komponen.
Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan pastikan berada dalam kondisi baik.
Lakukan pengukuran dan percobaan rangkaian.
Catat semua hasil percobaan dan pengukuran.
Analisa pengukuran berdasarkan data terukur dan nilai perhitungan.
80
81
diferensial.
5.3.1 Rangkaian Pengondisi Sinyal
Pada pengujian rangkaian pengondisi sinyal dapat diambil dari tegangan
keluaran rangkaan jembatan whetstone dan tegangan keluaran dari Op-Amp yang
sudah dikuatkan sebanyak 5x
Tabel 5.1 Tegangan Keluaran Rangkaian Jembatan Whetstone
NO
1
2
3
4
SETPOIN
Hambatan RTD
( )
()
40
50
60
70
115,54
119,4
123,23
127,08
Tegangan Whetstone
V1 (V)
V2 (V)
2,5
2,5
2,5
2,5
2,65
2,7
2,77
2,8
82
5.4.1 Perhitungan
Dengan menerapkan rumus Jembatan Whetstone, berikut hasil perhitungan
percobaan
V 1=
R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 3+ R 2
R 1+ Rx
Percobaan 1 :
Input nilai tegangan 5 Volt
V 1=
R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 2+ R 3
R 3+ Rx
V 1=
100
115,5
x 5 V V 2=
x 5V
100+ 100
100+115,5
V 1=2,5 V V 2=2,65 V
Vout Op-Amp =
R3
x(V 2V 1)
R1
10 k
x(2,652,5)
2k
= 5 x 0,15 v
= 0,75 v
Dikuatkan sebesar 5x tegangannya dengan Op-Amp
Percobaan 2 :
Input nilai tegangan 5 Volt
83
V 1=
R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 2+ R 3
R 3+ Rx
V 1=
100
119,4
x 5 V V 2=
x5V
100+ 100
100+119,4
V 1=2,5 V V 2=2,7 V
Vout Op-Amp =
R3
x(V 2V 1)
R1
10 k
x(2,72,5)
2k
= 5 x 0,2 v
=1v
Dikuatkan sebesar 5x tegangannya dengan Op-Amp
Percobaan 3 :
Input nilai tegangan 5 Volt
V 1=
R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 2+ R 3
R 1+ Rx
V 1=
100
123,23
x 5 V V 2=
x5V
100+ 100
100+123,23
V 1=2,5 V V 2=2,76 V
Vout Op-Amp =
R3
x(V 2V 1)
R1
10 k
x(2,762,5)
2k
= 5 x 0,26
= 1,3 v
Dikuatkan sebesar 5x tegangannya dengan Op-Amp
84
Percobaan 4 :
Input nilai tegangan 5 Volt
V 1=
R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 2+ R 3
R 3+ Rx
V 1=
100
127,08
x 5 V V 2=
x5V
100+ 100
100+127,08
V 1=2,5 V V 2=2,8 v
Vout Op-Amp =
R3
x(V 2V 1)
R1
10 k
x(2,82,5)
2k
= 5 x 0,3 v
= 1,5 v
Dikuatkan sebesar 5x tegangannya dengan Op-Amp
SET POIN
40
50
60
70
Perhitungan
0,75 V
1.1 V
1.3 V
1,5 V
Pengukuran
1V
1.3 V
1.4 V
1.65 V
85
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata eror atau nilai
toleransi yang diukur mengunakan voltmeter digital sebesar 0,1-0,3 Volt,
sementara apabila diukur dengan voltmeter analog di dapat eror sebesar 0,1 Volt.
Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan alat ukur akan
membuat perbedaan nilai. Ini juga disebabkan karena voltmeter digital
mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada voltmeter analog.
Perbedaan yang pada nilai yang tertampil di LCD dengan hasil
pengukuran disebabkan oleh beberapa faktor, seperti rugi tegangan dan
sebagainya.