BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Farmakologi merupakan ilmu mengenai pengaruh senyawa
terhadap sel hidup. Senyawa ini biasanya disebut obat dan lebih
menekankan
pengetahuan
yang
mendasari
manfaat
dan
resiko
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
dapat saling berinteraksi atau saling mempengaruhi efek obat yang satu
dengan yang lainnya. Hal inilah yang melatarbelakangi praktikum tersebut.
B. Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari dan
mengetahui interaksi obat theofilin dan diazepam.
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan efek
interaksi obat teofilin dan diazepam.
D. Prinsip Percobaan
Penentuan interaksi obat antara theofilin dan diazepam yang
diberikan secara oral terhadap hewan coba tikus (Rattus novegitus)
berdasarkan perhitungan dengan melihat serapan sampel pada spektro
uv-vis.
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Farmakokinetik dapat didefinisikan sebagai setiap proses yang
dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu absorpsi, distribusi, metabolisme dan
eksresi. Dalam arti sempit, farmakokinetik khususnya mempelajari
perubahan-perubahan konsentrasi dari obat dan metabolitnya dalam
darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu (Shargel, 2012).
Secara singkat dapat dikatakan interaksi obat terjadi jika suatu
obat mengubah efek obat lainnya. Kerja obat yang diubah dapat menjadi
lebih atau kurang aktif (Harkness, 1989)
Pemberian obat melalui mulut disebut per oral atau per os
merupakan cara pemberian yang paling banyak dilakukan. Keuntungan
cara per os adalah murah, mudah, enak dan menyenangkan serta paling
aman karena lebih mudah ditolong. Pertolongan yang diberikan ketika
keracuanan akut timbul adalah dengan merangsang muntah, bilas
lambung, pemberian penawar dan pemberian pencahar untuk mengurangi
penyerapan. Pertolongan demikian dapat dilakuka, karenaa penyerapan
obat per os memerlukan waktu yang relative lama. Kerugiannya adalah
tidak mungkin diberikan jika penderita tidak sadar, muntah-muntah,
sebagian obat memberikan rasa mual dan nyeri lambung atau dirusak
oleh asam lambung. Selain itu, isi lambung juga mempengaruhi
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
dan
eksresi
(ADME)
dapat
meningkatkan
ataupun
perbedaan
sifat
fisikokimia,
yang
menghasilkan
sifat
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
Penyimpanan
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
:Rodentia
Subordo
: Ondontoceti
Familia
: Muridae
Genus
: Rattus
Spesies
: Rattus norvegicus
2. Data Biologis
Lama hidup
Lama bunting
: 20-22 hari
Umur disapih
: 21 hari
Umur dewasa
: 40-60 hari
: Poliestrus
Siklus estrus
: 4-5 hari
Lama estrus
: 9-20 jam
Perkawinan
Jumlah anak
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
a. Alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini ialah aluminium foil,
tabung ependorf, gunting, spoit, kanula, dan spektrofotometer.
b. Bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini ialah air, obat
teofilin, obat diazepam, kapas, betadin dan tissue.
B. Cara Kerja
a. Pembuatan bahan praktikum
Pembuatan NaCMC 1 %
1.
2.
3.
4.
5.
6.
kimia.
7.
Dicukupkan volumenya hingga 50 ml dengan aquadest yang
telah dipanaskan lalu dihomogenkan.
Pembuatan teofilin
1.
2.
3.
4.
Ditimbang teofilin
Dilarutkan dalam larutan Na-CMC
Dimasukkan kedalam labu ukur
Dihomogenkan
Pembutan Diazepam
1. Ditimbang Diazepam
2. Dilarutkan dalam larutan Na-CMC
3. Dimasukkan kedalam labu ukur
4. Dihomogenkan
b. Penyimpanan hewan uji
1. Disiapkan hewan coba (tikus)
2. Dipilih tikus yang sehat (bulunya putih dan bersih)
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
eppendorf).
Disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 10000 rpm
Diinduksi Teofilin dan Diazepam secara oral
Diamkan selama 60 menit
Kemudian diambil darahnya 0,5 ml setiap 60 menit yaitu pada
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
BAB IV
Absorban
0,219
0,342
0,425
10
0,524
12
0,635
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
B. Pembahasan
Proses mulai dari masuknya obat ke dalam tubuh sampai
dikeluarkan kembali disebut farmakokinetik. Untuk menghasilkan efek,
suatu obat harus terdapat dalam kadar yang tepat pada tempat obat itu
bekerja. Untuk mencapai tempat kerja suatu obat harus melewati berbagai
membran sel tubuh.
Pada praktikum ini digunakan obat theofilin dan diazepam yang
diberikan secara oral. Seperti yang diketahui bahwa theofilin merupakan
salahsatu contoh obat asma dan diazepam merupakan obat golongan
benzodiazepin Efek obat asma dapat berkurang. Obat asma digunakan
untuk membuka jalan udara di paru-paru dan untuk mempermudah
pernapasan penderita asma, sedangkan benzodiazepin melemaskan otot
sehingga otot tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya asma tidak
sembuh sempurna. Diazepam dengan kelarutan lemak yang tinggi
memiliki ikatan dengan protein plasma yang kuat. Sehingga pada pasien
dengan konsentrasi protein plasma yang rendah, seperti pada cirrhosis
hepatis, akan meningkatkan efek samping dari diazepam
Parameter farmakokinetik untuk obat yang diberikan secara oral
akan ditentukan nilai tetapan laju eliminasi, tetapan
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
absorbsi obat setelah masuk kedalam tubuh. T maks adalah waktu dimana
obat mencapai kadar puncak dalam plasma atau waktu dimana obat
mencapai konsentrasi maksimum dalam plasma. CPmaks adalah kadar
puncak atau kadar maksiumum obat dalam plasma. AUC atau area
dibawah kurva adalah area yang menunjukkan jumlah obat yang
terabsorbsi menuju area sistemik. Waktu paruh (t 1/2) adalah waktu dimana
obat meluruh setengah dari konsetrasi awal. Volume distribusi adalah
volume darah atau plasma yang dapat mendistribusikan zat aktif.
Pada percobaan ini pertama-tama disiapkan hewan coba tikus
kemudian dipuasakn 8-12 jam agar lambung kosong sehingga tidak akan
ada interaksi obat antara obat dan makanan dari tikus.kemudian diberikan
obat theophyllin dan diazepam secara oral dan pada menit 0, 60 dan 120.
diambil darah tikus. Kemudian sampel darah disentrifugasi dan diambil
larutan jernihnya lalu diukur absorbansinya pada spektro uv-vis.
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh waktu paruh yaitu 1,564 jam,
tetapan laju eliminasi
183,059 mL , tetapan laju absorbsi yaitu 0,915 jam -1, Cpmaks yaitu 7,034
g jam/ mL, Tmaks yaitu 1,635 jam, dan persen AUC ekstrapolasi 0,086
%. Karena persen AUC lebih kecil dari 20% maka data tersebut
dinyatakan valid
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
`
jam, tetapan laju eliminasi yaitu 0,443 jam -1, volume distribusi yaitu
183,059 mL , tetapan laju absorbsi yaitu 0,915 jam -1, Cpmaks yaitu 7,034
g jam/ mL, Tmaks yaitu 1,635 jam, dan persen AUC ekstrapolasi 0,086
%. Karena persen AUC lebih kecil dari 20% maka data tersebut
dinyatakan valid
B Saran
Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati lagi dalam pemberian obat
pada hewan coba.
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI : Jakarta
Harkness, Richard. 1989. Interaksi Obat. Penerbit ITB : Bandung.
Gitawati, Retno. 2008. Jurnal Interaksi obat dan beberapa implikasinya.
Media Litbang Kesehata Volume XVIII.
Shargel leon, dkk., 2012, Biofarmasetika dan Farmakokinetik Terapan
Edisi kelima, AUP:Surabaya
Neal.MJ. 2006. At a glance farmakologi Medis Edisi kelima. Erlangga
Medical Series : Jakarta.
Yahya L, Mulkan & Rizali H., (1993), PENGANTAR FARMAKOLOGI,
Pustaka Widyasarana: Medan
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
LAMPIRAN
Perhitungan
Data Kurva Baku
C (ppm)
Absorban
0,219
0,342
0,425
10
0,524
12
0,635
Hasil regresi
a = 0,023
b = 0,050
r = 0,998
Dosis obat yaitu 300 mg
Dosis obat =
300 mg
60 kg
Dosis tikus =
37
x5
6
D. maks tikus =
= 5 mg/KgBB
30,833
x 200
1000
= 6,166 mg = 6166 g
Absorban
0,215
NURNANINGSIH
15020130107
Cp
3,84
ANDI MIFTAHULJANNAH
Log cp
INTERAKSI OBAT
0,312
0,475
0,515
0,389
0,213
0,13
0,101
5,78
9,04
9,84
7,32
3,8
0,579
2,14
0,330
1,56
0,193
Absorbana
b
Orde 1 (t vs logcp)
a = 10,34
a = 1,718
b = -1,12
b = -0,193
r = -0,9633718038
r = -0,9862568949
0,693
ke
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
0,693
0,443
= 1,564 jam
c. Ka
T
Cp lama
Log Cp baru
Cp baru
Cp diff
Log Cp diff
3,84
1,525
33,496
29,656
1,472
5,78
1,332
21,478
15,698
1,195
9,04
1,139
13,772
4,732
0,675
1. Cp lama
=a+bx
Log cp0
= log Cp0 +
y1
y2
y3
3. Cpbaru
k
)
2,3 t
Menit 1
Menit 2
Menit 3
4. Cp diff
Menit 1
Menit 2
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
Menit 3
5. Log Cp diff
6. Untuk mencari nilai absorbansi (ka) pada orde 1 yaitu dengan cara
regeresi t vs log Cp diff.
7. Untuk mencari nilai absorbansi (ka) pada orde 0 yaitu dengan cara
regresi t vsCp diff
Absorbansi (t vs log Cp diff)
awal)
a = 1,911
a = 1,718
b = -0,398
b = -0,193
r = -0,9848576865
r = -0,9862568949
Ka = -(b(2,3))
= -(-0,398 x 2,3)
= 0,915jam-1
d. tmaks =
2,3 log(0,915/0,443)
0,9150,443
2,3 log2,065
0,472
2,3 x 0,314
0,472
= 1,635 jam
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
e. Vd
F x Do x ka
antilog a( kake)
4513,512
24,656
= 183,059 mL
Nilai a yang digunakan yaitu diambil dari nilai a pada regresi awal
f. Cpmaks
= [A.e-Ke.tmaks] [B.e-ka.tmaks]
= [52,239.e-0,724] [81,470.e-1,496]
= [52,239.0,484] [81,470.0,224]
= 25,283 18,249
= 7,034 g/mL
g. AUC
tn
1. [ AUC ]tn1 =
Menit 1 dan 2
Cpn+Cpn1
2
[ AUC ]tntn1
[ AUC ]21
(tn - tn-1)
Cpn+Cpn1
2
5,78+ 3,84
2
(tn - tn-1)
(2 1)
= 4,81 g jam/mL
Menit 2 dan 3
[ AUC ]tntn1
[ AUC ]2 =
NURNANINGSIH
15020130107
Cpn+Cpn1
2
9,04+5,78
2
(tn - tn-1)
(3-2)
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
= 7,41g jam/mL
Menit 3 dan 4
[ AUC ]tntn1
[ AUC ]43 =
Cpn+Cpn1
2
9,84+9,04
2
(tn - tn-1)
(4 - 3)
= 9,44g jam/mL
Menit 4 dan 5
[ AUC ]tntn1
[ AUC ]4 =
Cpn+Cpn1
2
7,32+ 9,84
2
(tn - tn-1)
(5 - 4)
= 8,58 g jam/mL
Menit 5 dan 6
tn
[ AUC ]tn1
[ AUC ]5
Cpn+Cpn1
2
3,8+ 7,32
2
(tn tn-1)
(6 5)
= 5,56 g jam/mL
Menit 6 dan 7
[ AUC ]tntn1
[ AUC ]76
Cpn+Cpn1
2
2,14 +3,8
2
(tn tn-1)
(7 6)
= 2,97 g jam/mL
Menit 7 dan 8
tn
[ AUC ]tn1
[ AUC ]7
NURNANINGSIH
15020130107
Cpn+Cpn1
2
1,56+ 2,14
2
(tn tn-1)
(8 7)
ANDI MIFTAHULJANNAH
INTERAKSI OBAT
= 1,85 g jam/mL
AUC = 4,81 + 7,41 + 9,44 + 8,58 + 5,56 + 2,97 + 1,85
= 40,62 g jam/mL
t
2. [ AUC ]tn
CPn
Ke
1,56
0,443
= 3,521 g jam/mL
F . Do
Vd . Ke
0,8 x 6166
183,059 x 0,443
4932,8
81,095
= 60,827 g jam/mL
4. % AUC ekstrapolasi =
[ AUC ]ttn
AUC
x 100%
3,521
x 100
40,62
= 0,086 %
Data ini valid karena seperti yang kita ketahui bahwa data yang
valid itu 20%, sedangkan hasil yang kita dapatkan yaitu 0,086%.
NURNANINGSIH
15020130107
ANDI MIFTAHULJANNAH