5-1
Tujuan............................................................................................................ 2
5-2
5-3
Dasar Teori...................................................................................................... 2
5-4
Prosedur percobaan............................................................................................ 4
5-5
Pembahasan................................................................................................... 13
5-6
Kesimpulan.................................................................................................... 14
5.1
Tujuan
5.1.1
5.1.2
5.1.3
5.2
5.2.1
5.2.2
5.2.3
5.2.4
5.2.5
5.3
Dasar Teori
Dalam percobaan ini , kita akan memahami proses konversi dari
kedua
counter tipe konverter A/D dan konverter D/A paralel menggunakan metode PCM
seragam. Kita juga akan mendiskusikan penyebab umum dari noise dan distorsi dalam
wilayah waktu dan menentukan Nyquist rate yang berlawanan dengan sinyal
informasi dasar pada teori sampling.
Percobaan ini bisa didemonstrasikan betapa jumlah efek interval quantisasi
noisw dalam wilayah waktu. Hal ini juga bisa menjelaskan efek dari pemfilteran
bandwidth yang lemah dalam quantisasi sinyal eror. Kita bisa mengukur sinyal untuk
perbandingan quantisasi noise dan memahami resolusi yang berlawanan dengan
quantisasi noise dan efek pada amplitudo sinyal informasi.
analog
pada
titik
tertentu
secara
teratur
dan
berurutan
5.4
Prosedur percobaan
5.4.1
Mempersiapkan modul dan mengukur peralatan seperti gambar 5-1. Atur semua
terminal pengaturan ADJ untuk masing masing MIN dan memberikan daya untuk
semua perangkat.
5.4.2
Frekuensi selektor
5.4.3
untuk
8
Hubungkan CLK,
[KHz].
RAMP, SINE terminal output
5.4.4
5.4.5
5.4.6
5.4.7
control terminal.
Hubungkan probe masukan CH-1 dar osiloskop untuk TP2 dari PCM I, atur tegangan
ramp 9 [Vpp] oleh pengaturan frekuensi ADJ. Terminal kontrol dalam pembangkit
5.4.8
ramp.
Jika CH-1, 2 probe masukan dari osiloskop harus dihubungkan ke TP1 dan J1 dari
modul PCM, dua bentuk gelombang tampak seperti gambar 5-2.
4
5.4.9
Pindahkan CH-1, 2 probe masukan dari osiloskop dihubungkan ke terminal TP1 dan
J1 dari modul PCM 1 dan hubungkan terminal J1 dan terminal J2.
5.4.11 Jika input probe osiloskop CH1, 2 akan dikoneksikan dengan SYNC, CLK dan PCM
OUTPUT sambungan di modul PCM-I, gelombang pada osiloskop seperti gambar 5-4
akan dimunculkan. Pada saat itu atur TIME/DIV dari osiloskop 50us.
Gambar 5-4
Memeriksa berapa banyak jumlah gelombang pulsa dari CH - 2 akan dimasukkan
selama CH - 1 gelombang masukan dari dari ossiloscope. Masukkan kode 4 - bit.
5.4.12 Jika masukan probe dari ossiloscope CH - 1, 2 akan terhubung ke J1 dan terminal
PCM
I
gelombang
dari
osiloskop
akan
itu,
menyesuaikan
T/DIV ke 50
[kami]
untuk
membuat
ukuran
fase
kuantisasi muncul di layar osiloskop dengan sekitar empat potong. Tapi PCM sinyal
output langsung akan muncul dengan penundaan sebanyak satu siklus fase kuantisasi.
Artinya, kita dapat menyadari bahwa itu akan muncul dengan menunda dengan satu
siklus ke arah sisi kanan di osiloskop.
Gambar 5-5
6
Berapa banyak pulsa sinyal PCM terhadap ukuran fase maksimum bentuk gelombang
sampel sesaat ?
Tolong jelaskan skala proses konversi A / D ?
5.4.13 Hapus INPUT AUDIO dari PCM Saya modul terhubung dengan sinus masukan dari
Signal SUMBER sementara dan juga menghapus jalur koneksi yang menghubungkan
terminal J1 dan J2 terminal sementara.
5.4.14 Hubungkan DC TEGANGAN 5volt terminal output dari POWER SUPPLY untuk
J2 terminal PCM I modul.
5.4.15 Membuat Status pencahayaan dari ENCODER DISPLAY Diode untuk sama dengan
tabel 5-1 dengan menyesuaikan DC TEGANGAN kontrol ADJ terminal. Pada saat itu
, mengukur rentang tegangan terminal J2 dan merekamnya ke dalam tabel 5-1.
ENCODE DISPLAY
D3
ON
D2
ON
D1
ON
D0
ON
RANGE [V]
ON
ON
ON
OFF
2,87
ON
ON
OFF
ON
2,25
ON
ON
OFF
OFF
1,7
ON
OFF
ON
ON
1,5
3,47
ON
OFF
ON
OFF
1,15
ON
OFF
OFF
ON
0,5
ON
OFF
OFF
OFF
OFF
ON
ON
ON
-0,14
OFF
ON
ON
OFF
-0,44
OFF
ON
OFF
ON
-1,2
OFF
ON
OFF
OFF
-1,77
OFF
OFF
ON
ON
-2,36
OFF
OFF
ON
OFF
-2,88
OFF
OFF
OFF
ON
-3,43
OFF
OFF
OFF
OFF
-5
menghubungkan
Gambar 5-6 Informasi sinyal pesan (atas) & D/A keluaran konversi demodulasi
(bawah)
8
Gambar 5-7 sinyal informasi (atas) & keluaran kliping konversi D/A (bawah)
Mengapa distorsiterjadi pada sinyal informasi yang dihasilkan?
Apa nama dari jenis distorsi tersebur?
9
5.4.22 Sesuaikan tegangan sampai 9 (Vp-p) dengan mengatur amplitudo ADJ. Mengontrol
terminal RAMP GENERATOR lagi. Jika kita menghubungkan CH-2 masukan probe
osiloskop ke AUDIO OUTPUT dari PCM I, bentuk gelombang akan muncul seperti
gambar 5-8 (a).
5.4.23 Sesuaikan frekuensi ke 4 ( kHz ) dengan mengatur frekuensi ADJ. Kontrol terminal
AUDIO GENERATOR di SIGNAL SOURCE.
Jika kita menghubungkan CH - 2 masukan probe osiloskop ke AUDIO OUTPUT
DARI PCM, bentuk gelombang akan muncul seperti gambar 5-8 (b) .
Gambar 5-8 sinyal informasi (atas) & sinyal pesan dimodulasi (bawah)
Mengapa distorsi bisa terjadi di demodulasi pesan sinyal ?
Apa nama dari jenis distorsi tersebut ?
5.4.24 Sesuaikan frekuensi untuk 1 ( kHz ) dengan menyesuaikan Frekuensi ADJ . kontrol
terminal AUDIO GENERATOR Dalam SIGNAL SOURCE.
5.4.25 Jika kita menghubungkan CH - 1 , 2 masukan probe osiloskop ke J3 terminal dan
AUDIO OUTPUT dari PCM I modul , bentuk gelombang seperti gambar 5-9 akan
muncul dilayar.
5.4.26 Buatlah kode 3 - bit kata dengan menghubungkan 128 (kHz) dari SIGNAL
GENERATOR terhubung ke CLKx16 terminal PCM I modul ke 64 (kHz) . Jika kita
10
menetapkan VOLT / DIV dari osiloskop untuk 2 (V) , hasilnya akan ditunjukkan
seperti gambar 5-9 (b)
5.4.27 Buatlah kode 2 - bit kata dengan menghubungkan CLKx16 dari SIGNAL
GENERATOR ke 32 (kHz) . Jika kita menetapkan VOLT / DIV dari osiloskop untuk
1 (V), hasilnya akan ditunjukkan seperti gambar 5-9 (c)
5.4.28 Buatlah kode 1 - bit kata dengan menghubungkan CLKx16 terminal dari 16 (kHz)
dari SIGNAL GENERATOR.
Layar osiloskop muncul seperti gambar 5-9 (d).
11
5.4.30 Hubungkan output terminal DC VOLTAGE 5V pada Power Supply ke J2 pada Modul
PCM I.
5.4.31 Atur Multimeter Digital pada range 20V dengan memposisikan probe merah untuk
Ground dan probe hitam untuk J3.
5.4.32 Atur keadaan lampu dari Dioda ENCODER DISPLAY agar sama dengan tabel 5-2
dengan mengatur DC VOLTAGE pada terminal control
Kemudian, hitung tegangan di terminal J3 dengan menggunakan Multimeter Digital
dan catat pada tabel 5-2.
Pada multimeter digital, mengukurnya dengan probe (+) dihubungkan dengan GND
dan probe (-) dihubungkan ke terminal J3.
Karena sinyal akan dibalik oleh internal amplifier.
D2
ON
ON
ON
ON
OFF
OFF
OFF
OFF
ON
ON
ON
ON
OFF
OFF
OFF
D1
ON
ON
OFF
OFF
ON
ON
OFF
OFF
ON
ON
OFF
OFF
ON
ON
OFF
D0
ON
OFF
ON
OFF
ON
OFF
ON
OFF
ON
OFF
ON
OFF
ON
OFF
ON
OFF
OFF
OFF
OFF
12
VOLTAGE (V)
7.46 V
6.66 V
6.47 V
5.98 V
5.55 V
5.06 V
4.53 V
4.07 V
3.41 V
2.92 V
2.41 V
1.92 V
1.99 V
1.00 V
0.49 V
0V
5.4.33 Atur semua tombol power agar OFF dan lepas semua yang terhubung
5.5
Pembahasan
5.5.1
5.5.2
5.5.3
Terlihat pada gambar sinyal tersebut berbentuk sinyal sinusoida yang telah terbagibagi dalam beberapa kotak.
5.6 Kesimpulan
5.6.1
5.6.2
5.6.3
5.6.4
pendemodulasian PCM.
PCM ialah metode untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital.
Sinyal ini dirubah melewati beberapa langkah sebelum menjadi suatu sinyal digital o
dan 1. Pertama-tama, suatu sinyal analog harus di-sampling. Sampling ialah
mengambil besaran sinyal secara periodik sehingga membentuk suatu sinyal digital
5.6.5
5.6.6
Konversi sinyal diubah dulu dari sinyal Analog lalu ke Digital setelah itu sinyal yang
paralel diubah ke bentuk serinya sehingga data yang dikirim bergantian. Setelah
sampai pada Demodulatornya sinyal diubah ke bentik paralel lagi lalu ke analog.
13