Elang Di Atas Desa
Elang Di Atas Desa
***
tidak bisa mengatupkan mata ini, padahal siang ini aku harus
lagi. Hal itu kuulangi hingga beberapa kali, sampai aku bosan
sendiri.
“Ada apa aku ini? Tuhan tolong aku” aku menjerit didalam
ada di dalam album itu, aku ingat semua foto didalam album itu
mulai kusam.
kulirik jam, ternyata sudah jam 8 pagi, astaga aku tidak sholat
pagi saja air masih sangat dingin, aku jadi teringat dulu aku
kuliah aku baru dua kali pulang kampung, itupun pada waktu
dalam hal tersebut, sebab jika bicara jarak, lama perjalanan dari
“Rio, ini ada surat buat kamu, aku letakkan diatas meja
dari siapa?” aku berteriak dari dalam kamar mandi, “Baca saja
yang berangkat hari ini. ternyata aku beruntung, satu jam lagi
akan ada mobil yang berangkat. “Ya sudah, saya pesan satu kursi
“lah sampai diak, jagolah lai”, aku yang baru tersadar spontan
Cuma beroperasi pada pagi dan sore hari saja. Pada pagi itu
saja.
berasal dari suara Mak Itam, tetanggaku yang baru saja dari
kau?” “masih dong mak, masa Rio lupa sih” aku berkata pelan,
“Lalu dari siapa Mak mendapat resep ini?” aku masih penasaran,
“Itu dari buk dokter bantuan dari kecamatan, sebab telah enam
masih ingat saat terakhir pulang, saat itu aku berdebat keras
mengatakan anak yang saat itu suhu tubuhnya sangat panas dan
itu. dan esoknya anak itu telah sehat kembali. Sebagai catatan,
anak itu adalah Putri, anak dari Mak Itam yang kini berada di
dekatku ini.
dokter juga bilang begitu” mak Itam menjawa datar. “baik mak,
aku pulang bareng dengan mak saja, tapi tunggu dulu sebentar”
keheranan.
yang ada di kota kecamatan ini. apotik ini tadinya hampir tutup.
sampai.
aku beli di kota kecamatan. Mak Itam dan Istrinya juga aku
mau.
mak Itam saja yang mau, itupun setelah didesak oleh ibuku. Hari
yaitu keluarga Mak Salma. Sore ini aku mendatangi rumah mak
kukatakan sekali lagi aku dan keluargaku tidak mau” Mak Salma
bicara dengan nada yang tinggi. “Tapi Mak..” “Alah, tidak ada
pakai tapi-tapi, kualat kau anak muda sekarang pergilah kau dari
kembali membentakku.
Kau lihat itu anak muda, elang melintas diatas desa kita.
Kau tahu itu pertanda besok akan ada warga kita yang