4 RIA
https://nuclearthinker.wordpress.com/2014/07/29/radioimmunoassay-ria/
http://agusrusdiana.blogspot.co.id/2011/04/v-behaviorurldefaultvml-o.html
Radioimmunoassay (RIA)
Posted on July 29, 2014 by Rouf
Pengertian Radioimmunoassay
Radioimmunoassay merupakan metode laboratorium (in vitro method) untuk mengukur dengan
relative tepat jumlah zat yang ada pada tubuh pasien dengan isotop radioaktif yang bercampur
dengan antibody yang disisipkan ke dalam sampel. Radioimmunoassay merupakan revolusi
dalam pemeriksaan medis. Pada tahun 2009, teknik ini masih revolusioner karena merupakan
blueprint untuk pengembangan metode lebih lanjut dalam teknik laboratorium di bidang medis.
Radioimmunoassay adalah teknik nuklir yang banyak digunakan mengetahui konsentrasi
hormon. Pengujian ini menggunakan antibodi yang spesifik untuk hormon sebagai protein terikat
(technical reports series No 233,1984)
Dengan tipe antigent yang sama (soewondo, 1988). Bahan pereksi dalam radioimmunoassay
ialah antigen radioaktif dan antibody spesifik (soewarsono dan arifin, 1988)
Garvey et al (1977), bahwa dasar kerja RIA adalah Untuk mengetahui perbandingan konsentrasi
antibody yang terdapat pada bagian dalam tabung dan anti gen yang terdapat didalam sampel
dengan menggunakan radio aktif. Persaingan konsentrasi antigen sampel dapat ditentukan dari
reaksi reduksi pengikatan konsentrasi antigen dari antibody yang terdapat pada bagian dalam
tabung.
memeriksa volume darah, metabolism iodine, menentukan kadar hormone insulin dalam plasma
darah. Dengan menggunakan prinsip ini titer atau kadar berbagai hormon, antigen, antibodi,
enzim dan obat dalam darah dapat diukur dengan ketepatan dan ketelitian yang sangat tinggi.
Karena limit deteksi yang sangat baik ini maka RIA digunakan sebagai peralatan laboratorium
standar.
RIA memanfaatkan radioaktivitas dari isotop radioaktif yang diinjeksikan ke dalam sampel.
Cacahan radiasi dideteksi menggunakan pencacah seperti detector Geiger-Muller, scintillator,
dan sebagainya.
Pemanfaatan Radioaktivitas
Teknik RIA adalah suatu teknik penentuan zat-zat yang berada dalam tubuh berdasarkan reaksi
imunologi yang menggunakan tracer radioaktif. Tracer radioaktif adalah isotop radioaktif yang
akan meluruh pada melalui proses radioaktivitas. Radioaktivitas adalah proses peluruhan isotop
tidak stabil (radioaktif) menjadi isotop yang lebih stabil dengan memancarkan energy melalui
materi berupa partikel-partikel (alpha atau beta) ataupun gelombang elektromagnetik (sinar
gamma). Intensitas dari sumber radioaktif dinyatakan oleh transformasi inti rata-rata per satuan
waktu. Satuan radioaktivitas dinyatakan dengan Curie (Ci). 1 Ci awalnya didefinisikan sebagai
radiasi yang dipancarkan oleh 1 gram Ra, tetapi definisi ini diubah sebagai kemurnian dari
peningkatan nuklida. Nilai absolute dari 1 Ci sama dengan 3,71010 disintegrasi/sekon. Satuan
lain dari radioaktivitas adalah Becquerel (Bq), 1 Bq sama dengan 1 disintegrasi/sekon
RIA memiliki 2 keampuhan metode antara lain adalah: Pertama, pengukuran radioaktivitas
memberikan kepekaan dan ketelitian yang tinggi serta tidak terpengaruh oleh factor-faktor lain
yang terdapat dalam system. Kedua, reaksi immunologi berlangsung secara spesifik karena
antigen hanya dapat bereaksi dengan antibody yang sesuai dengannya sehingga zat lain atau
antigen lain yang tidak sesuai karakteristiknya tidak dapat ikut campur dalam reaksi.
Prinsip Kerja
Prisip dasar dari radioimmunoassay ini adalah reaksi antara antigen dan antibody di dalam
reaksinya ini yang utama adalah sifat kekhususannya, sebuah antigent yang bereaksi dengan
antibody yang spesifik untuknya dan tidak mengadakan reaksi silang (cross reaction)
Prinsip radioimmunoassay dapat diringkas sebagai persaingan reaksi dalam campuran yang
terdiri dari antigen/hormon berlabel radioaktif, antibodi dan antigen/hormon yang tidak berlabel
radioisotop. Antigen radioaktif dicampur dengan sejumlah antibodi. Antigen dan antibodi
berikatan satu sama lain menjadi satu zat. Kemudian ditambahkan zat yang tidak diketahui
jenisnya yang mengandung sedikit antigen. Zat baru ini merupakan zat yang diuji.
Secara sederhana digambarkan dengan asumsi bahwa antibodi yang dimaksud berkonsentrasi
sangat tinggi untuk dikombinasikan dengan antigen atau antigen yang berlabel dalam molekul
antibodi. Pada saat ikatan kadar protein dan steroid radioaktif konstan, penghambatan ikatan
hormon radioaktif dengan ikatan protein merupakan fungsi dari jumlah hormon nonradioaktif
yang berada pada sampel.
Secara ringkas, skema proses pengujian zat dengan teknik radioimmunoassay diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.
dalam serum dan zat yang sama ditandai dengan unsur radioaktif. Zat ini misalnya suatu hormon
seperti thyroxin ,FSH,LH dan lainya (soewondo, 1988).
Dasar kerja radioimmunoassay adalah pengikatan antigen progesteron yang terkandung dalam
serum dengan progesteron antibody spesifik yang di lapiskan pada dinding tabung. Sisa anti bodi
yang spesifik yang tidak diikat oleh antigen progesteron sample akan mengikat 125I. makin
banyak 125I yang terpecah berarti semakin sedikit kadar progesteron di dalam saple (maryati,
1985).
Menurut partodihardjo (1985) metode RIA ini sangat peka terhadap pengukuran hormon sampai
sekecil 10 pikogram (0,01 mugmilimikogram). Pada metode ria ini yang diukur adalah daya
immunologinya dan bukan daya biologi hormon.
kelebihan teknik RIA dibanding dengan teknik lain diantaranya : mudah di kerjakan, mempunyai
ketepatan yang tinggi, pekerjaannya lebih cepat dan tidak memerlukan jumlah sampel yang besar
(Soewarsono Dan Arifin, 1981).
Menurut Cook (1990), anti serum untuk hormon yang diuji harus memiliki spesifik yang tinggi.
Ketelitian ini dapat dikurangi dengan syrat bahwa sampel hormonal berlabel mempunyai
kemurnian yang luar biasa. Anti serum mempunyai efiditas yang tinggi untuk anti gen hormon
dan diperlukan titer yang tinggi. Cairan anti serum yang diguanakan antara 1 : 10.000 dan 1 :
100. Hormon berlabel menunjukkan reaksi pada antibody dengan cara yang sama dengan
hormone yang tidak berlabel. Ini tidak dapat terjadi jika atom iodine relative lebih besar dari
molekul hormon dalam kompirgurasi yang ditumpangi.
http://dokumen.tips/health-medicine/radioimmunoassay-ria.html