"Administrasi
Administrasi Jaringan Komputer Linux Debian "
Disusun oleh :
Makalah ini masih banyak kekurangannya, maka dari itu kami selaku penulis mohon
kritik dan saran yang sebanyak-banyaknya.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
pembuatan makalah ini.
Penyusun,
2
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
PENDAHULUAN 4
PEMBAHASAN
BAB I :INSTALASI JARINGAN WAN
A. Pengertian Instalasi WAN…………………………………………………... 5
B. Prosedur Instalasi Wireless WAN…………………………………………… 6
C. Instalasi Jaringan di dalam ruangan………………………………………….11
D. Instalasi Jaringan di luar ruangan…………………………………………....13
E. Instalasi sebuah RT/RW net………………………………………………... 14
F. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan WAN…..15
BAB II :INSTALASI DHCP SERVER DAN CLIENT
A. Konfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)……………… 16
B. Mengkonfigurasi server DHCP…………………………………………….. 19
C. Lease Database……………………………………………………………....20
D. Configuring a DHCP Client………………………………………………....21
BAB III : INSTALASI WEB SERVER
A.Lankah-langkah mengisntal web server …………………………………….23
BAB IV : INSTALASI DNS SERVER
A.Pengertian Instalasi DNS server…………………………………………….24
B. Mengkonfigurasi DNS server………………………………………………26
BAB V : INSTALASI ROUTING
A.Rancangan Instalasi rooting…………………………………………………30
B. Setting rooting dinamik……………………………………………………..31
KESIMPULAN………………………………………………………………………..32
PENUTUP……………………………………………………………………………..33
DAFTAR PUSTAKA…................................................................................................34
3
Pendahuluan
Saat ini komputer bukan hanya perangkat yang beridiri secara tunggal, untuk keperluan
akses data yang lebih efisien dan tasks yang melibatkan komputer lain, komputer bekerja
pada sistem jaringan yang kompak saling terhubung. Lebih jauh, setelah adanya internet,
saat ini, jaringan bukan hanya untuk sekedar menghubungkan komputer-komputer pada
area yang terbatas, tapi jaringan telah berkembang menjadi level yang lebih tinggi, yaitu
memungkinkan komputer menjadi perangkat yang dapat tersambung jaringan berbasis
luas (WAN). Yang jaringannya bisa meluas bahkan sedunia kita bisa saling
berkomunikasi melalui internet yang di rancang secara sistematis dan efisien sehingga
kita juga bisa belajar dunia luar. Berkat adanya jaringan wan.
4
BAB I
INSTALASI WAN
A. Pengertian Instalasi WAN
merupakan modul teori dan atau praktikum yang membahas dasar-dasar
mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis
luas. istilah umum untuk peralatan Wireless LAn, yang juga dikenal dengan
WLAN, biasanya peralatan WiFi (WirelessFidelity) mengadopsi standar
keluarga IEEE 802.11, yang didukung oleh banyak vendor.
1. Wireless untuk mem-bypass saluran telepon yang mahal dan amat lambat untuk
mengakses Internet.
2. Wireless sangat mudah diinstalasi, dapat dioperasikan dengan biaya yang relative
murah, dan tidak perlu bergantung pada infrastruktur Telkom.
3. Karena WiFi pada dasarnya Wireless LAN, karena itu dia bekerja pada kecepatan
yang cukup tinggi, yakni 1-22Mbps, bagi peralatan yang mengikuti standar IEEE
802.11b.
4. Karena standar IEEE 802.11 adalah standar yang terbuka (open), peralatan WiFi
sangat mudah diperolah di pasar. Pada saat ini harga sebuah card WLAN masih
sekitar 3 sampai 4 kali harga sebuah card LAN UTP. Akan tetapi, harga terus
jatuh dan menjadi murah.
Peralatan
5
9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie
rap, isolator gel, TBA, unibell
11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12. Software AP Manager, Netstrumbler
Survey Lokasi
1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS
dan kompas pada peta
3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over
shoot dan test noise serta interferensi
5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada
kesulitan dalam instalasi
Pemasangan Konektor
4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan
konektor tidak mudah bergeser
6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan
interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan
konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel
listrik instalasi rumah)
6
8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit
melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools,
disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet
Pembuatan POE
1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat
Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi
kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi +
(positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair
(sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
Instalasi Antena
1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone
terlewati terhadap obstructure terdekat
2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk
memanjat dan anker cows tail
3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS
sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban
sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
7
6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang
potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan
bebas jatuh ke bawah
1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan
pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility
kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru
deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada
BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card,
mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk
instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi
lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.),
terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2,
SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena
helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
Pengujian Noise
1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai
lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain
disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih,
maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial
menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk
berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
8
3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio
(biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka
di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght
yang diterima bisa melebihi noise
5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari
persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility
Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % – 3 % dan excellent dibawah 1
%, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau
BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk
mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa
diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing
ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.
Perakitan Antena
1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri
dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun
omni directional
2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada
saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven
antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain
(db) antena
5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak
fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan
Pointing Antena
9
2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap
titik tengah arah (center beam)
3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per
satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width
antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki
beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center
beam adalah 6 derajat
4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik
dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang
harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis
untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka
agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang
memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter
sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan
bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila
diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical
untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua
titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi
antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi
vertical)
1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini
antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan,
demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di
AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih
dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan
bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang
didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja,
sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
10
5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk
Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device
yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet
dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang
dipasang di router dapat mengenali radio
6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise)
maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP
client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal
average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum
troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection
dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12
concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa
mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat
dijamin berada pada level maksimum
10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT
ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar
Tampak pada gambar adalah computer yang berfungsi sebagai gateway untuk operasi
24 jam ke Internet dari rumah saya. Komputer tersebut adalah Pentium I 166MHz
dengan memory 64Mbyte RAM.
11
dengan gain 19dBi; sebetulnya terlalu besar untuk mencapai akses point yang
jaraknya hanya 1 kilometer dari rumah saya.
• PC router, dapat berupa Pentium I atau Pentium II 64Mbyte RAM dengan system
operasi Linux agar cukup reliable.
• WLAN Card, menggunakan card PCI dengan antenna external. Untuk solusi
yang lebih murah, menggunakan card USB yang memiliki built-in antenna.
Dengan menambahkan reflector pada USB card tersebut, jarak beberapa
kilometer. Perlu dicatat bahwa tidak semua card WLAN dirancang untuk
keperluan outdoor, sebagian card dirancang hanya untuk keperluan indoor.
• Bagi anda yang menggunakan card PCI, untuk menyambungkan ke antenna
external dibutuhkan kabel pig tail untuk sambungan ke kabel coax. Kabel coax
biasanya diusahakan tidak lebih dari 10 meter untuk menjaga agar redaman tidak
terlalu besar. Sebetulnya akan lebih murah dan tidak meredam terlalu banyak
sinyal jika menggunakan card USB WLAN, karena tidak perlu lagi menggunakan
kabel coax.
12
• Antenna luar digunakan untuk memperluas jangkauan komunikasi wireless
internet. PAda dasarnya anda membutuhkan sebuah antenna luar di frekuensi
2.4GHz. Jika anda ingin membuat sendiri antenna luar 2.4GHz, Anda dapat
memerikasanya menggunakan keyword “homebrew 2.4 GHz antenna” – anda
akan memperolah banyak informasi tentang berbagai teknik untuk membuat
sendiri antenna luar untuk 2.4GHz.
Bagi yang menggunakan card USB WLAN dengan antenna 2.4GHz yang sudah built-in,
perlu melakukan beberapa hal untuk membuat jarak menjadi jauh, antara lain:
• Buat supaya card USB WLAN menjadi tahan cuaca, misalnya dengan
memasukannya ke bungkusan yang tahan hujan, dll.
• Buat supaya kabel USB ke PC juga tahan cuaca.
• Letakan Card USB WLAN di muka antenna parabola untuk memperoleh penguatan
antenna yang lebih besar.Dapat menggunakan antenna parabola yang kecil yang biasa
digunakan untuk kabel TV, atau membuatnya sendiri.
13
E. Instalasi sebuah RT/RW net
Berbagai contoh yang ditampilkan pada bagian ini diambil dari instalasi, di jaringan
RT/RW-net.
Tampak pada gambar adalah hub yang digunakan untuk memperkuat sinyal UTP kabel
agar jarak yang dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada banyak pipa paralon yang
ditarik dari kotak tempat hub tersebut agar tahan terhadap gangguan cuaca.
Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub dan power supply. Untuk menagkal
petir, ia dimasukan ke jaringan PLN. Kabel UTP dimasukan ke dalam pipa pralon dan
biasanya ditarik sepanjang got di muka rumah supaya mudah melakukan pemeliharaan.
14
F. Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan WAN
Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami gangguan maupun
kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh
banyaknya pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan
komputer yang terhubung dalam sistem jaringan berbasis luas (wireless) atau
WAN.
1) Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan ganguan apabila tegangan yang
dihasilkan tidak stabil, sering terjadi naik dan turun atau mati mendadak dari
sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua peralatan
yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang kita gunakan
tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan yang kita gunakan
mudah rusak. Perangkat wireless yang kita gunakan sering mati mendadak
karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess yang kita
gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila
terjadi kerusakan pada Wirelesss/radio workstation maupun di rooter server.
3) Perangkat Software, Ganguan juga dapat terjadi dari software yang ada di
Server atau PC client,
15
BAB II
INSTALASI DHCP SERVER DAN CLIENT
A. Konfigurasi Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
16
Konfigurasi File
Langkah pertama dalam mengkonfigurasi server DHCP adalah membuat
konfigurasi file informasi jaringan untuk client. Opsi umum dapat di deklarasikan
untuk semua client, atau pilihan dapat dideklarasikan untuk masing-masing client.
Konfigurasi fle dapat berisi berbagai tab extra atau baris kosong untuk
pemformatan yang lebih mudah. Kata kuncinya adalah “case- insensitive, dan
baris y ang dimulai dengan tanda pagar (#) dianggap komentar.
Pada contoh ini, ada beberapa opsi global untuk setiap client DHCP di
subnet dan sebuah
range yang dideklarasikan. Clients diberikan IP address dalam range.
17
Semua subnet yang berbagi jaringan fisik yang sama harus dideklarasikan dalam
sebuah deklarasi shared-network seperti pada contoh Example 2. Parameter-
parameter dalam shared-jaringan tetapi diluar dari deklarasi termasuk subnet
dianggap parameter global. Nama dari shared-network harus merupakan judul
yang dapat dideskripsikan untuk jaringan seperti test-
lab untuk menggambarkan semua subnets dalam lingkungan test lab .
host apex {
option host-name "apex.example.com";
hardware ethernet 00:A0:78:8E:9E:AA;
fixed-address 192.168.1.4;
}
host raleigh {
18
option host-name "raleigh.example.com";
hardware ethernet 00:A1:DD:74:C3:F2;
fixed-address 192.168.1.6;
}
Untuk mengkonfigurasi server DHCP yang mempaket IP address yang dinamis
ke sebuah sistem dalam sebuah subnet, modifikasi contoh Contoh 4 dengan nilai
yang anda tentukan. Server DHCP mendeklarasikan waktu transaksi secara
default dan nilai konfigurasi jaringan untuk client.
19
C. Lease Database
Important
Sebelum anda memulai server DHCP untuk pertama kalinya, akan gagal jika tidak
ada file dhcpd.leases. Gunakan perintah touch /var/lib/dhcp/dhcpd.leases untuk
membuat file jika file tidak ada. Untuk memulai DHCP service, gunakan perintah
/sbin/service dhcpd start. Untuk menghentikan DHCP server, gunakan perintah
/sbin/service dhcpd stop. Jika anda memiliki
lebih dari satu network interface pada system, tetapi anda hanya ingin DHCP
server memulai pada salah satu interface, anda daoat mengkonfigurasi DHCP
server untuk memulai hanya pada device tersebut . Pada /etc/sysconfig/dhcpd,
tambahkan nama interface ke daftar
DHCPDARGS:
# Command line options here
DHCPDARGS=eth0
20
D. Configuring a DHCP Client
Langkah pertama untuk konfigurasi DHCP client adalah meyakinkan kernel mengenali
kartujaringan. Kebanyakan kartu dikenali selama proses instalasi, dan sistem
dikonfigurasi untukmenggunakan module kernel yang benar untuk kartu. Jika anda
menginstall kartu setelah instalasi, Kudzu [1] harus mengenalinya dan memaksa anda
untuk mengkonfigurasihubungan moudl kernell untuk kartu tersebut Untuk konfigurasi
a DHCP client secara manual, anda perlu memodifikasi file
/etc/sysconfig/jaringan untuk memungkinkan jaringan dan konfigurasi file untuk masing-
masing konfigurasi device jaringan pada direktori /etc/sysconfig/network -scripts . Di
direktori ini masing-masing device memiliki konfigurasi file yang diberi nama ifcfg-
eth0
dimana eth0 nama device jaringan.
File /etc/sysconfig/network harus berisi baris berikut :
Networking =yes
Anda mungkin memiliki beberapa informasi pada file ini, tapi variabe jaringan harus
diset ke
yes jika anda ingin jaringan mulai saat waktu booing.
File /etc/sysconfig/network -scripts/ifcfg-eth0 harus berisi baris berikut: :
DEVICE=eth0
BOOTPROTO=dhcp
ONBOOT=yes
Anda perlu konfigurasi file untuk masing-masing device yang anda ingin konfigurasi
untuk
menggunakan DHCP.
21
BAB III
22
9. Sekarang kita juga sudah bisa menjalankan MySQL kita dengan bantuan
phpmyadmin melalui melalui Web Browser
Browser dan mengetikkan pada Address Bar
"http://localhost/phpmyadmin/". Jika Ini berhasil juga, selamat kepada anda telah
memiliki Web Server di komputer anda dan mengkonfigurasi dengan benar.
10. Get More Experiences with Linux (OPEN SOURCE), Smile...!! :).
23
BAB IV
24
dibawah untuk mengkonfigurasikan bind agar melihat database forward zone
pada file /etc/bind9/khairilthegreat.web.id.fwd dan reverse zone pada
rev.99.118.152.khairilthegreat.web.id.
zone "khairilthegreat.web.id" {
type master;
file "/etc/bind/khairilthegreat.web.id.fwd";
};
zone "99.118.152.in-addr.arpa" {
type master;
file "/etc/bind/rev.99.118.152.khairilthegreat.web.id";
};
3. Ciptakan dua buah file zones yang akan menampung database domain.
File pertama untuk menampung data forward zone:
# touch /etc/bind/khairilthegreat.web.id.fwd
IN NS ns.khairilthegreat.web.id.
IN MX 10 khairilthegreat.web.id.
localhost IN A 127.0.0.1
www IN A 152.118.99.49
ns IN A 152.118.99.49
25
2001061401 ; Serial
21600 ; Refresh
1800 ; Retry
604800 ; Expire
900 ) ; Negative cache TTL
IN NS ns.khairilthegreat.web.id.
49 IN PTR www.khairilthegreat.web.id.
26
BAB V
INSTALASI ROUTING
Ip router = 192.168.1.1
Ip pc 1 = 192.168.1.2
Ip pc 2 = 192.168.1.3
Ip pc 3 = 192.168.1.4
Ip getway = 192.168.1.1
27
Perlatan yang di sediakan yaitu :
1. 2 buah router
2. 3 buah switch
3. 7 PC
4. 7 kabel cross
5. 3 kabel strike
6. 1 Serial DTE
Ip router 1= 192.168.1.1
Ip pc 1 = 192.168.1.2
Ip pc 2 = 192.168.1.3
Ip pc 3 = 192.168.1.4
Ip getway = 192.168.1.1
Ip router 2= 192.168.2.1
Ip pc 4 = 192.168.10.2
Ip pc 5 = 192.168.10.3
Ip pc 6 = 192.168.10.4
Ip getway = 192.168.10.1
Ip pc 7 = 192.168.1.2
28
B. Setting rooting dinamik
SETTING IP
Router 1
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.1268.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)#interface fastethernet 1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#exit
Router 2
Router>en
Router#conf t
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)#interface fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)#interface fastEthernet 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#exit
Router#exit
Router 3
Router>en
Router#conf t
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
29
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)#interface fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router#exit
SETTING ROUTING
Router 1
Router>en
Router#configure [...]
Kita akan coba membahas cara mengkonfigurasi IP routing pada sebuah router,
bagaimana membagi-bagi alamat IP atau sering dikenal dengan SUBNETTING, dan
bagaimana mengkonfigurasi alamat IP pada tiap-tiap interface router dengan sebuah
subnet yang unik.
• Address—Nomor ID unik yang di set pada sebuah host atau interface pada
sebuah jaringan.
• Subnet— Porsi/blok IP yang merupakan bagian dari jaringan (network sharing).
• Subnet mask—Kombinasi 32-bit, digunakan untuk mengilustrasikan porsi
dari sebuah alamat yang merefer pada subnet dan bagian/porsi yang merefer pada
host.
• Interface—Sebuah koneksi jaringan (antarmuka).
Sebuah alamat IP adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah
perangkat secara unik pada sebuah jaringan IP. Alamat IP terdiri dari 32 bit binary yang
terdiri dari porsi network dan porsi host dengan bantuan dari sebuah “subnet mask”. 32
bit binary terbagi dalam 4 octet (1 octet = 8 bit). Masing-masing octet dikonversi
menjadi ”decimal” dan dipisahkan dengan tanda titik (dot). Dengan demikian, sebuah
alamat IP dinyatakan dalam format ”dotted decimal” (contoh, 172.16.81.100). Nilai dari
masing-masing octet berkisar antara 0 sampai 255 dalam “decimal”, atau 00000000 -
11111111 dalam “binary”.
Berikut bagaimana ”octet binary” dikonversi ke ”decimal”: Bit paling kanan dari sebuah
octet memiliki nilai 20. Bit disebelah kirinya memiliki nilai 21. dan seterusnya sampai bit
paling kiri yang miliki nilai 27. Jadi jika semua bit bernilai 1, nilai ”decimal”-nya
menjadi 255 sebagai berikut :
11111111
128 64 32 16 8 4 2 1 (128+64+32+16+8+4+2+1=255)
30
Berikut contoh sederhana konversi sebuah octect jika tidak semua bit bernilai 1.
01000001
0 64 0 0 0 0 0 1 (0+64+0+0+0+0+0+1=65)
Octet - octect ini dibagi-dibagi untuk menyediakan sebuah skema pengalamatan yang
dapat mengakomodasi jaringan kecil maupun besar. Terdapat 5 kelas/class jaringan yang
berbeda, yaitu class A sampai class E.
Routing adalah proses dimana suatu item dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke
lokasi lain. Beberapa contoh item yang dapat di-routing : mail, telepon call, dan data. Di
dalam jaringan, Router adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan routing trafik.
31
KESIMPULAN
Mendiagnosa permasalahan yang terjadi pada jaringan berbasis luas atau wireless
dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian perangkat hardware/software yang
kemungkinan mengalami kerusakan atau gangguan. Mendiagnosa kerusakan dapat
dilakukan secara hardware maupun secara software dengan indikasi-indikasi yang
dapat diamati. Untuk mendapatkan jaringan berbasis luas/wireless yang baik dan
bekerja secara normal harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan ini
dilakukan untuk mengetahui kondisi perangkat pendukung dan kondisi jaringan
berbasis luas dalam berkomunikasi data. Dengan perawatan yang berkala diharapkan
sistem jaringan berbasis luas/wireless tersebut akan selalu dalam kondisi yang terjaga
dengan baik dan bekerja secara normal. WAN (Wide Area Network) sebaiknya di
setting Ipnya dengan sistem Automatic atau DHCP, karena lebih memudahkan kita
untuk mengatur IP
(Internet Protocol)di setiap Client yang terkoneksi di areal WAN yang kita kelola.Jadi
Admin tidak perlu mengatur Ip yang ada di client.
32
Penutup
Dengan diusunya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan klita semua
tentang “INSTALASI JARINGAN WAN”. Penyusunan makalah ini masih banyak
dari kurang maka dari itu kami mohon kritik dan saran yang sebanyak banyaknya.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://www.khairilthegreat.co.id
http://www.blog.ub.ac.id
http://fahrudin.wordpress.com
http://linux.or.id
34