Mellitus Patients
in South India: A Descriptive
Study. American International
Journal. 7(2):197-200
21. Larasati, T.A. 2012. Kualitas
Hidup Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2. Jurnal Kesehatan dan
Kedokteran Universitas Lampung.
2(2):17-20
22. Sari, R.M., Jarir, A.T., Tri, M.A.
2011. Evaluasi Kualitas Hidup
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
yang Diterapi Rawat Jalan dengan
Anti Diabetik Oral di RSUP Dr.
Sardjito. Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi. 1(1):35-42
23. Maghfirah, S. 2013. Optimisme
dan Stres pada Pasien Diabetes
Melitus.
Jurnal
Kesehatan
Masyrakat. 5(2):1-7
24. Bener, A., Abdulla, O.A.A., AlHamaq., Elnour E.D. 2011. High
Prevalence of Depression, Anxiety
and Stress Symptoms Among
Diabetes Mellitus Patients. Journal
Psychiatry. 5:5-12
25. Hamid, S.A., & Manan, N.A.
2013. Stress Coping Skills Among
Diabetes Suferers in Sepang
Selangor Malaysia. International
Journal of Education and
Research. 1(10):1-10

26. Ely, J.J., Zavaskis, T., Wilson, S.L.


2011. Diabetes and Stress: an
Anthropological Review for Study
of Modernizing Populations in the
US-Mexico
border
region.
International Journal of USA.
11:1-17
27. Eom, Y.S., Hwa, S.P., Sei, H.K.,
Sun, M.Y., Moon, S.N., Hyoung,
W.L., Ki, Y. L., Sihoon, L., Yeun,
S.K., Ie, B.P. 2011 Evaluation of
Stress in Korean Patients with
Diabetes Mellitus Using the
Problem Areas in Diabetes-Korea
Questionnaire.
Diabetes
&
Metabolism Journal. 35(2):182187
28. Sparring, V., Lennarth, N., Rolf,
W., Pia, M.J., Jan, O., Kristina, B.
2013.
Diabetes Duration and
Health-Related Quality of Life in
Individuals with Onset of Diabetes
in the Age Group 15-34 Years-A
Swedish Population-based Study
Using EQ-5D. Public Health
Journal. 13(377):1-11
29. Ningtyas, D.W., Pudjo, W., Irma, P.
2013. Analisis Kualitas Hidup
Pasien Diabetes Melitus Tipe II di
RSUD
Bangil
Kabupaten
Pasuruan.
Jurnal
Kesehatan
Masyarakat. 1-7
30. Adikusuma, W., Perwitasari, D.A.,
Supadmi, W. 2013. Evaluasi
Kualitas Hidup Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 Rumah Sakit
Umum PKU Muhammadiyah
Bantul.
Prosiding Simposium
Nasional. Indonesia
31. Grandy, S., Chapman, R.H., Fox,
K.M. 2008. Quality of Life and

Depression of People Living with


Type 2 Diabetes Mellitus and
Those at Low and High Risk for
Type 2 Diabetes: Findings from the
Study to Help Improve Early
Evaluation and Management of
Risk Factors Leading to Diabetes
(SHIELD). Journal Compilation.
62(4):562-568
32. Departemen Kesehatan RI. 2005.
Pharmaceutical
Care
untuk
Penyakit
Diabetes
Melitus,
Direktorat
Jendral
Bina
Kefarmasian dan alat Kesehatan.
Jakarta: Indonesia
33. Almawi, W., Tamim, H., Al-Sayed,
N., Arekat, M.R., Al-Khateeb,
M.R., Baqer, R., Tutanji, H.,
Kamel, C. 2008. Association of
Comorbid Depression, Anxiety,
and Stress disorder with Type 2
Diabetes in Bahrain, a Country
with a Very High Prevalence of
Type
2
Diabetes.
Journal
Endocrinol. 31:1020-1024
34. Thangavel, D., & Vijaiananth, P.
2014. Association od Duration of
Illnes and Compliance with Stres
Levels in Type 2 Diabetes Mellitus
Patient: A Pilot Study. National
Journal of Physiology, Pharmacy
& Pharmacology. 4(3):1-3
35. Nasriati, R. 2013. Stres dan
Perilaku Pasien DM dalam
Mengontrol Kadar Gula Darah.
Jurnal Kesehatan. 6(2):1-6

Anda mungkin juga menyukai