Laporan Kasus
Laporan Kasus
Case
Report
G P A M Hamil Aterm
3
dengan Perdarahan
Antepartum e.c Plasenta
Previa Letak Rendah
Tajul Anshor FH, S.Ked
Pembimbing :
dr. Herling F. Junus,
Sp.OG.
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
RSUD dr. ABDUL AZIZ KOTA SINGKAWANG
SINGKAWANG
2016
Penyajian Kasus
Nama
: Ny. PW
Usia
: 31 tahun
Pekerjaan : IRT
Agama: Katolik
Suku
: Dayak
Penyajian Kasus
Keluhan
Utama :
Penyajian Kasus
Darah
Penyajian Kasus
Keluaran
Penyajian Kasus
Penyajian Kasus
Penyajian Kasus
+
HPHT
: 07-09-2015
Taksiran
Riwayat
ANC
: 7x kali di Posyandu
ANC
pertama kali
: 05 01 2016
ANC
terakhir
Riwayat
USG
: 20 04 - 16
: Belum pernah
Penyajian Kasus
Penyajian Kasus
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Kesadaran
: E4V5M6
Tanda Vital
Frekuensi napas
Suhu
: 18 x/menit
: 36,7oC
Penyajian Kasus
Pemeriksaan Fisik
Penyajian Kasus
Pemeriksaan Fisik
STATUS OBSTETRI
Palpasi
L1
: teraba bagian janin bulat lembut
L2
: teraba bagian janin seperti tahanan memanjang di
sebelah
kanan ibu
L3
: teraba bagian terbawah bulat keras
L4
: bagian terbawah janin belum masuk PAP, perlimaan :
4/5
TFU
: 30 cm
TBJ : 2790 gram
HIS : (-)
DJJ : 12-11-12 (140 x/menit), reguler
Inspekulo : (-), Fluksus (+), flour (-)
Vagina: rugae (+), erosi (-)
OUE : perdarahan aktif (+)
Porsio: ukuran normal, licin, warna kemerahan, erosi (-),
massa (-)
Penyajian Kasus
Pemeriksaan Penunjang
Penyajian Kasus
Tatalaksana
1. Sikap Obstetri: Seksio Sesaria Cito
2. Sikap Non Obstetri:
Penyajian Kasus
Tatalaksana
Temuan intraoperasi :
Plasenta berimplantasi di SBR depan meluas sampai
ke bawah, belum sampai pinggir OUI
Bekas robekan
Implantasi
Plasenta Letak
Rendah
(lingkaran merah)
Penyajian Kasus
Tatalaksana
BAYI
LAHIR
Jenis persalinan
: Seksio Sesarea
Indikasi
: Plasenta Previa Letak Rendah
Lahir tanggal, jam
: 18/05/2016, pukul 09.17 WIB
Jenis kelamin
: Laki-laki
APGAR Score
: 7-9
Lahir
: Hidup
Berat
: 2800 gram
Panjang
: 49 cm
Kelainan kongenital : (-)
Anus
: (+)
Penyajian Kasus
Tatalaksana
Penyajian Kasus
Penyajian Kasus
Tinjauan Pustaka
Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada
segmen bawah rahim sedemikian rupa sehingga
menutupi sebagian atau seluruh dari ostium uteri
internum.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
Menurut de Snoo, berdasarkan keadaan pada
saat pembukaan 4 -5 cm :
1. Plasenta previa sentralis (totalis), bila pada
pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi
seluruh ostea.
2. Plasenta previa lateralis : bila mana
pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan
ditutupi oleh plasenta, dibagi 2 :
. Plasenta previa lateralis posterior : bila
sebagian menutupi ostea bagian belakang.
. Plasenta previa lateralis anterior : bila
sebagian menutupi ostea bagian depan.
. Plasenta previa marginalis : bila sebagian
kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi
plasenta (Hanafiah, 2004).
Tinjauan Pustaka
Epidemiologi
Plasenta previa lebih banyak paritas tinggi, dan
pada usia diatas 30 tahun.
Pada beberapa rumah sakit umum pemerintah
dilaporkan insiden plasenta previa berkisar 1,7%
sampai dengan 2,9%. Di Negara maju insidensinya
lebih rendah yaitu kurang dari 1%, hal ini
kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya
wanita hamil paritas tinggi.
Dengan meluasnya penggunaan ultrasnografi
dalam obstetrik yang menungkinkan deteksi lebih
dini insiden plasenta previa bisa lebih tinggi
(Chalik, 2009)
Tinjauan Pustaka
Faktor Risiko
1. Operasi sesar sebelumnya
2. Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium
belum siap menerima hasil konsepsi.
3. Riwayat tindakan medis yang dilakukan pada uterus,
seperti dilatasi dan kuretase atau aborsi medisinalis.
4. Multiparitas dan jarak kehamilan
5. Usia ibu hamil
6. Kehamilan dengan janin lebih dari satu
7. Kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan minum
alkohol
8. Defek vaskularisasi desidua
9. Adanya gangguan anatomis/tumor pada rahim
10. Adanya jaringan parut pada rahim
11. Riwayat plasenta previa sebelumnya, berisiko 12 kali
lebih besar.
12. Malnutrisi ibu hamil
Tinjauan Pustaka
Etiologi
1. Penyebab blastokista berimplantasi pada
segmen bawah rahim belum diketahui
secara pasti
2. vaskularisasi desidua yang tidak memadai,
mungkin sebagai akibat dari proses radang
atau atrofi.
3. Plasenta yang mengalami hipertrofi
4. Plasenta yang terlalu besar seperti pada
kehamilan ganda dan eritroblastosis fetalis
Tinjauan Pustaka
Gejala Klinis
1. Gejala utama
plasenta previa adalah
pendarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri,
dan
biasanya berulang. Darah biasanya
berwarna merah segar.
2. Bagian terdepan janin tinggi (floating).
3. Sering dijumpai kelainan letak janin.
4. Pendarahan
pertama
(first
bleeding)
biasanya tidak banyak dan tidak fatal,
kecuali bila dilakukan periksa dalam
sebelumnya,
sehingga
pasien
sempat
dikirim ke rumah sakit. Tetapi perdarahan
berikutnya (reccurent bleeding) biasanya
lebih banyak.
5. Janin biasanya masih baik.
Tinjauan Pustaka
Gejala Klinis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tinjauan Pustaka
Tatalaksana
1. Perawatan konservatif
2. Perawatan aktif
Perawatan konservatif
1. Dilakukan pada bayi prematur dengan umur kehamilan <
37 minggu dengan syarat DJJ baik dan perdarahan sedikit
atau berhenti.
2. Cara perawatan :
3. Observasi ketat di kamar bersalin selama 24 jam
4. Keadaan umum ibu diperbaiki, bila anemia transfusi PRC
5. Berikan kortikosteroid
6. Bila perdarahan telah berhentimobilisasi.
7. Observasi perdarahan, denyut jantung janin dan tekanan
darah setiap 6 jam.
8. Bila perdarahan berulang dilakukan penanganan aktif
9. Bila perdarahan ulang tidak terjadi setelah dilakukan
mobilisasi penderita dipulangkan dengan nasehat : Istirahat,
tidak koitus dan kontrol tiap minggu
Tinjauan Pustaka
Tatalaksana
1. Perawatan konservatif
2. Perawatan aktif
Perawatan Aktif
Perawatan aktif dilakukan apabila :
1. Perdarahan aktif
2. Perkiraan berat bayi > 2000 gram
3. Gawat janin
4. Anemia dengan Hb < 6 g%, janin hidup, perkiraan berat
bayi > 2000 gram
Pembahasan
Pembahasan
Pembahasan
+
KESIMPULAN