Anda di halaman 1dari 10

1.

Pendahuluan
a. Latar Belakang
Keamanan pada masa sekarang ini merupakan faktor penting yang harus diperhatikan
bagi semua masyarakat. Ancaman keamanan bukan hanya berasal dari adanya orang yang
akan berbuat kejahatan saja namun dari faktor lain juga besar, semisal terjadinya kebakaran,
adanya beban lebih, kondisi lingkungan yang kurang nyaman seperti suhu yang berlebih dan
kadar oksigen yang kurang itu semua juga merupakan acaman bagi manusia. Apalagi pada
gedung-gedung seperti swalayan, mall, kampus, perkantoran yang semuanya besar
menimbulkan kesulitan bagi petugas keamanan jika harus memeriksa semua kondisi ruangan
digedung tersebut belum lagi adanya factor yang tidak dapat langsung dilihat oleh petugas.
Satu hal lagi yang menimbulkan masalah dari adanya gedung-gedung yang besar adalah
pengaturan pemakaian daya listrik pada tiap gedung, ini terjadi karena banyaknya kelalaian
dari manusia semisal lupa mematikan lampu, AC dan pemakaian peralatan yang tidak perlu
lainnya menjadikan adanya pemborosan pemakaian listrik.
Permasalahan yang timbul dari hal-hal diatas memerlukan penanggulangan atau
penyelesaian yang tepat, cepat, praktis. disini akan mencoba merancang otomatisasi gedung
yang terpusat di satu tempat saja, dengan begitu akan sedikit mengurangi permasalahan yang
ada. Diperlukan yang tidak hanya dapat memantau kondisi ruangan saja namun juga dapat
melakukan penanganan langsung dari satu tempat tanpa harus mendatangi langsung. Hal yang
lebih penting lagi adanya kontrol pemakaian daya listrik yang tidak perlu seperti pemakaian
lampu, AC, dan peralatan listrik lainnya, dengan cara mengatur pemakaian daya pada setiap
gedung. Caranya dengan mematikan peralatan-peralatan listrik yang tidak bermanfaat dengan
begitu permasalahan pemakain daya yang tidak perlu dapat ditangani, hal itulah yang
melatarbelakangi dibuatnya alat yang mampu menangani semua itu hanya dari satu tempat
dengan membuat alat “Sistem Keamanan Dan Keselamatan Gedung Berbasis WEB
Menggunakan WIFI”.

b. Tujuan
Tujuan pembuatan Tugas Akhir ini antara lain :
1. Memenuhi syarat kelulusan Diploma III Politeknik Negeri Jakarta .
2. Menciptakan System kontrol gedung yang dapat membantu petugas keamanan untuk
ancaman keamanan selain dari kejahatan dengan menggunakan web sebagai pengontrol
jarak jauh.
3. Mengontrol pemakain listrik di setiap gedung tanpa harus ditangani ditempatnya, namun
dapat dilakukan disatu tempat saja.
4. Memanfaatkan WIFI 2.4GHz sebagai media transmisi pada sistem pengendali jarak jauh.
5. Menghasilkan perangakat sistem kontrol dan monitoring gedung yang lebih aman,onomis,
praktis, bermutu tinggi dan dapat bersaing di pasaran.

1. Perumusan dan Metode Penyelesaian Masalah


a. Perumusan Masalah
Dengan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalahnya
adalah “Bagaimana membuat alat yang dapat membantu petugas keamanan untuk
menjaga gedung dari bahaya selain kejahatan dan mampu menggontrol pemakaian daya
yang tidak perlu pada setiap gedung sehingga akan menghemat pemakaian listrik” dan
“Bagaimana menghubungkan sistem pengontrol berbasis Web dengan menggunakan wifi
”.

1
b. Metodologi Penyelesaian Masalah
1. Menggunakan wifi 2.4 GHz sebagai media transmisi.
2. Jarak gedung dan pusat pengontrol tidak lebih dari 250 meter.
3. Menggunakan mikrokontroler AT89S52
4. Menggunakan PC/laptop sebagai Kontrol utama dan server.
5. Menggubakan visual basic, php, MySql sebagai perangkat lunak.

1. Tinjauan Pustaka
Pada perancangan system keamanan diatas menggunakan beberapa sensor sebagai
perantara untuk dapat memantau kondisi yang terjadi di ruangan tersebut antara lain sensor
asap untuk mendeteksi adanya bahaya kebakaran pada ruangan tersebut, sensor suhu untuk
mendetaksi suhu yang ruangan tersebut, perangkat control balik berupa relay ataupun triac
yang difungsikan untuk mematikan dan menghidupkan peralatan yang dibutuhkan oleh
ruangan tersebut seperti lampu, AC, kipas angin dan peralatan yang lain yang dapat dikontrol.
Sebagai pengolah data, pengirim serta penerima menggunakan mikrokontroler dan PC/laptop
sebagai server.Komunikasinya PC/Laptop server dengan PC/Laptop kontrol utama
menggunakan WIFI 2.4GHz.

a. Wireless (wifi 2.4 GHz)


RF transceiver dan recevier yang bekerja pada frekuensi 2.4 - 2.524 GHz ISM Band.
menggunakan modulasi GFSK dan antena yang digunakan adalah antena internal. Jarak
komunikasi maksimum yang dimiliki oleh pealatan ini adalah 250 meter dengan kecepatan
pengiriman data sebesar 250 Kbps, apabila menggunakan kecepatan 1Mbps maka jarak
komunikasi maksimum mencapai 150 meter. Sedangkan untuk antarmuka dengan peralatan
digital yang lain menggunakan komunikasi 3-wire syncronuous serial. Dengan model
komunikasi serial ini, akan memudahkan untuk melakukan antarmuka modul dengan peralatan
digital yang lain misalnya mikrokontroler. Transceiver dan recevier ini membutuhkan
tegangan kerja sebesar 1.9 - 3.6 Volt sehingga cocok sekali digunakan untuk aplikasi seperti
wireless mouse, keyboard, data communication, home automation, telemetry, automotive,
surveillance, dll.
Secara sederhana pada pengiriman data menggunakan media udara, data ditumpangkan
pada gelombang pembawa melalui proses modulasi dan kemudian ditransmisikan melalui
gelombang radio. Disini akan dibahas cara konfigurasi modul Transceiver 2.4Ghz
menggunakan modul mcs51 untuk mengiriman dan menerima data serial melalui gelombang
radio.

b. Port Parallel
Proses komunikasi paaralel pada komputer dapat memanfaatkan port yang sudah ada
pada komputer tersebut. Port Parallel merupakan alat yang paling sederhana unntuk
melakukan pengendalian menggunakan komputer.
Parallel Port yang telah distandarisasi dibawah standard IEEE 1284, pertama
diperkenalkan pada tahun 1994. Standar tersebut didefinisikan dalam 5 mode operasi, yaitu
Mode kompabilitas (Compability Mode), Mode 4 bit (Nibble Mode), Mode 8 bit (Byte Mode),
Mode parallel port lanjutan (Enhanced Parallel Port-EPP), dan Mode kapabilitas diperluas

2
(Extended Capability Port-ECP).

Gambar 1.1 Port DB9 male Gambar 1.2 Port DB9 betina

c. Mikrokontroler MCS51
Mikrokontroler keluarga dari MCS51 merupakan jenis mikrokontroler yang banyak
dipakai dan mudah dalam pemprogramannya serta banyak di jual dipasaran. Mikrokontroler
ini telah dilengkapi dengan rom dan ram internal. Mikrokontroler jenis ini juga telah
terintegrasi timer counter serta komunikasi serial RS232 yang telah terintegrasi dalam satu
chip IC. Mikrokontroler jenis ini juga mudah dalam pemrogramannya karena dapat
menggunakan banyak bahasa yang telah ada kompailernya. Mikrokontroler diatas dapat
digunakan sebagai pengganti PC dengan manfaat yang sama dengan bentuk yang sudah dibuat
kecil, dari pada mempergunakan pc yang membutuhkan tempat dan daya yang besar pula,
maka mikrokontroler merupakan pilihan yang tepat.

d. Sensor Suhu LM 35
Merupakan sensor suhu yang mempunyai keluaran tegangan yang linear(10 mV/0C). LM
35 tidak memerlukan kalibari eksternal atau timing khusus dan memiliki jangkauan
pengukuran antara 00 celcius sampai 1000 celcius.

Gambar 2. Grafik perbedaan tegangan terhadap suhu

LM 35 mempunyai respon perubahan tengangan terhadap perubahan suhu seperti pada


grafik diatas. Sifat dari lm 35 yang dapat mengelurakan tegangan yang linear maka tepat jika
digunakan untuk mendeteksi suhu pada ruangan yang akan di control.

e. Relay
Relay merupakan sebuah kumparan dengan induktansi spesifik yang menyebabkan
sebuah kontak atau sambungan untuk membuka atau menutup ketika rangkaian diberi
tegangan.

f. Database MySql
Database didefinisikan sebagai kumpulan data yang berhubungan dengan data tempat
dan keterangan tentang perjalanan menuju tempat tujuan yang disimpan. Sebuah database
dapat di generate atau di maintain secara manual atau terkomputerisasi. Database yang

3
terkomputerisasi dibuat dan di maintain oleh program aplikasai yang secara khusus di tulis
untuk itu atau oleh system manajemen database, DBMS = Database Management System.
Database yang digunakan adalah MySQL. Database ini berfungsi menyimpan informasi
tentang nama tempat-tempat yang akan dituju, waktu yang dibutuhkan untuk sampai
ketempat tujuan, penggunaan bis yang lebih efisien, serta acuan dalam berhenti sebelum
sampai ke tempat tujuan.

g. Visual Basic 6.0


Visual basic adalah perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang bekerja
dalam lingkungan sistem operasi windows. Dengan visual basic kemampuan windows dapat
dimanfaatkan secara optimal. Visual basic juga memberikan kemudahan dalam
pemogramannya disamping tampilan grafisnya yang menawan.
Bahasa pemograman yang digunakan untuk mengolah informasi yang diterima dari port
serial dan menghubungkannya dengan database adalah visual basic 6.0.

h. Sensor Asap / Gas AF30


Pada dasarnya prinsip kerja dari sensor tersebut adalah mendeteksi keberadaan gas-gas
yang dianggap mewakili asap rokok, yaitu gas Hydrogen dan Ethanol. Sensor AF-30
mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi terhadap dua jenis gas tersebut. Jika sensor
tersebut mendeteksi keberadaan gas-gas tersebut diudara dengan tingkat konsentrasi tertentu,
maka sensor akan menganggap terdapat asap rokok di udara. Ketika sensor mendeteksi
keberadaan gas-gas tersbut maka resistansi elektrik sensor akan turun seperti. Dengan
memanfaatkan prinsip kerja dari sensor AF-30 ini, kandungan gas-gas tersebut dapat diukur.

Gambar 3. Rangkaian Sensor Asap AF 30

i. Perancangan Maket
Maket ini digunakan untuk mensimulasikan dari sistem. Dimana maket ini adalah
sebuah ruangan dalam sebuah gedung. Ukuran maket ini adalah 50 cm x 50 cm. Penempatan
sensor pada ruangan dapat dilihat pada gambar 2. Sensor cahaya menggunakan tiga sensor
dengan tujuan agar semua ruangan dapat dijangkau dan penempatannya diletakan diatas atau
plafon ruangan. Sensor suhu ditempatkan juga diatas ruangan dengan tujuan bahwa panas
akan selalu berputar diseluruh ruangan. Kontrol utama terletak diluar gedung dengan tujuan
agar sinyal yang dikirim kesentral tidak terhambat oleh dinding atau yang lain. Unit input dan
output ditempatkan didalam ruangan dengan tujuan mudah dalam pengawatannya.

4
Ruangan
Keterangan :
sensor suhu
sensor asap
Kontrol
Utama web cam
Kontrol
ruangan

Kontrol gedung
lantai 1
Gambar 4. Tata letak pemasangan komponen dan sensor

a. Program Assembler
Bahasa pemrograman yang akan digunakan pada tugas akhir ini adalah bahasa
assembler. Bahasa Assembler adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat
perintah di prosesor.

2. Alat Tugas Akhir


a. Deskripsi Alat
1) Laptop/PC
Fungsi : Sebagai notifikasi dan database pada sistem ini (sistem kontrol)
Spesifikasi : Pentium 4 HDD 80GB, 1.8 GHz, RAM 512 dengan software VB
2) Acces Point
Fungsi : Sebagai Pengirim (Transmitter)
Spesifikasi : Wifi 2.4 Ghz
3) Sensor Suhu
Fungsi : Sebagai Detektor Suhu Ruangan.
Spesifikasi : LM 35
4) Modul ADC
Fungsi : Pengubah tegangan analog menjadi digital.
Spesifikasi : IC ADC0809
5) Sensor asap
Fungsi : Sebagai Detektor Kebakaran.
Spesifikasi : Sensor AF 30
6) Rangkaian Alarm dan Lampu indikator di pos keamanan
Fungsi : Output suara
Spesifikasi : Speaker 12 V, Komponen Penguat , Led
7) Minsis Mikrokontroler
Fungsi : sistem pengontrol perangkat elektronik
Spesifikasi : AT89C2051 dan AT89S52

a. Diagram blok dan cara kerja


1. Diagram blok sistem
Pada perancanggan Sistem Control Gedung Terpusat berbasis web dengan
menggunakan wifi ini, hanya akan dibuat dalam sebuah model prototipe. Secara garis besar
komponen – komponen dari sistem ini adalah seperti pada diagram blok di bawah ini.

5
Gambar 5. Diagram Blok Sistem Kontrol

a. Kontrol Utama Sentral


Pada bagian ini terdapat sebuah PC/Laptop yang yang terhubung dengan wifi yang
berfungsi sebagai proses kontrol. Konfigurasi didalamnya seperti gambar di bawah:

Gambar 6. bagian penyusunn kontrol utama

b. Bagian Kontrol Gedung


Pada bagian ini terdapat sebuah PC/Laptop server dan juga bagian-bagian input dan
output dari sistem yang terdiri dari :

b.1 Unit Input


Pada unit input terdapat sensor–sensor yang akan digunakan untuk melihat
keadaan ruangan yang akan dikontrol. Inputan yang dikeluarkan sensor merupakan
sinyal yang masih analog, maka pada unit ini diperlukan komponen untuk merubah
sinyal yang dihasilkan sensor menjadi data digital yang nantinya akan di baca oleh
mikro. Pada tugas akir ini Sensor yang akan dipakai ditempatkan hannya pada satu
ruangan saja. Pada unit ini juga terdapat sebuah web cam yang berfungsi sebagai
monitoring ruangan.

6
Gambar 7. Blok Unit Input

b.2 Unit Output


Pada bagian ini semua data yang diterima oleh PC didalam gedung akan
dikeluarkan yang akan menjadi keluaran yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Pada unit output bertugas untuk menghidupkan dan mematikan semua peralatan listrik
pada ruangan tertentu.. Pada akan ruangan akan terdapat mikrokontroler, relay bord
dan triac sebagai interface dengan pealatan listrik yang dapat difungsikan untuk
mengontrol on-off pealatan tersebut. Begitu juga untuk setiap ruangan yang akan
dikontrol.

Gambar 8. Blok Unit Output

c. RX dan TX(TRF 2.4 GHz)


Pada bagian RX ini data yang dikirim dan diterima dari pemancar disetiap gedung
tugasnya merubah gelombang radio menjadi data digital yang sesuia dengan data yang
dikirim, agar dapat dibaca oleh mikrokontroler. Data yang dihasilkan dikirim ke
mikrokontroler secara serial. Gelombang yang akan diterima tergolong gelombang mikro
dengan frekuensi 2.4 GHz. Pada RX ini dapat digunakan untuk menerima dari banyak
pemancar cuma nanti yang membedakan pada proses pengolahan datanya.
Pada bagian TX bertugas mengirimkan data yang dikeluarkan mikrokontroler ke
penerima di setiap gedung. Mode Shockburst adalah proses pengiriman data dengan
kecepatan tinggi (1Mbps) melalui jalur 2.4GHz band tanpa memerlukan mikrokontroler
berkecepatan tinggi untuk proses pengiriman data. Sedangkan mode Direct adalah mode
pengiriman data secara konvensional, TRF-2.4G bekerja seperti RF device seperti pada
umumnya.

7
Gambar 9. Konfigurasi satu penerima 2 pemancar.

1. Diagram Alir Sistem

Gambar 10. Diagram Alir Sistem

8
2. Cara Kerja Sistem Keseluruhan
1. Kontrol sentral memberikan setpoin kondisi pada system sebagai acuan untuk melakukan
tindakan atau reaksi yang akan dilakukan system.
1. Dari sensor mengirimkan informasi ke unit input dari unit input akan diolah dan dikirim ke
pemancar gedung melaliu komputer server.
2. Dari pemacar gedung akan mengirimkan data ke sentral utama/kontrol utama.
3. Pada kontrol utama akan di cek informasi apa yang dikirim dari server ruangan.
4. Jika terjadi hal extreme atau perubahan yang extreme maka sentral akan meyalakan
indicator dan alarm.
5. Sentral akan memeriksa ruangan dengan cara mengakses web yang telah dibuat yang akan
menampilkan keadaan ruangan yang didapat melaliu web cam.
6. Sentral menampilkanya pada monitor PC setelah itu sentral mengirimkan hasil dari evalusi
tadi kembali ke ruangan yang sama, apa tindakanya sesuia dengan hasil evaluasi dari
sentral utama.

1. Proyeksi Aplikasi Hasil Di Masyarakat


• Mempermudah kerja petugas keamanan dalam melakukan tugasnya tanpa lagi harus
memeriksa satu persatu tempat yang dijaga dan melakukan penanganan jika terjadi
gangguan seperti kebakaran dan kondisi lainya seperti mematikan dan menghidupkan
peralatan yang dibutuhkan di suatu ruangan tertentu.
• Memudahkan petugas untuk melakukan penghematan dengan cara mematikan dan
menghidupkan peralatan listrik dan perangkat elektronik, jika terjadi kelalaian dari
penggunanya semisal lupa mematikan lampu, AC dll.
• Bermanfaat bagi perusahaan untuk mengaplikasikan sistem pengontrolan gedung terpusat.

1. Jadwal Pelaksanaan
No Kegiatan per
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1
0 1 2 3 4 5 6
1 Study Literatur
2 Pembelian
Perangkat
Dan
Kompnen
3 Pembuatan
Rangakain
Pendukung
4 Pembuatan Sistem
dan Penyatuan
Rangakaian
5 Uji coba alat dan
revisi
6 Penulisan Laporan
7 Konsultasi
Bimbingan

2. Personalia Tugas Akhir


Adapun identitas mahasiswa dalam kelompok tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
Nama : Jejen Jaelani Asmara

9
NIM : 5607250129
Program Studi : Teknik Telekomunikasi
IPK Semester 1 s.d 5 : 3.39
Sub Judul : Sistem Keamanan Dan Keselamatan Gedung Berbasis
WEB
Menggunakan Wifi “Perangkat Keras”.

Nama : Reno Yazid Aprianto


NIM : 5607250162
Program Studi : Teknik Telekomunikasi
IPK Semester 1 s.d 5 : 3.22
Sub Judul : Sistem Keamanan Dan Keselamatan Gedung Berbasis
WEB
Menggunakan Wifi “Perangkat Lunak”.

3. Perkiraan Biaya Tugas Akhir


Tabel Perkiraan Biaya Tugas Akhir
No. Uraian Anggaran Uraian Biaya Biaya (Rp)
1. Komponen Perangkat Keras
a. 1 buah Minsis
Mikrokontroller
@ Rp 175.000,- Rp 175.000,-
AT89S52
b. 1 buah Minsis
@ Rp 175.000,- Rp 175.000,-
AT89X021
@ Rp 45.000,- Rp 45.000,-
c. 1 buah Trafo 12 V/5A
@ Rp 45.000,- Rp 45.000,-
d. ADC 0809
@ Rp 25.000,- Rp 50.000,-
e. 2 buah sensor suhu
@ Rp 25.000,- Rp 25.000,-
f. 1 buah sensor Asap
@ Rp 50.000,- Rp 50.000,-
g. Disain dan cetak PCB
@ Rp 10.000,- Rp 20.000,-
h. 2 buah relay 6V
@ Rp 700.000,- Rp 700.000,-
i. Harddisk Eksternal
@ Rp 400.000,- Rp 400.000,-
j. 1 buah Wifi 2,4 GHz
@ Rp 5.000,- Rp 10.000,-
k. 2 buah lampu pijar
@ Rp 5.000,- Rp 5.000,-
l. Fan PC
2. Komponen Perangkat Lunak @ Rp 100.000,- Rp 100.000,-
Bahan dan Pembuatan Bagian
3. @ Rp 200.000,- Rp 200.000,-
Mekanik
4. Resiko Rp 200.000,-
5. Pembuatan Laporan @ Rp 400.000,- Rp 400.000,-
Total Rp 2.600.000,-

1. Daftar Pustaka
[1] www.wikipedia.com
[2] www.ilmukomputer.com
[3] www.toko-elektronika.com

10

Anda mungkin juga menyukai