Anda di halaman 1dari 4

Dari Kami Tokoh & Buah Hati

Redaksi

Problema Menyambut Si Kecil Dunia Bayi Gaya


Kesehatan

Menu Dunia Batita Dunia Prasekolah Konsultasi Ahli


Teropong Tips Surat Ayah Ibu Chatting
Topik Lepas Klinik Ibu

Ngeces BUKAN KARENA NGIDAM ENGGAK


KETURUTAN
Ngeces adalah hal yang normal pada bayi. Namun bila berlebihan, sebaiknya
diwaspadai.

"Heran deh sama Eyang, kenapa sih setiap aku ngeces.


Eyang selalu bilang, ‘Ini jelas gara-gara ngidam Mamamu
yang pengen makan serabi jam 3 malam enggak keturutan!
Nah, akibat urusan ngeces ini, debat kusir antara Mama dan
Eyang pun terjadi. Mama bersikukuh bahwa ngeces tak ada
kaitannya dengan ngidam. Ini tentunya sangat
berseberangan dengan pendapat Eyang. Sampai-sampai agar
Eyang percaya, Mama mengajaknya ikut ke RSIA Melania
Bogor saat jadwal kontrol bulananku tiba. Di sanalah kami
bertemu dr. F. Sri Susanti, SpA. Mama banyak bertanya
padanya.

1. Dok, apakah ngeces pada bayi berhubungan dengan mengidam semasa hamil yang
tidak terpenuhi?

Ngeces atau dikenal pula dengan ngiler tak ada hubungannya dengan mengidam.
Sampai saat ini, tak ada hasil penelitian yang membuktikan adanya keterkaitan antara
ngeces dan ngidam. Itu hanya mitos.

2. Apakah ngeces pada bayi tergolong sesuatu yang normal?

Ngeces adalah sesuatu yang normal semasa bayi, bahkan masih ditoleransi sampai
anak usia 4 tahun. Ngeces dalam istilah kedokterannya disebut shalore merupakan
pengeluaran cairan ludah dari rongga mulut yang tidak disengaja, akibat
ketidakmampuan bayi untuk menelan. Ini berkaitan dengan proses kematangan saraf
otot mulut pada bayi yang belum sempurna. Namun, seiring dengan bertambahnya
usia maka proses kematangan di saraf otot mulut pun akan bertambah baik.

Jadi, ia akan lebih mampu mengendalikan air liur yang diproduksi. Tambahan lagi, air
liur memang tidak diproduksi secara berlebihan. Bila diproduksi berlebihan dapat
menjadi pertanda adanya penyakit.

3. Air liur itu sendiri apakah harus dibuang?

Air liur---yang secara alamiah diproduksi dari waktu ke waktu oleh kelenjar air liur di
rongga mulut---mengandung air yang berguna untuk melindungi permukaan daerah
tenggorokan pada saat menelan makanan. Enzim emilase yang terkandung pada air
liur berfungsi membantu lidah mengeliminasi atau mengevakuasi bakteri dan virus dari
mulut.

4. Apakah yang menyebabkan ngeces pada bayi?

Ada 3 hal utama yang jadi penyebab ngeces pada bayi, yakni

• Ketidakmampuan menelan ludah.

• Ketidakmampuan mempertahankan ludah di dalam mulut.

• Produksi cairan ludah yang berlebihan.

5. Bisa tolong lebih dijelaskan, Dok?

Tentu. Penyebab paling umum ngeces pada bayi adalah kemampuan menelan dan
mempertahankan ludah di mulut bayi yang belum sempurna. Namun, sekali lagi, tak
perlu khawatir seiring pertambahan usia, pematangan saraf mulutnya akan semakin
sempurna sehingga pada akhirnya ia akan mampu mengelola air liurnya.

Ngeces pun kerap terjadi karena konsentrasi bayi yang terpecah. Begini bayi kan
menganggap segala sesuatu yang dilihatnya sebagai hal yang baru, sehingga
semuanya ingin dieksplorasi. Nah, ketika ia sedang asyik memerhatikan sesuatu
(bereksplorasi), tanpa sadar bayi ngeces.

Posisi tidur miring pun sering membuat ngeces. Ketika tidur, air liur juga tetap
diproduksi, namun kondisi tubuh yang sedang rileks berpengaruh pada kondisi otot-
otot tubuh yang juga jadi rileks sehingga tidak mengontrol dengan baik air liur yang
terkumpul di mulut saat tidur. Akibatnya, air liur pun tumpah keluar. Berbeda ketika
bayi sedang tidur telentang. Pada posisi ini, air liur yang terkumpul di mulut akan
merangsang refleks menelan sehingga air liur itu tertelan dan masuk ke dalam
tenggorokan.

6. Produksi air liur yang berlebihan biasanya disebabkan apa?

Pada bayi produksi air liur yang berlebih biasanya terjadi kalau ada gangguan di mulut.
Seperti, sedang tumbuh gigi pada bayi berusia sekitar 6 bulan. Ketika gigi menembus
gusi, selain merasa sedikit nyeri, bayi pun merasa ada benda asing di dalam mulutnya.
Inilah yang merangsang kelenjar air liur untuk memproduksi air liur lebih banyak demi
mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan. Namun, ini tidak berlangsung lama yakni
hanya pada proses tumbuh gigi berlangsung. Cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi rasa sakit itu adalah dengan menggunakan teether (gigit-gigitan yang
terbuat dari plastik) yang telah didinginkan. Rasa dingin membuat gusi terasa lebih
nyaman.

Gangguan mulut lain yang menyebabkan produksi air liur berlebih adalah luka di mulut
atau sariawan. Luka di mulut bayi dapat terjadi akibat benda yang ia masukkan ke
dalam mulut pada saat ia bereksplorasi. Nah, bisa jadi salah satu dari benda yang
dimasukkan ke mulut tergolong tajam dan menyebabkan luka. Luka di dalam mulut
akan menyebabkan air liur diproduksi lebih banyak. Luka dapat berlanjut menjadi
sariawan, bila tidak segera diatasi.

Sariawan pada bayi juga bisa karena infeksi jamur. Pemakaian dot yang kurang bersih
sehingga jamur yang ada di dot pindah ke mulut, misalnya. Sariawan mungkin juga
timbul, bila bayi kurang dijaga kebersihan mulutnya.

Kemungkinan lain, bayi tengah mengalami alergi pernapasan atau infeksi saluran
napas atas (radang tenggorokan, radang tonsil) yang mengganggu kemampuan
menelannya. Pada saat ini, karena menelan merupakan proses yang menyakitkan
buatnya, akhirnya ia memilih untuk tidak menelan air liurnya. Jadilah ngeces.

7. Adakah penyebab lain dari produksi air liur yang berlebihan pada bayi?

Bayi yang mengalami gangguan saraf pusat (seperti pada penderita cerebral palsy)
juga akan sering ngeces karena refleks menelannya tidak baik. Biasanya terjadi pula
pada anak yang menderita retardasi mental berkaitan dengan koordinasi otot mulutnya
yang kurang baik sehingga membuat refleks menelan yang seharusnya otomatis
teratur jadi terganggu. Inilah yang membuatnya jadi sering ngiler.

8. Bila tiba-tiba bayi sering ngeces, walau sedang tidak tumbuh gigi, sariawan, alergi
atau infeksi pada saluran napas, apakah kira-kira penyebabnya?

Ngeces yang mendadak, bisa disebabkan keracunan. Biasanya setiap ibu mengetahui
kebiasaan bayinya. Nah, bila bayi tiba-tiba mengeluarkan air liur yang berlebihan
padahal tidak sedang tumbuh gigi atau menderita gangguan mulut, maka patut
diperhatikan kaitannya dengan keracunan pestisida atau reaksi racun dari serangga
atau ular berbisa. Khusus reaksi racun dari serangga atau ular berbisa dapat
diwaspadai bila tinggal di wilayah perkebunan.

9. Bagaimana membedakan antara air liur yang berlebih pada bayi dengan gangguan
mulut dan gangguan saraf pusat?

Ngeces pada penderita gangguan saraf pusat akan berlangsung terus menerus, bahkan
terbawa hingga dewasa. Sedangkan, ngeces yang disebabkan gangguan mulut akan
berhenti bila penyebabnya diatasi. Demikian pula ketika tumbuh gigi, umumnya hanya
berlangsung 2–3 hari, ngeces akan berhenti ketika gigi bayi sudah tumbuh.

Hal lain yang dapat diperhatikan pada ngeces dengan gangguan saraf pusat adalah
tumbuh kembang si bayi. Bila bayi mengalami keterlambatan dalam tumbuh
kembangnya, maka patut dicurigai telah terjadi gangguan saraf pusat. Misal, sampai
dengan usia 6 bulan lehernya belum mampu tegak atau mengangkat kepala maka
patut diwaspadai.

10. Yang terakhir Dok, apa yang harus kita lakukan ketika bayi ngeces?

Saat bayi ngeces terus sebaiknya gunakan tadah iler karena air liur bisa mengiritasi
kulit. Bersihkan juga bagian-bagian tubuh si kecil yang terkena liur---seperti muka,
leher dan dada---dengan air hangat atau cukup diseka dengan lap kering saja.

Oh, begitu ya Dok. Terima kasih sekali Dokter Sri atas penjelasannya.

Akhirnya Mama dan Eyang pun pulang bersama dengan hati yang lebih plong, Mama
plong karena akhirnya Eyang menyadari kekeliruannya. Eyang pun plong karena
ngeces pada usia bayi itu ternyata normal-normal saja."

Utami Sri Rahayu. FOTO: FERDI/nakita

Lihat
Dunia Bayi edisi:
buku tamu grup diskusi halaman utama mailing list newsletter halaman muka

Anda mungkin juga menyukai