Anda di halaman 1dari 6

BAB V

PERCOBAAN DAN PENGUKURAN APLIKASI


MIKROKONTROLER SEBAGAI SISTEM PENGENDALIAN
PADA OVEN LISTRIK
Percobaan dan pengukuran alat dilakukan dengan tujuan mendapatkan
data yang benar pada titik-titik pengukuran dari alat yang telah dibuat, sehingga
mempermudah menganalisis sistem dan memperbaiki kerusakan-kerusakan yang
mungkin terjadi pada saat sistem bekerja. Langkah awal yang dilakukan dalam
percobaan dan pengukuran alat ini adalah menyiapkan seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk mencoba dan mengukur.
Untuk mendapatkan data yang benar dan lengkap pada saat pengukuran
dibutuhkan ketelitian serta pengulangan pengukuran. Sedangkan percobaan
dilakukan untuk menguji rangkaian dan alat agar bisa bekerja sesuai dengan
konsep awal yang sudah dibuat.
5.1 Peralatan yang Digunakan
Dalam melakukan pengukuran diperlukan alat ukur sebagai berikut:
1. Multimeter analog
2. Multimeter digital
5.2 Langkah Pengukuran dan Percobaan
Berikut ini adalah langkah yang dilakukan dalam pengukuran alat:
1. Siapkan gambar rangkaian, papan rangkaian tercetak, dan tata letak
2.
3.
4.
5.

komponen.
Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan pastikan berada dalam kondisi baik.
Lakukan pengukuran dan percobaan rangkaian.
Catat semua hasil percobaan dan pengukuran.
Analisa pengukuran berdasarkan data terukur dan nilai perhitungan.

Perhitungan dan percobaan ini agar tidak membingungkan baiknya dilakukan


secara urut dan bertahap pada semua bagian dengan memulainya dari rangkaian
yang paling sederhana, tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan sejak awal.

80

81

5.3 Pengukuran dan Percobaan Rangkaian


Pengukuran dan percobaan dilakukan pada masing-masing rangkaian dan
guna mengetahui kemungkinan adanya kesalahan atau tidak pada rangkaian dan
besar tegangan keluarannya.
Adapun rangkaian yang dilakukan pengukuran dan percobaan pada pembuatan
sistem ini adalah

rangkaian sensor Pengondisi sinyal , OpAmp penguatan

diferensial.
5.3.1 Rangkaian Pengondisi Sinyal
Pada pengujian rangkaian pengondisi sinyal dapat diambil dari tegangan
keluaran rangkaan jembatan whetstone dan tegangan keluaran dari Op-Amp yang
sudah dikuatkan sebanyak 5x
Tabel 5.1 Tegangan Keluaran Rangkaian Jembatan Whetstone
NO

1
2
3
4

SETPOIN

Hambatan RTD

( )

()

40
50
60
70

115,54
119,4
123,23
127,08

Tegangan Whetstone
V1 (V)
V2 (V)
2,5
2,5
2,5
2,5

2,65
2,7
2,77
2,8

5.4 Percobaan Sistem


Pada alat yang dibuat, hasil akhir dari percobaan sistem adalah berupa
tegangan keluaran dari rangkaian pengondisi sinyal kemudian diatur oleh
mikrokontroler. Awalnya kita mengatur variable nilai suhu keluaran yang
dibutuhkan menggunakan keypad dan akan tertampil pada LCD. Kemudian
mikrokontroler akan mengolah menggunakan pengaturan PWM untuk mengatur
besar duty cycle untuk tegangan berbentuk sinyal, lalu menuju rangkaian Triac.

82

5.4.1 Perhitungan
Dengan menerapkan rumus Jembatan Whetstone, berikut hasil perhitungan
percobaan

V 1=

R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 3+ R 2
R 1+ Rx

Percobaan 1 :
Input nilai tegangan 5 Volt
V 1=

R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 2+ R 3
R 3+ Rx

V 1=

100
115,5
x 5 V V 2=
x 5V
100+ 100
100+115,5

V 1=2,5 V V 2=2,65 V

Vout Op-Amp =

R3
x(V 2V 1)
R1
10 k
x(2,652,5)
2k

= 5 x 0,15 v
= 0,75 v
Dikuatkan sebesar 5x tegangannya dengan Op-Amp

Percobaan 2 :
Input nilai tegangan 5 Volt

83

V 1=

R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 2+ R 3
R 3+ Rx

V 1=

100
119,4
x 5 V V 2=
x5V
100+ 100
100+119,4

V 1=2,5 V V 2=2,7 V

Vout Op-Amp =

R3
x(V 2V 1)
R1
10 k
x(2,72,5)
2k

= 5 x 0,2 v
=1v
Dikuatkan sebesar 5x tegangannya dengan Op-Amp
Percobaan 3 :
Input nilai tegangan 5 Volt
V 1=

R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 2+ R 3
R 1+ Rx

V 1=

100
123,23
x 5 V V 2=
x5V
100+ 100
100+123,23

V 1=2,5 V V 2=2,76 V

Vout Op-Amp =

R3
x(V 2V 1)
R1
10 k
x(2,762,5)
2k

= 5 x 0,26
= 1,3 v
Dikuatkan sebesar 5x tegangannya dengan Op-Amp

84

Percobaan 4 :
Input nilai tegangan 5 Volt
V 1=

R3
Rx
x VinV 2=
x Vin
R 2+ R 3
R 3+ Rx

V 1=

100
127,08
x 5 V V 2=
x5V
100+ 100
100+127,08

V 1=2,5 V V 2=2,8 v

Vout Op-Amp =

R3
x(V 2V 1)
R1
10 k
x(2,82,5)
2k

= 5 x 0,3 v
= 1,5 v
Dikuatkan sebesar 5x tegangannya dengan Op-Amp

5.4.2 Analisa Hasil Pengukuran dan Perhitungan


Setelah melakukan pengukuran dan perhitungan didapat sampel data yang
akurat. Terdapat perbedaan antara pengukuran dan perhitungan. Berikut adalah
data hasil pengukuran dan perhitungan Power Supply Digital:
Tabel 5.2 Hasil Pengukuran dan Perhitungan Keluaran Tegangan Op-Amp
NO
1
2
3
4

SET POIN
40
50
60
70

Perhitungan
0,75 V
1.1 V
1.3 V
1,5 V

Pengukuran
1V
1.3 V
1.4 V
1.65 V

85

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata eror atau nilai
toleransi yang diukur mengunakan voltmeter digital sebesar 0,1-0,3 Volt,
sementara apabila diukur dengan voltmeter analog di dapat eror sebesar 0,1 Volt.
Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan alat ukur akan
membuat perbedaan nilai. Ini juga disebabkan karena voltmeter digital
mempunyai tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada voltmeter analog.
Perbedaan yang pada nilai yang tertampil di LCD dengan hasil
pengukuran disebabkan oleh beberapa faktor, seperti rugi tegangan dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai