Anda di halaman 1dari 8

BAHAN BACAAN UNTUK PERSIAPAN UAS KIMIA

Minyak bumi
I. Asal muasal / pembentukan
Minyak bumi yang ditambang saat ini berasal dari makhluk hidup yang hidup jutaan tahun lalu kemudian mati
dan mengalami sedimentasi sehingga membentuk fosil. Hewan dan bakteri yang mati sekitar 150 juta tahun
yang lalu tertimbun di dakam tanah bersamaan dengan lumpur dan pasir. Timbunan tanah tersebut selama
berjalannya waktu terus menebal sehingga membentuk lapisan tanah baru. Rendahnya kandungan oksigen
dalam lapisan tanah tersebut menyebabkan jasad dari hewan atau bakteri tersebut tidak mampu didegradasi
oleh bakteri lain sehingga akan mengalam proses sedimentasi. Pergerakan tanah dan pembentukan lapisan
tanah baru selama jutaan tahun berikutnya menyebabkan lapisan yang mengandung batuan sedimentasi
tersebut mengalami tekanan yang sangat tinggi dari tekanan bumi ( 7 – 10 atm), selain itu posisinya yang
semakin dekat dengan inti bumi juga memberikan pemanasan tinggi karena suhu tinggi (300 – 500 OC).
Jasad makhluk hidup tersebut akan mengalami penguraian (degradasi) secara termal dan mekanik
membentuk minyak bumi dan sebagian diantaranya membentuk gas alam.

1|R A N G K U MA N MI N Y A K B U MI
BAHAN BACAAN UNTUK PERSIAPAN UAS KIMIA

Gambar pembentukan minyak bumi

II. Komponen minyak bumi


Minyak bumi merupakan campuran fraksi – fraksi cair dan gas yang memiliki perbedaan titik didih
Komponen utama dalam minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon alkana rantai lurus, alkana
bercabang, alkana melingkar, alkena dan aromatic

Komponen utama dalam bensin adalah n-heptana dan isooktana

Struktur isooktana (atas) dan n-heptana (bawah)


III. Pengolahan minyak bumi
Fraksi dalam minyak bumi dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didihnya dengan proses
pemisahannya disebut distilasi terfraksi

2|R A N G K U M A N M I N Y A K B U M I
BAHAN BACAAN UNTUK PERSIAPAN UAS KIMIA
Alat yang digunakan untuk memisahkan fraksi – fraksi dalam minyak bumi disebut dengan menara
distilasi / distillation tower.
Fraksi dengan titik didih paling rendah berwujud gas akan keluar terlebih dahulu, terpisahkan pada
posisi paling atas.
Fraksi dengan titik didih paling tinggi berwujud padat akan terendapkan pada bagian bawah menara
distilasi.
Fraksi dengan titik didih menengah berwujud cair akan terpisahkan pada bagian tengah

Gambar menara distilasi dan fraksi – fraksi hasil pemisahannya (kiri) dan bagaimana bubble cap
memisahkan fraksi fraksi dalam minyak bumi (kanan)

3|RA NG K U MA N MIN Y AK B U MI
BAHAN BACAAN UNTUK PERSIAPAN UAS KIMIA

IV. KUALITAS BENSIN


Kualitas bensin ditentukan dengan daya antiketukan / antiknocking dari bensin tersebut.
Ketukan / knocking adalah peristiwa terbakarnya bahan bakar terlalu cepat sehingga pembakaran
tidak hanya terjadi di bagian ruang pembakaran dalam piston tetapi juga di saluran masuknya bahan
bakar dalam besin. Hal ini dapat menyababkan kepala piston mengenai bagian puncak dari mesin
sehingga mempercepat kerusakan mesin.
Senyawa yang memiliki daya antiketukan dalam bensi adalah isooktana
Bilangan yang menunjukan kadar isooktana dalam bensin disebut dengan bilangan oktan

Bensin yang mengandung 100% isooktana memiliki bilangan oktan 100 dan bensin yang
mengandung 100% n-heptana memiliki bilangan oktan 0.
Premium memiliki bilangan oktan 85 artinya dalam premium terkandung 85% isooktana dan (100-85)
% = 15 % n-heptana
Pertamax memiliki bilangan oktan 92 artinya dalam pertamax terkandung 92 % isooktana dan 8 % n-
heptana
Pertamax plus memiliki bilangan oktan 95 artinya dalam pertamax plus terkandung 95 % isooktana
dan 5% n-heptana
V. PENINGKATAN KUALITAS BENSIN / MINYAK BUMI
Cracking adalah proses pembentukan hidrokarbon rantai pendek dari hidrokarbon rantai panjang
dengan memutus ikatan C – C . tujuan utama proses ini adalah untuk mendapatkan senyawa
hidrokarbon rantai pendek dari rantai panjang, contohnya mendapatkan n-oktana (C8H18) dari
heksadekana (C16H34)

4|R A N G K U M A N M I N Y A K B U M I
BAHAN BACAAN UNTUK PERSIAPAN UAS KIMIA

Gambar proses pemutusan rantai panjang menjadi rantai pendek pada proses cracking
Termal cracking adalah proses pemutusan rantai panjang menjadi rantai pendek dengan
memanaskan senyawa tersebut diantara 700 – 900 OC. proses ini akan menghasilkan senyawa
alkena dan alkana.
Catalytic cracking adalah proses pemutusan rantai panjang menjadi rantai pendek dengan bantuan
senyawa lain semisal gas hydrogen, uap air atau senyawa organologam. Produk dari proses ini
bervariasi mulai dari alkena rantai pendek, alkena rantai panjang, alkana rantai pendek alkana rantai
panjang dan sikloalkana.

Proses hydrocracking menghasilkan senyawa alkana


Reforming adalah proses pembentukan senyawa hydrocarbon bercabang dari hydrocarbon rantai
lurus. Proses ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah isooktana dari n-oktana

Reforming n-butana menjadi isobutana


Polimerisasi adalah proses pembentukan senyawa hidrokarbon rantai panjang dengan
menggabungkan beberapa senyawa hidrokarbon rantai pendek. Salah satu contohnya adalah
mendapatkan isooktana dari isobutena dan isobutana

5|R A N G K U MA N MI N Y A K B U MI
BAHAN BACAAN UNTUK PERSIAPAN UAS KIMIA

Polimerisasi isobutena dengan isobutana menjadi isooktana


Blending adalah proses penambahan zat aditif pada bahan bakar sehingga kualitasnya meningkat.
VI. ZAT ADITIF
A. TEL atau tetra ethyl lead
timbal tetra etil adalah zat aditif yang mengandung logam berat timbal. Senyawa ini ditambahkan dalam
bensin premium untuk meningkat kualitas bensin premium.

Gambar struktur tetra ethyl lead / TEL.

TEL terbakar menghasilkan timbal oksida yang akan mengendap dan menyebabkan penyumbatan pada
saluran keluaran mesin pembakaran.
(CH3CH2)4Pb + 13 O2 → 8 CO2 + 10 H2O + Pb
2 Pb + O2 → 2 PbO
Oleh karena itu untuk menghindari pembentukan timbal oksida makan ditambahkan zat aditif lain yaitu
dibromo metana (CH2Br2)
2(CH3CH2)4 Pb + 2 CH2Br2 + 13 O2 → 18 CO2 + 12 H2O + 2 PbBr2
PbBr2 yang terbentuk mudah menguap sehingga tidak akan menyebabkan penyumbatan pada saluran
keluaran mesin pembakaran.
Namun begitu permasalah penambahan TEL tidak selesai sampai disitu. Berdasarkan penelitian
selanjutnya, limbah logam timbal (Pb) yang dihasilkan memiliki efek buruk bagi manusia seperti Iritasi
kulit, gatal-gatal, mata perih, infeksi saluran pernapasan, memicu serangan jantung, merusak ginjal dan
memengaruhi kemampuan otak.
MTBE atau methyl t-butyl ether / metil tert-butil eter adalah senyawa aditif pengganti TEL yang bebas dari
pencemaran beracun. Senyawa ini terbakar sempurna membentuk karbon dioksida dan uap air.
6|R A N G K U MA N MI N Y A K B U MI
BAHAN BACAAN UNTUK PERSIAPAN UAS KIMIA

Struktur MTBE
VII. DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
A. Karbon dioksida, pemanasan global dan perubahan iklim
Besin dalam mesin bakar akan terbakar baik secara sempurna dan tidak sempurna
Pembakaran secara sempurna akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air
CxHy + O2 → CO2 + H2O
Pembakaran bahan bakar secara berlebihan menyebabkan jumlah gas karbon dioksida yang dibuang ke
atmosfer terus bertambah. Pertambahan jumlah karbon dioksida di udara menyebabkan penyerapan
sinar infra merah dari sinar matahari terus meningkat sehingga suhu permukaan bumi menjadi lebih
hangat. Fenomena penghangatan suhu permukaan bumi ini dikenal dengan efek rumah kaca.
Jika proses pemanasan di permukaan bumi secara keseluruhan maka fenomena tersebut dikenal dengan
pemanasan global.

Suhu permukaan bumi yang terus menghangat menyebabkan pergerakan angin pada lapisan stratosfer
menjadi kacau sehingga siklus hujan menjadi terganggu. Hal tersebut menyebabkan berubahnya waktu
tiba dan berakhir musim hujan dan musim panas. Jika perubahan waktu musim berubah dalam jangka
waktu lama, maka fenomena ini disebut dengan perubahan iklim

B. Karbon monoksida
Pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan jelaga (C(S)), gas karbon monoksida , gas karbon
dioksida dan uap air

CxHy(g) + O2(g) → C(S) + CO(g) + CO2(g) + H2O(g)

7|R AN GK U MA N MI N Y AK B U MI
BAHAN BACAAN UNTUK PERSIAPAN UAS KIMIA
Karbon monoksida yang dihasilkan, mengikat haemoglobin (Hb) lebih kuat dibandingkan oksigen. Hal ini
menyebabkan jika gas CO terhirup maka, orang tersebut akan mengalami gangguan pernapasan karena
Hb akan mengikat CO dibandingkan O 2 sebagai akibatnya orang tersebut bisa pingsan atau bahkan mati
lemas.

C. Belerang dioksida dan nitrogen oksida dan hujan asam


Unsur belerang (S) dan nitrogen (N) yang terkandung dalam bahan bakar, akan terbakar menghasilkan
belerang dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx)
SO2 dan NOx bereaksi dengan oksigen dan tetesan air diudara menghasilkan hujan asam

Air hujan asam diakibatkan oleh reaksi diatas memiliki pH (derajat keasaman ) dibawah 5 ( semakin kecil
angkatanya semakin asam) hal ini menyebabkan
o Jika terkena manusia atau hewan menyebabkan kulit menjadi iritasi
o Merusak benda – benda yang terbuat dari logam karena mempercepat proses pengkaratan
o Merusak bangunan, patung dan arca karena mempercepat proses pelapukan bebatuan dan tembok
o Ikan menjadi mati karena air tambak yang terlalu asam
o Tumbuhan sulit untuk tumbuh karena tanahnya yang terlalu asam

8|RA N GK U MA N MIN Y AK B U MI

Anda mungkin juga menyukai