Follow diandfa
Home
Search
Lebih baik mempersiapkan generasi muda yang berkualitas tinggi dari pada
terus menuntut pemerintah agar terjadi revolusi.
Sekompleks apapun permasalahannya, tidak akan pernah selesai jika hanya
terus diperdebatkan apalagi diratapi. Kita sebagai masyarakat awam,
khususnya generasi muda harus bisa melakukan tindakan konkret. Harta
berharga yang Indonesia miliki adalah generasi mudanya. Merekalah yang
akan menjadi agen pembangunan bangsa.
Terlepas dari kewajiban pemerintah untuk mengadakan good governancedan
pendidikan yang layak, kita sebagai warga negara Indonesia tidak serta merta
lepas dari kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa. Mengapa? Tugas
moral yang sangat mulia ini seharusnya mulai disadari oleh seluruh generasi
muda Indonesia mengingat pendidikan di negara ini masih sangat minim.
Padahal, pendidikan merupakan modal terbesar suatu bangsa untuk
memajukan segala aspek kehidupan. Pendidikan di sini bukan hanya
pendidikan formal, tapi juga informal, dan nonformal. Pendidikan sangatlah
penting. Tanpa pendidikan kita seperti katak dalam tempurung yang hanya
dapat melihat dunia dengan pandangan yang sempit. Masih banyak pemuda
Indonesia yang menganggap sekolah hanya sebatas mimpi. Sekolah bagaikan
istana penuh kemewahan tanpa pernah bisa mereka masuki. Jika keadaan ini
terus kita biarkan, maka bisa dibayangkan bagaimana nasib mereka, nasib
bangsa kita, beberapa puluh tahun mendatang? Pemerintah, kita semua,
sekarang berkewajiban untuk berjuang mewujudkan mimpi-mimpi besar
pemuda Indonesia melalui pendidikan yang layak. Jangan sampai mereka siasia bermimpi di negeri sendiri.
Hal ini perlahan dilakukan oleh sebagian pemuda, mahasiswa Universitas
Indonesia, dengan membuka Rumba UI (Rumah Baca Universitas Indonesia).
Rumba UI adalah rumah baca bagi anak-anak tidak mampu. Mereka yang
ingin menimba ilmu dapat membuka wawasan dengan membaca buku di
sana. Banyak pula aktivis gerakan sosial yang mendirikan sekolah-sekolah
sederhana bagi anak-anak tidak mampu. Ada pula program Indonesia
Mengajar di mana para Sarjana S-1 dapat menyalurkan ilmunya kepada
anak-anak di daerah terpencil di Indonesia selama setahun. Bagaimana
dengan kita yang masih berstatus pelajar? Apa yang dapat kita lakukan?
Pelajar, diartikan sebagai mereka yang belajar atau menuntut ilmu.Tapi, jika
dewasa ini sebagian pelajar lebih dikenal dengan kenakalannya, maka arti
pelajar itu agaknya mulai kehilangan esensinya. Orang yang mengenyam
pendidikan, menuntut ilmu, setidaknya mampu mengetahui mana yang baik
dan buruk, mematuhi norma-norma yang berlaku, dan berkepribadian luhur.
Sangat berkebalikan dengan kenyataan yang ada.
Menanamkan kepedulian generasi muda dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa memang tidak mudah karena dari kalangan pelajar kita sendiri
ternyata masih banyak yang belum menghargai pendidikan. Membolos,
mencontek, mengeluh akan tugas, pergaulan bebas, bahkan tawuran
2 YEARS AGO