Pahlawan 22
Pahlawan 22
PAHLAWAN
Gan cici, bukan enambelas, tapi tigabelas tahun. Kata Yang Jing yang
menjadi merah mukanya.
Juen Ai terbelalak tidak percaya bahwa Yang Jing baru berumur
tigabelas tahun. Memang Yang Jing sudah seperti seorang pemuda,
pembawaannya sederhana, nampak dewasa, dan badannya tegap.
Sio eehJuen Ai, bukannya kami tidak menghargai ajakanmu untuk
berbakti bagi negara, tetapi kami memiliki keperluan lain saat ini. Hari ini
kami harus melanjutkan perjalanan.
Kalian sepertinya datang dari jauh ke ibukota Peking. Dan kelihatannya
kalian tidak paham betul dengan ibukota. Kalau boleh saya bantu, akan
kutunjukkan tempat atau tujuan yang kalian cari. Kata Juen Ai.
Jing Ti ingin mengunjungi beberapa tushuguan (perpustakaan) negara
yang menyimpan buku-buku kuno, baik sastra ataupun sejarah. Dia ingin
menggunakan waktunya untuk membaca di sana. Entahlah, kami tidak tahu
apakah ada tushuguan semacam itu di ibukota Peking.
Ada beberapa yang bisa dikunjungi, seperti shanlungguan, Hongtiguan,
Sungmingguan, dan Kwangmingguan. Tetapi sebuah tushuguan yang paling
terkenal dan paling rahasia adalah Wenyuandian (Ruang sastra agung). Yang
satu ini terlarang bagi semua orang, karena tushuguan ini dikhususkan untuk
Hongsiang (kaisar) yang terletak di antara qiangqinggong (Istana kemurnian
surga) dan Qiangqingmen (gerbang kemurnian surga).
Yang Jing sangat tertarik sekali mendengar keterangan Juen Ai, hatinya
menjadi berdebar-debar, karena ingin sekali melihat Tushuguan milik kaisar
Yongle. Wenyuandian inilah yang menjadi tujuan Yang Jing pergi ke Peking.
Mengapa De Hu dan Yang Jing ingin pergi ke Wenyuandian? Ada
apakah di dalam perpustakaan kaisar Yongle, dan apakah sesungguhnya
yang dia cari? Untuk menjawab semua pertanyaan ini, kita perlu mundur tiga
tahun ke belakang.
Chapter 7, Rencana Jahat di dekat Wenyuandian
Lingkaran |86