Anda di halaman 1dari 30

Reaching The Future With Integrity

Perekonomian Indonesia

Globalisasi

1
IBS 2007
Tugas Untuk Presentasi !!!
• Presentasi akan dilaksanakan pada pertemuan ke 8 (sebelum UB II)
dan dilanjutkan pada pertemuan ke 9 dan 10 (setelah UB II). Jadi
tersedia waktu 3 minggu. Seluruh paper harus dikumpulkan pada
pertemuan ke 8.
• Mengingat tugas ini cukup menyita waktu, maka kerjasama masing-
masing anggota sangat diperlukan terutama dalam pembagian tugas
mencari data.
• Pembagian tugas kepada masing-masing kelompok mahasiswa
dengan tema Prospek industri “xxx” dalam menghadapi globalisasi.
• Masing masing paper harus bisa menjelaskan sbb:
– Aspek supply & demand pada saat ini
– Struktur industri dan aspek harga produk
– Aspek daya saing terhadap globalisasi (faktor keunggulan dan kelemahan)
– Aspek keuangan dan pembiayaan (bila ada)
• Jenis industri yang diriset adalah BEBAS, namun tidak ada toleransi
bagi PLAGIAT

2
IBS 2007
Globalisasi
Globalisasi adalah:
Proses atau kejadian yang menjadikan hubungan antar negara dalam berbagai
hal (ekonomi, sosial, politik, budaya, dan teknologi) menjadi satu kesatuan

Elemen Globalisasi sbb:


Integration (penyatuan), Interdependence (ketergantungan satu dengan
lainnya), multilateralism (antar berbagai negara), openness (keterbukaan),
interpenetration (saling melakukan penetrasi)

Globalisasi merupakan kelanjutan dari sistem kapitalis yang berhasil


mengalahkan sistem sosialis/komunis, disebabkan oleh 2 pilar pendukung,
yakni;
 Pasar uang (sistem perbankan)
 Pasar modal
Melalui 2 pilar tersebut memungkinkan terjadinya akumulasi modal yang sangat
cepat.

3
IBS 2007
Sejarah Globalisasi

• Teknologi Cina mulai tersebar keseluruh dunia setelah tahun 1000M


melalui proses globalisasi dan kemudian berkembang pesat di
Eropa pada abad 18.
• Globalisasi menurut konsep merkantilisme berkembang dalam
bentuk penjajahan negara kuat atas negara lemah (terutama
penjajahan oleh negara Eropa atas negara Asia & Afrika).
• Globalisasi menurut konsep ekonomi modern berkembang dalam
bentuk penguasaan ekonomi (dan selanjutnya mampu
mempengaruhi sosial & politik) melalui multinational company.

4
IBS 2007
Latar Belakang

 Proses rekonstruksi pasca perang


Maka didirikanlah
membutuhkan dana yang sangat  IMF & World Bank
besar  WTO & GATT
 Atas dasar tuntutan politis, maka (General
Agreement on
pengelolaan makroekonomi secara Trade & Tariffs)
prudent ditinggalkan
• Gold standard system* Keempat lembaga
tersebut merupakan
ditinggalkan Pembangunan pilar utama
infrastruktur dan kelembagaan imperialisme modern/
globalisasi
dibiayai dengan mencetak uang
• Defisit BOP diatasi dengan
kebijakan proteksionis/tarif
tinggi → perdagangan
international menciut → Y turun Dominasi USD dengan
adanya ekspor USD
* pencetakan uang didasarkan atas cadangan emas yang dimulai
dimiliki

5
IBS 2007
Problem Pelik WTO

Subsidi Pertanian
(% Thd Output Pertanian) • Tuntutan pengurangan
subsidi produk pertanian
78
71
71 68
produk negara-negara
maju oleh negara-
negara berkembang (33
43 negara).
22
16
Canada

USA
UE
Jepang

Iceland
Swiss

Norway

6
IBS 2007
Global Triad

Saat ini ekonomi dunia (perdagangan, produksi, dan investasi global)


hanya terkonsentrasi pada 3 wilayah, yakni
 Amerika Utara (Amerika Serikat, Canada)
 Eropa Barat
 Asia Timur (Cina, Jepang, Korsel)

Bukti empiris sbb:


 75% perdagangan dunia terkonsentrasi di wilayah tsb
 Memberi kontribusi atas 90% FDI dunia
 45% GDP dunia merupakan GDP AS

7
IBS 2007
Faktor Positif
Positif

• Efisiensi Pasar
 Adanya persaingan menciptakan efisiensi proses produksi dan alokasi
sumber daya → menghasilkan produk yang murah dan berkualitas
 Peningkatan akses terhadap sumber daya murah dan meningkatkan
daya saing
 Perluasan dan optimalisasi pasar

• Meningkatkan produksi, meningkatkan ekspor, investasi, lapangan kerja dan


mendorong pertumbuhan ekonomi
• Meningkatkan kualitas SDM karena adanya beasiswa dan transfer teknologi
dari perusahaan multinasional

8
IBS 2007
Faktor Negatif

Negatif

• Merugikan negara yang kalah bersaing, namun kecenderungan umumnya


adalah adanya gejala imperialisme baru, dimana negara kuat/kaya menjajah/
mengeksploitasi negara miskin.
– Bila negara miskin mampu melakukan penetrasi pasar maka meski
tidak ada hambatan tarif, namun ada hambatan non tarif seperti;
ketentuan quality standard & sanitary, isu HAM, isu kelestarian
lingkungan dll
• Menyebabkan peningkatan kesenjangan kesejahteraan antar negara
• Globalisasi hanya memberikan akses besar pada kelompok masyarakat
skilled labor sementara akses unskilled labor tetap tidak berubah. Hal ini
akan menimbulkan perpindahan SDM berkualitas dari negara miskin ke
negara kaya.
• Resesi di suatu negara mampu menyebabkan resesi global

9
IBS 2007
Globalisasi Menyebabkan Resesi Global

Sektor Riil
Shadow banking Index Pasar Bankrut &
• Lehman Modal Jatuh
Brother Krisis
• Merril Lynch
• JP Morgan • 45%
kekayaan • Bankrut:
Kasus Sub Prime dunia rusak UBS,
Mortgage, dimana 1.2 Citigroup,
juta warga mendapat • Sebanyak
ABN Amro
kredit rumah meski USD 50
tidak punya trilion • Krisis:
kemampuan bayar lenyap General
Spekulan Motor, Ford,
(disalurkan melalui Toyota,
• AIG bank konvensional) Honda

10
IBS 2007
Imperialisme Modern

Globalisasi sebenarnya merupakan imperialisme modern dimana negara


yang kuat akan semakin meningkatkan intensitas peranannya atas
negara lemah di seluruh aspek kehidupan (ekonomi, perdagangan,
budaya, dll).

Bagi negara yang sulit untuk “di akses”, maka negara kuat menggunakan
cara primitif, yakni perang dengan alasan/kampanye antara lain:
 Penegakkan demokrasi dan hak asasi manusia
 Memerangi terorisme
 Isu kepemilikan senjata pemusnah massal

Kasus Cina & Korut, menurut Anda bagaimana???

11
IBS 2007
Perang Untuk Menyelamatkan Bisnis

• Perang akan menghidupkan industri mesin perang AS

• Perang Afganistan dalam rangka memerangi teroris


 Merupakan kedok AS yang ingin menguasai & mengamankan
pembangunan jalur gas dan minyak dari Azerbaijan yang dikelola oleh
Azerbaijan International Operating Company (AIOC), sebuah
konsorsium perusahaan minyak multinasional yang antara lain berisi
Unocal, Amoco, Exxon dan Pennzoil - perusahaan-perusahaan minyak
AS.

• Perang Irak dalam rangka menghapus senjata pemusnah massal


 Merupakan kedok untuk merebut sumur-sumur minyak Irak. Setelah AS
menduduki Irak, jelas bahwa ia kemudian membagi-bagi tender dan
kontrak untuk "pembangunan kembali Irak" pada perusahaan-perusahaan
Amerika. Inilah satu peran Negara yang sangat mencolok untuk
menyelamatkan dunia bisnis AS yang terancam kebangkrutan

12
IBS 2007
Peleburan Bisnis & Politik

Alasan Bisnis (dan kebetulan pebisnis tsb menduduki posisi politik


strategis di negara kaya)
 Keluarga Bush memiliki perusahaan minyak (saat ini memegang monopoli
produksi minyak di Bahrain), perusahaan konsultan persenjataan dan klub
baseball.
 Keluarga Dick Cheney merupakan salah satu pemegang saham utama di
perusahaan pemasok teknologi perminyakan.
 Collin Powell (Menteri Luar Negeri AS) sekarang juga memegang saham
di berbagai perusahaan energi.

13
IBS 2007
Blok-Blok Perdagangan Bebas
1. AFTA : Asean 5 + Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, Vietnam
2. Andean Pact : Bolivia, Columbia, Ekuador, Peru, Venezuela
3. CER : Australia & Selandia Baru
4. ECO : Afganistan, Pakistan, Iran, Kazakhtan, Tajikistan, Turki, Kyrgyz,
Turkmenistan, Uzbekistan
5. EFTA : Iceland, Liechtenstein, Norway, Swiss
6. Mercosur : Argentina, Brazilia, Paraguay, Uruguay
7. EACM : Uganda, Kenya, Tanzania
8. NAFTA : USA, Canada, Mexico
9. WACU : Dahomey, Ivory Coast, Mali, Mauritania, Nigeria, Senegal, Upper V.
10. SAPTA : Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan, Srilanka
11. UE : 25 negara Eropa (Belgia, Jerman, Perancis, Italia, Luxemburg,
Belanda, Denmark, Irlandia, Inggris, Yunani, Portugal, Spanyol, Austria, Finlandia,
Swedia, Cyprus, Czech Rep, Lithuania, Malta, Estonia, Polandia, Hungary, Slovakia,
Latvia, Slovenia
12. SPARTEGA : Australia, Selandia Baru, Cook Island, Fiji, Kiribati, Marshall Island,
Micronesia, Nauru, Niue, PNG, Solomon Island, Tonga, Tuvalu, Vanuatu, Western
Samoa

14
IBS 2007
Derajat Globalisasi
Keterbukaan Perdagangan Thn
2001 (%) Keterbukaan Investasi Asing Thn
277.6
2000 (USD bn)
242.8

38.2
184.0

13.2
110.9
88.9 93.6
60.1 69.1 8.5
44.0 3.1 3.2
18.2 2.5
0.6 0.6
Malaysia

Vietnam
Cina

Filipina

Singapura
Hong Kong

Indonesia

Korsel
Jepang

Thailand

Malaysia

Vietnam
Filipina

Singapura
Taiwan
Cina

HK

Indonesia

Thailand
Korsel
-1.4
-11.2

Source: World Bank 2003 Source: ADB

15
IBS 2007
Derajat Integrasi

Elemen UE NAFTA AFTA Mercosur

• Pasar bebas brg & jasa 4 4 2 2


• Lalu lintas modal 4 4 2 1
• Lalu lintas Tenaker 3 2 1 1
• Lembaga superregional 5 3 0 2
• Koordinasi moneter 3 1 0 0
• Koordinasi Fiskal 1 0 0 0
• Rata-rata 3.3 2.3 0.8 1

Source: Proff & Proff (1996)

16
IBS 2007
Globalisasi Menyebabkan Resesi Dunia

17
IBS 2007
Tantangan Globalisasi Bagi Indonesia
• Masih terdapat ketimpangan struktural usaha besar, menengah, & kecil
(menciptakan kecemburuan sosial)
• Lemahnya kompetensi usaha
 Usaha lebih banyak dibiayai hutang disertai mental moral hazard
(penyalahgunaan dana pinjaman)
 Usaha bisnis tidak terfokus
 Rendahnya produktivitas dan kualitas sumber daya manusia.
Menurut penelitian International Institute for Management Development (IIMD) pada
2002 atas 46 negara di dunia, kualitas tenaga kerja Indonesia menempati peringkat
sbb:
• Peringkat 44 untuk kategori penyediaan tenaga kerja bertitel insinyur.
• Peringkat 46 untuk kategori kerjasama teknologi antar industri
• Peringkat 46 untuk kategori kerjasama penelitian antar industri dan universitas
• Inefisiensi usaha karena adanya berbagai macam pungutan liar dan
birokrasi yang rumit

18
IBS 2007
AFTA
• AFTA adalah perdagangan bebas Asean yang diwujudkan dengan
menghilangkan hambatan tariff (no tariff barriers), hambatan
distribusi barang (no quantitative restrictions), dan hambatan
administrasi nilai tukar (no foreign exchange restrictions), yakni sbb:
– CEPT dan Non tariff barriers, yakni kesepakatan yang mengatur secara
rinci mengenai jadwal penurunan tarif berbagai jenis barang. Besarnya
tariff yang akan dicapai dalam AFTA adalah berkisar antara 0-5%.
– Non quantitative restrictions, yakni kesepakatan untuk menghilangkan
hambatan volume perdagangan seperti; kuota, lisensi, dan aturan lain
yang menghambat arus distribusi barang.
– Non foreign exchange restrictions, yakni kesepakatan untuk
menghilangkan hambatan prosedur administrasi yang berkaitan dengan
pertukaran mata uang.

• Anggota AFTA adalah Asean 5 + Laos, Myanmar, Brunei, Vietnam,


Kamboja
• Berlaku mulai 1 Januari 2002

19
IBS 2007
Implementasi Tariff

• Implementasi perdagangan bebas AFTA, dilaksanakan melalui


skema CEPT (Common Effective Preferential Tariff)
– Yakni skema yang mengatur jenis dan jadwal penurunan tariff. Bagi
negara yang belum siap bersaing dapat mengajukan dispensasi,
sehingga penurunan tariff atas suatu jenis komoditas dapat ditunda
hingga 2010 (sensitive list).

• Dari seluruh jenis barang yang terdaftar dalam CEPT, yakni 67,009
item, 98.4%-nya telah siap diperdagangkan secara bebas di pasar
AFTA.

• Rata-rata tariff atas produk Indonesia telah turun dari 5.85% pada
1999 menjadi 4.2% pada 2002, atau sesuai dengan kesepakatan
dalam AFTA.

20
IBS 2007
CEPT Scheme • Inclusion list merupakan produk
yang siap diliberalisasi dalam
perdagangan bebas Asean. Tariff
produk berkisar antara 0-5%.
• Temporary exclusion list adalah
produk masuk dalam pengecualian
yang bersifat sementara
Sensitive
List 0.50% • Sensitive list adalah produk yang
sifatnya strategis dan sensitif bagi
suatu negara, misalnya;
Inclution
List unprocessed agricultural product
98.40% seperti: beras, gandum, gula,
daging, bawang putih, dll.
General
• General Exception List adalah
Exception jenis barang yang secara
List permanen tidak diperdagangkan
1.10%
secara bebas dalam AFTA Hal ini
dikarenakan adanya alasan
keamanan nasional,
keselamatan/kesehatan manusia
dll, misalnya senjata api, amunisi,
Total produk = 67.009 jenis
narkotika, dll.

21
IBS 2007
Product List

• Inclusion list merupakan produk yang siap diliberalisasi dalam


perdagangan bebas Asean, terkecuali Laos dan Myanmar (2008).
Tariff produk barang tersebut berkisar antara 0-5%.
• Produk yang tercakup dalam sensitive list yakni unprocessed
agricultural product seperti: beras, gandum, gula, daging, bawang
putih, dll akan dimasukkan dalam temporary exclusion list pada
2008 dan kemudian menjadi inclusion list pada tahun 2010
mendatang. Negara-negara yang mendapat dispensasi adalah
Vietnam (2013), Laos dan Myanmar (2015), dan Kamboja (2017).
Produk yang tercakup dalam sensitive list mencapai 368 jenis, atau
0.6% dari total produk yang terdaftar dalam CEPT.

22
IBS 2007
Perkembangan Tariff Regional

Country
23
IBS 2007
Keuntungan AFTA
• Mendorong adanya spesialisasi masing-masing negara untuk memproduksi produk
yang memiliki keunggulan komparatif.
• Mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas akibat adanya peningkatan
intensitas persaingan
– Peningkatan efisiensi disebabkan oleh adanya akses yang murah terhadap bahan
baku dan modal, serta adanya kelancaran arus distribusi barang dari satu negara ke
negara lain
– Peningkatan skala ekonomi disebabkan oleh perluasan pasar, sehingga
memungkinkan adanya produksi dalam jumlah besar sehingga dapat dijual dengan
harga yang lebih murah.
– Adanya net benefit berupa harga produk yang lebih murah
• Mendorong adanya spesialisasi industri. Artinya, masing-masing negara akan
cenderung mengembangkan industri yang memiliki keunggulan bersaing. Akibat
yang mungkin terjadi misalnya sbb: Thailand akan memfokuskan pengembangan
agribisnis, Singapura memfokuskan pengembangan teknologi informasi dst.
• Kemajuan pasar bersama, berpotensi meningkatkan foreign direct investment dari
luar kawasan AFTA seperti: USA, Jepang, dan negara-negara Eropa.

24
IBS 2007
Kerugian AFTA

• Penurunan pangsa pasar atau bahkan juga kebangkrutan dunia


usaha akibat kekalahan dalam bersaing. Hal ini dapat
menyebabkan efek domino sbb:
– peningkatan kredit macet,
– pengangguran, dan
– penurunan pendapatan pajak.
Sebagai contoh adalah kebangkrutan ribuan usaha di Eropa
sehubungan dengan perdagangan bebas di Eropa.

25
IBS 2007
Mengapa
Dampak AFTA kurang kita
rasakan

???
26
IBS 2007
Export Intra & Extra Asean

15

50
74 69
82 78 76
83 82
95
85

50
26 31
19 22 24
17 18
5
Philip

Indonsia
Vietnm

Malay
Cambod

Singpr

Myanm

Laos
Thai

Brunei

Source: Asean Secretary (www.aseansec.org/13100.htm)

27
IBS 2007
Import Intra & Extra Asean

51 48 45
64
75 74 73 70
82 81

49 52 55
36
26 26 27 30
18 19
Malaysia
Philippines

Viet Nam

Myanmar
Thailand

Indonesia

Cambodia
Singapore

Laos
Brunei

Source: Asean Secretary (www.aseansec.org/13100.htm)

28
IBS 2007
Fakta
Total Trade - Intra & Extra Asean 75% Perdagangan
Negara Asean
dilakukan dengan
negara Non Asean

48 42

77 77 74 71 71
82 80 80

58
52

23 23 26 29 29
18 20 20
Philippines

Malaysia
Viet Nam

Myanmar
Thailand

Indonesia
Cambodia

Singapore

Laos
Brunei

Source: Asean Secretary (www.aseansec.org/13100.htm)

29
IBS 2007
Kesimpulan

• Perdagangan bebas akan memberi kontribusi besar pada


pertumbuhan ekonomi apabila
 Industri negara yang bersangkutan siap bersaing bebas
 Industri masing-masing negara memiliki heterogenitas yang
tinggi
 Memiliki intensitas perdagangan yang cukup besar dengan
negara yang tercakup dalam perdagangan bebas tersebut

30
IBS 2007

Anda mungkin juga menyukai