Anda di halaman 1dari 14

PERANAN EKONOMI KELUARGA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI

BELAJAR SISWA DI MTs. MIFTAHUL ULUM BAGO PASIRIAN


TAHUN PELAJARAN 2009/2010

A. Latar Belakang Masalah


Di Indonesia ilmu pengetahuan dan tekhnologi terus berkembang. Tuntutan
masyarakat semakin kompleks dan persainganpun semakin ketat, apalagi dalam
menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas. Untuk itu perlu disiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas, salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia
adalah melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu faktor utama bagi
pengembangan sumber daya manusia, sehingga dapat menciptakan manusia produktif
yang mampu memajukan bangsanya.1
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang – Undang No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menyebutkan bahwa fungsi dan tujuan
pendidikan Nasional adalah :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.”2

Adanya fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam undang –
undang sistem pendidikan nasioanal diharapkan dapat menyadarkan masyarakat akan
pentingnya pendidikan baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang.
Oleh karena itu, pemerintah sejak orde baru telah mengadakan perluasan kesempatan
memperoleh pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal
31 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran.”
Berdasarkan pasal di atas, seorang guru harus menyadari bahwa setiap peserta
didik berhak mendapatkan pengajaran yang sama. Dalam tugasnya sehari-hari guru
dihadapkan pada suatu permasalahan yaitu harus memberi pengajaran yang sama kepada
1
Kunaryo Hadikusumo, Pengantar Pendidikan. Semarang; IKIP Semarang PRESS. 2000, 45.
2
Departemen Agama RI, Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Islam, 2006, 8-9.

1
peserta didik yang berbeda-beda. Perbedaan itu berasal dari lingkungan kebudayaan,
lingkungan sosial, jenis kelamin, dan lain-lain.
Setiap siswa mempunyai kelebihan dan kekurangan serta keunikan masing-
masing, tergantung siswa tersebut mampu mengoptimalkan keunikan masing-masing,
sehingga dapat mencapai kesuksesan dalam belajar. Sepanjang kita mau belajar, baik
sebagai pribadi (individual learning), sebagai kelompok (team learning), maupun sebagai
organisasi (organizational learning), dan sebagai sebuah masyarakat bangsa (national
learning), maka pembelajaran memungkinkan tidak saja reformasi, tetapi juga
transformasi dari bangsa yang memalukan menjadi bangsa yang membanggakan.3
Belajar dan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Dengan belajar, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang
4
dibawanya sejak lahir. belajar bisa didapatkan kapan saja dan dimana saja. Salah satu
tujuan belajar/sekolah adalah untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal sesuai
dengan kemampuannya masing-masing.
Setiap siswa mempunyai cita-cita untuk mencapai kesuksesan dalam belajar,
namun tidak semua siswa mencapai kesuksesan tersebut.5 Kemampuan siswa dalam
memahami pelajaran serta tingkat intelegensi siswa juga berpengaruh terhadap
keberhasilan siswa, akan tetapi faktor-faktor yang juga sangat berperan dalam prestasi
belajar adalah peran keluarga termasuk pendapatan yang dihasilkan oleh keluarga.
Keluarga disini yang paling berperan adalah orang tua. Peran orang tua dapat
disarikan dengan satu kalimat sederhana yang sarat makna, yakni mendidik, mengajar dan
melatih anak-anaknya agar kelak menjadi manusia dewasa dan mandiri, dalam arti
beriman, berilmu, berketrerampilan, serta berkehidupan sosial yang sehat dalam
masyarakat.6 Dengan demikian, keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan,
sehingga latar belakang keluarga harus diperhatikan agar keberhasilan pendidikan dicapai
secara maksimal.
Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga
(orang tua), anggota masyarakat dan pemerintah. Pemerintah dan masyarakat
menyediakan tempat untuk belajar yaitu sekolah. Sekolah menampung sswa-siswinya dari
berbagai macam latar belakang atau kondisi sosial ekonomi yang berbeda. Pada umumnya
anak yang berasal dari keluarga menengah keatas lebih banyak mendapatkan pengarahan
dan bimbingan yang baik dari orang tua mereka. Anak-anak yang berlatar belakang

3
Andreas Harefa, Pembelajaran di Era Serba Otonomi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001, 34
4
Darsono, Max, dkk. Belajar dan Pembelajaran, (Semarang: CV. IKIP Semarang Press, 2000), 1.
5
Darsono, Belajar dan Pembelajaran, 69.
6
Harefa, Pembelajaran di Era, 36.

2
ekonomi rendah, kurang dapat mendapat bimbingan dan pengarahan yang cukup dari
orang tua mereka, karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak,
misalnya keluarga yang perekonomiannya cukup, menyebabkan lingkungan materiil yang
dihadapi oleh anak di dalam keluarganya akan lebih luas, sehingga ia dapat kesempatan
yang lebih luas di dalam memperkenalkan bermacam-macam kecakapan-kecakapan
tersebut tidak mungkin dapat dikembangkan kalau tidak ada alat-alatnya
Keadaan yang demikian terjadi juga di MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian,
dimana sekolah ini menampung siswa-siswinya dari berbagai latar belakang ekonomi
keluarga yang berbeda, misalnya ada seorang siswa mempunyai bakat di bidang
Tehnologi Informatika (TIK), sedangkan ekonomi keluarga rendah, dan orang tua tidak
bisa memenuhi sarana dan prasarana atau alat-alat yang dibutuhkan, sehingga siswa
tersebut tidak dapat mengembangkan bakatnya tersebut dan hal itu akan berpengaruh
terhadap prestasi belajar anak.
Berpijak dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berkaitan dengan permasalahan di atas sehingga diketahui bagaimana “Peranan
Ekonomi Keluarga Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MTs. Miftahul Ulum
Bago Pasirian Tahun Pelajaran 2009/2010.”

B. Fokus Penelitian
Perumusan masalah merupakan bagian penting yang harus ada di dalam penulisan
karya ilmiah. Karena permasalahan merupakan fokus dan arah penelitian. Maka dari itu
seorang peneliti sebelum melakukan penelitian harus mengetahui terlebih dahulu
permasalahannya. Karena dengan permasalahan yang jelas, maka proses pemecahannya
akan terarah dan terfokus.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah penelitian
ini adalah:
1. Pokok masalah
Bagaimana Peranan Ekonomi Keluarga untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di
MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian Tahun Pelajaran 2009/2010?

2. Sub Pokok Masalah

3
a. Apa faktor pendukung dan penghambat Peranan Ekonomi Keluarga
untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian
Tahun Pelajaran 2009/2010?
b. Prestasi apa saja yang dicapai oleh MTs. Miftahul Ulum Bago
Pasirian?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran untuk merealisasikan aktivitas yang akan
dilaksanakan suatu penelitian, sehingga diperlukan perumusan yang jelas dan tepat.
Karena tujuan berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang diteliti maka tujuan
merupakan bagian penting dalam penelitian, sehingga dengan tujuan yang ada, akan dapat
bekerja secara terarah baik dalam mencari data-data sampai pemecahan masalahnya.
Tujuan yang di maksud adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan mendiskripsikan peranan ekonomi keluarga untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian Tahun
Pelajaran 2009/2010 .
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat
peranan ekonomi keluarga untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di MTs.
Miftahul Ulum Bago Pasirian Tahun Pelajaran 2009/2010.
b. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan prestasi yang dicapai oleh MTs.
Miftahul Ulum Bago Pasirian.

D. Manfaat Penelitian
Dalam suatu penelitian, diharapkan menghasilkan suatu yang bermanfa’at, adapun
manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Dari segi ilmiah penelitian ini diharapkan dapat menambah hazanah ilmu pengetahuan
dan dapat memberikan sumbangan untuk pengembangan teori, yaitu untuk menguji
teori-teori tripusat pendidikan dalam hal ini peranan lingkungan keluarga untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian
Pentingnya penelitian bagi MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian adalah untuk
menjalin dan untuk menciptakan suasana yang kondusif dalam mewujudkan

4
kedisiplinan siswa. Sebagai masukan untuk lebih memperhatikan hasil belajar
siswa dan factor-faktor yang mempengaruhinya yaitu tripusat pendidikan salah
satunya lingkungan keluarga yang sedang diteliti dalam penelitiannya.
b. Bagi STAIS
Dengan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan bagi
mahasiswa STAIS, sehingga bias dijadikan bahan informasi dan referensi (kajian
pustaka) seluruh civitas akademika untuk menggali lebih dalam tentang Peranan
Ekonomi Orang Tua untuk Meningkatkan Prestasi Siswa, serta dapat membangun
suatu pengetahuan yang lebih mendalam dan lengkap untuk melahirkan pemimpin
yang berkualitas.
c. Bagi Peneliti
Proses yang melelehkan ini tidaklah sekedar untuk menyelesaikan study peneliti
semata, tetapi sebagai ajang penerapan ilmu pengetahuan yang yang
dikonfigurasikan dalam bentuk nyata sesuai fakta. Dengan demikian penulis akan
mengetahui secara langsung atas proses pembelajaran baik yang menyangkut
hambatan-hambatan maupun langkah-langkah penyelesaiannya. Kondisi inilah
yang memaksa penulis untuk berpikir representative dalam merencanakan sebuah
tawaran solusi yang relevan.

E. Definisi Konsep
Penelitian ini berjudul “Peranan Ekonomi Keluarga untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar siswa di MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian Tahun Pelajaran 2009/2010.”
Untuk menghindari kesalahan interprestasi dalam memahami maksud dan tujuan
penelitian, maka perlu ditegaskan dialektika yang di-istilah dalam judul. Menurut hemat
penulis persoalan yang akan diteliti kiranya ada……….
1. Peranan/Korelasi
peran adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh
orang yang berkedudukan dalam masyarakat.7
2. Ekonomi Keluarga/Pendidikan Orang Tua
Adalah kemampuan keluarga dilihat dari tingkat pemenuhan kebutuhan keluarga
dengan melihat dari sudut pandang pendapatan perkapita, tingkat pendidikan,
kesehatan, sarana dan prasarana serta hiburan.
3. Meningkatkan/Terhadap
Menaikkan (derajat taraf).8

7
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya: Apollo, 1997, 487.
8
Daryanto, Kamus Besar, hal. 61.

5
4. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang oleh mata
pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh
guru.
Jadi, yang dimaksud peranan ekonomi keluarga untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam penelitian ini adalah peranan keadaan sosial ekonomi keluarga dilihat
dari tingkat pemenuhan kebutuhan keluarga dengan melihat dari sudut pandang
pendapatan perkapita, tingkat pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana serta hiburan
untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki/dikuasai
siswa yaitu ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

F. Kajian Kepustakaan
1. Kajian Terdahulu
Dari hasil telaah peneliti terhadap sejumlah skripsi yang pernah diteliti, peneliti
menemukan beberapa skripsi yang berkaitan dengan prestasi belajar yang berjudul
“korelasi Bimbingan Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas II SMPN 2
Sukodono Lumajang”, yang diteliti oleh Muhammad Farid Wazdi mahasiswa Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Lumajang. Dalam skripsi tersebut
disebutkan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh data tentang hubungan bimbingan wali kelas dengan prestasi belajar
siswa kelas II SMPN 2 Sukodono Lumajang Tahun pelajaran 2003/2004. Adapun
hasil penelitiannya disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara bimbingan
belajar wali kelas denngan prestasi belajar siswa kelas II SMPN 2 Sukodono
Luamajng Tahun pelajaran 2003-2004.
Umar AlFaruq, 2009, meneliti tentang Studi Tentang Peran Pengasuh Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Santri di Pondok Pesantren Nurut Tauhid Wonorejo
Kedungjajang Lumajang.
2. Kajian Teori
a. Peranan Ekonomi Keluarga
1) Pengertian Peranan Ekonomi Keluarga
Kamus Besar Bahasa Indonesia peran adalah seperangkat
tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan
dalam masyarakat. .9

9
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia , 487.

6
Sedangkan ekonomi keluarga adalah adalah kemampuan
keluarga dilihat dari tingkat pemenuhan kebutuhan keluarga dengan melihat dari
sudut pandang pendapatan perkapita, tingkat pendidikan, kesehatan, sarana dan
prasarana serta hiburan Menurut Wewrnick pengertian keluarga
adalah:
a) Keluarga adalah lembaga yang paling tua dan paling ulet
diantara semua lembaga manusia, yang terdiri dari bapak, ibu,
dan anakanak.
b) Keluarga adalah suatu rumah tangga atau seluruh
perkerabatan. Menurut Sunarto keluarga adalah orang tua,
saudara kandung, kakek, nenek, paman, bibi dan sebagainya.
Menurut Aini keluarga adalah suatu kesatuan yang terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anaknya
yang mempunyai hubungan ikatan hukum biologis, sosial,
psykologis, dan ekonomis serta dilandasi dengan cinta kasih
dan kewajiban.
Bertitik tolak dari pernyataan diatas dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a) Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang
umumnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak maupun sanak
saudara dan kerabat yang tinggal dalam satu dan menjadi
tanggungan kepala keluarga.
b) Hubungan antara anggota keluarga yang satu dengan yang
lain dijiwai oleh rasa cinta, kasih sayang dan tanggung jawab.
c) Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam
kehidupan sosial.10
Ekonomi keluarga mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak,
misalnya keluarga yang perekonomiannya cukup, menyebabkan lingkungan
materiil yang dihadapi oleh anak di dalam keluarganya akan lebih luas, sehingga ia
dapat kesempatan yang lebih luas di dalam memperkenalkan bermacam-macam
kecakapan-kecakapan tersebut tidak mungkin dapat dikembangkan kalau tidak ada
alat-alatnya.11
b. Prestasi Belajar

10
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007, 167.
11
Ahmadi, Sosiologi, 91.

7
1) Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Supatinah Pakasi prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai murid setelah ia menjalankan usaha belajar.12 Menurut Tim
dari Depdikbud yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkajn dengan nilai atau
angka nilai yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut
Engkoswara yang dimaksud prestasi belajar adlah perubahan
tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan dan
penilaian terhadap atau mengenai sikap, nilai-nilai pengetahuan
dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi
atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau
pengalaman terorganisir.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar siswa
disekolah yang berupa penguasaan pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman nilai serta sikap yang dinyatakan dengan angka-
angka atau nilai-nilai oleh guru. Sedangkan dalam penelitian ini
adalah prestasi belajar seluruh siswa MTs. Miftahul Ulum Bago
Pasirian..
2) Tujuan Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan indikator dari keberhasilan seorang siswa dalam
mngikuti proses belajar mengajar. Adapun tujuan prestasi belajar secara lebih rinci
adalah sebagai berikut:
a) Untuk menentukan hasil kemajuan belajar siswa, pengisian rapot,
penentuan jurusan, penentuan kenaikan kelas dan kelulusan siswa.
b) Untuk menempatkan siswa dalam proses belajar mengajar, penentuan
pilihan sekolah dan program pendidikan yang akan ditempuh.
c) Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk
memperbaiki kualitas kegiatan belajar mengajar yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya.
d) Untuk meningkatkan latar belakang siswa baik fisik, maupun non fisik
terutama bagi siswayang mengalami kesulitan belajar.

12
Rita heini, Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajara siswa kelas II SMU 01
Pekalongan Tahun Ajaran 1998/1999, Semarang: Fise Unnes, 2000, 52.

8
3) Macam-macam Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai oleh seorang siswa pada dasarnya dapat
dibedakan sebagai berikut:
a) Prestasi belajar pengetahuan
b) Prestai belajar nilai dan sikap (afektif)
c) Prestasi belajar keterampilan (psikomotorik)
4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai
berikut:
a) Faktor diri siswa
- Taraf intelegensi
- Minat belajar
- Perasaan, sikap dan minat
- Keadaan sosial ekonomi
- Kesehatan
- Sosial budaya
b) Faktor guru
Guru sebagai pendidik dan penanggung jawab proses belajar mengajar dis
ekolah mempunyai peranan yang penting dalam usaha mencapai prestasi belajar
yang baik bagi seorang siswa. Sebab guru akan secara langsung berhubungan
dengan siswa setiap hari melaui proses belajar mengajar dan transformasi ilmu.
Oleh karena itulah guru diharapkan akan senantiasa aktif berupaya menciptakan
kondis belajar mengajar yang baik dan kondusif yang dapat menunjang
keberhasilan seorang siswa untuk meraih prestasi belajar sebaik mungkin.

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini peneliti mengambil metodologi kualitatif, sesuai dengan
fokus permasalahan penelitian ini yang dimaksud untuk memahami perilaku manusia
dari kerangka acuan si pelaku sendiri, maka pendekatan yang dipakai adalah
pendekatan kulitatif dengan memahami perspektif emik,yakni suatu pendekatan
kualitatif yang berusaha memahami sesuatu fenomena dengan berangkat dari titik
pandang “dari dalam” “internal” atau “domestik” .13.

13
Moleong . Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1991, 55.

9
Pada dasarnya pendekatan kualitatif tampaknya diartikan sebagai penelitian yang
tidak mengadakan perhitungan. Pendekatan kualitatif dipilih karena penelitian
kualitatif benar-benar ilmiah dan cocok pada penelitian ini.14
Begitu juga penelitian kualitatif agar dapat mengetahui serta mendeskripsikan
secara jelas dan rinci mengenai Peranan Ekonomi Keluarga Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa di MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian Tahun Pelajaran
2009/2010. Untuk mencapai maksud tersebut, maka penelitian ini juga dirancang
dengan menggunakan rancangan studi kasus.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian, dengan
mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai alasan. Pemilihan lokasi ini
didasarkan pada masalah yang diangkat cukup menarik, unik dan nyata. Dikatakan
menarik karena masalah Peranan Ekonomi Keluarga Untuk Meningkatkan Prestasi
Siswa, sangatlah mungkin muncul kehidupan yang berbeda dan bervariasi, sehingga
masalah tersebut perlu diteliti dan dibahas.

3. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.15
Data tersebut adalah data yang ada kaitannya dengan peranan ekonomi keluarga untuk
meningkatkan prestasi siswa. Maka untuk mengetahui peranan ekonomi
keluargauntuk meningkatkan prestasi siswa di MTs. Miftahul Ulum Bago dibutuhkan
data-data akurat yang berasal dari sumber-sumber penelitian di lembaga pendidikan
yang menjadi objek penelitian.
Adapun yang menjadi sumber data atau informasi dalam penelitian ini adalah:
d. Kepala Sekolah
e. Wali Kelas/Guru
f. Wali Murid/Orang Tua Siswa
g. Siswa MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian
h. Tata Usaha
3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data peneliti mengambil beberapa metode yang
sesuai dengan jenis penelitian yang dimaksud. Adapun metode-metode tersebut adalah
sebagai berikut:

14
Moleong . Metodologi Penelitian Kualitatif, 62
15
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, 129.

10
a. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk mengetahui secara mendalam, mendetail


terhadap pengalaman dan informan dari topik tertentu yang dikaji. Sebelum
dimulai wawancara, peneliti mengumpulkan pertanyaan terlebih dahulu, agar
wawancara ini berjalan apa adanya.
Dalam penelitian ini peneliti mendatangi para informan antara lain: wali
murid dan siswa. Keduanya sebagai informan utama dalam penelitian ini, dan
mengadakan wawancara mengenai keadaan ekonomi keluarga dan prestasi yang
dicapai oleh siswa, dan latar belakang yang menyebabkan siswa mendapatkan
prestasi di sekolah.

b. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati obyek penelitian


secara langsung. Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang sering
disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.16
Adapun metode observasi yang digunakan dalam pengumpulan data
penelitian ini adalah observasi partisipan yakni peneliti melibatkan diri secara
langsung dalam kegiatan obyek penelitian.
Data yang ingin diperoleh melalui metode observasi ini adalah sebagai
berikut:
1) Letak geografis MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian:
2) Peranan ekonomi keluarga untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa; dan
3) Proses pembelajaran didalam kelas.

c. Dokumentasi

Metode ini untuk mengumpulkan data-data berupa catatan-catatan surat dan


bukti-bukti. Dokumentasi sebagai sumber data akan berfungsi sebagai indikator
dari produk tingkat komitmen subyek yang diteliti.
Adapun data yang ingin diperoleh melalui metode dokumentasi ini
diantaranya:
1) Data personalia guru di MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian.
2) Jumlah siswa di MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian
3) Data sarana dan prasarana MTs. Miftahul Ulum Bago Pasirian.
16
Arikunto, Prosedur Penelitian, 133.

11
4. Analisis Data

Analisis data yang peneliti gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis
diskriptif, yaitu pengumpulan data berupa kata-kata bukan angka. Hal ini karena
adanya penerapan metode kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif berisi kutipan-
kutipan data, baik berasal dari naskah wawancara, catatan laporan dokumen pribadi
maupun resmi lainnya.
Karena itu peneliti melakukan data dengan beberapa cara yaitu :
a. Reduksi data (memasukkan data kedalam kategori tema, fokus)
b. Display data (penyajian data kedalam sejumlah makrik, yang menunjukkan
pengaruh antar faktor didalam proses peristiwa)
c. Penyimpulan data dan menginterprestasikan data
d. Verifikasi data

5. Keabsahan Data

Agar data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dijamin kepercayaannya,
maka peneliti menempuh cara-cara sebagai berikut:
a. Teknik triangulasi sumber dan metode;
b. Pengecekan anggota; dan
c. Diskusi sejawat serta arahan disertai pertimbangan.
Adapun triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Teknik triangulasi
sumber dapat dicapai dengan jalan sebagai berikut:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara;
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan
apa yang dikatakannya secara pribadi.
c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.

6. Tahap-tahap Penelitian

Terdapat tiga tahap pokok dalam penelitian kualitatif yang harus peneliti
lakukan, yaitu:
a. Tahap pra-lapangan
b. Tahap kegiatan lapangan
c. Tahap analisis data.

12
Sejalan dengan pendapat tersebut, penelitian ini dilakukan dalam tiga
tahapan. Tahap pertama orientasi, kedua tahap pengumpulan data, dan ketiga tahap
analis data.
Dalam tahap pra lapangan, peneliti melakukan survei ke MTs. Miftahul
Ulum Bago Pasirian, untuk mendapatkan data tentang gambaran umum lokasi
penelitian atau pada tahapan ini peneliti juga menentukan langkah-langkah
menyusun rancangan penelitian, mangurus perijinan, menjajaki, menilai kondisi
dan lokasi penelitian, menentukan informan dan subjek studi serta menyiapkan
pelengkapan penelitian.
Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, langkah selanjutnya adalah
tahap eksplorasi fokus atau tahap pekerjaan lapangan. Setelah melalui tahap-tahap
tersebut lalu peneliti menentukan fokus yang peneliti anggap menarik. Dalam hal
ini peneliti memfokuskan masalah tentang upaya guru pendidikan agama Islam
(PAI) untuk menanggulagi kenakalan siswa di MTs. Miftahul Ulum Bago
Pasirian..
Tahap berikutnya adalah pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data. Pada
tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mengadakan pengecekan data
dengan informan dadan subjek studi maupun dokumen untuk membuktikan
keabsahan data yang telah diperoleh. Pada tahap ini juga dilakukan
penyederhanaan data yang diberikan oleh informan maupun subjek studi serta
diadakan perbaikan dari segi bahasa maupun sistematikanya agar dalam pelaporan
hasil penelitian tidak diragukan lagi keabsahannya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta.

Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto, 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, Surabaya: Apollo.

Departemen Agama RI, 2002. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang


Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam.

Hadikusumo, Kunaryo. 2000. Pengantar Pendidikan. Semarang; IKIP Semarang PRESS.

Heini, Rita. 2000. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Prestasi Belajara
siswa kelas II SMU 01 Pekalongan Tahun Ajaran 1998/1999, Semarang: Fise Unnes.

Harefa, Andreas. 2001. Pembelajaran di Era Serba Otonomi, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

Max, Darsono, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran, Semarang: CV. IKIP Semarang Press.

Moleong . 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

14

Anda mungkin juga menyukai