PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk memahami tentang oksitosik dan hormon antagonisnya.
1.2.2. Tujuan khusus
Untuk memenuhi salh satu tugas mata kuliah Farmakologi
1
1.3. Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.2.1.Tujuan Umum
1.2.2. Tujuan khusus
1.3. Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
2.2. Farmakologi Oksitosin
2.3. Jenis – Jenis Obat Oksitosin
2.4. Alkaloid Ergot
2.5. Farmakokinetik
2.6. Farmakodinamik
2.7. Efek Samping
2.8. Indikasi
2.9. Kontraindikasi
2.10. Sediaan
2.11. Hormon dan antagonisnya
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Oksitosik adalah obat yang meransgang kontraksi uterus. Menurut
Caldeyro dan Persiero (1959) menyatakan bahwa untuk respons uterus terhadap
oksitosin meningkat delapan kali pada kehamilan 39 minggu dibandingkan
dengan pada kehamilan 20 minggu.
Oksitosik yang bermanfaat antara lain :
1. Oksitosin dan derivatnya
2. Alkoloid dan derivatnya
3. Prostaglandin semisintetik
3
2.3. Jenis – Jenis Obat Oksitosin
a) Oksitosina
Adalah suatu peptida sembilan asam amino yang terdiri atas satu cincin
disulfida enam asam amino dan satu ekor dengan tiga anggota yang
mengandung ujung karboksil.
b) Ergotamina
Menimbulkan vasoskontriksi perifer dan merusak endotel kapiler, dan
mempunyai efek paling kuat.
c) Prostaglandin
Adalah senayawa aktif yang diperoleh dari kelenjar prostat dan kantung
mani, meransgang otot polos, menurunkan tekanan darah dan
mempengaruhi khasiat hormon – hormon tertentu.
4
b) Sejarah
Keracunan pada bangsa Asyiria tahun 600 SM
Tahun 1670 ditemukan penyebab adalah ergot
Tahun 1926 terjadi keracunan di Rusia
1929 terjadi keracunan di Irlandia
Tahun 1953 terjadi keracunan di Prancis
Tahun 1818 penggunaan diklinik kebidanan oleh desgranges.
Alkaloid pertama :
Ergotoksin campuran dari 4 zat
Ergokristin
Ergokormin
Alfa – ergokriptin
Beta – ergokriptin
Ergotamin (paling aktif)
Ergotaminin (tidak aktif)
Ergonovin (ergometrin)
2.5. Farmakokinetik
Ergotamin diabsorpsi lambat dan tidak lengkap melalui saluran
cerna.
Metabolisme tingkat pertama
Kadar puncak plasma 2 jam
90 % metabolit dieksresi melalui empedu
Waktu paruh plasma kira – kra 2 jam
2.6. Farmakodinamik
Alkoloid ergot dibagi :
Alkoloid asam amino : ergotamin
Derivat dihidro alkaloid asam amino : dihidroeergotamin
5
Alkaloid amin :ergonovin
2.8. Indikasi
Sediaan alkaloid ergot digunakan dalam kebidanan yang kan dibicarakan
bersama – sama dengan indikasi oksitosik dan untuk mengobati migran.
Bromokriptin digunakan untuk mengobati penyakit parkinson.
Migren, etiologi migren sangat kompleks dan bila hendak mengobati
migren sebaiknya faktor emosi, stres fisik nonmornal, serta pemberian obat dinilai
dahulu, karena dapat mempengaruhi terjadinya serta beratnya serangat. Tindakan
simfamotik dengan pemberian analgesik untuk mengatasi migren dicoba dulu
sebelum menggunakan egotomin yang relatif lebih toksik.
2.9. Kontraindikasi
Berdasarkan timbulnya gangguan, ergotomin tidak boleh diberikan pada
penderita dengan sepsis : penyakit pembuluh darah, seperti : arteritis sifilitika,
arteriosklerosis, penyakit pembuluh darah koroner, tromboflebitis, dan sindroma
raynaud (buerger) penyakit hati dan ginjal, dan wanita hamil.
6
2.10. Sediaan
Ergotomin tartirat, merupakan kristal yang larut dalam air dan alkohol
terdapat dalam bentuk tablet 1 mg, tablet sublingual 2 mg, dan dalam bentuk
larutan obat suntik 0,5 mg/ml.
Ergonovin maleat merupakan kristal yang berwarna putih atau kuning,
tidak berbau, sensitif terhadap cahaya dan mudah larut dalam air. Terdapat dalam
bentuk suntikan ergonovin maleat berisi 0,2 mg/ml dan dalam bentuk tablet berisi
0,2 mg, sebaiknya disimpan pada suhu antara 0-12°c.
Metilergonovin maleat (Methergin) : tablet 0.2 mg, suntukan 0,2 mg/ml
Metisergid maleat : tablet 2 mg.
Ergotamin tartrat : supositoria 1 atau 2 dengan kafein 100 mg Bromo.
Gangguan Fungsi
Hipotiroidisme contoh : cretinisme, miksudem pada anak dan miksudem pada
orang dewasa.
Hipertoroidisme contoh : Penyakit grave dan penyakit Plummer
Hormon Antitiroid : kerjanya menghambat kerja hormon tiroid.
Hormone Paratiroid dan Kalsitonin
Hormon Paratiroid berfungsi mempertahankan kadar Ca dalam plasma
Kalsinitin, kerjanya menghambat kerja hormon paratiroid.
Bromokriptin mesilat tablet 2,5 mg
7
b. Antagonos Hormon
Yaitu obat atau zat kimia yang menghambat sintesis maupun kerja
hormon pada reseptornya.
c. Mekanisme Kerja Hormon
Mekanisme kerja hormon protein
Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdapat pada
membran plasma sel target, interaksi hormon dengan reseptornya,
mengakibatkan perangsangan atau penghambatan enzim
adenilsiklase yang terikat pada reseptor tersebut. Dengan demikian
zat-zat yang menghambat enzim fosfodiestarase ini kadang-kadang
dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon (hormone-like
effects)
Mekanisme kerja hormon steroid
hormon steroid masuk kedalam sitoplasma setiap sel melewati
membran sel terutama sel target hormon steroid itu sendiri. Bila
hormon steroid berkaitan dengan resepor sitoplasma, mala reseptor
hormon tersebut tanpa dimodifikasi akan ditransfortasi ke tempat
kerjanya. Karena hormon ini berupa hormon protein maka sistem
kerjanya sama dengan hormon protein lainnya.
Penggunaan dan Terapi
Indikasi hormon ini adalah untuk terapi penggantian kekurangan
hormon diagnosis penyakit dan pengobatan.
d. Macam-macam Hormon
Hormon Adenohipofisis
Contoh : 1. Hormon Pertumbuhan (GH)
2. Prolaktin
3. Gonadoptrropin terdiri dari FSH dan LH
Hormon tiroid dan hormon antitiroid
Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar toroid
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Oksitosik adalah obat yang merangsang kontraksi uterus
Oksitosik yang bermanfaat antara lain :
1. Oksinosin dan derivatnya
2. Alkaloid ergot dan derivatnya
3. Prostoglandin semisintetik
Jenis-jenis obat oksitosin
a. Oksitosina
b. Ergotomina
c. Progtaglandin
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi
jaringan secara spesifik.
Antagonis hormon adalah obat atau zat kimia yang
menghambat sintesis maupun kerja hormon pada reseptornya.
Macam-macam hormon
Hormon Adenohipofisis - Hormon tiroid dan hormon Antitiroid
- Hormon paratiroid dan kalsitonin
3.2. Saran
Jika dalam penuilisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan,
kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.
9
10