Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ODUL
PELATIHAN
PENGEMBANGAN
USAHA MINA
PEDESAAN (PUMP)
Penyusun
Dr. Ir. Mulyono Partosuwirjo, MMA.
Suhana, SE
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayahNya serta kerja keras penyusun telah berhasil
menyusun Modul Pengelola Keuangan usaha yang akan digunakan pada
Pelatihan
Pengembangan
diselenggarakan
di
UPT
Usaha
Pelatihan
Mina
Pedesaan
BPSDMKP.
(PUMP)
Oleh
yang
akan
itu,
kami
karena
merupakan
salah
satu
bagian
yang
penting
dalam
Jakarta, 2011
Kepala Pusat Pelatihan
Kelautan dan Perikanan
Drs. Mulyoto, MM
NIP. 19580314 198103 1 002
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
BAB I
i
ii
iv
PENDAHULUAN
A Latar belakang ..............................................................................
B Deskripsi Singkat ..........................................................................
C Tujuan Pembelajaran ....................................................................
1. Kompetensi Dasar ....................................................................
2. Indikator Keberhasilan ..............................................................
D Materi Pokok dan Sub Materi Pokok ............................................
E Waktu ..
1
1
2
2
2
2
2
3
3
4
5
6
6
8
8
9
10
11
11
12
12
12
13
14
17
19
19
19
20
BAB II
21
23
23
23
24
BAB VI
PENUTUP .........................................................................................
25
26
28
33
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Persamaan Akuntansi .
28
30
31
32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan Usaha Kecil & Menengah (UKM) dalam mengembangkan
usaha tentunya tidak terlepas dari kemampuan mengelola keuangan
perusahaan. Kemampuan mengembangkan usaha bila tidak diimbangi dengan
pengelolaan
keuangan
kelancaran
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti diklat ini para peserta mampu memahami konsep dasar
akuntansi dan manfaat laporan keuangan.
2. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti diklat ini para peserta dapat melakukan pengelolaan
keuangan usaha, menyusun arus kas, menyusun laba rugi, menyusun
neraca dan analisis titik impas (BEP)
: 1 JP
2. Praktek/simulasi
: 9 JP
BAB II
PENGERTIAN DAN KARATERISTIK AKUNTANSI
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat memahami dan
menjelaskan konsep-konsep dasar akuntansi dengan benar.
A. Pengertian
Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :
1. Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi.
Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin
ilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu
tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi.
Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan
dan
pembuatan
keputusan
oleh
manajemen
serta
memberikan
B. Tujuan/Manfaat Akuntansi
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari
suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud
dengan entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai
kekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna
bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak
di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai
informasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen
dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha
yang dilaksanakan.
D. Persamaan Akuntansi
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat
dan
tepat
waktu
diperlukan
adanya
suatu
sistem
yang
dapat
HUTANG
MODAL
Debet
Kredit
Debet
Kredit
Debet
Kredit
Penambaha
n Aset
Penguranga
n Aset
Penguranga
n Hutang
Penambaha
n Hutang
Penguranga
n Modal
Penambaha
n Modal
Kedua sisi kiri dan kanan dari persamaan akuntansi jumlahnya harus selalu
sama, karena hak atas seluruh aset ada pada kreditur dan pemilik.
Semua transaksi mulai dari yang paling sederhana sampai dengan
yang paling rumit akan mempengaruhi unsur-unsur di atas. Perlu digaris
bawahi bahwa pengaruh suatu transaksi terhadap sisi kiri dan kanan harus
seimbang, demikian juga hasil akhir/saldonya harus seimbang.
kejadian
dan
dicatat
serta
dilaporkan
pada
periode
yang
bersangkutan.
F. Praktek dan Simulasi
Agar peserta pelatihan lebih memahami tentang materi diatas,
dibawah ini akan disajikan simulasi sebagai berikut :
Transaksi 1
1 Maret
2010,
Transaksi 2
1 April 2010
Transaksi 3
1 Mei 2010
Transaksi 4
3 Mei 2010
Transaksi 5
5 Mei 2010
Transaksi 6
12 Mei 2010
Transaksi 7
Transaksi 8
27 Mei 2010
Transaksi 9
1 Juni 2010
Transaksi 10
6 Juni 2010
15 Mei 2010
Analisis Transaksi
Analisis transaksi merupakan tahap awal yang harus dilakukan sebelum
melakukan pencatatan. Ada tiga hal yang harus dilakukan dalam analisis
transaksi, yaitu mengidentifikasi:
1 Apakah transaksi tersebut merupakan transaksi keuangan. Transaksi
dikelompokkan sebagai transaksi keuangan kalau transaksi tersebut
2 mempengaruhi posisi aset, hutang, dan modal.
3 Perkiraan apa yang dipengaruhi, bertambah atau berkurang, didebet atau
dikredit.
4 Berapa besar nilai yang akan dicatat.
Berdasarkan contoh-contoh transaksi di atas, analisis transaksinya adalah :
Transaksi 1
Transaksi 2
Transaksi 3
Transaksi 4
Transaksi 5
Transaksi 6
Transaksi 7
Transaksi 8
Transaksi 9
Transaksi 10
H. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek, yaitu aspek fungsi
yaitu pada penggunaan informasi akuntansi dan aspek aktivitas dari orang
yang melaksanakan proses akuntansi.
2. Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu
entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat dan
tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan
dan mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat diperoleh setiap
hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian dan
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
Tingkat Penguasaan =
91 %
s.d
100 %
: Amat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
: Baik
71 %
s.d.
80,99 %
: Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
: Kurang
BAB III
LAPORAN ARUS KAS
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat memahami dan
menyusun laporan arus kas dengan benar.
A. Pengertian
Suatu perusahaan bisa saja membukukan laba bersih yang tinggi di
dalam laporan rugi-labanya. Tetapi, perusahaan itu tetap akan menghadapi
masalah jika sebagian besar pendapatan atau penjualannya ternyata berupa
piutang. Artinya, jumlah arus uang tunai atau kas yang masuk ke kantong
perusahaan sangat terbatas. Karenanya, investor juga harus meneliti laporan
arus-kas suatu perusahaan.
Laporan arus kas (cash flow) menunjukkan jumlah uang tunai yang
masuk dan keluar dari perusahaan dalam periode tertentu. Sekilas, laporan
arus kas ini mirip dengan laporan laba-rugi. Tetapi, sebenarnya terdapat
perbedaan yang besar di antara keduanya.
Perbedaan yang paling besar terjadi karena adanya sistem akuntansi
akrual (accrual) di dalam laporan rugi-laba. Dengan sistem itu, laporan rugilaba mencatat pendapatan dan biaya-biaya pada saat sebuah transaksi terjadi,
bukan pada saat ada perpindahan duit tunai. Selain itu, laporan rugi-laba
biasanya juga mencatat pendapatan yang tidak menimbulkan penerimaan
uang tunai (non-cash revenues). Sementara, laporan arus kas tidak mencatat
pendapatan semacam ini.
Arus kas dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah,
gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas
keluar (cash out flow).
2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas
masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
10
3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa
proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Sedangkn menurut fungsinya aliran kas terbagi menjadi tiga yaitu :
a. Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu
singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
b. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan
relatif cepat.
c. Ketiga,
capital
growth,
dana
yang
diperuntukkan
untuk
keuangan
perusahaan
dan
transaksi
yang
menyebabkan
perubahan kas.
2. Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan
datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3. Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan fiscal.
4. Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan kepadanya.
C. Langkah-Langkah Penyusunan Aliran Kas
Berikut ini langkah-langkah pembuatan laporan arus kas:
1. Tulislah phrasa Laporan Arus Kas, nama perusahaan, dan periode
laporan. Dimulai klasifikasi pertama, yaitu aktivitas operasional. Tulislah
peristiwa-peristiwa aliran masuk kas beserta nilai rupiahnya, dilanjutkan
dengan peristiwa-peristiwa aliran keluar kas. Hitunglah selisihnya.
11
2. Berikutnya adalah arus kas dari kegiatan investasi. Tulislah peristiwaperistiwa aliran masuk kas beserta nilai rupiahnya, dilanjutkan dengan
peristiwa-peristiwa aliran keluar kas dari kegiatan investasi. Hitunglah
selisihnya.
D. Praktek dan Simulasi
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan
PT. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri olahan.
Penjualan tunai
Rp. 5.000.000
Biaya listrik
Rp.
500.000
Rp.
400.000
Pendapatan bunga
Rp.
250.000
Rp. 1.250.000
Rp. 2.500.000
Penjualan mesin
Rp. 2.000.000
Penjualan tanah
Rp. 6.000.000
Rp. 7.000.000
Berdasarkan data diatas, buatlah laporan arus kas PT. Usaha Anda Pada
Tahun 2010.
E. Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan laporan arus kas ?
2. Apa perbedaan antara laporan arus kas dengan laporan laba rugi ?
3. Sebutkan fungsi-fungsi aliran kas ?
F. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Laporan arus kas (cash flow) menunjukkan jumlah uang tunai yang masuk
dan keluar dari perusahaan dalam periode tertentu.
2. Arus kas dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu :
a. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian
tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan
aliran kas keluar (cash out flow).
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
12
Tingkat Penguasaan =
91 %
s.d
100 %
: Amat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
: Baik
71 %
s.d.
80,99 %
: Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
: Kurang
13
BAB IV
LAPORAN KEUANGAN
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat menyusun laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi dengan benar.
A. Neraca
Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas ekonomi misalnya suatu badan usaha/perusahaan atau organisasi
pada suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah
posisi aset, hutang dan modal.
1. Aset
Aset
adalah
sumber-sumber
daya
ekonomi
yang
dimiliki
14
Aset Berwujud yaitu aset yang secara fisik dapat dilihat, misalnya :
Persediaan, Bangunan dan Kendaraan. Sedangkan Aset Tidak Berwujud
adalah aset yang secara fisik tidak dapat dilihat. Contoh : Hak Cipta, Paten,
Goodwill dan Franchise. Penyajian aset di neraca adalah sesuai dengan
urutan likuiditasnya.
Oleh karena itu, aset seperti kas yang paling tinggi urutan likuiditasnya
dalam neraca ditempatkan paling atas dan kemudian disusul oleh aset lain
seperti piutang, persediaan dan lain-lain yang urutan likuiditasnya semakin
rendah. Likuiditas disini maksudnya adalah kemampuan asset tersebut
untuk dapat segera dicairkan menjadi uang atau kas. Penyajian aset di
neraca diatur dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Sebagai
contoh kas dicatat sebesar nilai nominal, piutang sebesar nilai yang
diharapkan dapat ditagih, aset tetap sebesar harga perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan.
2. Hutang
Hutang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul kepada
pihak ketiga yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan
datang pada saat hutang tersebut jatuh tempo. Saldo Normal perkiraan
Hutang berada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan hutang
dicatat di sebelah kredit dan pengurangan hutang dicatat di sebelah debet.
Hutang dapat dikelompokan menjadi :
a. Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar)
b. Hutang Jangka Panjang.
Hutang Jangka Pendek (Lancar) adalah segala bentuk kewajiban kepada
pihak ketiga yang harus dibayar pada tahun berikutnya. Sedangkan Hutang
Jangka Panjang merupakan hutang yang jatuh temponya lebih dari satu
tahun. Hutang disajikan di neraca sebesar nominal pinjaman dan
diklasifikasikan berdasarkan tanggal jatuh temponya. Contoh hutang jangka
pendek atau hutang lancar yaitu hutang dagang, sedangkan contoh hutang
jangka panjang misalnya pinjaman hipotik dan pinjaman obligasi.
15
3. Modal
Modal merupakan kekayaan bersih pemilik yang ditanamkan di
perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total
kewajiban yang ada. Modal merupakan penyertaan pemilik dalam
berpartisipasi menjalankan kegiatan usaha. Saldo Normal perkiraan
Modal berada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan modal
dicatat di sebelah kredit sedangkan pengurangan modal dicatat di sebelah
debet. Komponen modal terdiri atas investasi pemilik dan pendapatan
bersih yang belum ditarik oleh pemilik perusahaan. Selama tahun berjalan
akan terjadi transaksi keuangan, yang mempengaruhi posisi aset, hutang,
dan / atau modal.
Transaksi yang mempengaruhi modal dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu yang berpengaruh langsung seperti setoran/ambilan
pemilik dan yang berpengaruh secara tidak langsung yaitu diperolehnya
pendapatan dan adanya beban biaya.
Berhubung perkiraan-perkiraan tersebut merupakan perkiraan
pembantu modal, maka diperlakukan seperti perkiraan modal yaitu
pendapatan bertambah di kredit dan berkurang didebet, sedangkan biaya
didebet bila bertambah dan dikredit bila berkurang.
Uraian pos-pos tersebut di atas dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Perkiraan
Bertambah
Berkurang
Saldo Normal
Aset
Debet
Kredit
Debet
Hutang
Kredit
Debet
Kredit
Modal
Kredit
Debet
Kredit
Pendapatan
Kredit
Debet
Kredit
Biaya
Debet
Kredit
Debet
16
Perusahaan Manufaktur
Neraca sebagian
31 Desember 2005
Rp
1.000
13.000
9.000
2.900
25.900
Aktiva Lancar:
Kas
Piutang (bersih)
Persediaan:
Barang Jadi
Barang Dalam Proses
Bahan Baku
Rp 1.200
4.000
Rp 15.000
18.000
9.000
42.000
1.600
48.800
B. Laporan Rugi-Laba
Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba
antara Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan Dagang
Laporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2010
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Dagangan 1 Januari
(+) Pembelian Bersih ..
Barang Tersedia Untuk Dijual
(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember
Harga Pokok Penjualan .
Rp
10.000
99.250
Rp 109.250
9.000
Rp 100.250
Perusahaan Manufaktur
Laporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2010
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Jadi 1 Januari .
(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul)
Barang Tersedia Untuk Dijual .
(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember .
Harga Pokok Penjualan
Rp
12.000
688.000
Rp 700.000
15.000
Rp 685.000
17
Pembelian
Bersih
Persediaan Barang
Dagangan (Akhir)
Harga Pokok
Penjualan
Persediaan Barang
Jadi (Akhir)
Harga Pokok
Penjualan
Perusahaan Manufaktur:
Persediaan Barang
Jadi (Awal)
+ Harga Pokok
Produksi
18
E. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
ekonomi misalnya suatu badan usaha/perusahaan atau organisasi pada
suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi
aset, hutang dan modal.
2. Aset adalah sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan, dapat
diukur dengan uang dan digunakan untuk menjalankan kegiatan usahanya.
19
merupakan
kekayaan
bersih
pemilik
yang
ditanamkan
di
perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total
kewajiban yang ada. Modal merupakan penyertaan pemilik dalam
berpartisipasi menjalankan kegiatan usaha.
F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkan hasil jawaban dengan kunci yang terdapat di bagian
belakang modul ini. Hitung jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan
rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materi.
Tingkat Penguasaan =
91 %
s.d
100 %
: Amat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
: Baik
71 %
s.d.
80,99 %
: Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
: Kurang
20
BAB V
ANALISA TITIK IMPAS (BEP)
Setelah mempelajari materi ini peserta dapat menghitung analisa titik
impas (BEP) dengan benar.
A. Pengertian
Bila kita mencoba untuk memulai suatu usaha baru dalam rangka
untuk meningkatkan return kita (apapun usaha yang kita pilih seperti budidaya
ikan, membuat produk olahan ikan, toko alat-alat penangkapan ikan dll),
tentunya kita perlu :
1. menghitung-hitung berapa dana yang diperlukan untuk menyewa tempat
usaha, membeli perabotan, mempekerjakan karyawan dan hal-hal lain.
2. Membuat poyeksi :
a. berapa volume penjualan yang perlu diperoleh agar dapat minimal
menutup seluruh biaya-biaya timbul. Ini dikenal dengan instilah Break
Even Point (Biasa disingkat BEP) dimana seluruh biaya yang timbul
sama dengan total penjualan yang diperoleh, sehingga perusahaan
tidak memperoleh keuntungan maupun kerugian;
b. berapa volume penjualan yang diperlukan agar kita dapat memperoleh
laba yang kita targetkan.
Untuk dapat membuat proyeksi tersebut tentunya kita perlu mengetahui
bagaimana cara menghitung Break Even Point atau yang biasa disingkat BEP.
Dalam menyusun perhitungan BEP, kita perlu menentukan dulu 3 elemen dari
rumus BEP yaitu :
1. Biaya Tetap (Fixed Cost) yaitu biaya yang umumnya selalu konstan,
bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahanperubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi
dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia.
Contoh : Misalkan anda punya usaha toko komputer. Biaya untuk menggaji
karyawan yang jaga toko adalah 500 ribu per bulan. Mau yang beli
komputer dalam sehari ada 10 orang atau nggak ada yang beli sama
sekali, biaya yang harus anda keluarkan tidak berubah, yaitu 500 ribu buat
menggaji karyawan anda yang jaga toko tadi. Oleh sebab itu 500 ribu tadi
disebut biaya tetap.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
21
2. Biaya variabel (Variable Cost) adalah biaya yang umumnya berubahrubah sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda,
makin besar pula biaya yang harus anda keluarkan. Contohnya adalah
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sebuah produk
adalah biaya variabel. Misalkan pembuatan sebuah baglog membutuhkan
biaya 1500 rupiah untuk bahan bakunya dan 500 rupiah untuk tenaga kerja
yang membuatnya. Maka biaya variabel dari baglog tersebut adalah 2 ribu
rupiah per unitnya. Total biaya variabelnya bisa berubah-ubah, bergantung
berapa banyak baglog yang bisa dibuat oleh si buruh. Bila si buruh ternyata
bisa membuat 10 baglog, maka total biayanya adalah Rp. 2.000,00 x 10
unit = Rp. 20.000,00. Kalau cuman bisa buat satu biji ya biaya variabelnya
hanya Rp. 2.000,00 x 1 unit = Rp. 2.000,00. Biaya ini yang dikatakan biaya
variabel, karena berubah-ubah tergantung pada volume bisnis tersebut.
3. Harga penjualan yaitu harga yang kita tentukan dijual kepada pembeli
Adapun rumus untuk menghitung Break Even Point ada 2 yaitu :
a. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi
Break Even Point :
Total Biaya Tetap
Harga jual per unit dikurangi Biaya Variabel
Contoh :
Biaya Tetap suatu toko lampu : Rp.200,000,Biaya variabel
Rp.5,000 / unit
Artinya perusahaan perlu menjual 40 unit lampu agar terjadi break even
point. Pada pejualan unit ke 41, maka toko itu mulai memperoleh
keuntungan.
b. Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu
diterima agar terjadi BEP :
22
C. Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan Break Even Point ?
2. Biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan usaha dan
cenderung selalu berubah-ubah disebut dengan !
3. Proyeksi apa saja yag harus dipertimbangkan dalam memulai usaha ?
D. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi diatas dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Biaya Tetap (Fixed Cost) yaitu biaya yang umumnya selalu konstan,
bahkan di masa sulit. Biaya tetap tidak terpengaruh oleh perubahanperubahan dalam aktivitas operasi sampai pada kondisi tertentu, kondisi
dimana sesuai dengan kapasitas yang tersedia.
2. Biaya variabel (Variable Cost) adalah biaya yang umumnya berubah-rubah
sesuai dengan volume bisnis. Makin besar volume penjualan anda, makin
besar pula biaya yang harus anda keluarkan.
Modul Pelatihan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP)
23
Tingkat Penguasaan =
s.d
100 %
: Amat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
: Baik
71 %
s.d.
80,99 %
: Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
: Kurang
24
BAB VI
PENUTUP
Setiap perusahaan baik yang dikelola secara sendiri maupun bersamasama dalam melaksanakan kegiatan usaha perlu membuat catatan laporan
keuangan secara periodik. Agar dapat membuat laporan keuangan dengan baik
diperlukan pengetahuan tentang dasar-dasar pencatatan dan pelaporan.
Laporan keuangan yang baik tidak saja bermanfaat untuk pihak internal
tetapi pihak eksternal perusahaan. Kemajuan dari suatu usaha salah satunya
ditentukan dengan pengelolaan keuangan baik dan teratur. Dengan adanya
pengelolaan keuangan yang di wujudkan dalam bentuk laporan keuangan akan
mempermudah perusahaan dalam memperoleh perkuatan bantuan permodalan
dari lembaga keuangan/bank.
25
KUNCI JAWABAN
A. BAB II
1. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi yaitu pihak dalam
organisasi itu sendiri (internal) dan pihak di luar organisasi (eksternal).
2. Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua
yaitu:
a. Pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi
akuntansi contoh : investor dan kreditor.
b. Pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis
Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.
B. BAB III
1. Laporan arus kas (cash flow) menunjukkan jumlah uang tunai yang masuk
dan keluar dari perusahaan dalam periode tertentu.
2. Laporan rugi-laba mencatat pendapatan dan biaya-biaya pada saat sebuah
transaksi terjadi, bukan pada saat ada perpindahan duit tunai. Selain itu,
laporan rugi-laba biasanya juga mencatat pendapatan yang tidak
menimbulkan penerimaan uang tunai (non-cash revenues). Sementara,
laporan arus kas tidak mencatat pendapatan semacam ini.
3. Fungsi aliran kas :
a. Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu
singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.
b. Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan
relatif cepat.
c. Ketiga,
capital
growth,
dana
yang
diperuntukkan
untuk
26
D. BAB V
1. Break Even Point adalah suatu keadaan dimana usaha tidak menderita
keuntungan dan tidak menderita kerugian atau biaya yang timbul sama
dengan total penjualan yang diperoleh
2. Biaya Variabel
3. Berapa volume penjualan yang perlu diperoleh agar dapat minimal
menutup seluruh biaya-biaya timbul.
27
ASET
URAIAN TRANSAKSI
KAS
PERSEDIA
AN
=
+
PERALAT
AN
HUTANG
HUTA
HUTA
NG
+
NG
USAH
A
BANK
+ MODAL
+
MODAL
+2000
0
+20000
1 Apr 2010,
Perusahaan
menyewa
gedung sbg tempat
usaha sebesarRp
6.000.000 selama 1
tahun dan dibayar
tunai
6000
- 6000
(biaya
sewa)
1 Mei 01,
Perusahaan
meminjam
uang dari Bank BRI
pada sebesar
Rp 30.000.000 dgn
bunga 20% per
tahun
+
30000
3 Mei 01,
Perusahaan
membeli 3
unit komputer
sebesar Rp
30.000.000 dan
dibayar tunai
5 Mei 2010 ,
Perusahaan
membeli
persediaan suku
cadang komputer
sebesar Rp
2.000.000 dan akan
dibayar tgl 12 Mei
2010
+
30000
30000
+ 30000
+ 2000
+ 2000
28
1
0
12 Mei 2010,
Perusahaan
membayar
pembelian
persediaan suku
cadang komputer
sebesar Rp
2.000.000 dgn kas
2000
15 Mei 2010,
Perusahaan
membeli
persediaan suku
cadang komputer
secara tunai
sebesar Rp
2.000.000
2000
- 2000
+ 2000
29 Mei 2010,
Perusahaan
menggunakan
persediaan suku
cadang u/
perbaikan
komputer
pelanggan sebesar
Rp 1.000.000
1 Juni 2010,
Perusahaan
menerima
Kas dari hasil
perbaikan
komputer sebesar
Rp20.000.000
6 Juni 2010, Tn.
Amir memperbaiki
kendaraan dgn
biaya sebesar Rp
1.000.000 yg
berasal dari dana
pribadinya
Saldo Pada Akhir
Periode
- 1000
( biaya
perbaika
n
- 1000
+ 20000
(Pendapa
tan Jasa)
+
20000
Tidak Dijurnal
30000
3000
30000
30000
33000
29
Rp. 5.000.000
- Pendapatan bunga
Rp.
250.000 (+)
Rp 5.250.000
Rp.
400.000
- Biaya listrik
Rp.
500.000
Rp. 2.500.000
Rp 4.650.000 (-)
Rp.
600.000
2. Arus kas dari kegiatan investasi
1. Arus kas masuk
- Penjualan Mesin
Rp. 2.000.000
- Penjualan Tanah
Rp 8.000.000
Rp 7.000.000 (-)
Rp.
1.000.000(-)
Kenaikan Kas / Penurunan Kas
Rp.
1.600.000
30
AKTIVA
Aktiva Lancar :
Hutang Lancar :
Kas
Rp 2.000.000
Hutang bank
Rp 2.000.000
Piutang usaha
Rp 1.500.000
Hutang sewa
Rp 1.500.000
Persediaan
Rp
40.000
Aktiva Tetap :
Modal :
Tanah
Rp 2.500.000
Modal
Rp 3.665.000
Gedung
Rp 1.500.000
Laba usaha
Rp
Total Aktiva
Rp 7.540.000
Total Pasiva
Rp 7.540.000
375.000
31
= Rp 600.000
Biaya Variabel :
-
Rp 11.000/kg
Jawab :
1.
Artinya H. Ahmad perlu menjual 68 kg baso ikan agar terjadi break even point.
Pada pejualan kg ke 69, maka H. Ahmad itu mulai memperoleh keuntungan.
1.
Maka uang yang harus diterima agar mencapai BEP adalah sebesar Rp 750.000
32
DAFTAR PUSTAKA
Kieso Donald E. and Weygandt, Jerry J., Intermediate Accounting, John Wiley &
Sons, Inc, Sixth Edition, 1989.
Soemarso, S.R, Akuntansi Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Edisi ke-4, 1992.
http://www.resumeakun.com, Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
33