Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Ela Ameliawati
NIM. P17120013017
PRODI KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JUNI 2016
Oleh :
Ela Ameliawati
NIM. P17120013017
PRODI KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JUNI 2016
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Mahasiswa Program Pendidikan Diploma
III Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta I :
Nama : Ela Ameliawati
NIM
: P17120013017
Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul :
Asuhan Keperawatan Pada Tn.A yang Mengalami Efusi Pleura e.c
Tuberculosis Paru Di Lantai IV Selatan Di Instalasi Teratai
RSUP Fatmawati Jakarta
Ela Ameliawati
NIM. P17120013017
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Tn.A
Yang Mengalami Efusi Pleura e.c Tuberculosis Paru Di Lantai 4 Selatan
Instalasi Teratai Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta. ini telah
berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan dinyatakan LULUS pada
Ujian Sidang Karya Tulis Ilmiah Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Jakarta I.
Penguji I,
Penguji II,
Penguji III,
Ns.Maryanih, S.Kep
NIP. 196810701990032003
Mengetahui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta 1
NIP. 196108281984102001
NIP. 197002091995031001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah tentang Asuhan
Keperawatan Pada Tn.A Yang Mengalami Efusi Pleura e.c Tuberculosis
Paru Di Lantai IV Selatan Instalasi Teratai Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati Jakarta. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Diploma III
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta 1 Jurusan Keperawatan
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini penulis menemukan beberapa
hambatan, akan tetapi berkat bimbingan, pengarahan dan dukungan dari berbagai
pihak, semua hambatan dapat penulis lalui sehingga karya tulis ilmiah dapat
terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberi bantuan berupa bimbingan, pengarahan dan dukungan
baik moral maupun materi sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
Terima kasih ini penulis ucapkan kepada:
17. Sahabat tersayang dan terbaik di kampus WK ana uhibb ya rifaq kepada
(Yusza, Anggiw, Anisa mpus, Anggita, Diana, Dije, Uwi, Mimi, Nisa,
Numuthia, Rachma) yang selalu bersama selama tiga tahun melewati masa
perkuliahan dalam
kebersamaannya .
18. TIM KMB (Yusza, Atika, Chairunnisa, Rosalina, Helda) untuk
perjuangan, doa, pengorbanan yang tidak akan terlupakan.
19. Serta teman-teman Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta I
angkatan XII tahun 2013 yang selalu bersama menyemangati, memotivasi
satu sama lain melewati pengalaman-pengalaman yang tidak akan
terlupakan selama proses perkuliahan.
20. Bapak satpam (Pak.Dadi dkk) yang selalu membantu penulis dalam
mengumpulkan laporan ataupun makalah selama perkuliahan.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
untuk perbaikan karya tulis ilmiah ini di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN.................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN DIUJIKAN..............................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR SKEMA.................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan............................................................................................2
C. Manfaat Penulisan..........................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Tuberkulosis
1. Anatomi Fisiologi Pernapasan................................................................4
2. Definisi Efusi Pleura...............................................................................5
3. Definisi Tuberkulosis..............................................................................6
4. Etiologi Tuberkulosis..............................................................................6
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis
adalah
suatu
penyakit
menular
disebabkan
oleh
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu
klien Tn.A dengan Efusi Pleura e.c Tuberkulosis paru yang dirawat di
ruang IRNA B teratai Lantai IV Selatan Ruang HCU isolasi RSUP
Fatmawati Jakarta.
2. Tujuan Khusus
Memberikan gambaran nyata tentang :
a) Pengkajian pada Tn.A yang mengalami Efusi Pleura.
b) Menegakkan diagnosa keperawatan yang muncul pada Tn.A yang
mengalami Efusi Pleura.
c) Menyusun rencana keperawatan pada Tn.A yang mengalami Efusi
Pleura .
d) Melakukan implementasi keperawatan pada Tn.A yang mengalami
Efusi Pleura .
e) Mengevaluasi hasil akhir pada Tn.A yang mengalami Efusi Pleura .
C. Manfaat Penulisan
3. Penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam
penerapan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Anatomi Fisiologi
Sistem pernapasan berperan dalam menjamin ketersediaan oksigen
untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas. Salah
satu organ sistem pernafsan yaitu paru-paru, paru-paru terletak di rongga
dada bagian atas, bagian samping di batasi oleh otot dan rusuk sedangkan
bagian bawah di batasi oleh otot diafragma.
paru disebut apeks yang menjorok ke atas arah leher dan pada bagian
bawah disebut basal. Paru paru dilapisi oleh selaput pleura.
Gambar 2.2
Anatomi rongga pleura
2. Definisi
Efusi pleura adalah akumulasi cairan tidak normal di rongga pleura yang
diakibatkan oleh transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan
pleura. Efusi pleura selalu abnormal dan mengindikasikan terdapat
penyakit yang mendasainya (Khairani, 2012).
3. Etiologi TB Paru
Muttaqin (2014, h.126 ) menjelaskan dalam asuhan keperawatan
system pernafasan bahwa cairan pleura terbentuk 3 jenis ,yaitu :
a. Transudat dapat disebabkan oleh kegagalan jantung kongestif (gagal
jantung kiri), sindrom nefrotik, asites (oleh karena sirosis hepatis),
sindrom vena kava superior, tumor, dan sindrom meigs
b. Eksudat disebabkan oleh infeksi, TB pneumonia, tumor, infrak paru,
radiasi, dan penyakit kolagen
c. Efusi hermoragi dapat disebabkan oleh adanya tumor, trauma, infrak paru,
dan tuberkulosis.
Tabel 2.1
gambaran mikroskopik
Pemeriksaan
Nilai
abnormal
Jumlah
Infeksi pyogenik
(/mm3)
Jumlah
(/mm3)
Neutrofil (%)
> 50
Pleuritis akut
Limfosit
> 90
Tuberkulosis, keganasan
Eosinofilia
> 10
Nihil
Tuberkulosis
Protein (CP/S)*
> 0,5
Eksudat
LDH (CP/S)
> 0,6
Eksudat
LDH (IU)**
> 200
Eksudat
Glukosa (mg/dl)
< 60
Empyema,
Sel mesotelial
Tuberkulosis,
malignansi,
rheumatoid arthritis
Ph
< 7,20
Amilase (CP/S)
> 1
Pankreatitis
Bakteriologik
Positif
Disebabkan infeksi
Sitologi
Positif
Diagnosis malignansi
*CP/P = rasio kadar dalam cairan pleura dibandingkan dengan dalam serum
**IU = kadar dalam International Units
5. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diadnostik pada Efusi Pleura menurut Muttaqin,2014
a. Efusi pleura
1) Pemeriksaan diagnostic
Pada Fluoroskopi maupun foto thoraks PA cairan yang kurang dari
300 cc tidak terlihat. Pada Efusi pleura subpulmonal, meskipun
cairan pleura lebih dari 300cc, frenicocostalis tampak tumpul dan
diagfragma
kelihatan
meninggi.
Pemeriksaan
foto
thoraks
b. Tuberculosis Paru
Menurut Price (2012, h.854) dalam melakukan pemeriksaan
diagnostik TB paru ada beberapa macam yaitu :
1) Tes Tuberkulin Intradermal (Mantoux)
Digunakan
untuk
mendeteksi
invasi
dan
berkembangnya
Pemmeriksaan
radiologi
ini
dapat
terlihat
adanya
6. Komplikasi TB Paru
Adapun komplikasi yang diakibatkan oleh TB paru menurut
Mayon(2008) terbagi menjadi dua yaitu :
a. Akut : gagal napas, hemoptisis (kadang masif), efusi pleura,
empiema, efusi perikardial, laringitis.
b. Kronik : fibrosis paru, aspergiloma
7. Penatalaksanaan
a. Efusi pleura
b. Tuberculosis paru
Menurut Sumantri (2009, h.71) penatalakasanaan yang bisa diberikan
pada penderita TB Paru berupa metode preventif dan kuratif yang
meliputi cara-cara seperti berikut ini :
1) Penyuluhan
2) Pencegahan
3) Pemberian obat-obatan (OAT)
4) Fisioterapi dan rehabilitasi, dan konsultasi secara teratur.
8. Patofisiologi
Menurut Mutaqqin (2008, h.87) Seseorang yang mengalami
tuberkulosis paru ketika batuk, bersin atau berbicara maka s\ecara tidak
terjadinya
Efusi
pleura
bergantung
pada
Skema 2.1
Patofisiologi TB Paru (Sumber : Muttaqin, Arif, 2008, h. 89 )
Skema 2.2
Patofisiologi Efusi pleura
skema 2.2
1. Pengkajian
Berdasarkan Doengoes (2012, h.240) pengkajian tuberkulosis paru yaitu:
a. Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelelahan umum dan keletihan, nafas pendek karena kerja,
kesulitan tidur pada malam hari atau demam malam hari, menggigil
dan berkeringat, menggigil dan berkeringat.
Tanda : Takikardi, takipnea/dispnea, kelelahan otot, nyeri dan sesak.
b. Makanan/cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan, tidak dapat mencerna, penurunan
berat badan.
Tanda : Turgor kulit buruk, kering/bersisik, kehilangan otot/hilang
lemak subkutan
c. Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri dada meningkat karena batuk berulang
Tanda : Berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi, gelisah
d. Pernafasan
Gejala : Batuk, produktif atau tidak produktif, nafas pendek, riwayat
tuberkulosis/terpajan pada individu terinfeksi
Tanda: Peningkatan frekuensi pernafasan , pengembangan pernafasan
tak simetris(efusi pleura), perkusi pekak dan penurunan taktil fremitus
(cairan pleura atau penebalan pleura), bunyi nafas menurun, inspirasi
cepat setelah batuk pendek, karakteristik sputum : hijau/purulen atau
bercak darah.
e. Keamanan
Gejala : Adanya kondisi penekanan imun, contoh : AIDS, kanker, tes
HIV positif
Tanda: Demam rendah atau sakit panas akut
f. Interaksi sosial
Gejala : Perasaan isolasi/penolakan karena penyakit menular,
perubahan pola biasa dalam tanggung jawab/perubahan kapasitas fisik
untuk melakukan peran
g. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala : riwayat keluarga TB, ketidakmampuan umum/status kesehatan
buruk, gagal untuk membaik/kambuhnya TB, tidak berpartisipasi
dalam terapi
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Doengoes(2012, h.242) diagnosa keperawatan yang dirumuskan
yaitu :
a. Resiko infeksi (penyebaran/aktivasi berulang) berhubungan dengan
pertahan primer tidak adekuat, penekanan proses inflamasi
b. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan secret
kental, kelemahan batuk
c. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
penurunan permukaan efektif paru
d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kelemahan, sering batuk/produksi sputum, anoreksia.
e. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan tindakan dan
pencegahan berhubungan dengan kurang terpajan informasi, salah
interpretasi informasi, keterbatasan kognitiff.
3. Intervensi Keperawatan
a. Risiko infeksi (penyebaran/aktivasi berulang)
berhubungan dengan
mengubah
pola
hidup
dan
menghindari
insiden
tuberkulosis
7) Motivasi untuk rutin minum OAT,anjurkan tidak mengehentikan
terapi
Rasional : Resisten obat dapat terjadi jika penghentian terapi
sebelum waktunya
Kolaborasi :
8) Pemberian OAT sesuai instruksi dokter
Rasional: Obat pilihan bagi Tuberculosis paru
9) Monitor sputum BTA
Rasional : Pasien yang 3 usapan negatif (3-5 bulan) perlu
mentaati program obat.
b. Ketidakefektifan
bersihan
jalan
napas
berhubungan
dengan
bronkospasme
Intervensi mandiri :
1) Kaji fungsi pernafasan : bunyi nafas, kecepatan, irama, kedalaman
dan penggunaan otot aksesoris
(Mucomyst),
Bronkodilator,
contoh
okstrifillin
Bronkodilator
meningkatkan
ukuran
lumen
percabangan
jalan
napas,
sehingga
membantu
Rasional
Menurunnya
kandungan
oksigen
(PaO2)atau
memnuhi
kebutuhan
metabolik
membantu
4. Evaluasi Keperawatan
a. Infeksi tidak menjadi aktual.
b. Bersihan jalan napas menjadi efektif.
c. Pertukaran gas tidak terganggu.
d. Nutrisi tubuh seimbang.
e. Pengetahuan pemahaman tentang penyakit bertambah
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Keperawatan
sekret
warna
kuning
konsistensi
kental,
klien
paru
kanan
kurang
maksimal,
pengembangan
B. Diagnosa,
Perencanaan,
Implementasi
dan
Evaluasi
Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian keperawatan yang telah dilakukan pada
Tn.A tanggal 30 mei 2016 1 juni 2016 dapat dirumuskan 3 masalah
keperawatan, berikut ini penulis uraikan sesuai dengan prioritas
masalah
pasien
yaitu
ketidakefektifan
bersihan
jalan
nafas,
klien
mampu
batuk
efektif
Analisa
masalah
2. Ketidakefektifan
pola
napas
berhubungan
dengan
Beri obat
dari
tanggal
30/05/16
sampai
01/06/16
yaitu
3. Gangguan
pertukaran
gas
berhubungan
dengan
peningkatan ventilasi
mmHg,
HCO3
37,8mmol/L
Analisa
Masalah
BAB IV
PEMBAHASAN
planning :
yaitu
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan hasil akhir dari pengkajian yang di
rumuskan atas dasar interpretasi data yang tersedia (Dinarti 2009). Menurut
Doengoes (2012) diagnosa yang ditemukan pada Tuberkulosis paru ada 5
diagnosa
keperawatan
yaitu:
(1)
Resiko
penyebaran
infeksi
(2)
bersihan
jalan
napas
berhubungan
dengan
akumulasi sekret
Definisi : suatu keadaan ketika seorang individu mengalami suatu ancaman
yang nyata atau potensial pada status pernapasan sehubungan dengan
ketidakmampuan untuk batuk efektif (Carpenito moyet, 2007 h.381).
Karakteristik mayor : batuk tak efektif, ketidakmampuan mengeluarkan
sekresi jalan napas dan karakteristik minor : bunyi napas abnormal,
frekuensi, irama, kedalaman abnormal. Yang terdapat pada Tn.A yaitu klien
tidak mampu melakukan batuk efektif, sputum kental berwarna kuning, bunyi
nafas weezing di apeks posterior sinistra dan dextra, RR 28X/m, irama teratur,
kedalaman dangkal.
2. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan
penurunan
ekspansi paru
Definisi : keadaan ketika seseorang individu mengalami kehilangan ventilasi
yang aktual atau potensial yang berhubungan dengan perubahan pola
pernapasan (Carpenito 2007, h.383). diagnosa ini tidak diambil dari teori,
penulis memilih ini sebagai diagnosa ke dua karena melihat data yang
mendukung . Karakteristik mayor : perubahan dalam frekuensi atau pola
pernafasan, perubahan pada nadi (frekuensi, irama,kualitas) dan karakteristik
1. Ketidakefektifan
akumulasi sekret
bersihan
jalan
napas
berhubungan
dengan
penurunan
ekspansi paru
Untuk melakukan asuhan keperawatan pada Tn.A dengan diagnosa tersebut
maka penulis melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan fokus keluhan
utama klien yaitu : Dengan memberikan klien posisi semifowler bertujuan
untuk mengurangi resiko stasis sekresi pulmonar dan mengurangi sekresi
dinding dada, Intervensi lain yaitu memberikan terapi oksigenasi nasal kanul
Saat seseorang yang mengalami tuberkulosis paru lalu putus obat ada
beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya putus obat yaitu komunikasi
yang baik antara petugas kesehatan dengan pasien menentukan keberhasilan
pengobatan. Adapun perencanaan yang bisa dilakukan yaitu pemantauan ketat
guna memastikan efek samping OAT, dukungan psikososial merupakan
komponen tata laksana efek samping. Di sinilah peran terpenting tenaga
sukarela (PMO), yakni memberikan edukasi dan semangat kepaa pasien untuk
terusmelanjutkan pengobatan, bilaperlu mengadakan pertemuan kelompok
pendukung ini merupakan salah satu bentuk dukungan psikososial bagi pasien.
D. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan didokumentasikan sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang telah dibuat, dan untuk evaluasi yaitu meliputi data subjektif (S),
Objektif (O), analisa permasahlahan (A), klien berdasarkan S dan O, serta
perencanaan ulang (P) dari setiap diagnosa keperawatan.
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Pada saat pengkajian keperawatan klien mengatakan batuk berdahak ,
berwarna putih kekuningan, konsistensi kental, dahak yang dikeluarrkan
tidak bisa diukur. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24
jam batuk klien masih berdahak dan dahak bisa dikeluarkan.
2. Ketidakefektifan pola nafas
Pada saat pengkajian klien mengeluh sesak napas, nafas dirasakan
memberat saat klien merubah posisi atau berbicara. Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selam 3 x 24 jam klien mengatakan sesak kadang
timbul atau bahkan berkurang. Dibuktikan dengan hasil 25x/menit, irama
teratur, nafas dangkal, dyspnea (-), tacypnea (-) .
3. Ketidakseimbangan nutrisi
Pada saat pengkajian klien mengeluh mual dan tidak nafsu makan. Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam klien mengatakan
nafsu makan baik dan mual sudah tidak ada. Klien juga menghabiskan
makannya, mual tidak ada.
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis akan membahas secara rinci kesimpulan Setelah
dilakukan asuhan keperawatan sejak tanggal 30 mei 2016 sampai 1 juni 2016
didapatkan data pengkajian klien dirawat mulai dari tanggal 28 mei 2016 dengan
diagnosa medis Efusi Pleura e.c Tuberkulosis paru. Pembahasan pada bab ini
meliputi
pengkajian,
diagnosa,
intervensi,
implementasi
dan
evaluasi
keperawatan.
A. Kesimpulan
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 30 mei 2016 , penulis
melakukan pengkajian dengan metode pemeriksaan fisik terhadap klien, dan
metode wawancara terhadap klien dan keluarga klien, perawat ruangan dan
data rekam medik klien. Dari data hasil pengkajian didapatkan data klien
mengeluh sesak, batuk berdahak, terasa lemah, saat dilakukan pemeriksaan
fisik didapatkan data kesadaran compos mentis, tekanan darah 123/88 mmHg,
nadi 107x/menit, irama ireguler, nadi teraba kuat dan suhu klien 36C,
pernafasan 28x/menit, saturasi O2 100%. Jalan nafas ada sumbatan, warna
kulit kecokelatan, area kulit tidak ada jejas, ada luka post pemasangan selang
WSD di ICS 5-6, pengembangan dinding dada asimetris, bentuk dada normal,
menggunakan otot bantu pernapasan, frekuensi 28x/menit, irama teratur,
kedalaman dangkal, batuk mengeluarkan sekret warna putih kekuuningan
konsistensi kental, klien menggunakan therapi oksigen nasal kanul 4 lpm. Saat
dipalpasi kulit teraba hangat, tidak ada nyeri tekan saat di palpasi, taktil
fremitus paru bagian kiri lebih bergetar di banding paru sebelah kanan di
posterior. Saat di perkusi terdapat bunyi resonan di kedua lapang paru anterior
dan posterior, tidak ada nyeri ketok. Saat di auskultasi terdengar bunyi
wheezing di paru kanan kiri posterior.
keperawatan
yang
dilakukan
sudah
berdasarkan
intervensi
keperawatan yang telah di buat dan disesuaikan dengan kondisi Tn.A . intervensi
mandiri semuanya dapat dilakukan dan untuk intervensi kolaborasi ada beberapa
yang belum dilakukan seperti kolaborasi dalam pemeriksaan BTA , dan
pemeriksaan Hemoglobin, karena belum ada program dari dokter untuk
dilakukannya tindakan tersebut . pemberian KCL sudah tidak diberikan pada
tanggal 31/5/2016.
Evaluasi keperawatan yang dilakukan sampai dengan tanggal 1 juni 2016 dari 5
diagnosa yang dirumuskan, belum ada masalah yang teratasi.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Dokter
Paru
Indonesia
[online],
melalui
ANALISA DATA
Nama Klien/Umur
: Tn.A/55 tahun
Ruangan/No.Kamar
No.
Dx 1
Data
Etiologi
DS:
Penumpukan sekret
-
Masalah
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
kekuningan
DO:
-
lebih
jelas
getarannya
Dx.2
DS :
-
DO :
-
Menggunakan
otot
bantu
Penurunan ekspansi
Ketidakefektifan pola
paru
pernafasan
pernafasan
-
Dx.3
Posisi ortopnea
DS :
Ketidakseimbangan
Gangguan pertukaran
perfusi ventilasi
gas
Penurunan asupan
Perubahan nutrisi
oral :
makan, mual
ketidaknyamanan
tubuh
DO :
-
Menggunakan
otot
bantu
pernafasan
-
Hasil AGD :
Ph : 7,35 (N : 7,370-7,440)
PCO2 : 67,2(N :35,0-45,0
PO2 : 146,3(N:83,0-108,0)
HCO3 : 39,0 (N: 21,0-28,0)
Dx.4
DS :
-
Klien
hanya
menghabiskan
makan porsi
DO :
-
TB : 160 cm
BB sebelum sakit 62 kg
BB saat ini 46 kg
Penurunan BB 16 kg
BBI 54-60
IMT
: 17,9
(Gizi kurang)
Biochemical
-
mulut (mual )
17,3)
Clinical Sign
Dx.5
Konjungtiva anemis
Sklera anikterik
DS :
-
Kelemahan umum
Intoleransi aktifitas
Pertahanan primer
Resiko penyebaran
tidak adekuat
infeksi
DO :
-
Aktifitasnya
dibantu
oleh
Kekuatan otot
5 555 5555
5555
Dx.6
5555
DS :
-
Klien
mengatakan
batuknya
berdahak
-
DO :
-
Jika
batuk
klien
menutup
mulutnya
-
bulan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Klien/ Umur
: Tn. A / 55tahun
Ruangan/No.Kamar
No. Dx
1.
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Tanggal
Ditemukan
30/05/2016
2.
Tanggal
Teratasi
Paraf
Ela Ameliawati
Ela Ameliawati
30/05/2016
Ela Ameliawati
3.
Gangguan
pertukaran
gas
b.d
30/05/2016
Ela Ameliawati
4.
Perubahan
nutrisi
kurang
dari
30/05/2016
01/06/2016
30/05/2016
5.
Ela Ameliawati
umum
Ela Ameliawati
6.
30/05/2016
INTERVENSI KEPERAWATAN
01/06/2016
Ruangan/No.Kamar
Tanggal
30 Mei
2016
No.
Dx
1
Rencana Tindakan
Dan Rasional
Mandiri :
1. Menghitung frekuensi nafas
R/: Peningkatan RR terjadi karena
akumulasi sekret berlebih
2. Monitor
irama
,
kedalaman,
penggunaan otot bantu nafas , suara
nafas
R/: Takipnea, pernapasan dangkal,
adanya ronchi menunjukan akumulasi
sekret dan gerakan dinding dada tidak
simetris
terjadi
karena
ketidaknyamanan gerakan dada
3. Mengausukultasi suara paru
R/: pada saat inspirasi dan ekspirasi
terdengar suara crekles, ronchi,weezing
menandakan adanya pengumpulan
sekret/cairan
4. Ajarkan tarik nafas dalam dan batuk
efektif
R/: Untuk memudahkan ekspansi paru
dan mekanisme pembersihan jalan
nafas
5. Beri cairan 1500 ml/hari (air hangat)
R/: cairan hangat dapat membantu
memobilisasi untuk mengeluarkan
sekret
Kolaborasi :
1. Beri ambroxol 30 mg sesuai dosis
R/: untuk membantu mengencerkan
dahak
2. Monitor hasil pemeriksaan BTA
R /: Mengetahui kemajuan penyakit
3. Lakukan nebulizer dengan mukolitik
R/: Bekerja dengan cara memecah
ikatan
kimia
mukoprotein
dan
mukopolisakarida pada dahak sehingga
dahak menjadi lebih encer dan tidak
lengket, hal ini kemudian akan
mempermudah pengeluaran dahak dari
saluran napas
INTERVENSI KEPERAWATAN
Paraf
Ela
Ela
Ela
Ela
Ela
Ela
Ela
Ela
Ruangan/No.Kamar
Tanggal
30 Mei
2016
No.
Dx
2
Rencana Tindakan
Dan Rasional
Paraf
Mandiri :
Ela
1.
2.
3.
4.
Ela
Ela
Ela
Kolaborasi :
1.
2.
3.
Beri
therapi
oksigen
tambahan(nasal kanul )
R/: untuk membantu menurunkan
kerja nafas, dan meningkatkan
nafas klien
Beri Bricasma 1 ml dan D5% 50cc
R/: untuk menghilangkan efek
bronkhodilatasi
Beri salbutamol 2mg
R/: untuk merelaksasi otot bronkus
INTERVENSI KEPERAWATAN
Ela
Ela
Ela
Ruangan/No.Kamar
Tanggal
30 Mei
2016
No.
Rencana Tindakan
Dx
Hasil
Dan Rasional
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selam
3
x
24
jam
diharapkan
gangguan
pertukaran
gas
dapat
teratasi
dengan
Kriteria hasil :
- Sesak
berkurang
- Pola
nafas
normal
- Suara nafas
vesikuler
- Hasil
AGD
dalam rentang
normal
Ph :7,37-7,44
PCO2:35,0-45,0
HCO3 : 21-28
Mandiri :
1. Monitor kedalaman , irana nafas
penggunaan otot bantu nafas
R:/
Untuk
mengetahui kondisi
pernafasan klien
Auskultasi suara nafas
R:/ pada saat inspirasi dan ekspirasi
terdengar
suara
crekles,
ronchi,wheezing menandakan adanya
pengumpulan sekret/cairan
Ela
3.
Ela
4.
Ela
Kolaborasi :
5. Periksa / pantau hasil AGD
R:/ untuk mengetahui nilai pH , PCO2
dan HCO3
Ela
2.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Klien/ SUmur
Paraf
Ela
Ruangan/No.Kamar
Tanggal
30 Mei
2016
No.
Dx
4
Rencana Tindakan
Dan Rasional
Mandiri :
1. Monitor status nutrisi, turgor kulit,
mual,
sklera,
mukosa
mulut,
konjungtiva
R/: berguna untuk menetapkan
derajat masalah dan pilihan intervensi
yang tepat
2. Beri porsi makan sedikit tapi sering
R/: dilatasi gas dapat terjadi bila
pemberian makanan terlalu cepat
3. Anjurkan klien untuk melakukan oral
hygiene
R/: mulut yang bersih dapat
meningkatkan nafsu makan klien
4. Timbang berat baan 3 hari sekali
R/: indikator nutrisi
5.
Paraf
Ela
Ela
Ela
Ela
Ela
perkembangan
Kolaborasi :
1.
2.
3.
Ela
Ela
INTERVENSI KEPERAWATAN
Ela
Ruangan/No.Kamar
Tanggal
30 Mei
2016
No.
Dx
5
Rencana Tindakan
Dan Rasional
Mandiri :
1. Ukur tanda tanda vital
R/:
perubahan
frekuensi
TD
menunjukan pasien mengalami nyeri,
TD menurun menunjukan adanya
kelemahan
Paraf
Ela
Ela
2.
3.
Ela
4.
Ela
INTERVENSI KEPERAWATAN
Ruangan/No.Kamar
Tanggal
30 Mei
2016
No.
Dx
6
Rencana Tindakan
Dan Rasional
Mandiri :
1. Review patologi penyakit
fase
aktif/tidak aktif, penyebaran infeksi
melalui bronkus dan resiko infeksi
melalui batuk, bersin, meludah dan
tertawa
R/: membantu pasien agar mau
mengerti dan menerima terapi yang
diberikan
2. Identifikasi orang-orang yang beresiko
terkena infeksi seperti anggota
keluarga,teman,orang
dalam
satu
perkumpulan
R/: orang-orang yang beresiko perlu
program terapi obat untuk mencegah
penyebaran infeksi
3. Anjurkan klien menutup mulut dan
membuang
dahak
di
tempat
pembuangan yang tertutup jika batuk
R/: kebiasaan ini untuk mencegah
terjadinya penularan infeksi
4. Gunakan masker setiap melakukan
tindakan
R/: mengurangi risiko penyebaran
infeksi
5. Monitor suhu
R/:
febris
merupakan
indikasi
terjadinya infeksi
Kolaborasi :
1. Beri terapi INH 300mg, Rifampisin
400 mg
R/: INH adalah obat pilihan bagi
penyakit Tuberculosis primer di
kombinasikan
dengan
obat-obat
lainnya
Rifampisin untuk mengobati infeksi
tuberkulosis
2. Kolaborasi
dalam
pemberian
metilprednisolon
62,5mg
dan
levofloxacin 750mg
R
/:
metilprednisolon
mampu
mengurangi gejala peradangan
Levofloxacin bekerja untuk mengobati
berbagai macam infeksi
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Paraf
Ela
Ela
Ela
Ela
Ela
Ela
: Tn.A / 55 th
Ruangan/No.Kamar
Waktu
(Tgl, Jam)
30/05/16
No.
Dx
5
08.00
Ela
1,2,
nafas
Ela
1,3
Ela
2,3
Ela
Ela
Ela
4,6
Ela
Ela
Ela
mengatakan mual
12.15
1,2
Ela
1,2
Ela
2,5
Ela
Perawat
ruangan
Perawat
ruangan
Perawat
ruangan
1,2
Perawat
ruangan
1,5
Perawat
ruangan
4,6
Perawat
ruangan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Nama Klien/ Umur
: Tn.A / 55 tahun
Ruangan/No.Kamar
Waktu
(Tgl, Jam)
31/5/2016
No.Dx
06.00
Paraf dan
nama jelas
Perawat
ruangan
Mengukur hemodinamik
Ela
Ela
Ela
10.15
4,6
Ela
Ela
1,2
Ela
Berkolaborasi dalam pemberian therapi obat
-Ambroxol 30 mg PO
-Salbutamol 2mg PO
R/: Obat habis semua diminum tidak ada yang
13.00
Ela
14.00
Ela
1,2,3
Perawat
1,2
dangkal
Perawat
ruangan
Perawat
Memberi dan memotivasi klien untuk makan
ruangan
1,2
mengatakan mual
Perawat
ruangan
Perawat
22.00
4,6
Perawat
ruangan
istirahat
R/: klien merubah posisi semifowler, sesak tidak ada
Perawat
ruangan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Nama Klien/ Umur
: Tn.A / 55 tahun
Ruangan/No.Kamar
Waktu
(Tgl, Jam)
01/06/2016
No.Dx
06.00
Paraf dan
nama jelas
Perawat
450mg)
ruangan
Ela
09.00
Ela
1,2,3
Ela
4,6
Ela
-Ranitidin 1 mg
-Metil prednison 62,5mg
-Levofloxacin 750mg
R/: obat masuk semua lewat IV bolus tidak ada rembesan
10.30
Ela
(21tetes/menit)
Kolaborasi pemberian bricasma 2 ampul
Ela
Ela
1,2
Ela
Ela
1,2
Ela
-Salbutamol 2mg
R/: Obat habis semua dimnum tidak ada yang
Ela
EVALUASI KEPERAWATAN
Ruangan/No.Kamar
Waktu
No.Dx
SOAP
Paraf dan
Nama Jelas
30/05/16
1.
14.00
O
A
P
30/05/16
2.
14.00
S
O
A
P
30/05/16
3.
14.00
O
Ela ameliawati
Pernapasan 34x/m
Ela ameliawati
Ela ameliawati
A
Masalah gangguan pertukaran gas belum teratasi
P
30/05/16
4.
Lanjutkan Intervensi
14.00
Ela ameliawati
30/05/16
5.
14.00
S
O
BBI : 54-60
Ela ameliawati
30/05/16
6.
Lanjutkan intervensi
- Bantu ADL
- Hindari aktifitas berat
Klien mengatakan
memakai masker
dirumah
tidak
pernah
14.00
Ela ameliawati
O
Lanjutkan Intervensi
Ingatkan untuk selalu patuh minum obat
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien/ Umur
Ruangan/No.Kamar
Waktu
No.
SOAP
Paraf dan
Dx
Nama Jelas
31/05/16
16.00
Ela
efektif
O
Batuk berdahak
hemodinamik
R/: TD :92/61 mmHg, Nadi : 106x/m, RR 24 x/m,
S :36C, Sa.O2 : 100%
31/05/16
16.00
Ela
teratur, nafas
dangkal
31/05/16
Lanjutkan therapi
Pernapasan 26x/m
16.00
Ela
nafas
ireguler,
menggunakan
otot
bantu
pernafasan
-
P
31/05/16
16.00
S
O
31/05/16
16.00
S
O
Ela
ameliawati
31/05/16
16.00
31/05/16
16.00
Ela
Masalah
teratasi
P
31/05/16
16.00
S
O
Ela
A
Masalah intoleran aktifitas belum teratasi
P
Lanjutkan intervensi
31/05/16
16.00
6.
S
O
P
-
Ela
EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Klien/ Umur
Ruangan/No.Kamar
Waktu
No .Dx
SOAP
Tanda
tangan
01/06/16
14.00
Sekret ada
Ela
01/06/16
14.00
Ela
bahkan berkurang
O
01/06/16
14.00
Pernapasan 25x/m
Ela
01/06/16
14.00
Ela
01/06/16
14.00
Intervensi dihentikan
Ela
01/06/16
6.
14.00
O
Ela
Intervensi dihentikan
A. Data Pribadi
Nama Lengkap
: Ela Ameliawati
Nama Panggilan
: Ela
Jenis Kelamin
: Perempuan
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status Perkawinan
: Belum menikah
Agama
: Islam
Alamat Lengkap
Kabupaten
: 083894756503
Alamat email
: elaamelia10@gmail.com
B. Pendidikan
2001-2007
: SDN 01 Kaduela
2007-2010
: SMPN 1 Pasawahan
2010-2013
: SMAN 1 Pasawahan
2013-2016