Anda di halaman 1dari 46

PROBLEM SOLVING

CYCLE
Myrnawati

PROBLEM SOLVING
adalah suatu upaya penyelesaian
masalah dalam rangka menghilangkan
hambatan/masalah yang ada

Ada banyak cara untuk mengilangkan


hambatan/masalah yang ada :
PROBLEM SOLVING CYCLE
Sederhana
Mudah dilakukan
Efektif

MASALAH
adalah kesenjangan antara apa yang
terjadi dan apa yang seharusnya
terjadi
adalah sesuatu yg belum / tidak
diketahui
adalah sesuatu yang bersifat
kontradiktif

ada kesempatan untuk memperbaiki

PROBLEM SOLVING
CYCLE
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Identifikasi masalah
Penetapan Prioritas Masalah
Penetapan Alternatif Jalan Keluar
Penetapan Jalan Keluar Terpilih
Penyusunan Rencana Kerja
Pelaksanaan Jalan Keluar Terpilih
Penilaian Keberhasilan Program

IDENTIFIKASI
MASALAH
Dilakukan melalui penelitian,
yang meliputi langkah-langkah :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
3. Penyajian data
4. Analisis data

PENGUMPULAN DATA
Tehnik Pengamatan :
Pengamatan Langsung = observasi
Pengamatan Tidak Langsung =
Pemeriksaan Fisik / Laboratorium

Tehnik Komunikasi :
Komunikasi Langsung =

wawancara
Komunikasi Tidak Langsung =
angket

PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan Data

Editing di Lapangan

Editing di Pusat

Koding Data

Perekaman Data = Data Entry

Validasi Data

Analisis Data

PENYAJIAN DATA
1. Penyajian data secara
tekstular
2. Penyajian data secara
tabular
3. Penyajian data secara
grafikal

PENYAJIAN DATA
1. Penyajian data secara tekstular :
menyajikan data kualitatif
2. Penyajian data secara tabular
digunakan di institusi pendidikan
untuk dilanjutkan dgn uji statistik
3. Penyajian data secara grafikal
disajikan untuk mereka yang relatif
awam terhadap masalah tersebut

ANALISIS DATA
Dimulai dari tehnik yang paling sederhana,
kemudian secara bertahap
meningkat ke tehnik yang lebih kompleks
sesuai kebutuhan

Pendekatan Univariat

Pendekatan Bivariat

Pendekatan Multivariat
Untuk menyingkirkan faktor konfounding

POPULASI
adalah sekumpulan subyek
(mahluk hidup atau benda mati)
yang mempunyai kecenderungan sama
serta memiliki sifat-sifat yang serupa

Relevansi subyek dalam populasi dg


masalah penelitian
apakah dengan memilih populasi ini
permasalahan dapat terjawab
Apakah variabel dapat diperoleh datanya

MACAM POPULASI
Populasi Sasaran = Target Population
= population Reference
adalah keseluruhan unit analisis
pada mana hasil penelitian akan
digeneralisir
Populasi Sampling = Populasi
Terjangkau = Accessible Population
memenuhi kriteria secara
geografi dan waktu untuk dilakukan
penarikan sampling

MACAM POPULASI
Populasi studi = Sampel Penelitian
diharapkan dapat representatif
Partisipan = Actual Subject
bersedia mengikuti penelitian sampai
selesai

SAMPEL
Adalah sebagian dari populasi
Bila sebagian dari populasi tersebut
diambil dengan cara yang benar dan
memenuhi besar sampel minimal yang
harus diambil

Sampel tsb representative thd populasinya

Hasil penelitian pada sampel tsb dapat


digeneralisir ke populasi referens

METODA
PENGAMBILAN SAMPEL
Pengambilan sampel secara
acak = Probability Sampling
= Random Sampling
Pengambilan sampel
berdasarkan pertimbangan
= Non Probability Sampling
= Purposive Sampling

PROBABILITY SAMPLING

Simple Random Sampling


Systematic Random
Sampling
Stratified Random
Sampling
Cluster Sampling
Multistage Sampling

NON PROBABILITY
SAMPLING

Sequential Sampling
Concecutive Sampling
Convenience Sampling
Judgemental Sampling
Accidental Sampling
Quota Sampling
Purposive Sampling

PENETAPAN PRIORITAS
MASALAH
Dua alasan melakukan
Penetapan Prioritas Masalah :
Karena keterbatasan sumber daya tidak
mungkin menyelesaikan semua masalah
Ada hubungan antara satu masalah dengan
masalah lainnya dengan menyelesaikan
satu masalah maka masalah lain
dapat ikut terselesaikan

BAGAIMANA MELAKUKAN
PRIORITAS MASALAH ?
Scoring Technique
Non Scoring Technique

SCORING TECHNIQUE
Penentuan Prioritas Masalah
berdasarkan Scoring Technique
digunakan bila
Peneliti mempunyai data tentang
Besarnya Masalah tersebut

Bryant Technique

BRYANT TECHNIQUE
1. Besarnya masalah - Prevalensi
2. Pengaruh buruk yang diakibatkan
dalam masyarakat - Seriousness
3. Sumber daya yang tersedia
Resource availability
4. Besarnya rasa prihatin
masyarakat thd masalah tersebut
Public concern

BRYANT TECHNIQUE
No

Parameter

Prevalensi
2 Seriousness
3 Resource
Availability
4 Public
consern
JUMLAH

Ms-1 Ms2 Ms-3 Ms-4 Ms5

NON SCORING TECHNIQUE


Penentuan Prioritas Masalah berdasarkan
Non Scoring Technique digunakan bila
Peneliti tidak mempunyai data tentang
Besarnya Masalah tersebut

Delphi Technique
Delbeque Technique

DELPHI TECHNIQUE
Penentuan Prioritas Masalah
ditentukan berdasarkan kesepakatan
yang diambil pada pertemuan
yang dihadiri oleh orang-orang ( 10
orang) yang mempunyai keahlian yang
sama

DELBEQUE
TECHNIQUE
Penentuan Prioritas Masalah
ditentukan berdasarkan kesepakatan
yang diambil pada pertemuan
yang dihadiri oleh orang-orang ( 10 orang)
yang mempunyai keahlian yang tidak sama

anggota kelompok harus diberi penjelasan


terlebih dahulu sebelum menentukan
kesepakatan Prioritas Masalah

PENETAPAN
ALTERNATIF JALAN
KELUAR
Creative thinking !
Tentukan berbagai penyebab
timbulnya masalah dengan cara brain
storming
Periksa kebenaran penyebab masalah
Mengubah penyebab masalah ke
dalam bentuk kegiatan

MASALAH

PENYEBAB

ALTERNATIF

Persalinan >
Kursus
Tingginya
AKB karena
ditolong dukun
dukun bayi
Tetanus
bayi belum
Meningkatka
Neonatorum terlatih
n cakupan
Cakupan imuni- imunisasi
sasi bumil <
bumil
Pengetahuan
Penyuluhan
ibu ttg Tetanus
kesehatan
<

JALAN KELUAR
TERPILIH
Dua Kriteria :
Efektivitas Jalan Keluar :
Besarnya masalah yang dapat diselesaikan = M
Pentingnya Jalan Keluar tsb dilaksanakan dalam
mengatasi masalah yang dihadapi = I
Sensitivitas Jalan Keluar yang dikaitkan dengan
kecepatan mengatasi masalah = V

Efisiensi Jalan Keluar :


Dikaitkan dengan biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan Jalan Keluar tsb = C

PENETAPAN JALAN
KELUAR TERPILIH
MIV
P = ________
C

PENETAPAN JALAN
KELUAR TERPILIH
P = Prioritas Jalan Keluar terpilih, yaitu Jalan
Keluar dengan nilai P tertinggi
M = Magnitude, yaitu besarnya masalah yang
dapat diatasi bila jalan keluar tsb
dilaksanakan semakin besar masalah
dapat diatasi, semakin tinggi nilainya
I = Importancy, yaitu pentingnya jalan keluar
tersebut dilaksanakan dg memperkirakan
kelanggengan selesainya masalah
semakin langgeng semakin tinggi nilainya

PENETAPAN JALAN
KELUAR TERPILIH
V = Vulnerability, yaitu sensitivitas dalam
arti kecepatan jalan keluar mengatasi
masalah semakin cepat masalah
teratasi semakin tinggi nilainya
C = Cost, yaitu efisiensi atau besarnya
biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan jalan keluar semakin
besar biaya semakin tidak efisien
nilai semakin besar

PENYUSUNAN RENCANA
KERJA
Judul Jalan Keluar
Rumusan Masalah yang ingin
diselesaikan
Rumusan Tujuan Umum dan Tujuan
Khusus penetapan target minimal
dengan rumus perbedaan dua proporsi
Rumusan kegiatan
Asumsi perencanaan
Strategi pendekatan

PENYUSUNAN RENCANA
KERJA

Kelompok sasaran
Waktu
Tempat
Organisasi & Tenaga
Pelaksana
Anggaran
Metoda penilaian dan
kriteria keberhasilan

RUMUS PERBEDAAN 2
PROPORSI

U=

P1-P2
P1Q1 + P1Q2
N1
N2

RUMUS PERBEDAAN 2
PROPORSI
U
p1
p2
q1
q2
N1
N2

= 1.96 bila p < 0.05


= besarnya masalh sebelum program
dalam %
= besarnya masalah setelah program
dalam % (target)
= 100% - p1
= 100% - p2
= jumlah populasi sebelum program
= jumlah populasi setelah program

ASUMSI PERENCANAAN
Asumsi Perencanaan yang bersifat Positif
adalah uraian tentang berbagai faktor
penunjang yang ada dan yang berperan
dalam memperlancar pelaksanaan rencana
Asumsi Perencanaan yang bersifat Negatif
adalah uraian tentang berbagai faktor
penghambat yang ada dan yang berperan
sebagai kendala pelaksanaan rencana

STRATEGI
PENDEKATAN
Pendekatan Institusi
memerlukan dukungan legalitas, dan
menerapkan prinsip-prinsip
kekuasaan dan kewenangan.
+ Mempercepat pelaksanaan
program
- Hasil yang dicapai tidak langgeng
karena seolah-olah ada
pemaksaan

STRATEGI
PENDEKATAN
Pendekatan Komunitas
bertujuan untuk menimbulkan kesadaran
masyarakat agar mau melaksanakan
berbagai kegiatan secara mandiri
+ Perubahan yang dicapai bertahan lama
karena bertolak dari adanya kesadaran
- Pelaksanaan program membutuhkan
waktu lama

KELOMPOK SASARAN
Kelompok Sasaran Langsung
Bayi-bayi untuk Program Imunisasi Dasar
Ibu hamil untuk Program Antenatal

Kelompok Sasaran Tidak Langsung =


Sasaran Antara
Ibu untuk Program Imunisasi Dasar
Suami untuk Program Keluarga Berencana

KRITERIA
KEBERHASILAN
Kriteria Keberhasilan Unsur Masukan
Tersedianya tenaga, dana dan sarana
Kriteria Keberhasilan Unsur Proses
Terselenggaranya penyuluhan sesuai
rencana
Kriteria Keberhasilan Unsur Keluaran
Menurunnya KIPI pada imunisasi

JALAN KELUAR
TERPILIH
Pelaksanaan Jalan Keluar Terpilih
disesuaikan dengan
Rencana Kerja yang telah disusun

KEBERHASILAN
PROGRAM
Penilaian Promotif
membandingkan rencana kerja
dengan pelaksanaan program
Penilaian Sumatif
membandingkan target pencapaian
dengan hasil yang dicapai

PENILAIAN
PROMOTIF
No KEGIATAN

RENCANA
KERJA

PELAKSA NAAN
1x

1
2

Frekuensi
Materi

1x
.

Sasaran

..

Tempat

..

Tenaga

..

Sesuai
rencana
Sesuai
rencana
Sesuai
rencana
Sesuai
rencana

%
KEBERHSLA
N
100%
100%
100%
100%
100%

PENILAIAN SUMATIF
Pengetahuan

Sebelum
Program

Sesudah
Program

Jumlah

Jumlah

Tinggi

38

59.37

Sedang

12

18.75

20

31.25

Rendah

52

81.25

9.38

Jumlah

64

100

64

100

KEBERHASILAN
PROGRAM
X2-X0
%=
X1-X0

x 100 %

Xo = Besarnya masalah sebelum program


X1 = Target Pencapaian
Maksimal/Minimal
X2 = Hasil yang dicapai

Anda mungkin juga menyukai