Disusun oleh:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
Pemisahan Senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis
Tujuan
Teori Dasar
Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk
identifikasi senyawa. Nilai Rf untuk senyawa murni dapat
dibandingkan dengan nilai Rf dari senyawa standar. Nilai Rf
dapat didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh oleh senyawa
dari titik asal dibagi dengan jarak yang ditempuh oleh pelarut
dari titik asal. Oleh karena itu bilangan Rf selalu lebih kecil dari
Rf.
Kromatografi lapis tipis dalam pelaksanaanya lebih mudah dan
lebih murah debandingkan dengan kromatografi kolom.
Demikian juga peralatan yang digunakan. Dlam kromatografi
lapis tipis, peralatan yang digunakan lebih sederhana dan dapat
dikatakan hampir semua laboratorium dapat melaksanakan
setiap saat secara cepat.
Alat :
– Kaca arloji
– Micropipet
– Hairdryer
– Bejana pemisah
– Plat KLT
– Lampu UV
Bahan :
Prosedur kerja
1. masukkan larutan n-heksana : metanol (8:2) kedalam
tabung, tutup dengan kaca arloji (larutan harus setinngi 1
cm).
2. Siapkan plat KLT.
3. Beri tanda pada plat KLT, bercak atau pita ditotolkan pada
jarak 15 mm dari tepi bawah lapisan.
4. Jarak antara satu bercak awal dengan bercak lainnya
adalah 3-5 mm.
5. Jarak antara bercak paling pinggir dengan tepi samping
adalah 10 mm.
6. Lapisan tidak boleh rusak selama penotolan cuplikan.
7. Untuk menotolkan sampel, digunakan micropipet yang
terlebih dahulu debersihkan dengan aseton.
8. Setelah itu dimasukkan micropipet ke dalam sampel.
9. Ke dalam bejana pemisah dimasukkan plat KLT yang telah
ditotol sampel.
10.Tunggu sampai larutan n-heksana : metanol naik ke atas
plat KLT.
11.Keringkan dengan hairdryer.
12.Pancarkan dengan lampu UV lalu tandai bercaknya.
13.Lakukan perhitungan Rf.
8 : 2
Volume pelarut 5 ml
n-heksana = 8/10 x 5 = 4 mg
metanol = 2/10x 5 = 1 mg
1,5 cm
1,5 cm
Kesimpulan
Daftar Pustaka
http://greenhati.blogspot.com/2009/01/kromatografi-lapis-
tipis.html
http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/10/10/kromatografi-lapis-
tipis-thin-layer-chromatography