Anda di halaman 1dari 12

Alternatif Sistem Industri bagi

Indonesia
menuju Kemandirian
Dr.-Ing. Fahmi Amhar

Peneliti Utama
Badan Koordinasi Survei & Pemetaan Nasioanl
Sistematika
 Fenomena
 Akar masalah kelemahan kebijakan industri;
 Format negara mandiri yang ideal;
 Posisi strategis keberadaan industri dalam suatu
negara mandiri;
 Langkah strategis dan taktis Indonesia dalam
membangun negara mandiri.
Fenomena

 Industri Pangan (Makanan kemasan)


 Industri Energi (PLN, batubara)
 Industri Telekomunikasi (LEN, INTI, Indosat)
 Industri Kesehatan (Obat, alat2-kes)
 Industri Transportasi (PTDI, PAL, Inka, Texmaco)
 Industri Pertahanan (KS, Pindad, Dahana)
 Industri Textil & Sepatu
 Industri Material (semen, kayu)
Akar masalah industri Indonesia
 Industri kita tidak punya visi mandiri
 Industri kita hanya mengandalkan buruh murah dan
rendahnya aturan perlindungan masyarakat (terkait
lingkungan, keskerja, konsumen)
 Industri kita hanya perpanjangan tangan principal
 Industri kita tidak punya kreativitas / inovasi
 Industri kita tergantung bahan/modal impor
 Perbankan tidak mendukung industri genuine
 Konsumen kita brand-minded
 System industri-konsumen kita tidak tahan banting
Akar …
 Industri kita tidak efisien karena infrastruktur kita
tidak optimal
- infrastruktur energi (gas, batubara, listrik)
- infrastruktur transportasi (jalan)
- infrastruktur pengolahan limbah
- infrastruktur informasi (riset, kip ???)
- infrastruktur finansial (markus pajak …)
- infrastruktur peraturan (otda ????)
Persoalan Industri kita ….
tidak semata-mata persoalan teknologi atau
SDM teknologi
tetapi lebih utama karena infrastruktur di
luar teknologi
lebih spesifik lagi masalah leadership
(kepemimpinan visioner ….)
Berkah
Mahmud Ahmadinejad:
“Apakah berkah terbesar bagi bangsa Iran?”

Jawabnya: Embargo!

Karena embargo membuat bangsa Iran bangkit. Kini


kami mampu membuat sendiri dari mobil, hingga satelit
& roket pendorongnya hingga ke orbit.
Format negara mandiri yang ideal (dalam
pandangan Islam);

 Negara yang mampu memutuskan sendiri haluan


politiknya (DN/LN), tanpa intervensi negara lain
atau toleransi pada negara lain.
 Negara yang mampu bertahan secara ekonomi
manakala ada krisis ekonomi global / embargo.
 Negara yang mampu memberi arah (trend setter)
pada pengembangan pemikiran dan budaya.
 Negara yang berpengaruh kuat dan jadi acuan
politik negara lain (amar ma’ruf nahyi munkar).
Posisi strategis keberadaan industri dalam
suatu negara mandiri

 Industri strategis seperti industri berat (baja),


industri energi, telekomunikasi dan pertahanan
adalah sangat vital, dan menjadi taruhan ketika
negara dalam konflik.
 Tanpa kemandirian dalam industri ini,
posisi kita menjadi sangat sulit ketika ada krisis
ekonomi global atau ada embargo.
Langkah strategis dan taktis Indonesia dalam
membangun negara mandiri.

 Perbaiki visi leadership – Abdullah, Khalifatul fil


Ardh, Rahmatan Lil ‘Alamin
 Perbaiki landasan berpikir – Aqidah Islam,
Qur’an, Sunnah, Ijma’ Shahabat
 Munculkan syakhsiyah Islamiyah (individual)
 Perbaiki landasan interaksi masyarakat –
ukhuwah mabda’iyah (reformasi kultural)
 Perbaiki format negara (reformasi struktural)
 Negara membangun industri secara mandiri
Harapan
Semoga semua yang hadir di forum ini
adalah agen-agen pembawa perubahan

Berdasarkan Islam
Untuk seluruh alam
Terima kasih

famhar.multiply.com
famhar@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai