REFERAT
Kopi dan Kardiovaskuler
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
di Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo
\
Diajukan Kepada :
Pembimbing : dr. Hersa Donantya, Sp.PD
Disusun Oleh :
Linda Faradhita
H2A011026
Presentasi Referat:
Kopi dan Kardiovaskuler
H2A011026
Tanda Tangan
.............................
BAB I
PENDAHULUAN
Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang banyak dikonsumsi
masyarakat. Dari tahun ke tahun konsumsi kopi mengalami peningkatan baik di
Indonesia maupun di dunia. Menurut Konsultan Internasiona Coffe Organization
(ICO), memperkirakan bahwa pertumbuhan konsumsi kopi global dalam periode
2005 2015 meningkat 35,9 %, sedangkan konsumsi kopi di Indonesia
mengalami kenaikan rata rata sekitar 3 % setiap tahunya. Hal ini dikarenakan
semakin banyaknya variasi kopi yang ada di pasaran. Selain itu kebiasaan
meminum kopi pada saat ini telah menjadi salah satu kebiasaan gaya hidup di
masyarakat.
Kopi mengandung lebih dari 1000 senyawa potensial aktif yang terdapat
dalam biji kopi maupun yang terbentuk dari proses pemasakan kopi. Beberapa
senyawa aktif yang diketahui yaitu kafein (stimulator yang kuat dan
bronkodilator), diterpene alcohols (dapat meningkatkan serum kolesterol), dan
chlorogenic acids (anti oksidan dan anti inflamasi).
Kopi dapat mempengaruhi sistem kardiovaskuler karena adanya
kandungan kafein. Terhadap sistem kardiovaskuler, kafein dapat bersifat inotropik
dan kronotropik positif dan dapat menurunkan tekanan darah karena sifatnya yang
merelaksasi otot polos perifer. Kafein juga dapat menyebabkan penurunan denyut
jantung pada perangsangan vagal reseptor dan peningkatan tekanan darah pada
perangsangan pusat vasomotor medulla.
Kafein memiliki metabolisme kompleks pada sistem sirkulasi dan efek
akhirnya sebagian besar bergantung pada kondisi pada saat pemberian, dosis yang
digunakan dan riwayat pajanan terhadap metilxantin. Melalui mekanisme kerjanya
terhadap SSP kafein dapat meningkatkan kesadaran dan mengurangi kelelahan,
oleh karena itu, masyarakat sering mengkonsumsi kopi untuk mendapatkan
khasiat tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem kardiovaskuler merupakan salah satu sistem utama yang ada
pada organisme. Sistem kardiovaskuler berfungsi untuk mempertahankan
kualitas dan kuantitas cairan yang ada di dalam tubuh agar tetap homeostatis.
Organ-organ penyusun sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung sebagai alat
pompa utama, pembuluh darah, serta darah.
A. Anatomi Jantung
1. Pengertian Jantung
Jantung merupakan organ muskular berongga yang
bentuknya
mirip
piramid
dan
terletak
di
dalam
Jantung
mempunyai
tiga
permukaan:
facies
basis
cordis
(facies
posterior).
jantung
juga
3,4
kanan
jantung
dibentuk
oleh
atrium
ventricuius
sinister
Batas
bawah
terutama
4. Ruang-Ruang Jantung
Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat
ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus
dexter, dan ventriculus sinister. Atrium dextrum terletak
anterior
terhadap
atrium
sinistrum
dan
ventriculus
jantung
tersusun
atas
otot
jantung,
terdiri
atas
lapisan
tebal
otot
dan
dibatasi
di
sebelah
dalam
oleh
yang
interatriale
tipis
menjadi
dan
dibagi
atrium
dua
dextrum
oleh
septum
dan
atrium
septum
ventriculare
(interventriculare)
menjadi
yang
mengelilingi
ostium
trunci
pulmonalis
ostium
dan
atrioventriculare,
ostium
aortae
dan
namun
menyediakan
tempat
perlekatan
sel-sel
mesotelial
yang
berada
di
atas
jaringan ikat.
2) Miokardium adalah suatu lapisan tengah yang terdiri
dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk
memompa darah dan membentuk bagian terbesar
dari dinding jantung.
b. Otot jantung
membentuk
serat
yang
bercabang-cabang,
tertentu
di
sepanjang
diskus
Sebagian
sel
otot
jantung
dapat
sekitar
sehingga
mereka
tereksitasi
dan
dan
ventrikel
masing-masing
membentuk
dari
rongga
gaya
yang
jantung
tersebut
dibutuhkan
untuk
darah
besar.
Kantung
ini
melekat
pada
10
untuk
mencegah
gesekan
antara
lapisan-
a. koronaria : ke jantung
11
Vena
yang
bermuara
ke
v.
kava
inferior
v.
coronariae dan
cabang-cabang
di
utamanya
terdapat
permukaan
12
pada
facies
sepertiga
diaphragmatica
ventriculus
posteroinferior
septum
sebeiah
duapertiga
kanan
anterior
suicus
interventricularis,
septum ventriculare,
hampir
13
coronaria
sinistra.
Nodus
dan
fasciculus
Cabang
berkas
kanan
fasciculus
cabang
berkas
kiri
fasciculus
parallel
lanjutan
dari
vena
cardiaca
dan
magma.
berfungsi
memompa
menerima
dan
memompa
darah
miskin
O 2,
ventrikel
secara
bersama-sama.
Sedikit
yang
membentuk
sistem
konduksi
jantung
16
terjadi
kedalam
peningkatan
sitoplasma
arus
dengan
Ca2+
masuk
konsekuensi
troponin-tropomiosin
kompleks
dengan
aktin
3) Perubahan konformasi ini menyebabkan cross-bridge
sehingga menimbulkan kontraksi
4) Bila tidak ada stimulus, Ca2+akan di re-uptake kedalam
retikulum sarkoplasma dan terjadi pemisahan antara
Ca2+ dengan TnC
5) Filamen tipis akan kembali ke konfigurasi awal dimana
TnI
akan
menutupi
bagian
aktin
yang
akan
Kerja Jantung
Jantung merupakan pompa muskular. Serangkaian
mengalami
diastolik
(relaksasi),
valva
17
dalam
atrium
masuk
ke
daiam
ventrikel.
Nodus
nodus
atrioventricularis
papiliares
memendekkan
lalu
chordae
dan
mulai
cabang-cabangnya.
berkontraksi
tendineae
yang
dan
kendur.
fasciculus
atriovntricualris
terminalnya,
termasuk
dan
serabut
cabangPurkinje,
Bila
18
dimana
O2 telah
diambil
darinya
dan
CO2
yang
memompanya
keluar
menuju
arteri
dan
menyerap
pasokan
segar
O2
sebelum
19
sirkulasi
sistemik.
Satu
arteri
besar
yang
energi;
dalam
prosesnya,
sel
20
Kafein
dalam
tumbuhan
pestisida
alami
yang
adalah
sebagai
melumpuhkan
dan
tersebut.
Farmakokinetik kafein
Absorbsi kafein dari saluran pencernaan ke aliran
darah adalah sangat cepat dan mencapai 99%
pada manusia yaitu sekitar 45 menit setelah
diingesti. Penyerapannya tidak sempurna apabila
diambil sebagai kopi dengan 90% kafein dalam
secangkir kopi akan diabsorbsi dalam waktu 20
21
paraxanthine
(1,7-
bervariasi
di
antara
individu
merokok
dan
kontrasepsi
oral
22
Efek
fisiologis
mungkin
kafein
disebabkan
yang
beraneka
oleh
tiga
ragam
mekanisme
phosphodiesterase.,
antagonisme
reseptor
dan
adenosine.
(3)
Mobilisasi
reseptor
untuk
adenosine.
Adenosine
mengurangkan kadar
ledakan
densitas
korteks
dan
terdapat
tuberkulum
di
yang
tinggi
di
serebelum
manakala
striatum,
nukleus
olfaktorius
dan
hipokampus,
A2
banyak
akumbens,
amygdala
serta
reseptor
A2
berpasangan
dengan
protein
Administrasi
A2
agonis
akan
memberi
efek
terhadap
tidur
dan
sistem
dopamin
untuk
memberikan
dapat
mempotensiasi
neurotansmisi
system.
toleransi
Selain
dan
komponen
itu,
konsumsi
ketergantungan
genetika
kafein,
mempunyai
berdasarkan
beberapa
efek
kafein.
Antagonisme
reseptor
antara
lainnya
dengan
mengaktivasi
24
menyebabkan
peningkatan
kortikal
dengan
adrenal.
Selanjutnya,
menurut
Human
reticular
kalsium
ditingkatkan
secara
langsung
melalui
yang
lebih
tinggi
hanya
menyebabkan
26
aktivitas
peningkatan
adenosine
aktivitas
sehingga
neurotransmitter
terjadi
dopamin.
Mekanisme
kompetitif
inhibitor
ini
juga
mengurangi
uptake
atau
metabolisme
tinggi,
kafein
dapat
mengganggu
uptake
dan
sarcoplasmic
reticulum.
Kafein dapat berdifusi bebas ke dalam sel dan
menyebabkan
sarcoplasmic
pelepasan
reticulum
kalsium
sehingga
intraseluler
terjadi
dari
peningkatan
fosfodiesterase (cAMP-PDE),
yang
mengkonversi
27
vasomotor.
cardiac
output
Resistensi
yang
yang
meningkat
meningkat
akan
dengan
menghasilkan
dan
mengaktifkan
reflek
baroreseptor
(stimulasi
melalui
nervus
vagus
sehingga
pada
sistem
badan
sehingga
menyebabkan
peningkatan
kadar
medulla
oblongata.
menyebabkan
Sebaliknya
kadar
takikardi, bahkan
kafein
individu
yang
yang
lebih
senditif
tinggi
mungkin
tekanan
darah
sistolik
dan
diastolik
dengan
Penelitian :
Konsumsi kopi dapat menurunkan risiko terjadinya aritmia.14,15,16,17
Konsumsi kopi beberapa cangkir kopi dalam sehari,
disertai dengan penurunan risiko aritmia. Kesimpulan ini
merupakan
hasil
penelitian
yang
dilaporkan
dalam
Prevention
and
Nutrition,
Physical
Activity,
and
30
31
dengan
penelitian-penelitian
lain.
Para
ahli
juga
32
BAB III
KESIMPULAN
Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang banyak
dikonsumsi masyarakat. Dari tahun ke tahun konsumsi kopi mengalami
peningkatan baik di Indonesia maupun di dunia. Menurut Konsultan
Internasiona
Coffe
Organization
(ICO),
memperkirakan
bahwa
33
dapat
mempengaruhi
sistem
kardiovaskuler
karena
kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi. Kadar kafein yang lebih
tinggi menyebabkan takikardi, bahkan individu yang sensitif mungkin
menyebabkan aritmia, misalnya kontraksi ventrikel yang prematur.
Aritmia ini dapat dialami oleh orang yang minum kafein berlebihan. Kadar
rendah kafein dalam plasma akan menurunkan denyut jantung yang
mungkin disebabkan oleh perangsangan nukleus vagus di medulla
oblongata.7
Kopi
karena
juga
adanya
dapat
mempengaruhi
polifenol,
kalium,
tekanan
dan
kafein
darah
yang
tekanan
darah.
Polifenol
menghambat
yang
dapat
memicu
34
masalah
ritme
jantung.
Dengan
Daftar Pustaka
1. GuytonAC andHall JE. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC 2007, 107-111.
35
3. Putz R., R. Pabst, 2007, Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 2 Edisi 22,
saat Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
4. Martini,FH. The Heart in Fundamentals of Anatomy and Physiology, 5 th ed,
New Jersey, Prentice Hall, 2001, pp 655-687.
5. Morgan, GW and Mikhail MS. 1996. Cardiovascular Physiology and
Anesthesia in Clinical Anesthesiology, 2nded, Connecticut, Appleton &
Lange, 1996, pp 317340.
6. Junquiera, Luiz Carlos dan Jose Carneiro. Otot Jantung. Dr. Frans Dany.
Histologi Dasar Teksdan Atlas edisi 10. Jakarta: ECG.2007.196-197.
7. Farah A, Coffe : Emerging Health and Disease Prevention (First edition),
Blackwell Publishing ltd.
8. Bidel S, Hu G, Sundvall J, Kaprio J, and Tuomilehto J, Effects of coffe
consumption on glucose tolerance, serum glucose and insulin levels: a cross
sectional analysis vol 38.
9. Reinhardt. Caffein Chemistry and Caffein Effects. Available from : http
://suite101.com/article/caffein-chemistry-and-caffein-effects.2009.
10. Nehlig A. Is caffein a cognitive enhancer? Journal og Alzheimer Disease 20:
S85-S94.2010.
11. Bond O. How caffein affects the nervous system. Available from :
http://www.livestrong.com/article/409740-how-cafein-affects-the-nervoussystem.2011
12. Clifford MN, Chlorogenic acids and other cinnamates-Nature Occurance,
Diatary Burden. Absorption and Metabolisme J, Sci. Food Agric. 2006.
13. Higdon, Jane V, Frei. Coffe and Health : A review of Recent Human
Research. Critical Reviews in Food Science and Nutrition, 46 :101-123.
2006.
36
14. Hasan AS, Morton C, Armstrong MA, et al. Coffee, caffeine, and risk of
hospitalization for arrhythmias. EPI|PNAM 2010; March 2-5, 2010, San
Francisco, CA. Abstract P461
15. Kleemola P, Jousilahti P, Pietinen P, Vartiainen E, Tuomilehto J. Coffee
Consumption and the Risk of Coronary Heart Disease and Death. Arch
Intern Med. 2000;160: 3393-400.
16. Medscape Cardiology. Coffee Associated With Lower Risk of
Arrhythmias. [cited 2009 February 11]. Available from:
http://www.medscape.com/viewarticle/718217?
src=mpnews&spon=2&uac=117092C G
17. Zhang WL, Lopez Garcia E, Li TY, Hu FB, van Dam RM. Coffee
Consumption and Risk of Cardiovascular Diseases and All-Cause
Mortality Among Men With Type 2 Diabetes.
37