TGS Kelompok
TGS Kelompok
JEMY JUNIARTO
IMAM MUSLIH
ANDIKA SYACHPUTRA
Dewasa ini untuk bisa bertahan dalam persaingan dunia usaha, perusahaan
pasar yang sudah ada maupun untuk merebut pangsa pasar baru. Keadaan di negara
ini yang makin tidak kondusif, kekerasan semakin meningkat, suhu politik yang
memanas membuat iklim perekonomian negeri ini menjadi tidak menentu. Untuk itu,
perusahaan harus melakukan efisiensi di segala bidang agar dapat menekan biaya
Bisnis proses yang sekarang berjalan pada PT. Grama Bazita adalah bisnis proses
yang kurang efisien karena masih berjalan secara manual, membutuhkan berbagai
birokrasi yang lebih rumit sehingga menyebabkan bisnis proses tidak efisien. Dengan
menulis thesis ini, penulis berharap untuk dapat membantu PT. Grama Bazita
menganalisa dan membantu memperbaiki proses bisnis yang ada sehingga dapat
meningkatkan daya saing perusahaan. Walaupun secara global, penulis sadar bahwa
thesis ini merupakan kontribusi kecil dari seluruh persoalan makro yang ada di dalam
perusahaan.
Berkantor di Gedung Multika di Jl. Mampang Prapatan Raya kav 73-76, Jakarta
Indonesia. PT Grama Bazita berdiri sejak tahun 1986. Kepemilikan sahamnya terbagi
mejadi 2 pemilik yaitu 67% dimiliki oleh PT Pratama Energi Konstruksi Teknologi
Indonesia dan sisanya 33% dimiliki oleh Bpk. M.S. Mennon. PT Grama Bazita
memiliki motto perusahaan yaitu “Provide responsive engineering that meets and
axceeds user expectations through the use of state-of-the-art engineering and man
memiliki reputasi yang baik, PT Grama Bazita membangun kekuatan ini dengan
berbagai klien dari beberapa jenis industri yang berbeda seperti pulp and paper,
chemical, petrochemical, viscose, iron and steel, animal feeds, dan edible oils. PT
Grama Bazita berdedikasi untuk menyediakan layanan yang berkualitas tinggi and
• Mengurangi biaya
• Merancang suatu sistem yang dapat mempermudah para karyawan untuk dapat
berkomunikasi dan bertukar data satu sama lain secara elektronik dengan
• Waktu yang dibutuhkan oleh proses yang baru diharapkan lebih sedikit daripada
Penulis memilih topik ini karena permasalahan yang terjadi di PT. Grama Bazita
terjadi lebih karena adanya proses bisnis yang kurang efektif. Dibutuhkan waktu yang
cukup lama untuk berpindah dari satu aktifitas ke aktifitas lain yang membutuhkan
terbebani dengan begitu banyaknya dokumen yang harus disimpan. Untuk mencari
dokumen-dokumen lama yang dibutuhkan pun perlu waktu yang tidak sedikit, juga
Situasi ini mengakibatkan kinerja perusahaan tidak efektif, dan akan timbul biaya
yang diakibatkan dari proses yang tidak efisien. Secara singkat, masalah-masalah
tersebut ?
ini:
• Kegiatan yang diamati oleh penulis adalah pembuatan incoming PO oleh sales
perusahaan saja.
PEMBAHASAN
Untuk merancang sistem baru yang lebih baik, perlu dilakukan anlisa proses-
proses yang sudah berjalan. Langkah ini sangat penting karena kita dapat
menentukan proses-proses mana saja yang tidak efisien dan perlu diperbaiki
dan tahapan apa yang perlu ditambah guna mencapai hasil yang maksimal.
Berikut ini adalah proses bisnis pada bagian penjualan, logistik, dan akunting
Penerimaan
Pemesanan Pengiriman Barang Penerimaan
INCOMING PO Invoice
Barang oleh Vendor Barang
dari Vendor
Rekayasa ulang
danAccounting
Karena proses pengiriman barang dari vendor adalah faktor eksternal dan tidak
dapat dikontrol oleh PT. Grama Bazita, maka proses rekayasa ulang hanya
difokuskan pada proses-proses yang dapat dikontrol oleh PT. Grama Bazita.
Start
Penyimpanan
Incoming PO
SALES
Buat Incoming
PO
Penyerahan Sesuai
Incoming PO dengan
Perlu Down
untuk Incoming
Payment ?
Incoming didistribusikan PO ?
PO
YES
NO
MANAGEMENT
YES
Approve ?
Approve ?
Approve ? NO
NO NO
Pendistribusian
Incoming PO
YES
YES Membuat
NO Outgoing
Outgoing
Purchase PO
Order
LOGISTIK
Draft
Pembuatan
Outgoing
Draft Outgoing
Purchase
Purchase
Order Order Kirim
Outgoing
Filling PO
PO ke
Vendor
Penagihan
Down Payment
ke Customer
ACCOUNTING
NO
Penerimaan
End
Invoice
Koreksi
VENDOR
Penerimaan End
Invoice
PO
Order Terima
Penyerahan Konfirmasi
Acknowledge
Barang
ment
FORWARDER
Terima Barang
Pengiriman
Barang
Pengecekan Filling
Penerimaan Barang dan Delivery
Terima Verifikasi
Barang dan Delivery Note Note
Konfirmasi Pesanan
Delivery Note dengan Outgoing
PO
Koreksi Outgoing
PO
LOGISTIK
YES Sesuai ? NO
Filling Konfirmasi
Terima Terima Barang Barang Tidak
Delivery
Barang dengan Catatan Sesuai dengan
Note
Outgoing PO
Membuat
Invoice untuk
Invoice
Customer
untuk
Customer
Penerimaan
CUSTOMER
Barang
Terima
YES
Barang?
NO
SALES
Pemberitahuan
ke Customer
VENDOR
Pengiriman
Koreksi
Invoice
Simpan data-
data Invoice End
Penerimaan
yang diterima
ACCOUNTING
Invoice
YES
Pencocokan
Penyerahan
kembali
Invoice kepada NO Sesuai ?
Invoice
Logistik
dengan PO
Pencocokan Invoice
dengan PO
LOGISTIK
Sesuai ? YES
NO
Cross Check
Invoice
dengan
Vendor
purchase order.
apakah barang yang dipesan oleh customer tersedia pada vendor, dan
memakan waktu kira-kira 2 hari. Sales juga akan mengecek apakah draft
memakan waktu 1 hari. Jika sudah disetujui oleh manajemen dan sesuai
order. Draft outgoing purchase order ini biasanya dibuat dalam kertas
atas barang yang dipesan, hanya untuk memastikan bahwa barang yang
Jika barang telah siap maka vendor akan menyerahkan kepada forwarder
langsung dilakukan pada hari itu juga saat barang dari vendor tiba. Untuk
penghitungan pajak impor oleh bea dan cukai. Untuk pencocokan dengan
Setelah itu invoice yang diterima tersebut akan dicocokan dengan outgoing
PO yang ada, jika invoice yang diterima ternyata tidak cocok dengan data
outgoing PO yang ada maka bagian logistik akan melakukan cross check
e-mail. Jika invoice tersebut cocok dengan data outgoing PO yang ada,
perusahaan.
Pada saat penerimaan barang yang dikirim oleh vendor, sesuai atau tidak
tersebut. Jika barang tidak sesuai dengan outgoing PO, logistik hanya
dikirim tidak sesuai dengan pesanan namun barang tersebut tetap akan
akan bisa didapat jika bagian accounting sebagai penerima invoice juga
PO yang ada. Selain itu, dalam proses yang sedang berjalan, setelah
sekali saja.
Setelah melihat permasalahan yang dihadapi pada proses yang lama maka
3 Persetujuan manajemen Manajemen harusnya tidak perlu Persetujuan manajemen pada proses ini
dalam pembuatan draft melakukan persetujuan dalam sebaiknya dihilangkan karena tidak
outgoing purchase order proses ini, cukup melakukan penting
persetujuan saat outgoing
purchase order jadi
4 Pembuatan outgoing Selain dikirimkan ke vendor dalam Dengan program yang ada, outgoing PO
purchase order bentuk e-mail, outgoing purchase tidak perlu dicetak, logistik hanya perlu
order juga dicetak untuk dijadikan input data outgoing PO ke dalam sistem
arsip bagi logistik. dan data outgoing PO tersebut dapat
dishare dengan departemen lainnya. Data
dapat disimpan dalam database system
2 Penerimaan barang yang Jika barang yang salah kirim Mengadakan perjanjian dengan vendor,
tidak sesuai dengan tersebut diterima perusahaan jika barang yang diterima tidak sesuai
outgoing PO dengan harga normal akan dengan outgoing PO maka perusahaan
mengakibatkan kerugian hanya akan menerima barang tersebut
perusahaan (karena barang dengan harga discount, bukan
tersebut akan menjadi inventory), membelinya dengan harga normal
sebab ini bukan merupakan
kesalahan dari pihak perusahaan
melainkan kesalahan vendor.
Untuk menemukan customer yang
mau membeli barang tersebut juga
bukan pekerjaan yang mudah.
3 Koreksi outgoing PO Jika barang yang datang tidak Dengan program yang ada pengkoreksian
sesuai dengan outgoing PO, outgoing PO dapat dilakukan dengan
logistik harus melakukan koreksi mengubah database yang sudah ada
terhadap outgoing PO yang berarti
logistik harus membuka arsip data-
data outgoing PO yang ada
• Proses Penerimaan Invoice
Setelah sales mendapatkan order dari customer, sales dapat melakukan input
departemen yang ada yaitu logistik, accounting dan finance. Untuk persetujuan
Management memberikan tanda “approval” pada pada kolom yang tersedia jika
menyetujui incoming PO ini, jika tidak maka tanda “approval” akan tetap
kepada customer. Ini untuk menghindari kesalahan yang dilakukan oleh sales.
Order acknowledgement ini dikirim lewat e-mail kepada customer. Proses ini
Bila customer sudah melunasi DP-nya maka pihak accounting akan melakukan
draft outgoing purchase order. Draft outgoing purchase order ini juga akan dicek
oleh sales, apakah sudah sesuai dengan incoming PO yang mereka ajukan. Draft
outgoing purchase order akan tetap dibuat pada lembaran kertas bekas, untuk
mencocokannya sales akan membuka database incoming PO, jika sesuai dengan
tersebut. Pembuatan draft outgoing purchase order ini memakan waktu 1 jam,
Segera setelah draft outgoing purchase order tersebut divalidasi oleh sales maka
draft tersebut akan menjadi outgoing purchase order yang kemudian akan
waktu 5 menit. Outgoing purchase order tidak perlu lagi dicetak untuk kemudian
diarsipkan, outgoing PO dapat diinput ke dalam database yang datanya dapat di-
share antar departemen. Pembuatan ougoing purchase order ini memakan waktu 1
2.VI. Perbandingan Proses Bisnis Lama dengan Proses Bisnis yang Diusulkan
Hasil simulasi yang dilakukan pada proses bisnis lama dan proses bisnis yang
Tabel 2.VI.1 Perbandingan Proses Bisnis Lama dengan Proses Bisnis yang Diusulkan
60000
50000
40000
Menit 30000 Proses Bisnis lama
20000 Proses Bisnis yang diusulkan
10000
0
Pemesanan Penerimaan Penerimaan
Barang Barang Invoice
Gambar 2.VI.1 Perbandingan Waktu Rata-rata Proses Bisnis Lama dan
$350,000.00
$300,000.00
$250,000.00
Proses Bisnis Lama
$200,000.00
US$
Dari tabel dan gambar diatas dapat digambarkan bahwa proses bisnis yang
orang, dalam proses bisnis yang diusulkan, kegiatan ini hanya dilakukan oleh
2 orang saja. Pada proses bisnis yang diusulkan hampir seluruh kegiatan dalam
Sementara itu, untuk perbandingan resources costs antara proses bisnis lama
dan proses bisnis yang diusulkan terdapat perbedaan biaya yang cukup
signifikan. Dalam hal ini, penulis menggunakan mata uang US$ untuk
dengan Rp. 10.000. Pada proses penerimaan barang, dapat dilihat bahwa
resource cost untuk proses yang diusulkan lebih besar daripada proses lama
yang diusulkan ini, pemakaian resource berupa komputer lebih meningkat dan