Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional
Daya Dukung PT DI Bagi Kebangkitan Industri Nasional
Nasional
Disiapkan untuk :
Seminar Nasional Indistri Indonesia 2010
Bandung, 1 May 2010
Andi Alisjahbana
PTDI
2. SEJARAH
PT DIRGANTARA INDONESIA
Paradig
ma baru.
2000
1986 Perubahan nama
IPTN menjadi PT
nurtanio Keppres No.5/1986
Dirgantara
dan Rapat
1976 Pemegang Saham
pada tgl 8 April
Indonesia
Belalang 95
RI-X
PTDI
Si Kumbang
Strategi Pengembangan Industri
Ref : SDJ 2004
Kondisi awal sumber daya manusia dan fasilitas yang sangat minim
pada tahun 1976 , menuntut strategi pengembangan dengan
Konvensionil terobosan tak konvensionil
Mulai Selesai
inkonvensionil
4 3 2 1 0
1997,
PTDI Sumber Daya Manusia KRISIS Ref : SDJ 2004
Proses Rekayasa Pengembangan Pesawat terbang
Schizophrenia
Sauna & Jacuzzi Piano
Payloads Aerodynamics
Marketing
Weights Structures
Aircraft Manufacturer
Aft
CRAY Z MP Forward
SupercomputerCRAY Z MP Noise
Manufacturing Supercomputer
Conceptual Design
-2 -1 Year 0
NACA 2412
Split flap
NACA 23012 Jet flap
Fowler flap
NACA 16-212
PTDI
Tooling
Drawing Releases begin manufactu Part Start to
Wind Tunnel Test ring be build
PTDI
Type
Certification
Customer 1st Customer
Flight Test Start
awarded Service
Ground Test Start Delivery
begin
PTDI
STRUKTUR INDUSTRI PESAWAT TERBANG
DAN INDUSTRI IKUTANNYA
Terdapat :
20 Perusahaan Scheduled
34 Perusahaan Charter
Membangun Industri berarti membangun seluruh STAKE 3 Angkatan dan POLRI. Di Indonesia
HOLDER yang terkait dengannya, dan jangan pernah
mengartikan industri pesawat terbang itu hanya manufaktur
FLIGHT
semata.
OPS.
IT
ST
Terdapat Ratusan
OPERATION Perusahaan
MAINTE-
AIRCRAFT SERVICES
Jasa Pendukung
NANCE Operasi Penerbanga
Terdapat GD
134 Perusahaan
Pemilik AMO di Indonesia
CT
JARINGAN TERPADU COM-
(By. Prof. Said D. Jenie Sc.D.) PONENT
PTDI
Apa yang telah dicapai selama ini melalui perjalanan
panjang PTDI melalui Pengembangan pesawat
terbang ?
PTDI
Didapatnya kepercayaan Pelanggan
(CN235 Customer base)
PTDI
Kepercayaan diberikan untuk perancangan dan
pembuatan pesawat ke-Presidenan Republik
Korea
PTDI
Kepercayaan diberikan untuk perancangan dan
pembuatan pesawat MPA-MSA-ASW Meltem Turki
Galley Bubble Window
Lavatory Mission Avionics Rack Sonobuoy Launcher
Mission Consoles SAR Life Raft
Observer Seat
PTDI
FILTER
PRECIPITATION PROBE
(WMI-2D2-P)
FLARES OF SILVER IODIDE (3 EA)
AIR SCOOP
PTDI
Kepercayaan Customer untuk PTDI
melakukan Integrasi
RWR dan IFF buatan China
Dual Garmin 430 GPS (commercial) Chaff & Flare buatan Pakistan
PTDI
Kepercayaan diberikan bagi pembuatan
komponen komponen pesawat skala besar dan
berisiko tinggi
PTDI
PTDI Aircrafts Delivery (1976-2009)
102
55
256*
121
20
32
Total 341 Aircrafts !!
20 40 60 80 100 120
CN235 - CASA & PTDI
PTDI
Telah dimilikinya fasilitas produksi komponen
pesawat yang terbaik
PTDI
Dimiliknya kemampuan Engineering
Design , Analysis dan integrasi
CATIA V4 Based Detail Structure Design Structure / System Integration Stress Analysis and Finite Element Modeling
Design, CATIA V4 Based
Design Development
PTDI
Secara Nasional juga telah terbangun
• Membuka Lapangan kerja sektor Industri Pesawat
Terbang.
• Membangun Tenaga Kerja yang trampil dan
berpengalaman pada Industri penerbangan
secara keseluruhan.
• Eks- Karyawan PTDI berada diseluruh Industri
penerbangan Indonesia dan dunia.
• Subsitusi Impor dan Meningkatkan Ekspor
nasional dengan produk yang membanggakan
PTDI
Kemampuan Rekayasa dan Pengembangan Produk Indonesia ?
PTDI
Dengan pengalaman dan perjalanan
panjang dalam Rekayasa pesawat
terbang ini, Apa yang bisa dilakukan
oleh PTDI mendukung
pengembangan industri nasional di
Indonesia ??
PTDI
Keinginan PTDI
PTDI
Example of Country Specific Engineering
for Economic Development
• Thailand’s large Farming land are located mostly on flat land, some of them
irigated but a large portion of the farm land is Rain fed. The Economy is based
on agriculture
• In 1955, His Majesty, king of Thailand observe, that even when severe
drought is happening, (and creating major national disaster). There are lots
Cloud is in the sky !!
PTDI
• 1974, Thai Farmers start to gain benefits
from the Rain making effort. That year an
operation which lasted 45 days, using 8
aircrafts, Covers 16 province, 2.72 million
hectares.
PTDI
• The Key Technology is three step called
“Triggering, “Fattening” and “Attacking” with
multiple aircraft formations.
PTDI
• Today,the operation of Thailand’s Rain Making is still one of the most
important National Operation. In the dry season, flew more aircraft in a
day than Thai Air Force !!.
PTDI
Apa Ciri khas Indonesia ?
Dabo Airstrip
Papua merupakan
ekstrim nasional
dimana
penerbangan
500 m merupakan satu
satunya alat
transportasi
PTDI
PTDI Solusi
N219 Perintis Aircraft
• Max Cruise Speed: 213 kts (395 km/hr)
Dirancang khusus untuk
• Economical Cruise Speed: 190 kts (352 km/hr)
keadaan Indonesia
• Take-off Distance (35 ft obstacle): 465 m, ISA,
SL
• Landing Distance (50 ft obstacle) 510 m, ISA,
SL
• Maximum take-off weight: 7,270 kg (16,000 lbs)
• Maximum Payload: 2500 kg (5,511 lbs)
• Rate of climb 2,300 ft/min all engine operative
• Certification DGAC CASR 23, Commuter Category
• 60 % Local content
• Selling Price Target US$ 3 Million
PTDI
Sinergi Industri
dalam produksi
Pesawat Terbang Nasional N219
PT DIRGANTARA INDONESIA
N219
Industri Lokal
Industri Lokal
Industri Lokal
Industri Lokal
PTDI
Peta Ibukota Kabupaten/Kota
Sumatra: 54 Ibukota Kalimantan: 25 Ibukota
kabupaten/kota berada di kabupaten/kota berada di Sulawesi: 50 ibukota
pesisir atau dilalui/dekat pesisir atau dilalui/dekat kabupaten/kota berada
sungai, dekat danau sungai di pesisir.
KEP. NENUSA
KEP. KAWIO
KEP. TALAUD
MELONGUANE
TAHUNA
KEP. SANGIHE
Maluku: Semua ibukota
kabupaten/kota (16) berada di
pesisir.
Jawa: 26
Ibukota
kabupaten/kota
berada di
pesisir (utara). Bali/Nusa Tenggara: Hampir semua ibukota
kabupaten/kota (30) berada di pesisir. Irian: 10 Ibukota kabupaten/kota di
Irian berada di pesisir.
PTDI
Service “ Air Ambulance” banyak dirintis di negara lain untuk memenuhi pelayanan kesehatan di
daerah mereka yang terpencil dan memiliki penduduk sedikit (sparsely populated).
Di Australia, Canada, banyak daerah spt ini sering hanya dapat dikunjungi dengan perjalanan ber
hari hari, atau sama sekali tidak dapat dikunjungi pada musim tertentu.
Royal Flying Doctor Service merupakan salah satu organisasi terbesar, memiliki 53 pesawat dan pada
tahun 2009 mampu melakukan :
Apakah Bisa system
Meliput 80% dari Australia (7,150,000 km2), yang sama di Indonesia
Memberikan pelayanan pada 274,237 patients (average of 751 per day untuk dapat meberikan
Melakukan 36,832 aerial evacuations and transfers (average of 101 per day) pelayanan kesehatan
Melakukan 14,004 health care clinics (average of 38 per day) bagi seluruh masyarakat
Terbang 23,923,440 kms (average 65,544 km perday) ?
PTDI
PTDI merencanakan untuk memperkenalkan kembali
pesawat Amphibi sebagai sarana transportasi
Nusantara
PTDI
Interior yang flexible
PTDI
Mengapa Amphibian Aircraft ?
PTDI
Perbandingan WaterBased Airport/Airstrip
Keuntungan Kerugian
• Tidak perlu lahan besar • Perlu melihat situasi cuaca dan
• Tidak perlu pembersihan dan laut
pengerasan lahan • Landasan air harus dibersihkan
• Dapat dibangun waktu pendek dari sampah ynag mengambang
• Airport dapat dipindahkan bilamana
perlu !!
• Maka dengan nilai uang yang sama, kita dapat memiliki 97 pesawat
amphibi dan 500 Amphiport bersama, daripada membangun 500 airport dan
TIDAK ADA pesawat.
PTDI
Mengapa Negara membutuhkan Industri
pertahanan
PTDI
Contoh contoh sejarah akan perlunya Industri Pertahanan
didalam negeri
• Masa keemasan Eropa, masa kolonial (1400-1800 Masehi)
– Pada masa ini Kerajaan kerajaan Eropa mengalami masa kemajuan teknologi dimana dikuasainya
teknologi kapal Samudra, Navigasi laut dan senjata api.
– Teknologi ini sebenarnya dikuasai oleh “ekspedisi ekspedisi” yang nota bene adalah industri
perdagangan
– Dengan kelebihan ini, maka lebih dari separuh dunia, terutama yang penguasaan teknologinya
terbelakang dapat dijajah dan dikuasai.
– Amerika adalah contoh bahwa kemampuan Industrinya mampu memenangkan perang dunia ke 2
– Sekutu mempunyai 2 front, yaitu Perang Eropa (Jerman) dan perang pasifik (Jepang). Kemampuan
industri alutsista sekutu secara praktis berasal dari amerika, karena industri sekutu di eropa sudah
dikuasai Jerman. Di perang pasifik, Australia secara praktis tidak memiliki industri alutsista
– Puluhan ribu pesawat dihasilkan oleh industri industri amerika hanya dalam waktu 4-5 tahun.
Misalnya 3000 P-51 Mustang dan 2400 Catalina. Dalam berbagai segi kemampuan Alutsista Amerika
sebenarnya berada dibawah alutsista Jerman.
– Seluruh rakyat amerika bekerja dalam industri alutsista untuk mendukung perang. Symbol “ Rosie
the riverter”
PTDI
Contoh contoh sejarah akan perlunya
Industri Pertahanan didalam negeri
• Perang India-Pakistan (3-16 Desember 1971)
– Kedua negara pada masa itu tidak memiliki industri alutsista
– Perang selama 2 minggu dengan Pakistan kehilangan ½ dari angkatan lautnya dan
angkatan udaranya (pada masa itu tidak lebih dari 50 pesawat).
– Pesawat angkut dgn ramp door (hercules) digunakan untuk melakukan pemboman.
– Pakistan relatif kehabisan alutsista, Pakistan Timur tidak terproteksi dari udara dan laut
Kemudian pasukan darat ditimur menyerah dalam jumlah besar.
PTDI
Dukungan industri dalam negeri untuk dapat mendukung Daya tempur
pada masa krisis adalah utama, juga tertuang dalam doktrin
pertahanan negara masing2.
2. China
1. Telah lama memiliki prinsip kemandirian industri alutistanya.
2. Menggunakan prinsip “Dual use factory”, terutama sehabis revolusi kebudayaan.
Dinyatakan bahwa untuk effisiensi industri pertahanannya, tapi juga demi alutsista
dapat diproduksi pada berbagai sentra industri yang tersebar seantero negaranya,
pada saat kritis.
3. Pakistan
1. Membangun fasilitas “refurbishment” di Kamra sehingga pesawat pesawat
tempurnya dapat memiliki lifetime extension. 2 X sampai 3 X umur pesawat dapat
dilakukan. Ini dikarenakan Pakistan merasa tidak mudah membeli pesawat
baru/pengganti sehabis masa pakainya habis.
PTDI
Singapore
India
PTDI
Apakah ini doktrin
pengadaan Alutsista
yang benar ?
Dalam Industri
Pertahanan, tidak
dikenal hak paten !
PTDI
Jalan panjang bagi pembangunan
Industri Strategis Nasional
PTDI
INDUSTRI ALUTSISTA 2025
2025
Jangka Panjang :
1. Memenuhi kebutuhan pokok Pembangunan
matra darat laut dan udara TNI Kompetensi Inti. Industri alutsista
Kerjasama Jangka
sehingga Indonesia bisa mandiri Panjang/Strategic yang mandiri
2. Menguasai teknologi dan Alliances..
mempunyai akar industri DN
2015 - 2020
MISI 3. Memiliki SDM yang mumpuni
dan kreatif Perluasan pasar ke
4. Mempunyai jaringan yang luas LN melalui aliansi/
kemitraan
melalui kerjasama strategis
dengan mitra LN dan DN 2011 - 2015
Pengembangan Kompetensi
Investasi
Progresive Manufacturing
2011 Prototyping Jangka Menengah :
2009 - 2010 Reposisi Bisnis & Sistem
Perumusan Program Pemasaran.
Penetapan Kebutuhan TNI Nasional Financial Access.
Kebijakan Industri Penetapan Misi Persh Kemitraan DN & LN
Kebijakan Anggaran Inovasi & Pengembangan
Pertahanan Nasional Produk & Jasa.
Penetapan Perusahaan
Jangka Pendek :
Penetepan Misi
Penyehatan Perusahaan
Penyiapan SDM
Reorganisasi & Pembenahan Sistem.
Peningkatan Revenue Mix.
PTDI
56
Roket Dirgantara 230
Parameter Dasar:
Roket
• Tipe roket : Roket balistik, unguided
Pengembangan
• Kaliber : 122 mm bersama RISTEK
• Panjang roket RX1210/RX1213 : 2360 mm/2670 mm PTDI,ITB, PINDAD,
• Berat roket RX1210/RX1213 : 38 kg / 42 kg
• Jarak Jangkau : 13 km LAPAN, LEN
Warhead dan Fuze
• Berat : 15 kg
• Panjang : 500 mm
• Jenis Fuze : Mechanical Fuze
• Jenis Warhead : HE-Fragmentation
• Jenis Explosive : TBD
PTDI
POHON INDUSTRI ROKET
PTDI
4 Phase Rocket Technology Development Program
Phase 1 : Technology Introduction
Phase 2 : Technology Integration
Phase 3 : Technology Development
Underlicense Program
FFAR 2.75” (Belgium)
Integration Design Program
Unguided Rocket
Short Range, Single Stage 122mm JROF, Artillery Rocket Indigenous Design/Development
Mode : - air to ground : 3 km Range : 20 - 40 km, medium, single stage
Mode : ground to ground NRI-350, Guided Missile
- ground to ground : 8.75 km Medium Range, 120 km, two stage rocket Indigenous Design/Development
Unguided & Guided Rocket
Technology Mode : - ground to surface NRI-560, Guided Missile
Technology - surface to surface
Aerodynamic : - non lifting body Long Range, 400 km, two stage rocket
Aerodynamic : - non lifting body - air to ground Mode : - ground to surface
- folded fin
- aerodynamic-spin Technology - surface to surface
Stability : passive, spin stabilized
stabilized
Electronics : none Aerodynamic : - non lifting body
Stability : passive, spin stabilized Technology
Propellant : solid, single configuration - aerodynamic stabilized
Electronics : none & guidance Aerodynamic : lifting body
Rocket motor: Isp 225 sec Stability : active aerodynamic control
Propellant : solid, dual configuration Stability : active control FbW
Warhead : time fuze control Electronics : guidance & control system
Warhead : time fuze control Electronics : FCS, Guidance System
explosion upon impact Propellant : solid, dual configuration
explosion upon impact Propellant : solid rocket / turbo jet
Weight : 9.49 kg Rocket motor: Isp 220 & 260 sec
Weight : 66.75 kg Warhead : (possible nuclear)
Speed : 2.5 Mach (at burn out) Warhead : time fuze control
Weight : 1500 kg
explosion upon penetrated
Speed : high sub-trans sonic
Weight : 895 kg
Speed : 0.9 Mach (at cruising)
1
Kebakaran Hutan setiap tahun menjadi masalah Nasional
PTDI
General Arrangement
Camera
And FLIR 2.75 “ Rocket launcher
Machine (7 tubes)
Gun
Turret
PTDI
PTDI saat in sedang mengembangkan Hovercraft Berat (Daya angkut 10-20
ton) bagi angkutan khusus pasca bencana dan transportasi daerah rawa
PTDI
PT NTP adalah anak perusahaan PTDI, khusus
dalam bidang perbaikan mesin Turbin
PTDI
PTDI akan terus konsisten dalam bidang industri
penerbangan dan teknologi integrasinya
PTDI
Akhir kata
1. PTDI dengan kemampuan yang telah dimilikinya adalah Asset bangsa sebagai
bagian terpenting dari Industri strategis Nasional.
2. Produk unggulan yang diharapkan ialah CN 235 Next Generation dan Pesawat
Amphibi. Dalam “niche” market ini hampir tidak ada kompetisi.
PTDI
Terima Kasih