Anda di halaman 1dari 3

Nama : Febrian Eko Prihananto

NRP : F34080059
TEORI MOTIVASI HERSZBERG
“MODEL DUA FAKTOR”
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli psikologi dan
konsultan manajemen bernama Frederick Herzberg. Teori yang dikembangkannya
dikenal dengan “Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan
factor hygiene atau pemeliharaan. Menurut teori ini yang dimaksud faktor
motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik,
yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan
faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik
yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang
dalam kehidupan seseorang. Dalam hal ini, faktor intinsik tersebut meliputi
pencapaian prestasi, pengakuan, tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri,
dan kemungkinan berkembang. Sedangkan, faktor ekstrinsik meliputi upah,
keamanan kerja, kondisi kerja, status, prosedur perusahaan, mutu penyeliaan, dan
mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan dan bawahan.
Teori Motivasi Dua Faktor disebut juga Teori Motivasi Kesehatan atau Faktor
Higienis. Menurut teori ini, motivasi yang ideal yang dapat merangsang usaha
adalah peluang untuk melaksanakan tugas yang lebih membutuhkan
keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan. Herzberg
menyatakan bahwa orang dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi
oleh dua faktor yang merupakan kebutuhan, yaitu :
a. Maintenance Factors.
Adalah faktor-faktor pemeliharaan yang berhubungan dengan hakikat
manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Kebutuhan
kesehatan ini merupakan kebutuhan yang berlangsung terus-menerus, karena
kebutuhan ini akan kembali pada titik nol setelah dipenuhi.
b. Motivation Factors.
Adalah faktor motivator yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang
yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor motivasi ini
berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang berkaitan langsung
dengan pekerjaan.
Di sisi lain, Herzberg juga mensyaratkan adanya faktor lain yang disebut
sebagai dissatisfiers, maintenance atau hygiene factor. Kedua faktor yang
dikenalkan oleh Herzberg adalah syarat minimal yang harus dimiliki oleh suatu
organisasi agar memiliki anggota yang mempunyai motivasi tinggi. Manajemen
dan organisasi tidak akan efektif tanpa mempunyai pekerja yang bermotivasi.
Herzberg lebih lanjut mengidentifikasi bahwa yang termasuk dalam motivator
atau satisfiers adalah achievement, recognition, advancement, growth, working
condition dan work itself. Sedangkan, dissatisfiers terdiri atas gaji, kebijakan
perusahaan, supervisi, status, relasi antar pekerja, dan personal life. Kedua faktor
tersebut tidak bisa saling menggantikan dan bukan merupakan suplemen satu
terhadap yang lain. Bila dissatisfiers dipenuhi, belum tentu menyebabkan
timbulnya kepuasan bagi pekerja, sedangkan bila satisfiers dipenuhi, belum tentu
bisa menghilangkan ketidakpuasan. Agar kepuasan bisa muncul dan
ketidakpuasan bisa dihilangkan, maka tak ayal lagi dissatisfiers dan satisfiers
harus dijaga dan ditingkatkan keberadaannya bersama-sama.
Contoh dari penggunaan teori ini dalam menganalisis motivasi seseorang
adalah saat seorang pekerja memutuskan bekerja dengan sangat keras dan tekun
untuk memenuhi tanggung jawabnya bagi perusahaan serta mendapatkan
pengakuan dari atasannya. Hal itu tentu akan mendatangkan kebanggaan pada
dirinya yang akhirnya akan memenuhi kebutuhannya dalam hal kepuasan.
Motivasi ini adalah motivasi internal yang menggerakkan pekerja ini untuk
bekerja keras. Selain itu ia pun beranggapan saat atasannya merasa kinerjanya
cukup baik, maka aka ada balasan positif bagi dirinya. Karena ia telah dianggap
berjasa dan menjadi salah satu pekerja yang berharga bagi perusahaan, maka
perusahaan akan membayar untuk hal itu dengan menaikkan upahnya. Dapat
dilihat bahwa pekerja tersebut bekerja karena adanya faktor dorongan, yaitu
internal yang berupa tanggung jawab dan kepuasan serta faktor eksternal berupa
kenaikan upah.
Sumber : http://ramkur.blogspot.com/2008/05/herzbergs-two-faktor-
theory.html
http://elqorni.wordpress.com/2009/03/21/teori-motivasi-dalam-
manajemen-sdm/

Anda mungkin juga menyukai