NEURO TEPI
Lesi Medianus
Disusun Oleh:
Nama
D-IV FISIOTERAPI
POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA III
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan limpahan karuniaNya yang begitu besar makalah Neuritis NervusMedianus dapat terselesaikan. Tidak lupa
kami haturkan beribu ribu terima kasih kepada:
Poltekkes Kemenkes Jakarta III, yang telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menimba serta menggali ilmu sedalam dalamnya.
IbuNiaKurniawati, SST.Ft, M.Fis sebagai penanggung jawab mata kuliah yang telah
memberikan kami tugas ini agar kami lebih mengerti tentang materi yang akan
diberikan.
Teman teman kami yang telah membantu kami mencari materi sebagai bahan
makalah serta menyusun makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah Neuritis NervusMedianus ini kami buat dengan tujuan untuk melengkapi tugas
mata
kuliah
FT.Neuromuskuler
serta
lebih
mengenal
jauh
mengenai
nervusmedianusdanpatologinya.
Kami berharap makalah ini tidak hanya berguna bagi kami namun dapat berguna bagi orang
orang yang membaca makalah ini. Sehingga apa yang menjadi tujuan kami dalam menulis
makalah ini dapat tercapai.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
Perihal
Hal
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
1
2
: Pendahuluan
1.1.
Latar belakang
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan Makalah
Bab II
: Pembahasan
2.1.
3
3
4
Definisi
5
Anatomi
2.2.
5
Kinesiologi dan Biomkeanik
2.3.
5
Patologi
2.4.
Bab III
: Penutup
3.1.
Kesimpulan
3.2.
Daftar Pustaka
15
15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang canggih, memberikan dampak penting dalam kehidupan.
Disamping dampak positif juga banyak hal negatif yang harus kita perhatikan
terutama dalam hal kesehatan.Dalam keseharian kita dituntut untuk menyelesaikan
3
pekerjaan yang banyak dan kompleks. Tuntutan lingkungan, iklim kerja dan psikososial sangat mempengaruhi pola hidup manusia. Tingkat stres yang tinggi, banyak
duduk, pola hidup yang tidak sehat dan kerja fisik yang beratsering kali menimbulkan
masalah.Salah satu masalah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
nyeri di wrist yaitu Carpal Tunnel Syndrom atau biasa disebut CTS. Carpal Tunnel
Syndrome adalah suatu keadaan medis dimana pada kondisi ini terjadi kompresi
nervus medianus pada pergelangan tangan akibat dari penyempitan ruang carpal
tunnel sehingga menekan semua struktur yang lewat di dalam nya dan dapat
menimbulkan rasa nyeri, rasa tebal, mati rasa, rasa seperti terbakar dingin dan kadang
kadang lemah atau kaku jika menggunakan jari-jari terutama ujung ibu jari, jari
telunjuk , jari tengah. Kegiatan yang sering menimbulkan resiko penyakit ini yaitu
pekerjaan yang sering menggerakan pergelangan tangan, misal mencuci pakaian,
mengetik komputer, mengendarai sepeda motor, menulis dan lain lain. Karena begitu
banyak pekerjaan yang menggunakan regio wrist maka penyakit ini harus segera di
tangani. Mengenai paparan tersebut yang mendasari penulis menyusun masalah ini.
1.2
RumusanMasalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.3
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui masalah apasaja yang
terjadi pada neuritis Medianus dan menemukan kemungkinan penyebabnya serta
bagaimana cara mengatasinya.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Neuritis nervus medianus adalah peradangan pada nervus medianus yang
menyebabkan kelainan fungsional. Gangguan nervus medianus dapat menimbulkan
kelemahan pada otot otot lengan bawah dan jari jari seperti otot-otot flexor
longus, pergelangan tangan serta jari-jari mengalami paralisis dan sensasi pada kulit
hilang atau kurang pada setengah bagian lateral telapak tangan dan permukaan
palmar, ibu jari, telunjuk, jari tengah dan setengah sisi radial jari manis.
2.2
Anatomi
Nervus medianus tersusun oleh belahan fasikulus lateralis dan belahan fasikulus
medialis. Ia membawa serabut-serabut radiks ventralis dan dorsalis C.6, C.7, C.8, dan
T.1. Otot-otot yang dipersarafinya ialah otot-otot yang melakukan pronasi lengan
5
bawah (m.pronator teres dan m.pronator quadratus), flexi phalanx paling ujung jari
telunjuk, jari tengah dan ibu jari (mm.lumbrikales sisi radial), flexi jari telunjuk, jari
tengah dan ibu jari pada sendi metakarpophalangeal (mm.lumbrikales dan
mm.interoseae sisi radial), flexi jari sisi radial di sendi interphalangeal (mm.fleksor
digitorum profundus sisi radial), oposisi dan abduksi ibu jari (m.opones polisis dan
m.abduktor polisis brevis). Kawasan sensoriknya mencakup kulit yang menutupi
telapak tangan, kecuali daerah ulnar selebar 1 1/2 jari. Dan pada dorsum manus
kawasan sensoriknya adalah kulit yang menutupi phalanx kedua dan phalanx ujung
jari telunjuk, jari tengah, dan separuh jari manis.
2.3
KinesiologidanBiomekanik
Pergelangan tangan dibentuk oleh beberapa tulang, otot, struktur persendian dan
diinervasi oleh beberapa saraf. Tulang- tulang pada sendi pergelangan tangan yaitu
ada dua deretan, deretan pertama yaitu dari tulang radius dan ulna. Deretan kedua
terdiri atas delapan tulang carpalia yang tersususn dalam dua deretan. Tulang carpal
deretan proximal antara scapoideum , lunatum, triqutrum, pisiforme. Sedangkan
bagian distal terdiri atas tulang trapesium, trapesoideum, capitatum, dan hamatum.
Ditinjau dari morfologinya termasuk articulasio ellipsoidea, tetapi fungsinya sebagai
artikulatio gluboidea. Gerakan yang terjadi pada persendian yaitu fleksi dengan LGS
80O ekstensi 70O, ulnar deviasi 30O , radial deviasi 20O. Derajat fleksi dan ulnar
deviasi lebih besar dibandingkan dengan gerakan ekstensi dan radial deviasi, hal ini
disebabkan karena bentuk permukaan sendi radius dari ligamen bagian dorsal lebih
kendor dari bagian palmar (Chuside, 1967).
2.4
Patologi
Salah satu penyakit yang paling sering mengenai nervus medianus adalah Carpal
Tunnel Syndrome (CTS). CTS adalahkumpulan gejala akibat penekanan pada nervus
medianus
ketika
melalui
terowongan
carpal
dipergelangan
tangan,
akibatedemafasiapadaterowonganmaupunakibatkelainanpadatulangkeciltangan.
a) Penyebab CTS
Faktormekanikdan
vascular
terjadikarenaadapenebalanfleksor
adalahpenyebabterjadinya
retinaculum
CTS.CTS
yang
menyebabakantekananterhadapnervusmedianus.Tekanan
yang
berulangmengakibatkanpeninggiantekananintrafasikulersehingga
vena
6
intrafasikulermelambat.Kondisiinimengganggunutrisiintrafasikulerlaludiikutio
lehanoksia
protein
fibrosis
yang
merusakendotel.Kemudianakanmengakibatkankebocoran
sehinggaterjadiedemaepineural.
epineural
yang
Apabilaterusberlanjutakanterjadi
merusakserabutsaraf
atrofidandigantikanolehjaringanikat
.Lalu,
yang
mengakibatkanfungsinervusmedianusterganggusecaramenyeluruh.Selanjutnya,
terjadivasodilatasi
yang
menyebabkanedemasehinggasawardarahsarafterganggusehinggasarafrusak.
b) TandadanGejala
Gangguan sensorik :
- Parestesiaadalah sensasi abnormal berupa kesemutan, tertusuk, atau
terbakar pada kulit yang umumnya dirasakan ditangan , kaki, lengan dan
tungkai, biasanyamenonjol di malamhari. Parestesia dapat bersifat
-
ataulenganbawahsaatpenggunaanuntukaktivitas
Kesulitanmembedakanantarapanasdandingin
Gangguan motorik :
Kelemahan otot tenar sehingga jari-jari tidak dapat digunakan untuk bekerja
Melemahnya refleks tendon.
Gangguan nervus medianus menyebabkan Wrist extensi dan tidak dapat di
flexikan
Pronasi tangan tidak dapat dilakukan, sedangkan phalang distal jari telunjuk
tidak dapat di flexikan dan ibu jari tidak dapat beroposisi sehingga tidak
dapat mendekati ujung jari jari lainnya.
c) Assesmen
Diagnosa CTS ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga
didukung oleh beberapa pemeriksaan yaitu :
1. PemeriksaanFisik
Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan
perhatian khusus pada fungsi, motorik, sensorik dan otonom tangan.
Beberapa pemeriksaan dan tes provokasi yang dapat membantu
menegakkan diagnosa CTS adalah:
Flicks Sign. Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau
menggerak-gerakkan jari-jarinya. Bila keluhan berkurang atau
Bila
ibujaridantelunjukpasien
tidak
dapat
Torniquet
test.
Dilakukan
pemasangan
tomiquet
dengan
diagnosa.
Pemeriksaan fungsi otonom. Diperhatikan apakah ada perbedaan
keringat, kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah
10
3. PemeriksaanRadiologis
Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat membantu
melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis. Foto palos
leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra.
USG, CT scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama
yang akan dioperasi.
4. PemeriksaanLaboratorium
Bila etiologi CTS belum jelas, misalnya pada penderita usia muda tanpa
adanya gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapa
pemeriksaan seperti kadar gula darah , kadar hormon tiroid ataupun darah
lengkap.
d) Diagnosa
Jika dari hasil tes diatas pasien mendapati tangannya mengalami
kesemutan,nyeri menjalar, rasa terbakar atau panas dan keadaan tidak nyaman
yang lain maka dapat ditegakkan diagnosa pasien mengidap CTS.
e) Diagnosa Banding
- Cervical radiculopathy. Biasanya keluhannya berkurang bila leher
diistirahatkan danbertambah bila leher bergerak. Distribusi gangguan
-
f) IntervensiFisioterapi
Penatalaksanaan fisioterapi untuk memberikan metode yang tepat dan efektif
Pada kasus carpal tunnel syndrom ini pelaksanaan fisioterapi menggunakan
modalitas ultrasonic dan terapi latihan.
Ultrasound
Ultrasound biasanya diterapkan dengan menggunakan transduster yang
memancarkan sinar ultrasonik. Bergerak terus menerus dalam kulit
sekitar 3-5 menit. Pengobatan dapat diulangi 1-2 kali setiap hari , lebih
sering pada kondisi cidera akut dan lebih jarang frekuensinya pada
kasus kronis. Frekuensi rendah digunakan pada daerah cidera yang
letaknya lebih dalam sedangkan frekuensi tinggi digunakan untuk
permukaan yang lebih dekat dengan kulit.Kontra indikasi: tumor
ganas, infeksi akut, resiko pendarahn, ischemic jaringan berat,ibu
hamil, ada riwayat trombosis vena, dan ada kecurigaan terhadap patah
tulang
TerapiLatihan
Ressisted Exercise merupakan bagian dari active exercise dengan
dinamik atau statik kontraksi otot dengan tahanan dari luar. Tahanan
dari luar bisa dengan manual atau mekanik. Posisi pasien: duduk
dikursi dengan tangan disangga bantal, terapis duduk berhadapan
dengan pasien.
Penatalaksanaan ;
- Gerakan dorsi fleksi dan palmar fleksi
Posisi pasien duduk nyaman dan lengan bawah tersangga penuh.
Latihan diberikan pada pergelangan tangan kanan dan kiri. Terapis
menstabilisasi pada pergelangan tangan kemudian pasien diminta
12
pengulangan 8 10 kali.
GerakanUlnar deviasi
Posisi pasien duduk nyaman dan lengan bawah tersangga penuh
dan pronasi dalam posisi netral. Latihan diberikan pergelangan
tangan kanan dan kiri terapis memfiksasi pada distal lengan bawah
dan pasien diminta menggerakan tangan ke ulnar dan terapis
memberi tahanan kearah dorsal tangan dengan aba aba
pertahankan.tahan ..tahan selama 7 hitungan kemudian hitungan
ke-8 pasien rileks. Tahanan disesuaikan dengan kemampuan pasien
13
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Carpal Tunner Syndrome adalah neuropati jebakan yang sering ditemukan, sindrom
ini lebih banyak mengenai wanita dan sering ditemukan pada usia pertengahan.
Sebagian kasus CTS tidak diketahui penyebabnya sedangkan pada kasus yang
diketahui penyebabnya sangat bervariasi. Sindrom ini mempunyai hubungan yang
erat dengan penggunaan tangan secara repetitif dan berlebihan. Gejala awal CTS
umumnya hanya berupa gangguan sensorik seperti rasa nyeri, parestesia, rasa tebal
dan tingling pada daerah yang diinervasi nervus medianus. Gejala ini umumnya
bertambah berat pada malam hari dan berkurang bila pergelangan tangan digerakgerakkan atau dipijat. Gejala motorik hanya dijumpai pada penderita CTS yang sudah
berlangsung lama, demikian pula adanya atrofi otot-otot thenar. Penegankan diagnosa
CTS didasarkan atas gejala klinis dan pemeriksaan fisik yang meliputi berbagai
macam tes. Pemeriksaan penunjang lainnya seperti pemeriksaan radiologis,
laboratoris dan terutama pemeriksaan neurofisiologi dapat membantu usaha
menegakkan diagnosa.
3.2
DaftarPustaka
dr. BadrulMunirSp.S. NeurologiDasar. SagungSeto. 2015 : 123-129
Guai, E.J.(2013,Maret 06). CTS Hermina. Dipetik Januari 13,2016, dari
http;//www.id.scribd.com/doc/128862121/ctsherminahuhtadi.
Moeliono F. Etiologi, Diagnosa dan Terapi Sindrom Terowongan Carpal(S.T.K) atau
(Carpal Tunnel syndrome/CTS). Neurons.1993;10 :16-27.
14
15