OLEH:
MUH. ABDUH ABBAS
_____________________________________________________________
DAFTAR ISI
Bab 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.5 Batasan Masalah 4
1.6 Sistematika Penulisan 4
_____________________________________________________________
1. PENDAHULUAN
2. KERANGKA TEORI
2.1.2 Minat
Banyak pendapat yang menyebutkan bahwa keputusan seseorang untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu didasarkan kepada minat orang tersebut.
Meichati mengartikan minat sebagai perhatian yang kuat, intensif dan menguasai
individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas (Meichati, 1972).
Pengertian lain tentang minat dikemukakan oleh Hardjana, yaitu suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat (Hardjana, 1994: 88). Ahli lain, Hilgard, mendefinisikan minat
sebagai berikut “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some
activities or content” (minat adalah kecendrungan yang tetap untuk
memperhatikan dan menikmati beberapa kegiatan). Kegiatan yang diminati
seseorang diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Berbeda
dengan perhatian yang sifatnya lebih sementara dan belum tentu diikuti dengan
perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti oleh perasaan senang dari situ
diperoleh kepuasan (Kuncoro, 2001).
Minat bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, minat merupakan suatu hasil
belajar, mempengaruhi proses belajar selanjutnya, serta mempengaruhi
penerimaan minat-minat baru. Proses belajar dipengaruhi oleh minat karena
dengan adanya minat, seseorang akan memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tertentu. Perhatian yang lebih besar ini membuat seseorang lebih
giat dan mudah untuk mempelajari sesuatu.minat merupakan motivator yang kuat
untuk melakukan suatu aktivitas (Sandjaja, n.d:2).
Aspek minat terdiri dari aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif berupa
konsep positif terhadap suatu objek dan berpusat pada manfaat dari objek tersebut.
Aspek afektif nampak dalam rasa atau tidak senang dan kepuasaan pribadi
terhadap objek tersebut (Sandjaja, n.d:3).
Umpan Balik
Tidak harus sama
Gambar 2.1. Model Alir Satu Tahap (One-Step Flow Model)
Sumber : Wiryanto, 2000
Model alir satu tahap ini hamprr sama dengan Model Hypodermic Nedle yang
menyatakan bahwa saluran media massa berkomunikasi secara langsung dengan
audience tanpa perantara opinion leader. Model alir satu tahap ini dapat dijabarkan
sebagai berikut (Wiryanto, 2000):
a. Model alir satu tahap berpendapat bahwa media massa tidak memiliki kekuatan
penuh dan tidak semua media massa mempunyai kekuatan yang sama.
b. Aspek-aspek seleksi penyaringan (selective screening) dari khalayak, seperti
selective exposure, selective perception, dan selective retention mempengaruhi
dampak pesan.
c. Model alir satu tahap mempengaruhi kemungkinan adanya perbedaan efek atau
reaksi yang timbul dari audience terhadap pesan yang sama.
Dalam model alir satu tahap tidak dijelaskan secara gamblang mengenai ada
tidaknya hubungan antara audience satu dengan audience lain. Namun, dalam
diagram dimungkinkan adanya hubungan antara audience. Hubungan antar pesona
antar audience tidak berakibat langsung dari terpaan media.
_____________________________________________________________
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1.2 Minat
Meichati mengartikan minat sebagai perhatian yang kuat, intensif dan menguasai
individu secara mendalam untuk tekun melakukan suatu aktivitas (Meichati, 1972).
Sedangkan, Hardjana menyebutkan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar
minat (Hardjana, 1994: 88). Ahli lain, Hilgard, mendefinisikan minat sebagai berikut
“Interst is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activities or
content” (minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
menikmati beberapa kegiatan). Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan
terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Berbeda dengan perhatian yang
sifatnya lebih sementara dan belum tentu dengan perasaan senang, sedangkan
minat selalu diikuti oleh perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan
(Kuncoro, 2001).
Beberapa definisi di atas diperkuat dengan pendapat dari Sandjaja terkait dengan
aspek minat. Aspek minat terdiri dari aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek
kognitif berupa konsep positif terhadap suatu objek dan berpusat pada manfaat dari
objek tersebut. Aspek afektif nampak dalam rasa suka atau tidak senang dan
kepuasan pribadi terhadap objek tersebut.
n = 745.807
745.807 x (0,05) + 1
n = 399,7
hasil perhitungan sampel tersebut dibulatkan ke atas menjadi 400 orang.