Anda di halaman 1dari 3

SKRIPSI

FAKTOR RESIKO HEREDITER TERHADAP TERJADINYA


GANGGUAN JIWA PADA PASIEN DI POLIKLINIK JIWA
RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH KELAS A
PROPINSI SULAWESI UTARA

OLEH:

MONNA DAUMPUNG

NIM 0801145125

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MANADO 2010
ABSTRAK

Daumpung Monna. 2010. Faktor Resiko Herediter Terhadap Terjadinya Gangguan Jiwa
Pada Pasien Di poliklinik jiwa RSKD KELAS A Propinsi Sulawesi Utara..
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi Manado. Pembimbing : Verra Karame, S.Kep, Ns.

Krisis ekonomi yang berkepanjangan, kemiskinan, tingginya angka pengangguran dan


beban hidup yang berat seringkali menyebabkan timbulnya berbagai tekanan dalam hidup
yang pada akhirnya mengarah pada gangguan kejiwaan. Gangguan jiwa artinya bahwa yang
menonjol ialah gejala-gejala yang patologik dari unsur psikis. Orang yang mempunyai faktor
keturunan (herediter) atau biologis, sejak lahir jiwanya sudah rentan sehingga mudah
goncang jika menghadapi masalah, orang sering menyebutnya gila turunan. Berdasarkan
survey kesehatan mental rumah tangga (SKMRT) tahun 1995 menemukan bahwa 185 dari
1000 penduduk rumah tangga usia dewasa menunjukkan adanya gejala gangguan kesehatan
jiwa.
Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis faktor risiko herediter terhadap terjadinya
gangguan jiwa pada klien dipoliklinik jiwa RSKD Kelas A Propinsi Sulawesi utara.
Desain penelitian ini adalah studi kasus kontrol, dimana faktor risiko dipelajari secara
retrospektif. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik non random dan secara berpasangan
(matching) yaitu orang yang dijadikan kontrol dipilih secara individual dalam bentuk
pasangan. Data diolah secara univariat dan bivariat dengan menggunakan program SPSS
Versi 16.0 melalui perhitungan Odds Ratio (OR).
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa herediter merupakan faktor risiko
terhadap terjadinya gangguan jiwa. Seseorang dengan riwayat keluarga gangguan jiwa
mempunyai peluang 32,66 kali lebih besar untuk menderita gangguan jiwa dibandingkan
dengan yang tidak mempunyai riwayat keluarga yang gangguan jiwa, dengan nilai CI (6,37 –
167,27). Hasil analisis dengan melihat nilai signifikansi diperoleh nilai p < 0.05 (0.000) yang
berarti bahwa terdapat hubungan antara herediter dengan terjadinya gangguan jiwa.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu Diharapkan hasil penelitian
ini dapat menjadi masukan bagi pihak rumah sakit dalam rangka mengidentifikasi faktor-
faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa, sehingga mengurangi angka kesakitan dan
meningkatkan angka kesembuhan. Disarankan kepada seluruh masyarakat agar dapat berpikir
secara positif dalam menjalani kehidupan baik yang mempunyai faktor risiko herediter
maupun tidak sehingga tercapai kesehatan mental yang baik.

Kata Kunci: Herediter, Gangguan Jiwa


ABSTRACT
Daumpung Monna. 2010. Risk Factors The occurrence of hereditary disorders Against
Patients At Soul On RSKD Class A Nort Sulawesi Province Manado. Nursing
Science Studies Program Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi
Manado. Mentors: Verra Karame, S.Kep, Ns.
Prolonged economic crisis, poverty, high unemployment and a heavy burden of life often
cause a variety of pressures in life that ultimately leads to mental disorders. Mental disorder
means that the prominent symptoms is the pathological from the psychic element. People
who have a genetic (hereditary) or biological, since the birth of his soul is so easily shaken
vulnerable when faced with a problem, people often call it crazy derivatives. Based on the
mental health survey household (SKMRT) in 1995 found that 185 of the 1000 household
population aged adults showed symptoms of mental health disorders.
This study aims to analyze the hereditary risk factors for the occurrence of mental disorders
on clients in the RSKD Class A Nort Sulawesi Province Manado. This research design is a
case-control study, where the risk factors studied retrospectively. The selection is done by
sampling techniques and non-random in pairs (matched) the person who made the control of
individual selected in pairs. The data are processed by univariate and bivariate using SPSS
version 16.0 through the calculation of Odds Ratio (OR).
Conclusions obtained from this research is that hereditary risk factors for the occurrence of
mental disorders. Someone with a family history of mental disorders have the opportunity
32,66 times more likely to suffer from mental disorders compared with no family history of
mental disorders, with a value of CI (6,37 – 167,27). The results of the analysis by looking at
the significance values obtained p value <0.05 (0000) which means that there is a relationship
between the occurrence of hereditary mental disorder.
Advice can be given from the results of this study is expected that this research can be input
to the hospitals in order to identify the factors that cause the occurrence of mental disorders,
thus reducing morbidity and improve cure rates. Recommended to the whole community in
order to be able to think positively of the good life have a hereditary risk factor or not that
achieved good mental health.
Keywords: hereditary, Mental Disorders

Anda mungkin juga menyukai