Pendahuluan
Latar belakang
Tinjauan Pustaka
Definisi
Epidemiologi
Etiologi
Didapatkan (acquired)
Anemia
Anemia
Anemia
Anemia
Anemia
Anemia
defisiensi besi
karena kehilangan darah secara akut
karena inflamasi atau keganasan
megaloblastik
hemolitik
aplastik (9)
Herediter
Thalasemia
Hemoglobinopati lain
Hemoglobinopati sickle cell
Anemia hemolitik herediter (9)
Patofisiologi
Gejala Klinis
Diagnosis
Anemia ringan
Anemia sedang
Anemia berat
: Hb 10 11 gr%
: Hb 7 10 gr%
: Hb < 7 gr%.
Algoritma Diagnosis
Kriteria anemia menurut CDC (Centers for
Disease Control)
Meningkat
Reticulocyte count
Pertimbangkan :
1. Kehilangan darah akut.
2. Terapi zat besi yang baru.
3. Anemia Hemolitik.
Cek apusan darah tepi dan tingkat
heptaglobin.
Etiologi
Kurangnya intake unsur zat besi dalam makanan.
Gangguan absorpsi zat besi : muntah dalam
kehamilan mengganggu absorpsi, peningkatan pH
asam lambung, kekurangan vitamin C, gastrektomi
dan kolitis kronik, atau dikonsumsi bersama
kandungan fosfat (sayuran), tanin (teh dan kopi),
polyphenol (coklat, teh, dan kopi), dan kalsium
(susu dan produk susu).
Kebutuhan besi yang meningkat (rerata 800mg)
Banyaknya zat besi keluar dari tubuh : perdarahan
Penatalaksanaan
Dosis pencegahan
Dosis terapi
Anemia megaloblastik
Penatalaksanaan
Komplikasi
Abortus (keguguran)
Persalinan prematur
Gangguan pertumbuhan janin
Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
Mudah terjadi infeksi
Hiperemesis gravidarum
Perdarahan sebelum persalinan
Ketuban pecah dini.
Gangguan his
Kala II dapat berlangsung lama dan partus lama
Kala uri dapat diikuti retensio plasenta dan kelemahan his.
Kesimpulan