Anda di halaman 1dari 38

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010

Assalamualaikum warahmatullaaahi wabarakaatuh sidang pembaca,

Alhamdulillah, kami masih bisa bersilaturahmi ke hadapan anda melalui majalah


ababil edisi ke empat ini. Semoga apa yang te lah dan akan kami sampaikan
bermanfaat adanya. Sebagaimana biasa , rubrik pembuka adalah mengenai Rasulullah
SAW kali ini kita akan membahas sekilas mengenai sifat pemalu beliau dilanjutkan
dengan kisah perjalanan panjang Salman Al Farisi RA. Seorang pemba ca meminta agar
rubrik meniti seni kali ini memuat band Hip Hop Amerika Soldiers Of Allah dan kami
mohon maaf karena keterbatasan info mengenai band ini hingga mungkin sajian kami
kurang memuaskan namun kami membahas lebih luas mengenai Hip Hopnya para
rapper muslim lain juga sejarahnya.

Sidang pembaca yang kami cintai, s aat ini rakyat Palestina masih dalam derita , para
Zionis masih gencar melancarkan serangan bahkan di beritakan akan menghalangi
bantuan yang datang. Musibah rakyat Palestina yang sudah seki an lama berlangsung
ini anehnya dianggap sepi oleh dunia , berbeda sekali dengan traged i Holocaust (
pembantaian etnis yahudi di era Hitler dengan angka konon mencapai 6 juta jiwa )
yang digembar gemborkan dan bahkan memiliki kekuatan hu kum bagi siapa yang
mengkoreksi kejadian ini . Maka rubrik Menerobos Mitos akan mencoba mengajak
pembaca menyimak riset para revisionis sejarah Holocaust . Salah satu buku yang kami
jadikan sumber utama adalah Berhala Holocaust karya Nurcholish terbitan Mediakita.
Muslimatika membahas mengenai pentingnya berpikir positif dalam hidup dan sedikit
seluk beluk mengenainya . “Lawan Sistem Dajjal” menyambung bahasan terdahulu dan
akan berusaha mengurai ajaran Theosofi dan paham pluralisme yang disyaki sebagai
‘bibit agama baru untuk d unia’. SMS silaturahmi tampil sebagaimana biasa dengan
pesan – pesan singkat dari hadits ataupun ucapan tokoh dan ulama yang insyaAllah
bermanfaat untuk kita sampaikan pada saudara saudara yang lain sebagai pesan
saling mengingatkan menuju kebaikan dan memperkuat persaudaraan. Ada cerita
singkat mengenai kekayaan , puisi dari redaksi dan renungan tentang Islam sebagai
penutup, sesi hiburan berupa sekilas canda tidak tampil dan kemungkinan besar akan
kami kesampingkan dahulu, namun kami berharap semoga sid ang pembaca selalu
ceria dan bersemangat selalu dalam menjalani hidup .

Akhir kata, segala kesalahan adalah dari kami dan kebenaran adalah dari Allah SWT
semata. Selamat membaca dan Wassalam

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


Idola Semesta

Ada sebuah ungkapan bahwa “ MANUSIA YANG PALI NG SEMPURNA HIDUPNYA ADALAH YANG
PALING SEMPURNA RASA MALUNYA “ Hal ini sebenarnya tidaklah berlebihan karena dalam
bahasa Arab sifat malu Al-Hayaa' didasari dari Al Hayah yang berarti kehidupan. Karena itu
mereka yang tidak memiliki rasa malu diibaratkan menjadi manusia yang mati qalbunya. P ara
alim-ulama berkata: "Hakikat sifat malu itu ialah suatu budi pekerti yang menyebabkan
seseorang itu meninggalkan apa -apa yang buruk dan menyebabkan ia tidak mau lengah untuk
menunaikan haknya seseorang yang mempun yai hak." Sedangkan dari Abul Qasim al-Junaid,
"Malu ialah perpaduan antara melihat berbagai macam kenikmatan atau karunia dan melihat
adanya kelengahan, lalu tumbuhlah di antara kedua macam sifat yang di atas tadi suatu
keadaan yang dinamakan sifat malu. "

Rasulullah, Muhammad SAW dikenal sebagai pribadi


yang pemalu, saking pemalunya maka diandaikan
bahwa beliau lebih pemalu ketimbang gadis pingitan.
Sifat malu ini dimiliki Rasulullah SAW semenjak kanak
kanak , saat anak – anak sebaya beliau kala itu s aling
berebut makanan maka beliau malu melakukannya,
jika pakaiannya tersingkap d an menampakkan auratnya
maka beliau akan bersembunyi menjauh ka rena malu.
Jika hendak membuang air maka di riwayatkan beliau
menjauh atau pergi hingga tak seorangpun melihatny a.
Karena sifat pemalu ini beliau apabila melihat ses uatu
yang tidak disukainya maka terlihatlah dari roman
mukanya, dan beliau senantiasa menjauhkan
pandangan matanya dari apa apa yang kurang baik. Bahkan dalam hubungan suami
istri sifat pemalu Rasulullah SAW tetap dominan, dalam hadits yang diriwayatkan At
Turmudzy dalam Asj Sjamaa il dari Siti Aisyah RA , ummul mukminin, berkata “ Aku
sekali kali belum pernah melihat kemaluan Rasulullah SAW “ ( dalam riwayat lain ada
ditambahkan “ Dan beliau pun tidak pe rnah melihat daripadaku “ ) sedangkan yang
diriwayatkan oleh Ibnul Djauzy dari Ummu Salamah RA “ Adalah Rasulullah SAW itu
apabila mendatangi seseorang dari istrinya beliau memejamkan kedua matanya dan
menutupi kepalanya “. Dua hadits ini sangat menguatkan sifat pemalu beliau, kendati
seorang istri sebenarnya halal hukumnya meski terlihat auratnya oleh suaminya dan
sebaliknya. Sifat malu Rasulullah SAW juga dimuat secara jelas dalam Al Qur an Surat
Al Ahzab ayat 53
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi
kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu -nunggu waktu
masak makanannya ( Maksudnya: pada masa Rasulullah SAW pernah terjadi orang-
orang yang menunggu-nunggu waktu makan Rasulullah SAW, lalu turun ayat ini
melarang masuk rumah Rasulullah SAW untuk serta makan sambil menunggu-
nunggu waktu makannya Rasulullah. ) tetapi jika kamu diundang maka masuklah
dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang
percakapan. Sesungguhnya yang demiki an itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu
kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu ( menerangkan )
yang benar. Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri - isteri
Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi
Majalah ababil edisi 4 Juni 2010
“ Malu itu tidak mendatangkan
melainkan kebaikan “

hatimu dan hati mereka. Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak
(pula) mengawini isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya
perbuatan itu adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah. ”
Ayat mulia ini dapat kita resapi sebagai suatu peringatan akan pentingnya rasa malu
bagi umat Islam. Allah SWT menghargai sifat pemalunya Rasulullah SAW dan menegur
kita yang ‘kurang’ sifat malu nya. Umat Islam diminta menjaga sifat malu dengan
bersikap ‘tahu diri‘, memegang adab/etika juga sopan santun serta bersikap peka
terhadap suatu kondisi. Banyak hadits menerangkan pentingnya rasa malu ini ,
diantaranya

Malu itu sebagian dari pada iman ( HR Muslim dan Turmudzy )

Malu itu baik semuanya ( HR Musli m dan Abu Dawud )

Malu itu tidak mendatangkan melainkan kebaikan ( HR Bukhari dan Muslim )

Malu adalah sesuatu yang fundamental, s edari kecil sebenarnya telah diajarkan oleh
orang tua kita mengenai hal yang disebut ‘ malu ‘ ini, dilarang lah meski masih balita
kita berkeliaran tanpa busana, dituntut agar tidak bicara kotor atau me raung berteriak
teriak karena malu kepada tetangga dan lain sebagainya. Pada saat kita bersosialiasi
di masyarakat, norma dan etika yang berlaku akan membentengi diri kita, timbul lah
sebuah sikap malu jika kita mengabaikan norma yang berlaku di sana. Adapula
kesepakatan masyarakat akan hal yang tabu alias pantang dilakukan. Namun apa yang
berlaku di suatu masyarakat ada kalanya tidak selalu sama dengan yang berlaku
dalam masyarakat lainnya. Di Jawa Tengah, orang biasa saja memanggil dengan kata
sandang si , misalnya si A, si B, si C namun di Jawa Barat menyebut si di depan nama
seseorang adalah sesuatu yang tidak sopan. Bersendawa saat makan bersama
dianggap hal yang wajar saja di I ndonesia, namun di Amerika hal itu diangggap
sesuatu yang tidak bertatakrama. Bangsa Jepang pada dahulunya memiliki semangat
tinggi dalam budaya malu, jika s eseorang melakukan kesalahan atau gagal
melaksanakan tugas maka rasa malu itu hanya bisa di tolerir dengan bunuh diri (
harakiri ), suatu didikan yang sulit dianut oleh bangsa lain bahkan bangsa Jepang itu
sendiri masa kini. Namun budaya suatu masyarakat , meskipun seakan akan ‘benar’
dan ‘ terhormat’ belum tentu selaras dengan Islam. Di zaman jahiliyah ada adat
istiadat Arab yang melarang mantan istri anak angkat din ikahi oleh ayah angkat
mantan suaminya. Rasulullah SAW mendobrak pantangan ini dan menetapkan hukum
Allah SWT dengan menikahi Zainab RA mantan istri Zaid RA ( silahkan simak ayat 33
pada surat Al Ahzab ). Sebagai umat Islam adalah lebih patut jika kita berpegang
kepada apa yang ditetapkan ajaran Islam daripada ketetapan lainnya. Apa yang
ditetapkan Allah SWT adalah lebih tabu untuk dilanggar apalagi ditentang.

MALU BERBEDA DENGAN MINDER /RENDAH DIRI. Minder/rendah diri muncul


sebagai akibat dari situasi tertentu yang menimbulkan kebingungan, dan dipicu oleh
kelemahan. Orang yang minder dan inferior sebenarnya bisa juga dikategorikan
sebagai orang yang tidak memahami nilai dirinya seba gai manusia , juga sebagai
sebuah perwujudan sikap pengecut. Karenanya sangat berbeda sekali dengan malu,
meski minder/rendah diri sering disalahkaprahkan sebagai malu dan dijadikan alasan
untuk tidak berbuat kebaikan seperti ucapan : malu bertanya sesat di jalan, malu
shalat karena bacaannya belum fasih, malu belajar karena sudah merasa tua , malu
mengatakan yang benar karena merasa diri belum benar berperilaku, dan lain
sebagainya. Kata yang tepat untuk digunakan pada contoh di atas tadi adalah minder ,
bukannya malu.
Majalah ababil edisi 4 Juni 2010
“ Perasaan malu - adalah
salah satu cabang dari keimanan “

Rasa minder dan inferior dari perilaku individu merupakan rep resentasi dari persepsi
dan cara pandang yang salah terhadap objeknya, ia akan muncul pada pribadi yang
tidak mempunyai konsep diri yang baik. Menurut Adi W Gunawan, konsep diri terdiri
dari beberapa komponen yaitu diri ideal ( sosok ideal yang ada dalam kehidupan kita,
biasa di visualisasikan sebagai sosok yang paling dikagumi ), cermin diri ( gambaran
penilaian kita terhadap diri kita sendiri, terkait dengan bagaimana kita mampu
mengenal diri sendiri. digunakan mengukur sejauh mana posisi kita berada untuk
mencapai posisi yang diinginkan / diri ideal ), dan harga diri
( gambaran tentang sejauh mana kondisi kita yang sekarang ( cermin diri ), lalu
dibandingkan dengan suatu kondisi yang ingin kita capai suatu saat nanti ( diri ideal ).
Perbandingan diantara keduanya itulah nilai harga diri kita. Semakin sedikit perbedaan
antara diri ideal dengan cermin diri, maka harga diri seseorang akan semakin baik,
begitu pula sebaliknya ). Bagi umat Islam tentunya konsep diri haruslah sejalan
dengan apa yang diajarkan Allah SWT dan RasulNya.

Minder/rendah diri bisa diatasi diantaranya dengan mengoptimalkan anugrah besar


Allah SWT berupa akal fikiran , senantiasa belajar dan menginstropeksi diri hingga
mampu menutupi kelemahan. Sebagai mahluk yang seja tinya mulia, manusia sudah
sepatutnya tidak membia rkan kehinaan datang dan memperoleh kesemp atan
menempati jiwa dan raganya . Karena itu, kita semestinya MALU JIKA MENJADI
INSAN YANG MINDER , karena Allah SWT telah membekali manusia dengan berbagai
potensi yang sudah seharusnya kita optimalkan.

Dari Abu Hurairah RA meriwayatkan dari Rasulllah SAW yang sabdanya kurang lebih :
"Iman itu ada tujuhpuluh lebih atau enampuluh lebih - lebihnya ialah antara tiga
sampai sembilan - cabangnya. Maka yang terutama sekali ialah ucapan La ilaha
illallah, sedang yang terendah sekali ialah melemparkan apa -apa yang berbahaya dari
jalan. Perasaan malu - adalah salah satu cabang dari keimanan." (Muttafaq 'alaih)

Di era menuju akhir zaman ini, rasa malu didapati kian saat makin dikesampingkan,
banyak diantara kita tak segan memamerkan kebatilan, seperti berbangga diri jika
mendapat keuntungan materi meski dengan cara aksi tipu – tipu, lobi dan upeti.
Padahal aib secara rasional saja sudah selayaknya kita tutupi, bukannya kita umbar ke
sana kemari. Di keseharian, tidak aneh lagi ada dialog - dialog seperti
“ Lagi pusing ya bro.. narik yuk (maksudnya mengganja, bukan narik becak ) biar
tinggi ( ini pun bukan berarti bertambah panjan g badannya tapi mabuk/tidak sadar ) ”
“ Ah dia..udah habis tuh digarap ( dizinahi ) sama gw sebelum jadi pacar si anu …”
“ Sudah lihat film ini ( film porno ) belum ? mantap nian adegannya…”
“ mampus dia gw kadalin ( ditipu mentah – mentah ) …”

Dialog seperti tadi tak jarang pula dilontarkan secara lebih vulgar. Dengan entengnya
kita pamerkan aurat lewat foto dan video , atau bicara seputar syahwat dan maksiat
tanpa henti, padahal rasa malu yang sudah tercabut sebenarnya sulit untuk
ditanamkan kembali. Luar biasa sekali kelalaian kita terhadap rasa malu ini .
Indikasi akan hal ini mudah sekali kita dapati. Anehnya, kita sering pula malu dalam
kebaikan. Tanyakanlah pada diri kita dan perhatikanlah di lingkungan dewasa ini,
berapa gelintir muslim yang masih mengucapkan salam saat berjumpa ? Padahal
mengucapkan salam “Assalamu ’alaikum“ adalah lebih haq daripada mengucapkan “
permisi”, “ halo “ atau ucapan sejenisnya. Tidak salahlah seorang ulama pernah
menukas saat sahabat - sahabatnya sibuk berdebat masalah hukum tersingkapnya
aurat pemain sepakbol a. “ AKU LIHAT AURAT ISLAM SUDAH MENGANGA
BERTAHUN – TAHUN, NAMUN TIDAK ADA YANG MEMPERMASALAHKANNYA”.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“ Malulah kepada Allah
dengan sebenar benar malu, “

Ucapan beliau tentu bukan bermaksud meremehkan masalah fikih namun sebuah
pernyataan keprihatinan yang ditujukan agar umat Islam malu terhadap kemunduran
yang terjadi padanya selama ini. Kita sudah sangat diberondong semangat kebebasan
yang kebablasan, sampai malu hampir – hampir menjadi tabu.

SESEORANG YANG MEMAHAMI RASA MALU YANG SESUNGGUHNYA TIDAK


AKAN RELA MELIHAT DIRINYA MERASA HINA DI HADAPAN ALLAH SWT ,
MANUSIA LAIN ATAUPUN DIRINYA SENDIRI . Ia akan berusaha menempuh jalan
yang mulia untuk mengatasi rasa hina itu. Tingkatan malu yang paling mulia dan
paling tinggi tentunya adalah malu terhadap Allah SW T. Pada saat kita melakukan
maksiat maka salah satu sebab musabab terjadinya adalah kita tidak lagi merasa
malu, alih – alih takut terhadap Allah SWT yang Maha Mengetahui lagi Maha Melihat.
Diriwayatkan dari ‘Abdullah Bin Mas’ud Rasulullah S AW bersabda “ Malulah kepada
Allah dengan sebenar benar malu , “ Kemudian kami berkata “ Segala puji bagi Allah ,
kami malu kepada Allah ”. Rasulullah SAW kemudian bersabda “ Bukan demikian, yang
dimaksud malu sejati kepada Allah adalah hendaknya kamu menjaga kepala dan
isinya, perut dan isinya dan hendaklah kamu mengingat mati dan kebinasaan .
Siapa yang menginginkan akhirat maka dia akan meninggalkan keduniaan dan
siapa yang melakukan hal itu maka dia telah malu kepada Allah dengan sebenar benar
malu”. Rasanya maksud tersirat beliau cukup jelas dan dapat difahami oleh akal kita.

Rasulullah SAW sendiri, sangat mengagumi dan


menghormati mereka yang pemalu , dalam riwayat
jika Utsman RA mendatangi maka beliau akan
merapihkan pakaiannya dahulu, saat ada yang
menanyakan mengapa beliau tidak berbuat hal
serupa saat sahabat yang lain datang maka beliau
berucap “ Tidakkah aku malu terhadap orang yang
bahkan malaikat pun malu terhadapnya “ ( HR
Muslim ). Utsman RA sendiri digambarkan Rasulullah
SAW sebagai sahabatnya yang paling p emalu
diantara yang lain. Dalam hadits Imam Ahmad saat
Fatimah Binti Utbah Ibn Rabi’ah berba’iat kepada Rasulullah SAW , beliau bersabda “
Wahai Fatimah berba’iatlah kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah SWT dengan
sesuatu pun,… untuk tidak mencuri dan berzina..” Saat mendengar kata ‘berzina’ ini
rupanya Fatimah saking malunya meletakkan tangannya di kepala dan menundukkan
wajah. Rasulullah SAW takjub dengan hal itu dan membiarkannya sampai Siti Aisyah
RA berkata “ Wahai Fatimah , Berba ’iatlah sebab para wanita lain juga berba ’iat
dengan hal ini ! “ Maka berba’iatlah Fatimah. Siti Aisyah RA sendiri dikisahkan semakin
merapatkan pakaiannya semenjak Umar Bin Khattab RA dimakamkan di berdekatan
dengan ayahnya Abu Bakar RA dan Rasulullah SAW, suaminya. Umar Bin Khattab RA
memang bukan muhrim beliau, kendati sudah wafat dan jasad Umar RA terbenam di
tanah rupanya sifat malu Siti Aisyah RA masih sedemikian tinggi . Bisakah kita rasakan
sifat sifat malu mereka ? Adakah sifat malu kita mencapai seperempatnya ?
sepersepuluhnya ? seperseratusnya ? mungkin seperseribunya ? Atau malahan sudah
kita gadaikan seluruhnya untuk keduniaan ? Tidak inginkah kita dikagumi Rasulullah
SAW ? Enggankah kita disayangi Allah SWT ?
Salahuddin, tokoh besar penakluk Jerusalem pernah menjawab saat orang
menanyainya mengapa ia jarang tetawa “ Bagaimana aku dapat tertawa sementara Al
Aqsa masih tertawan aku malu tersenyum di hadapan Allah ketika saudara saudaraku
di sana harus menghadapi penderitaan !”
SubhanAllah ….Berbahagialah saudara saudara yang menjaga sifat malu …
Ahlak semacam ini sungguh di perlukan dan dirindukan kaum muslimin..

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“ maka Allah tidak akan
malu menyiksanya kelak”

Imam Ibn Majah menyebutkan sebuah hadits yang menggambarkan betapa rasa malu
harus ditegakkan untuk menjaga keselamatan sebuah bangsa. Rasulullah SAW
bersabda: "Jika Allah SWT ingin menghancurkan sebuah kaum, dicabutlah dari
mereka rasa malu. Bila rasa malu telah hilang maka yang muncul adalah sikap keras
hati. Bila sikap keras hati membudaya, Allah mencabut dari mereka sikap amanah (
kejujuran dan tangung jawab ). Bila sikap amanah telah hilang maka yang muncul
adalah para pengkhianat. Bila para mengkhianat merajalela Allah mencabut
rahmatNya. Bila rahmat Allah telah hilang maka yang muncul adalah manusia laknat.
Bila manusia laknat merajalela Allah akan mencabut dari mereka tali -tali Islam".

Abu Mas'ud yaitu Uqbah al -Anshari, mengatakan bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
"Sesungguhnya di antara hal -hal yang ditemui (didapatkan) dari ucapan kenubuwatan
yang pertama ialah: Apabila kamu tidak malu, maka l akukanlah apa saja yang kamu
kehendaki." Ini adalah sebuah pesan yang kiranya menyiratkan bahwa hendaklah kita
malu dalam melanggar larangan Allah SWT karena apa saja yang kita lakukan akan
dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Namun di sisi lain, pesan ini juga bisa
dimaksudkan untuk tidak malu melakukan keba ikan meskipun hal itu dipandang
tercela oleh kebanyakan orang atau diremehkan. Seorang muslim hendaknya malu
bermaksiat kepada Allah SWT sedangk an di saat yang sama ia selalu menerima
karunia yang dilimpahkan kepadanya . Seorang pejabat tinggi sebenarnya t idak perlu
merasa malu misalnya jika bertawadhu duduk makan bersama secara lesehan
bersama kaum dhuafa, meski dianggap koleganya bis a meruntuhkan wibawa.
Imam Ibnul Qoyyim berkata, "Antara dos a dan sedikitnya rasa malu ada keterkaitan
yang sangat erat, maka setiap dari keduanya akan menuntut yang lain. Barang siapa
malu kepada Allah ketika berbuat maksiat, Allah pun akan malu menyiksanya pada
hari kiamat kelak. Dan barang siapa tidak punya rasa malu kepada Allah ketika
berbuat maksiat, maka Allah tidak akan malu menyiksanya kelak."

Dalam upaya membudayakan malu sebagai sifat keseharian, kedekatan seorang


hamba terhadap Khaliqnya amatlah berperan. Mereka yang senantiasa mengingat
Allah SWT dan meyakini sifat - sifatNya akan terbentengi dengan rasa malu. Dalam Al
Qur An, lebih dari 200 ayat mencantumkan sifat Allah SWT Yang Maha Mengetahui.
Ayat – ayat tersebut semestinya sudah lebih dari cukup untuk membuat kita selalu
merasa ‘terawasi’ dalam ke hidupan sehari – hari.

Sekalipun lebih sulit memanifestasikannya dalam tindakan ketimbang sekedar


memahami kriteria sifat malu , adalah sangat penting malu ini dikenalkan semenjak
dini, dan kita fahami makna sejatinya. Jika kita berharap akan muncul gene rasi –
generasi Utsman, Aisyah dan Fatimah atau Salahuddin baru, langkah awal kita adalah
mengenali sifat malu itu sendiri.

Pemahaman akan sifat malu , ditunjang penelaahan kita akan hakikat manusia sebagai
hamba, mempelajari mengenai Allah SWT Sang Penci pta dapat melancarkan
penempatan rasa malu secara proporsional di qalbu. InsyaAllah cabang itu akan
menuntun umat sampai ke akar keimanan beserta cabang cabang lainnya. Akhir kata,
semoga kita semua menjadi insan yang malu saat bermaksiat dan segera bertau bat,
malu akan kelemahan diri dan berupaya memperbaiki, malu menjadi umat yang sering
mengambil namun jarang memberi dan semoga kita semua dapat mencapai sikap
malu sejati sebagaimana yang telah dijabarkan dan dicontohkan Rasulullah SAW.
Allah SWT Maha Mengetahui. Kurang lebihnya kami mohon maaf.
Semoga bermanfaat adanya….

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“..Sahabat – sahabatku bagai bintang di langit,
yang manapun kamu ikuti kamu akan beroleh petunjuk..”

Salman Al-Farisi RA
Pada suatu hari, di Madain datangla h seorang laki-laki dari Syria yang membawa
sepikul buah tin dan kurma. Beban berat itu rupanya sangat melelahkan. terlihatlah
olehnya seorang pria yang tampak seperti orang dari golongan tak punya, menilik dari
penampilan tak ubah bagai kuli pasar . Maka orang Syiria tersebut menyuruh pria yang
tinggi jangkung dan berambut lebat itu membawakan pikulannya. "Tolong bawakan
barangku ini!", kata orang dari Syria itu. Maka pikulan segera diangkat oleh si ‘ kuli ‘
tersebut dan ia mendampingi o rang Syiria itu menuju tempat yang dikehendakinya. Di
tengah perjalanan mereka berpapasan dengan satu rombongan. Si ‘ kuli ‘
mengucapkan salam kepa da rombongan , yang dijawab mereka sambil berhenti: "Juga
kepada amir ( pimpinan ) , kami ucapkan salam" Si orang Syiria kontan terkejut "Juga
kepada Amir?" Amir mana yang mereka maksudkan?" tanya orang Syria itu dalam
hati. Keheranannya kian bertambah ket ika dilihatnya sebagian dari anggota
rombongan segera menuju si ‘kuli’ dengan maksud hendak menggantikannya
memikul beban, "Berikanlah kepada kami wahai amir!" SubhanAllah…. ‘Si ‘kuli ‘ tadi
rupanya tak lain dan tak bukan adalah pimpinan kota Madain. Menyadari itu, si orang
Syiria segera meminta maaf dan berusaha mengambil kembali pikulannya. Namun si
‘kuli’ tetap berkeras mengantarkan pikulan itu sampai ke tujuan, tanpa rasa kesal atau
berbalik angkuh. ‘Kuli’ yang ‘amir‘ itu bernama Salman Al Farisi RA. Seorang
sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari Persia. Perjalanannya mencapai Islam
adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan hikmah dan teladan.

Dahulunya ia berasal dari Isfahaan dari sebuah desa yang dikenal dengan nama
Jayyun. Ayahnya adala h kepala desa dan menganut agama majusi ( penyembah api ).
Ayahnya juga memiliki kebun dan tanah yang banyak dan luas . Suatu ketika Salman
RA disuruhnya pergi ke sebuah tempat untuk melakukan suatu tugas, di perjalanan
Salman RA melihat sekumpulan orang N asrani yang beribadah, hatinya menjadi
tertarik dan merasa bahwa agama itu lebih baik daripada agama yang ia anut selama
ini. Dengan pemikiran yang terbuka dan bebas dari fanatisme buta, Salman RA
kemudian merenungkan agama ini yang pada saat itu diangg apnya sebagai keimanan
yang benar. Ia urung melaksanakan tugas dari ayahnya dan memperhatikan mereka,
sampai matahari terbenam. Inilah sebuah sikap yang tidak menunda – nunda
dalam usaha mencari/menjalankan kebenaran , berapa banyak diantara kita
yang lalai akan hal ini dan dengan santai menanti atau mengelak dengan alasan
kesibukan yang acapkali tidak seberapa penting, padahal kematian bisa saja
menjemput hari ini.

Oleh Salman RA kemudian ditanyakan kepada mereka ‘Darimana asal agama ini?”
Mereka menjawab “Dari Syam” ( Yang dikenal dengan negara Syam sekarang ini
termasuk empat negara, yaitu: Syiria, Yordania, Palestina dan Lebanon ) Salman RA
segera kembali dan menceritakan hal itu pada ayahnya yang sudah khawatir dan
kecewa karena Salman melalaikan tuga s darinya. Rupanya kejujuran dan keterbukaan
Salman RA tidak disambut baik oleh ayahandanya yang menganggap agama yang ia
anut lebih baik daripada ‘agama’ yang dijelaskan Salman RA. Salman RA pun diancam,
dirantai dan dipenjarakan di rumah. Namun diam – diam ia berhasil mengirimkan
pesan kepada kaum Nasrani tersebut meminta mereka memberi kabar kedatangan
para pedagang Nasrani dari Syam. Dikabarilah oleh mereka suatu saat ketika orang -
orang Syam telah menyelesaikan perdagangan di sana dan bersiap -siap untuk
kembali ke negerinya . Salman RA segera melepaskan rantai dari kakinya dan
mengikuti rombongan itu sampai tiba di Syam .

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“..Salman RA mencari kebenaran yang nyata
dengan mencari yang terbaik dalam hal keimanan..”

Inilah sebuah konsistensi dalam mencari kebenaran , Salman RA tidak puas hanya
mengetahui mengenai agama itu dari apa yang telah i a lihat. Ia harus mencari dan
menggali , tak peduli jarak yang ditempuh. Dalam Al Qur an sikap orang – orang
seperti itu diabadikan sepanjang zaman dalam ayat

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar -benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.” (QS Al-Ankabut [29] : 69 )
Sesampainya di Syam ia bertanya siapa gerangan orang alim / tokoh agama yang bis a
ia temui di di sana. Salman RA mencari kebenaran yang nyata dengan mencari
yang terbaik dalam hal keimanan. Salman RA menyadari sejak awal bahwa ilmu
hanya dapat diperoleh dengan menyertai ahlinya. Sebagai balasannya, tanpa ragu ia
menawarkan dirinya sebagai pelayan dari pendeta yang direkomendasikan
masyarakat. Kerendahan diri dari para pencari kebenaran memanglah membawa
mereka lebih dekat dan semakin dekat kepada kebenaran itu sendiri. Ia diizinkan
tinggal bersama si pendeta. Setelah beberapa waktu, Salman RA menemukan bahwa si
pendeta memerintahkan dan menganjurkan kaumnya untuk membayar sedekah,
hanya untuk menyimpannya bagi dirinya sendiri dan tidak memberikannya kepada
orang-orang miskin. Namun ulah keji si pendeta tidak membuat Salman RA berhenti
dan kontan berpaling dari ajarannya. Salman RA merasa bahwa ia harus menilai
agama pada ajarannya, dan bukan pada p ara pengikutnya. Sebuah cara berfikir
yang menunjukkan keluasan wawasan dan kebijakan.

Saat si pendeta meninggal, Salman RA menunjukkan kepada warga tempat dimana dia
menyimpan hartanya dan mereka menemukan darinya tujuh buah guci yang dipenuhi
tumpukan emas dan perak. Ketika mereka melihatnya langsunglah mereka mencaci
maki, melempari mayatnya dengan batu dan enggan menguburkannya . Pendeta itu
akhirnya diganti dengan seseorang yang zuhud dan sangat condong kepada akhirat,
juga seseorang yang lebih bersungg uh-sungguh bekerja siang dan malam. Salman RA
tinggal bersamanya selama beberapa waktu sebelum dia meninggal. . Ketika ajalnya
hampir tiba Salman RA berkata kepadanya, “Wahai fulan, saya tinggal bersamamu dan
mencintaimu lebih dari apapun yang saya cintai sebelumnya. Kini takdir Allah yakni
kematian telah tiba, apa yang engkau wasiatkan kepadaku agar kupegang, dan apa
yang engkau perintahkan kepadaku?” kesiapannya untuk mencari kebenaran telah
tetap, Salman RA bertekad tidak akan berhenti sampai di situ, ia kan terus mencari
dan menggali. Sang pendeta berkata, “Demi Allah, orang-orang telah merugi; mereka
telah merubah dan mengganti agama apa yang mereka berada di atasnya. Saya tidak
mengetahui seorang pun yang masih berpegang kepada agama yang saya berada di
atasnya kecuali seorang laki -laki di Musil ( Kota besar di barat laut Iraq ) , maka
bergabunglah dengannya.”

Ketika pendeta itu meninggal, Salman RA berangkat ke Al-Musil dan bertemu dengan
orang yang disebutkan. “S alman berkata kepadanya, “Fulan, pada s aat kematiannya
mewasiatkan kepadaku untuk bergabung bersamamu. Dia berkata engkau berpegang
pada agama yang sama dengannya.’ Laki -laki Musil tersebut berkata kepada Salman
RA untuk tinggal bersamanya. Salman kemudian mendapati laki laki itu adalah
seseorang yang terbaik dalam berpegang kepada perkara agama .Ketika ajal
mendatanginya, Salman RA meminta kepadanya sebagaimana yang dia lakukan
sebelumnya dengan sahabat/gurunya yang pertama untuk mewasiatkan orang lain
yang berada di agama yang sama.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“..seorang Nabi akan datang
pada masa kehidupanmu..”

Laki-laki itu berkata, “Demi Allah! Saya tidak mengenal seseorang pada perkara
(agama) yang sama seperti kami kecuali seorang di Nasibin , ( sebuah kota di tengah
perjalanan antara Musil dan Syam ) dan namanya adalah fulan bin fulan, maka pergi
dan bergabunglah dengannya“ Setelah kematiannya, Salman RA melakukan perjalanan
menuju Nasibin. Salman RA menemukan orang tersebut dan tinggal bersamanya
selama beberapa waktu. Peristiwa yang sama terjadi. Ajal menghampiri, dan sebelum
orang itu meninggal, Salman RA datang kepadanya dan bertanya akan wasiatnya
kepada siapa dan kemana dia pergi. Laki -laki tersebut mewasiatkan Salman RA untuk
bergabung dengan seorang laki -laki lain di Amuriyah ( Sebuah kota yang merupakan
bagian dari Wilayah Timur Kekaisaran Romawi ) yang juga berada di atas agama
yang sama. Salman RA pindah ke Amuriyah setelah kematian sahabatnya itu. Dia
menemukan orang yang dimaksudkan dan bergabung bersamanya. Salman RA pada
saat itu bekerja dan mendapatkan beberapa ekor sapi dan dan seekor kambing.’ Ajal
mendekati laki-laki Amuriyah tersebut, suatu ketika dan Salman RA mengulang
permintaannya, tetapi kali ini jawabannya berbeda. Laki -laki itu berkata, “Wahai
anakku! Saya tidak mengenal seorang pun yang berpegang pada perkara agama yang
sama dengan kita. Nam un demikian, seorang Nabi akan datang pada masa
kehidupanmu, dan Nabi ini berada pada agama yang sama dengan agama Ibrahim.”
Laki-laki itu menggambarkan Nabi tersebut dengan berkata, “Dia akan diutus dengan
agama yang sama dengan agama Ibrahim. Dia akan da tang di negeri Arab dan akan
hijrah ke wilayah antara dua wilayah yang dipenuhi oleh batu -batu hitam seolah telah
terbakar api Ada pohon -pohon kurma tersebar ditengah -tengah kedua tanah ini. Dia
dapat dikenali dengan tanda -tanda tertentu. Dia akan menerima dan makan dari
makanan yang diberikan sebagai hadiah, tetapi tidak akan makan dari sedekah.
Stempel kenabian akan berada diantara pundaknya. Jika engkau dapat pindah ke
negeri itu, maka lakukanlah.”

Laki-laki itu meninggal dan Salman RA tinggal di


Amuriyah sampai suatu hari beberapa pedagang Nama Salman juga digunakan
sebagai sebuah nama masjid
dari Bani Kalb melewati nya, Salman RA berkata, “
besar di Bandung
Bawalah saya ke negeri Arab dan Saya akan
memberikan sapi-sapi dan kambing yang aku
miliki.’” Mereka berkata, “Baiklah.” Namun, ketika
mereka mendekati Wadi Al-Qura ( dekat dengan
Madinah ), mereka menjualnya sebagai budak
kepada seorang Yahudi. Salman RA tinggal
bersama Yahudi tersebut, dan dia melihat pohon -
pohon kurma yang digambarkan oleh sahabatnya
sebelumnya. Ia berharap ini adalah tempat yang
sama dengan yang dig ambarkan sahabatnya
almarhum. Suatu hari, sepupu majikan Salman
RA yang adalah suku Yahudi Bani Quraidha di
Madinah datang berkunjung. Dia membeli Salman RA dari majikan Yahudi-nya dan
membawanya ke Madinah. Semakin yakinlah Salman RA itulah tempat yang
disebutkan mendiang sahabatnya. Tibalah suatu waktu Rasulullah, Muhammad SAW
hijrah ke Madinah. Sampailah berita ini kepada Salman RA bekerja di kebun kurma. “
Celaka Bani Qilah, mereka berkumpul di Quba ( di Madinah ) di sekitar seorang laki-
laki yang datang hari ini dari Makkah yang mengatakan dirinya seorang Nabi!” ucapan
sepupu majikannya. Salman RA bergetar hebat ketika mendengarnya hingga hampir –
hampir jatuh menimpa majikannya. Ia bergegas turun dari pohon kurma dan berkata,
“Apa yang anda katakan? apa yang anda katakan?” Majikannya menjadi marah dan
memukulnya “Apa urusanmu mengenai ini? Pergi dan kerjakanlah pekerjaanmu!”
namun Salman RA berkata, “Tidak, saya hanya ingin memastikan apa yang telah ia

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“..Maka berikanlah kepada setiap
yang berhak itu akan haknya masing -masing...”

katakan”. Pada malam itu, Salman RA berhasil menemui Rasulullah SAW ketika beliau
berada di Quba , ia membawa serta apa yang ia simpan untuk memastikan kenabian
Rasulullah SAW. Saat berjumpa maka Salman RA berkata “ Saya telah diberitahu
bahwa anda adalah seorang laki-laki yang shalih dan para sahabatmu adalah orang-
orang asing yang membutuhkan. Saya ingin memberikan kepadamu sesuatu yang
saya simpan sebagai sedekah. Saya melihat kalian berhak mendapatkannya lebih
daripada orang yang lain.’” Salman RA menawarkan kepada Rasulullah SAW yang
kemudian berkata kepada para sahabatnya, ‘Makanlah,’ tetapi beliau menjauhkan
tangannya dan tidak ikut makan. Salman RA berkata kepada dirinya sendiri, “Inilah dia
satu tanda - tanda kenabiannya.” Setelah pertemuannya tadi dengan Rasulullah SAW,
Salman RA kembali membawa hadiah untuk beliau. Ucap Salman RA “Saya melihat
anda tidak makan dari sedekah, karena itu ambillah hadiah ini yang dengannya saya
ingin menghormati anda.” Maka Rasulullah SAW makan bersama para sahabatnya.
Salman RA berkata kepada dirinya, “Sekarang ada dua tanda kenabian” Pada
pertemuan ketiga, Salman RA datang ke Baqi’ul Gharqad dimana Rasulullah SAW
sedang menghadiri pemakaman salah seorang sahabatnya. Salman RA menyapa beliau
dan kemudian berputar ke belakang hendak melihat stempel kenabian yang
digambarkan kepadanya dahulu oleh mendiang sahabatnya. Ketika Rasulullah SAW
melihatnya, beliau mengetahui bahwa Salman RA sedang berusaha membuktikan
sesuatu maka beliau melepaskan kain dari p unggungnya dan Salman RA melihat
stempel itu. Salman RA segera mengenalinya dan membungkuk, menciumnya dan
menangis. Rasulullah SAW lalu memerintahkannya untuk berbalik dan berbicara
kepada beliau. Maka Salman RA menceritakan kisah perjalanannya yang sangat
dikagumi dan disukai oleh Rasulullah SAW . Salman Ra juga dim inta menceritakan
seluruh kisah itu kepada para sahabatnya .

Salman RA memeluk agama Islam dan Rasulullah SAW menitahkannya untuk


membuat perjanjian dengan majikannya demi kebebasan nya. Oleh si majikan ia
diberikan syarat untuk menebus kemerdekaannya dengan 40 ukiyah emas dan
menanam 300 pohon kurma, Para sahabat membantunya , bahkan Rasulullah SAW
sendiri ikut menanam bibit dengan tangannya sendiri. Dari Rasulullah SAW pula
Salman RA memperoleh emas sebesar telur ayam yang mencukupkan syarat
pembebasannya. Sejak saat itu, Salman RA menjadi sahabat dekat Rasulullah SAW
sebagai orang merdeka. Kebenaran yang telah dicari sekian lama dan ditemukan,
diamalkan Salman RA dalam kesehariannya. Rasulullah SAW sering memuji
kecerdasan Salman RA ketinggian ilmunya, se bagaimana beliau memuji keteguhan
agama dan budi pekertinya yang luhur. Salah satu kisah mengenai itu terekam dalam
Hadits Bukhari dari Abu Juhaifah yaitu Wahab bin Abdullah RA yang meriwayatkan "
Rasulullah SAW mempersaudarakan antara Salman dan Abu Darda’. Pada suatu ketika
Salman berkunjung ke rumah Abu Darda’, dan ia melihat istri Abu Darda’ mengenakan
pakaian yang serba kusut ( tidak berhias sama sekali ), Salman bertanya padanya: "
Mengapa saudari berkeadaan sedemikian ini?" Wanita itu menjawab: "Saud aramu
yaitu Abu Darda' itu sudah tidak ada hajatnya lagi pada keduniaan - maksudnya:
Sudah meninggalkan keduniaan, baik terhadap wanita atau lain -lain." ( Dalam riwayat
lain : tidak ada hajatnya lagi pada kaum wanita di dunia ini / ditambah Ia berpuasa
pada siang harinya dan terus bersembahyang pada malam harinya. ) Abu Darda' lalu
datang, kemudian ia membuatkan makanan untuk Salman. Setelah selesai Abu Darda'
berkata kepada Salman : "Makanlah, karena saya berpuasa." Salman menjawab:
"Saya tidak akan suka ma kan, sehingga engkaupun suka pula makan." Abu Darda' lalu
makan. Setelah malam tiba, Abu Darda' mulai bangun. Salman berkata kepadanya:
"Tidurlah!" Ia tidur lagi. Tidak lama kemudian bangun lagi dan Salman berkata pula:
"Tidurlah!" Kemudian setelah tiba akhir malam, Salman lalu berkata pada Abu Darda':
"Bangunlah sekarang!" Keduanya terus bersembahyang.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“..Salman adalah golongan kami,
Ahlul Bait !...”

Selanjutnya Salman lalu berkata: "Sesungguhnya untuk Tuhanmu itu ada hak atas
dirimu, untuk dirimu sendiri juga ada hak atasmu, untuk keluargamupun ada hak
atasmu. Maka berikanlah kepada setiap yang berhak itu akan haknya masing -
masing." Abu Darda' - paginya - mendatangi Rasulullah SAW kemudian menyebutkan
peristiwa semalam itu, lalu beliau bersabda: "Salman benar ucapannya."

Menjelang pertempuran Khand aq terjadi , kurang lebih 24 ribu pasukan dipimpin Abu
Sufyan bertekad menghancurkan Madinah Di negerinya dahulu , Salman RA telah
memiliki pengalaman luas tentang strategi dan siasat perang, begitu pun liku -likunya.
Maka tampillah ia mengajukan suatu usul kepada Rasulullah SAW yang belum pernah
dikenal oleh orang-orang Arab dalam peperangan mereka selama ini. Rencana itu
berupa penggalian Khandaq atau parit perlindungan sepanjang daerah sekeliling kota.
Rasulullah SAW menyetujuinya juga ikut serta bersama kaum muslimin menggali parit
tersebut. Kaum kafir Quraisy dan kroni – kroninya merasa terpukul melihat hal yang
mengejutkan dan tak lazim mereka jumpai itu, tidak kurang sebulan lamanya
kekuatan mereka tidak berdaya menerobos Madinah dan akhirnya mengalam i
kekalahan.

Di waktu perang Khandaq, kaum Anshar berdiri dan berkata: " Salman adalah dari
golongan kami" ( karena Salman RA memang bukan dari kaum Muhajirin maupun
Anshar sehingga Kaum Anshar ingin Salman RA menerima kehormatan bergabung
dengan mereka ) Mendengar ini, bangkitlah pula kaum Muhajirin, menyahut: "Tidak,
ia dari golongan kami!" Mereka pun dipanggil oleh Rasulullah SAW dan sabdanya : “
Salman adalah golongan kami, Ahlul Bait ! “ Sebuah kehormatan tinggi yang memang
layak diterima Salman RA.

Saat pengalian parit, Salman RA mendengar Rasulullah SAW meramalkan kejayaan


yang akan dicapai umat Islam dan hal itu ia saksikan sendiri pada masa setelah
Rasulullah SAW berpulang. Di tahun-tahun kejayaan umat Islam, panji -panji Islam
berkibar di berbagai penjuru, harta benda yang tak sedikit jumlahnya mengalir ke
Madinah sebagai pusat pemerintahan baik sebagai upeti ataupun pajak untuk
kemudian diatur pembagiannya menurut ketentuan Islam, hingga negara mampu
memberikan gaji dan tunjangan tetap. Diriwayatkan gambaran kesederhanaannya oleh
Hisyam bin Hisan dari Hasan: "Tunjangan Salman RA sebanyak lima ribu setahun,
ketika ia berpidato di hadapan tigapuluh ribu orang separuh baju luarnya dijadikan
alas duduknya dan separuh lagi menutupi badannya. Jika tunjanga n keluar, maka
dibagi-bagikannya sampai habis, sedang untuk nafkahnya dari hasil usaha kedua
tangannya". Adapun yang menjadi mata pencaharian Salman RA adalah membuat
tas/bakul keranjang dari daun kurma. Salman RA menjelaskan perniagaanya dengan
kalimat "Untuk bahannya kubeli daun satu dirham, lalu kubuat dan kujual tiga dirham.
Yang satu dirham kuambil untuk modal, satu dirham lagi untuk nafkah keluargaku,
sedang satu dirham sisanya untuk sedekah. Seandainya Umar Bin Khattab melarangku
berbuat demikian, sekali-kali tiadalah akan kuhentikan!"

Tak heran kezuhudannya ini membuat orang yang tak mengenalnya akan mengira
Salman RA adalah orang miskin biasa atau kuli pasar sebagaimana yang kami
sampaikan di awal tadi. Dikisahkan suatu ketika Sa'ad bin Abi Waqqash RA datang
menjenguknya, dan mendapati Salman RA sedang menangis. "Apa yang anda
tangiskan, wahai Abu Abdillah", tanya Sa'ad RA keheranan, " bukankah Rasulullah
SAW wafat dalam keadaan ridha kepada anda?" "Demi Allah, “ ujar Salman RA " aku
menangis bukanlah karena takut mati ataupun mengharap kemewahan dunia, hanya
Rasulullah SAW telah menyampaikan suatu pesan kepada kita, sabdanya: Hendaklah
bagianmu masing-masing dari kekayaan dunia ini seperti bekal seorang pengendara,

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“..Ingatlah Allah di kala dukamu
sedang kau derita..”

padahal harta milikku begini b anyaknya" Maka Sa'ad RA terharu memperhatikan


bahwa tak ada yang tampak di sekelilingnya kecuali satu piring dan sebuah baskom.
Lalu Sa’ad RA berkata "Wahai Abu Abdillah, berilah kami suatu pesan yang akan kami
ingat selalu darimu!"

“ Wahai Sa'ad! Ingatl ah Allah di kala dukamu sedang kau derita. Dan pada
putusanmu jika kamu menghukumi. Dan pada saat tanganmu melakukan
pembagian "

Suatu ketika Salman RA ditanya : Apa sebabnya anda tidak menyukai jabatan sebagai
amir? Jawabnya: "Karena manis wa ktu memegangnya tapi pahit waktu
melepaskannya!". Para sahabat Rasulullah SAW memang bukan insan yang mudah
diperkuda jabatan, mereka cenderung menghindarinya khawatir akan timbulnya fitnah.
Mereka umumnya baru akan menerima dalam suasana tiada seorang pun yang mampu
memikul tanggung jawab kecuali mereka, hingga mereka melakukannya dengan
sangat hati – hati.

Namun Salman RA memang ada memiliki


Suasana di dalam Masjid Salman Bandung
sebuah barang berharga yang ternyata ia
simpankan pada istrinya untuk saat –
saat menjelang ajalnya. Barang titipan
itu adalah sekedar seikat kesturi yang
diperolehnya waktu pembebasan Jalula
dahulu. Barang itu sengaja disimpan
untuk wangi-wangian di hari wafatnya.
Pada secangkir air, oleh istrinya ditaburi
kesturi itu dan dikacau dengan
tangannya, lalu ucap Salman RA saat
menyadari ajalnya sudah dekat
"Percikkanlah air ini ke sekelilingku ...
Sekarang telah hadir di hadapanku
mahluk Allah yang tiada dapat makan,
hanyalah gemar wangi-wangian “ Mahluk yang dimaksud Salman RA adalah malaikat.
Setelah selesai, ia berkata kepada i sterinya: "Tutupkanlah pintu dan turunlah!" Dan
tak lama isterinya kembali masuk, mendapati Salman RA telah kembali menghadap
Sang Khaliq, Salman RA meninggal di masa pemerintahan Khalifah Utsman Bin Affan
RA. Dan saat wafatnya, Imam Ali Bin Abi Thalib RA yang menggelari Salman RA
dengan Luqmanul Hakim mengatakan "Ia adalah seorang yang datang dari kami dan
kembali kepada kami Ahlul Bait. Siapa pula di antara kalian yang akan dapat
menyamai Luqmanul Hakim. Ia telah beroleh ilmu yang pertama begitu pula ilmu yang
terakhir. Dan telah dibacanya kitab yang pertama dan juga kitab yang terakhir. Tak
ubahnya ia bagai lautan yang airnya tak pernah kering".

Salam kepadamu, penempuh perjalanan panjang mencari kebenaran


Salam kepadamu, yang tak kenal lelah berjuang dalam iman
Salam kepadamu, Luqmanul Hakim yang telah mendahului kami
Salam kepadamu, Abu Abdillah, Salman Al Farisi

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MENITI
SENI

HIP HOP NYA RAPPER MUSLIM


Jika menyebutkan aksi Hip Hop maka kemungkinan besar yang
pertama terlintas di benak seseorang adalah penyanyi ber kulit
hitam ,dengan pakaian glamour berhias aneka aksesoris
menyilaukan, di sekitarnya bertebaranlah wanita wanita
berbusana minim dengan lenggak lengok binal. Lirik – lirik yang
dilontarkan kerap dibalut ucapan vulgar , kasar dan cabul.
Hedonisme dan materialisme tak jarang jadi menu utama lagu
lagu dari aliran ini, meski beberapa musisi yang lebih kritis
menggunakan Hip Hop sebagai media perlawanan dan protes
terhadap ketidak adilan.

Jika kita bertanya , mengapa Hip Hop sangat identik dengan orang kulit hitam ( meski
sekarang pengusungnya juga banyak dari orang kulit putih ), maka menelusuri
sejarahnya akan membawa kit a ke Afrika Suku-suku Afrika biasa menceritakan sejarah
mereka dalam bait-bait ritmik dan nyanyian. Di era perbudakan, kebiasaan ini masih
berlanjut dan menjadi cara mereka mengungkapkan kesedihan dan penderitaan. Pada
masa ini para budak juga dilarang menggunakan bahasa asli mereka , khawatir mereka
membincangkan kudeta. Karenanya bahasa si majikan terpaksa mereka gunakan untuk
berdendang. Dari sinilah cikal bakal musik blues, yang mulai berkembang pesat pada
abad ke-19, selama ini blues diklaim muncul dari musik-musik spiritual dan pujian
kristiani ( gospel ) yang biasa dilantunkan komunitas kulit hitam asal Afrika di A merika.
Namun, Sylviane Diouf, seorang penulis dan peneliti pada Schomburg Center for
Research in Black Culture di New York, berusaha meyakinkan publik bahwa Blues
sebenarnya juga berhubungan erat dengan tradisi masyarakat Muslim di Afrika Barat.
Untuk membuktikan keterkaitan antara musik Blues Amerika dengan tradisi kaum
Muslim, Diouf memutar dua rekaman. Yang pertama adalah lantunan adzan , setelah itu,
Diouf memutar Levee Camp Holler ( lagu Blues zaman ‘baheula’ yang konon pertama
kali muncul di Delta Mississippi lebih dari 100 tahun silam ). Levee Camp Holler
diciptakan oleh komunita s kulit hitam Muslim asal Afrika Barat yang bekerja di Amerika
pasca-Perang Sipil. Lagu ini terdengar seperti panggilan suara adzan dan liriknya berisi
tentang keagungan Tuhan. Menurut Diouf, lan ggam yang sengau antara lagu Blues
Levee Camp Holler yang mirip adzan juga merupakan bukti adanya pertautan antara
keduanya. Saat redaksi mendengar lagu ini memang didapati cara melantunkan yang
umum kita dengar dalam adzan dan nuansa etnik yang lumayan ke ntal.

Jonathan Curiel dalam tulisannya Muslim Roots, US Blues, mengungkapkan bahwa


sekitar tahun 1600 hingga pertengahan 1800 M, banyak penduduk kulit hitam dari
Afrika Barat yang dibawa paksa ke Amerika dan dijadikan budak. Menurut para
sejarawan, sekitar 30 persen budak dari Afrika Barat yang dipekerjakan secara paksa di
Amerika itu adalah Muslim , mereka juga biasa menggunakan alat musik pukul namun
dilarang karena para penjajah khawatir akan menumbuhkan semangat perlawanan para
budak. Sedangkan guru besar ethnomusikologi dari Universitas Mainz, Jerman, Prof
Kubik menulis sebuah buku tentang relasi musik Blues dengan peradaban Islam di Afrika
Barat berjudul, Africa and the Blues,. “Saya yakin banyak penyanyi Blues saat ini yang
tak menyadari bahwa pola mus ik mereka meniru tradisi musik kaum Muslim di Arab,”
cetusnya. Secara akademis Prof Kubik telah membuktikannya. “Gaya vokal kebanyakan
penyanyi Blues menggunakan melisma (menggunakan banyak nada dalam satu suku
kata ) , intonasi bergelombang ( rentetan yang beralih dari mayor ke skala minor dan
kembali lagi).

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MENITI
SENI

Gaya vokal seperti itu merupakan peninggalan masyarakat di Afrika Barat yang telah
melakukan kontak dengan dunia Islam sejak abad ke -7 dan 8 M,” paparnya. “ Hal itu
sangat umum digunakan saat kaum Muslim melantunkan adzan dan membaca Al Qur
an.” Dengan fakta itu, pap ar Prof Kubik, para peneliti musik seharusnya mengakui
bahwa Blues berakar dari tradisi Islam yang berkembang di Afrika Barat.

Terlepas dari benar atau tidaknya penelitian tadi , Blues kita ketahui kemudian
berkembang dan mempengaruhi musik modern sampai saat ini, ia menjadi dasar bagi
gaya menyanyi rap yang lebih tegas dan tidak mendayu dayu, musik rock n roll ( blues
dengan tempo cepat ) , jazz ( yang juga jadi paduan musik tradisional Afrika dengan
instrument Eropa ), R & B ( menonjolkan rhytm dan lebih groovy ) , musik soul, swing
dan lain - lain. Hip Hop sendiri rasanya lebih tepat jika disebut sebagai sebuah gerakan
kebudayaan. Hip Hop tumbuh sekitar tahun 1970’an dan dikembangkan oleh
masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Awalnya pertumbuhan Hip Hop dimulai
dari The Bronx di kota New York. Dulunya musik Hip Hop hanya diisi dengan musik dari
Disk Jockey dengan membuat variasi dari putaran disk hingga menghasilkan bunyi -bunyi
yang unik. “Rapping” kemudian hadir untuk mengisi vokal dari bunyi -bunyi tersebut.
Sedangkan untuk koreografinya, musik tersebut kemudian diisi dengan tarian patah -
patah yang dikenal dengan breakdance, tarian ini sempat popul er di Indonesia di era
80an. Pada perkembangannya Hip Hop mengekspresikan seni visual dengan Graffiti,
seni menulis dengan cat s emprot di dinding sebagai bagian dari budaya Hip Hop.
Belakangan ini Hip Hop juga diwarnai oleh beatboxing ( menirukan suara alat musik
menggunakan mulut ) , gaya busana , bahasa slang, dan gaya hidup lainnya. Penjualan
rekaman Hip Hop dalam setahun bisa mencapai 1,8 miliar Dol lar di Amerika Serikat. Hip
Hop juga berkembang pesat di Eropa dan Timur Tengah.

HIP HOP & islam


"Alasan orang mencoba untuk mengikat Islam dan Hip Hop secara
bersama adalah karena Hip Hop juga dimulai oleh mayoritas dari
rapper Five-Percenters yang merujuk kepada salah satu kelompok dari
Nation of Islam," kata Napoleon salah seorang mantan anggota dari
grup Tupac Shakur's Outlawz , Five Percenters sendiri sebenarnya
bukanlah murni beranggotakan umat muslim ia adalah gerakan kulit
hitam yang mengkombin asikan aspek aspek Islam, Kristen, Judaisme
dan agama lain. Sedangkan organisasi muslim kulit hitam Nation Of
Islam juga dianggotai Public Enemy yang menjadi band Hip Hop terlaris
era 80an.Salah satu rapper muslim jebolan Nation Of Islam yang
terkenal lainnya adalah Ice Cube yang dulunya anggota band Hip Hop
NWA ( Niggers With Attitude ) setelah bersolo, Ice Cube juga berkar ir
sebagai aktor dan produser film.

Rapper Amerika Mos Def yang muslim semenjak 19 tahun, menjelaskan hubungan
antara hip hop dan Islam."Hip hop dan teks Alquran berbentuk seperti puisi," kata Mos
Def kepada situs Jerman Qantara.de. "Keduanya memiliki pola seperti sajak dan
menyampaikan informasi penting dalam bentuk singkat."

Sedangkan Eman Tai muslimah juru bicara dari "Calligraphy of Thought" mempunyai
pendapat "Buku-buku hukum tradisional dan filosofi dari islam yang ditulis dalam bait -
bait jika dibacakan oleh mahasiswa dan ditambahkan dengan tabu han drum maka
suaranya seperti musik Rap.”

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MENITI
SENI

Kajian antara relasi Islam dan budaya Hip Hop dilakukan antara lain oleh para
cendekiawan seperti Michael Mumisa ( Inggris ) Ted Swedenburg, Anaya McMurray,
Suad Abdul Khabeer ( Amerika ) . Adapun beberapa nama rapper atau Band Hip Hop
populer yang personilnya beragama Islam di Amerika antar a lain Busta Rhymes,
Wutang Clan's, Ghostface Killah, Scarface, Freeway Beanie Segal. Native Deen, Mecca 2
Medina, Hasan Salam, Miss Undastood Poetic Pilgrimage and The Blind Alphabets
Everlast, Lupe Fiasco, The Roots, Jurassic 5, Freeway, Rakim, Brand Nubians, Nas, Big
Daddy Kane and Poor Righteous Teachers dan masih banyak lagi.

Napoleon, mantan personil Outlawz yang kini meninggalkan kehidupan seorang rapper
dan membaktikan dirinya kepada Islam dengan menjadi seorang motivator menyatakan
"Saya percaya musik Hip Hop dan Islam tidak kompatibel karena pada dasarnya kedua
hal tersebut merupakan sesuatu yang berbeda," lanjutnya "Jenis industri seperti ini bisa
membuat orang jauh dari agama mereka, anda mungkin memulai dengan sesuatu yang
baik tapi disain dari industri musik memaksa anda harus pergi ke club dan pesta,"
tambahnya lagi, "Diperlukan individu yang kuat untuk bisa bisa bertahan dan
berjuang terhadap godaan-godaan seperti itu." Dari penjelasan Napoleon, yang
juga dikenal dengan nama Mutah Beale maka dapat dipahami mengapa Hip Hop ,
berbarengan dengan rap serta rekan sejawatnya R & B tampil seperti apa yang kita
umumnya dapati. Namun ‘individu kuat’ seperti yang Na poleon ucapkan ternyata
nampaknya bermunculan meski tidak dominan. Dan jalur industri musik tidak berarti
harus memilih jalur umum yang memang membuka lebar celah menuju hedonisme dan
materialisme. Para seniman sejati sering memilih jalur indie atau memili h perusahaan
yang memberi keleluasaan mereka berekspresi. Di jalur industri musik besar alias mayor
label , memang sering pula kita dapati penyanyi baik muslim ataupun bukan
menampilkan musik dengan cara yang kurang bahkan tidak beretika, karena tujuan
utamanya sekedar ‘menjual sebanyak mungkin’.

"one billion strong, all year long. Prayers to Allah, even in Hong Kong. Can
never be wrong if we read the Quran, cause it's never been changed since day
one,"

Simaklah sekilas lirik dari lagu Hip Hop milik grup Native
Deen yang berbasis di A merika, Ketiga anggota dari grup
Hip Hop Muslim Afro-Amerika tersebut, Joshua Salaam,
Abdul-Malik Ahmad dan Naeem Muhammad, membentuk
grup ini pada tahun 2000. “ Native Deen diambil dari dua
gabungan bahasa. Native, yang bera rti asli/murni.
Sedangkan Deen adalah bahasa Arab untuk agama atau
jalan hidup. Umat Muslim percaya bahwa cara hidup yang
alami, asli, bagi seluruh mahluk itu adalah Islam, karena
Islam adalah agama dimana anda dapat berserah penuh ke
satu-satunya Pencipta, dengan hidup sesuai dengan hukum
alam dan tidak bertentangan dengannya. ” demikian papar
mereka mengenai penggunaan nama tersebut. N ative Deen hanya menggunakan
perkusi sebagai instrument musiknya dan menambahkan bunyi bunyi tiruan lewat
komputer sebagai tambahan, seperti kita ketahui sebagian dari ulama memang tidak
memperkenankan alat musik kecuali yang ditabuh / alat musik pukul. Tentunya
berbagai pendapat tentang musik dan Islam dapat pembaca lakukan sendiri baik melalui
membaca buku, ulasan atau info – info di internet. Sedangkan menurut hemat penyusun
pribadi , Hujjah dan argumentasi yang berbeda dari para ulama hendaknya dipandang
sebagai sebuah keaneka ragaman dan tidak menjadi bibit perpecahan.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MENITI
SENI

Mereka yang mengharamkan musik janganlah mencerca mereka yang


menghalalkannya, juga sebaliknya. Setiap muslim memiliki hak untuk berpegang pada
hujjah yang mereka yakini selama tidak bertentangan dengan landasan dasar Islam.
Pembaca yang mengharamkan musik dan enggan membaca artikel ini tentu bisa
melewatkannya dan semoga perbedaan pendapat ini tidak melunturkan semangat
persaudaraan antar umat Islam. Wallahu a ’lam. Sebelum terlalu jauh dari materi rubrik
ini, mari kita kembali dan menyimak apa yang disampaikan lebih lanjut dari saudara kita
Abdul Malik Ahmad, personil Native Deen.

"Ini benar-benar tentang pesan, ketika anda mendengarkan lirik -lirik lagu kami, semua
ini tentang bagaimana mencoba membuat kaum Muslimin dan non Muslim
menjadi masyarakat yang baik ". Inilah yang sebenarnya dirindukan, seniman –
seniman yang menyampaikan pesan - pesan kebaikan, tidak melulu berkisah tentang
wakuncar, perselingkuhan, hura hura atau ‘persyahwatan.’ Grup Hip Hop muslim
Amerika lain. 3lim, mengatakan musik Hip Hop berbicara tentang kehidupan yang jatuh
bangun dan ketidak adilan yang terjadi diseluruh dunia," ucap Hassan Sultan, anggota
grup tersebut yang warga Amerika keturunan Palestina. "Ini mendakwahkan Islam
dengan cara yang tidak langsung, tapi tidak memaksa dan mendorong orang untuk
harus menjadi Islam.”

Di Inggris ada nama – nama seperti Mecca2Medina, Poetic Pilgrimage, Masikah,


Mohammed Yahya yang konsisten mengusung tema dakwah. Sedangkan di Autralia ada
Jehad Dabab, dan grup Hip Hop yang diberi nama "The Brothahood." "Melihat stereotipe
negatif yang dilekatkan ke komunitas muslim, kadang membuat frustasi. Kami ingin
menerobos semua stereotipe itu lewat musik dan lewat dialog dengan anak -anak muda
dengan menggunakan bahasa yang mereka pahami," kata Jehad yang berperan sebagai
vokalis di groupnya. Ternyata banyak juga rapper muslim yang ber Hip Hop tanpa harus
melepas idealisme dan menjadikan mus ik sebagai sarana dakwah dan me reka hadir dari
berbagai penjuru dunia. Selain nama – nama tadi, kami merekomendasikan grup /
rapper Hip Hop yang menarik untuk disi mak bagi anda yang meng gemari musik ini. Yo’…
ini dia diantaranya Hip Hop para rap per muslim  Check this out !!!

1. SOLDIERS OF ALLAH
“ Democracy and capitalism,sociali sm and communism,replaced the
perfect system, Only the Prophet’s way! We hear and obey! “

Soldiers of Allah / SOA adalah grup rap dari Los Angeles, California.
Amerika. Nama ini memang bernuansa militan dan mengundang
cibir dari mereka yang gemar berprasangka buruk. Namun salah
satu personilnya menjelaskan bahwa nama itu dipilih saat mereka
masih muda dan energik , selain itu terdengar menarik dan karena
sudah berlalu tentu tidak bisa begitu saja diralat . SOA termasuk generasi pertama
penebar dakwah lewat Hip Hop. Tujuan mereka memang bukan mendapatkan uang
namun menjadikan musik sebagai alat menyebarkan Islam. Semenjak peristiwa 911 (
Penghancuran WTC dan serangan ke Pentagon / riset dan kajian kami mengenai 911
bisa dilihat di majalah Ababil edisi 2 ) SOA dianggap grup kontroversial dan publikasinya
dihalangi di Amerika, apalagi mereka terkenal menampilkan visi Islam yang kuat dan
ajakan tegas untuk mempersatukan umat menuju khilafah . Dalam lagu – lagu mereka
acapkali liriknya mengacu pada tokoh - tokoh besar dalam sejarah Islam seperti
Abdülhamid II, Salahuddin, Khalid bin Walid atau Harun al-Rashid. ( “Kalid Ibn-Waleed,
Conquering land, Liberating kufar to Islam, Abu Bakr politically sharp was side by side
with the Prophet from the start “ )
Majalah ababil edisi 4 Juni 2010
MENITI
SENI

Mereka juga dengan lugas menunjukkan bahwa Islam adalah suatu kesatuan sistem
yang lengkap dan utuh, tidak seperti Nasrani atau Yahudi ("we have system, they have
only religion" ). SOA sangat populer pada masa awal pemunculannya di komunitas
muslim barat dan juga mencapai Timur Tengah serta Malaysia, respon positif banyak
mereka peroleh. Pendengar mengaku musik SOA tidak hanya m embangkitkan emosi
namun juga membuat mereka berpikir . Semenjak 2005 para personil SOA bertekad
untuk berkonsentrasi mengurus keluarga mereka masing masing sehingga grup ini
terpaksa divakumkan. Kendati ada rencana meluncurkan album yang sudah diberi judu l
The Return Of Islam namun nampaknya para penggemar mereka harus melep as
harapan menikmati album itu. Pada Januari 2007 mere ka mengakui bahwa saat mereka
muda dan melajang waktu mereka lebih banyak dari pada saat ini. Tentunya para ‘ ayah
‘ ini harus memilih menunaikan tanggung jawab kepada anak istri daripada khalayak
penggemar mereka. Publikasi SOA semakin menyusut dan seakan tenggelam, namun
namanya masih terngiang di benak para musisi yang mengagumi dan mengikuti jejak
mereka. Tidak banyak grup rap yang kharismatik, rendah hati dan tangguh seperti
SOA, tentunya banyak yang merasa kehilangan. Semoga para personil S OA berhasil
menempuh bahtera rumah tangga mencapai keluarga yang sakinah dan kita berharap
ada “prajurit – prajurit” baru yang melanjutkan ‘pertempuran’ mereka.

2. OUTLANDISH
Yang pernah menyimak bagian terakhir video
dokumenter Phase 3 ( lanjutan The Arrivals &
Divine Book ) mungkin tak asing dengan nama
ini. Lagu mereka yang berjudul “ Feels Like
Saving The World “ ( dari album ke empat
mereka Sound Of A Rebel ) menjadi tema
penutup seri fenomenal itu. Salah satu
tembang populer musisi pop religi kenamaan
Sami Yusuf yang berjudul “ Try Not To Cry “
juga melibatkan nama mereka. Outlandish
adalah grup Hip Hop dan R&B dari Denmark.
Musiknya banyak dip engaruhi oleh latar
belakang personilnya yang beraneka ragam ,
sehingga ada nuansa etni s sampai nasyid pada
lagu – lagu mereka. Keunikan ini membuat
musik mereka tidak monoton , variatif dan dinamis. Sekalipun lagu mereka umumnya
berbahasa Inggris dapat dit emui sebagian lirik dalam bahasa Spanyol, Urdu/Punjabi,
Danish dan Arab. Outlandish sering memasukkan tema -tema tentang Islam dan isu -isu
kepedulian sosial, diskriminasi, rasisme d an hal lain yang dihadapi generasi muda.
Singel awal mereka "Pacific To Pa cific" digunakan sehubungan dengan acara amal
Amnesty International

Nama Outlandish semakin dikenal saat salah satu singelnya “Aicha” (Aisyah) yang
diambil dari album ke dua “ Bread & Barrels Of Water “ sempat menduduki peringkat
satu di tangga lagu Jerman. Lagu ini juga menjadi hits di Korea Selatan, video Aicha
sendiri memenangkan kategori video te rbaik. Outlandish beranggotakan Waqas Ali Qadri
( keturunan Pakistan ), Isam Bachiri ( keturunan Maroko ) dan Lenny Martinez (
keturunan campuran Kuba-Honduras, seorang Katolik ). Oulandish juga membidani
lahirnya Umbrella Organization. Music With Meaning, yang bertujuan mempersatukan
seniman – seniman dalam mempromosikan dan menghasilkan musik yang inspiratif dan
berarti dengan Motto "If you stand for nothing, you will fall for anything."

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MENITI
SENI

3. THUFAIL AL GHIFARI
Dahulu namanya adalah Richard Stephen
Gosal, kelahiran Makassar 11 Mei 1982. Ia
mengenal Islam dari komunitas
underground dan menyimak lirik lirik grup
Band seperti RATM ( Rage Against The
Machine ) atau Public Enemy . Ada nama
yang menjadi pemicu ketertarikannya
terhadap Islam, nama yang sering disebut
sebut dalam beberapa lagu mengenai
masalah sosial. Nama itu adalah Malcolm
X, tokoh besar Islam kulit hitam Amerika.
''Saya belajar banyak tentang dia. Dari
Malcolm X ini kemudian saya mengenal
Muhammad Ali dan Nabi Muhammad
SAW,'' ujarnya. Hal yang paling berkesan dari ucapan Malcolm X baginya adalah ''Di
Makkah, saya lihat orang bermata coklat, biru, hitam serta berkulit putih, hitam, dan
coklat semuanya duduk bersama.''

Saat masuk Islam Thufail diusir orang tuanya yang aktif di gereja dan banyak
menjalani suka duka perjalanan hidup Ia pernah pula menjadi penjaga rumah dan
cleaning service Ketika bekerja sebagai petugas cleaning service inilah ia berkenalan
dengan Ustadz Nur Hasan , imam Masjid Baiturahim Perumahan Taman Kartini, Bekasi.
Oleh sang ustadz, ia ditanya bersyahadat di mana. ''Ketika saya jawab di pinggir jalan,
beliau bilang syahadat saya tidak sah. Akhirnya, saya baca syahadat lagi di Masjid
Baiturahim,'' Nama baru yang dipilih Richard adalah Muhammad Thufail Al Ghifari .
Sejak bersyahadat untuk kedua kalinya ini, menurut Thufail, timbul lah keinginan untuk
belajar membaca Al Qur an dan pengetahuan mengenai ajaran Islam lainnya. Album “
Syair Perang Panjang” merupakan debutnya sebagai rapper. Album indie label ini
mendapat banyak sanju ngan tapi juga kritik dari komunitas Hip Hop terutama dalam
masalah aransemen musik. Harap maklum. untuk mengaransemen music saja, Thufail
sekedar numpang di komputer teman dan hanya menggunakan software Fruityloop 2.
Namun kekuatan lirik Thufail menurut k ami termasuk yang sulit disaingi musisi
sejenis.

“ Kesuksesan saya tidak terletak pada musi k dan berapa banyak fans saya, saya tidak
butuh fans..saya hanya ingin menyampaikan isi hati saya, rasa syukur saya akan
kedahsyatan Islam dalam menemani pencarian jati diri saya, dan saya menemukan
jawaban dari semua pertanyaan hidup saya hanya di dalam Islam…dan saya
menuangkan semua di dalam lagu – lagu saya” Setelah memeluk Islam, Thufail
mengaku mendapatkan ketenangan batin yang tidak pernah diperoleh sebelumny a. Di
samping itu, ia merasa lebih optimistis dalam menjalani kehidupan dan lebih bisa
mensyukuri hidupnya. ''Ketika saya menaruh hukum Allah SWT di atas segala apa pun,
saya tidak takut mati, tidak takut miskin, tidak takut lapar.'' Ia juga menjabat ketua
Divisi Pembinaan Lembaga Muhtadin Masjid Agung Al Azhar Blok M -Jakarta

Rangkaian kata dalam lagu Thufail memang kritis dan keras , simak saja lagunya
seperti “ Doa, Batu Dan Air Mata” , “Wangi Syuhada” atau “ Senjakala Hidayah Dan
Penghancur Berhala ” ia sempat bergabung dengan The Roots of Madinah yang belum
lama ini merilis mini album Kon frontasi Teror . Info terakhir menyebutkan bahwa
Thufail kembali sibuk dengan pengarapan album terbarunya. Well…Kita tunggu saja
karya berikut dari rapper dengan konsep dakwah microphone jihad ini.
Majalah ababil edisi 4 Juni 2010
BENTANG PUISI

Kami ababil, mestinya burung perkasa nan gagah


Penghancur tentara gajah, pelindung Ka’bah
Namun yang ini bak unggas pengais tanah
Nyatanya lemah, penuh berlumur sampah

Nurani terlanjur kami terlantarkan dan nodai


Padahal bulu - bulu senantiasa bersih tercuci
Tak heran cakar tak terasah,
iman berhembus payah !
Tapi kami pasang niat terbang !
Tak sudi terus melata di bawah !

Kaku sayap terbentang jua meski secuil


Sempat terlemparkanlah batu walau kerikil
Biar mendongak kita bersama ke angkasa
Serta tunduk jiwa merasai hakikat dunia

Sijjiil kami jadikan lembar demi lembar


Lanjutan amanat pendahulu, diuntai nalar
Selagi bara nyawa belum padam mati
Biar secercah terpakai juga nyalakan api

Rengkuhan ini tak sampai menjulang tinggi


alih alih seluas samudra bumi
Biar kata kepalang nekat ! tanggung terpacu langkah !
Ada harap dimanfaatkan umat, terantar ke fitrah….

Siapapun anda dan bagaimanapun caranya - jangan berhenti ber amar ma’ruf nahi munkar dan
tinggikanlah selalu Islam di jiwa dan di dunia. Salam dan dukungan selalu dari Majalah ababil
terima kasih kepada Allah SWT dan semua yang telah mendukung penyebaran majalah ini,
http://duniadownload.com , http://ebooks-islam.blogspot.com , http://scribd.com ,
http://ebookhost.blogspot.com/ , http://pustaka-ebook.com/ http://www.akhirzaman.info/
serta pihak pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,
Majalah ababil dapat didownload di
http://www.4shared.com/file/246113248/90337ff5/Majalah_Ababil_Edisi_1_Maret_2.html ( Edisi 1 )
http://www.4shared.com/document/aCIcNEdM/Majalah_Ababil_Edisi_2_April_2.html ( Edisi 2 )
http://www.4shared.com/document/KFGFjuA -/Majalah_Ababil_Edisi_3_Mei_2 01.html ( Edisi 3 )
Majalah ababil bisa dihubungi di majalahababil@yahoo.com
Majalah ababil edisi 4 Juni 2010
MENEROBOS MITOS

ANTARA FAKTA
& REKAYASA
Dalam sidang Majelis Umum PBB 1
November 2005, ditetapkan bah wa tanggal
27 Januari menjadi “Hari Peringatan
Korban Holocaust”. 27 Januari 1945 adalah
hari dimana tahanan kamp konsentrasi
NAZI di Auschwitz dibebaskan. Asal kata
holocaust adalah dari bahasa Perancis
Kuno holocauste yang dipungut dari
bahasa Yunani holokaustos yang bermakna
harfiah ‘ terbakar semuanya ‘ . Holocaust
sampai kini diidentikkan dengan peristiwa
dibantainya etnis Yahudi oleh Hitler yang
mana korbannya diberitakan mencapai
lebih dari 6 juta jiwa

Melalui kekuatannya para Zionis tidak mengizinkan siapa pun untuk menolak kisah tragedi
Holocaust bahkan di barat sana yang mengaku ‘ tanahnya kekebasan ‘. Mereka yang
mempertanyakan Holo caust bakal menuai kecaman, diserang dengan sengit oleh badan
seperti Anti-Defamation League - salah satu anak organisasi B'nai B'rith ( dari bahasa
Ibrani, yang artinya 'anak -anak pilihan' ), sebuah organisasi Zionis yang didirikan tahun
1843 di New York. Serangan balik mereka tentunya serbuan kecaman Anti -Semitisme, Anti-
Israel, Anti-Zionis, dan Nazisme. Saat ini di Amerika dan Eropa, siapa yang menolak
tragedi Holocaust bisa ditindak secara hukum. Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad,
sebagaimana dikutip oleh situs jaringan BBC, mempertanyakan hal ini " Orang yang
menyangkal keberadaan Tuhan, atau para nabi dan ag ama tidak mendapat persoalan
karena dilindungi oleh prinsip kebebasan berpendapat, mengapa mempersoalkan
"holocaust", apalagi sam pai menyangkalnya, bisa mendapatkan risiko runyam begitu? ”

Orang yang sangat berperan dalam gerakan merevisi sejarah ini ad alah Paul Rassinier yang
dijuluki sebagai Bapak Revisionisme Holocaust. Selain mengajar sejarah di College
d'Enseignement General di Belfort dan Academie de Besancon, Rassinier aktif dalam
gerakan perlawanan sosialis anti -Nazi. Rassinier memperkirakan bahw a sekitar satu juta
Yahudi meninggal dunia karena berbagai sebab antara tahun 1933 dan 1945, mulai dari
berbagai kebijakan Nazi, langsung maupun tidak, seperti deportasi, kerja paksa, buruknya
kondisi kamp konsentrasi, kekurangan gizi, penyakit, wabah, hin gga, ini tentunya yang
paling penting, Perang Dunia II itu sendiri. Mana ada perang tanpa korban ?
Dalam karyanya, Le Veritable Process Eichmann (Pemeriksaan Eichmann yang Sebenarnya)
dan Le Drame des Juifs Europeen (Drama Yahudi Eropa), Rassinier memperli hatkan pe-
nyimpangan informasi sangat menyesatkan menyangkut nasib bangsa Yahudi akibat
holocaust. Baginya, kalau distorsinya dibuang dan dipahami sebagaimana mestinya, kisah
pembantaian Yahudi selama Perang Dunia II tidak akan melekat erat de ngan "kekejian"
yang biasa dibesar-besarkan dan hanya akan dipandang sebagai salah satu bagian dari
tragedi yang jauh lebih besar dan lebih luas.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MENEROBOS MITOS

Sesudah Rassinier, banyak yang mengikuti jejaknya dalam mem pertanyakan kebenaran
sejarah versi tradisional holocaust, t erutama mengenai jumlah 6 juta orang Yahudi dibantai
Nazi, atas perintah Hitler yang sebagian besar dilakukan di kamar -kamar gas.
Korban terkenal dari penentang mitos Holocaust adalah David Irving, sejarawan besar
Inggris. Ketika berkunjung ke Austria, Irv ing dijerat dengan pasal tahun 1989 tentang
Holocaust. Irving jugalah yang berusaha mengungkap “ Diary Of Anne Frank “ sebuah buku
best sellers yang konon ditulis anak wanita korban pembantaian itu. Irving
mempertanyakan gaya bahasa si pengarang yang cen derung berubah dalam waktu singkat
dari kanak kanak menjadi dewasa dan puitis, menurut beberapa sumber Diary tersebut
telah mengalami suntingan dan orang yang dicurigai melakukan itu ialah Otto Frank, ayah
Anne Frank sendiri dan dengan buku ini ia meraup b anyak keuntungan. Buku ini juga telah
difilmkan baik di layar lebar atau untuk televisi berulang – ulang.
Dalam The Holocaust Industry Profesor Norman Finkelstein dengan berapi - api me-
ngatakan, "Kajian Holocaust penuh dengan omong kosong, kalau bukan keb ohongan luar
biasa.... industri Holocaust menjadi alat pemerasan yang efektif.... Sebagai mantra
pemerasan kompensasi Holocaust, ini adalah perampokan terbesar dalam sejarah manu -
sia...." Di Jerman, resiko ucapan itu adalah vonis sekurang-kurangnya lima tahun penjara.
Sedangkan di Austria penjara dua puluh tahun sudah siap menanti. Di Perancis, Roger
Garaudy yang mengarang “ Mitos-mitos Pembangun Politik Israel ”, dipidana denda 40.000
dolar AS karena bukunya itu padahal celaan terhadap Islam dan Rasulullah SAW di sana
dibiarkan saja berlalu atas nama kebebasan berpendapat. Profesor Forison seorang
sejarawan yang melakukan penelitian tentang Holocaust selama bertahun -tahun, bahkan
diberitakan berhasil mendapatkan sejumlah data terlarang milik Zionis. Namun, ketika ia
mempertanyakan Holocaust dan menolak keberadaan ruangan gas yang ditulis dalam
bukunya, “Ruangan Gas: Fiktif atau Nyata,” Ia kontan diberhentikan dari aktivitas mengajar
di Universitas Lion di tahun 1978.

Mark Weber, sejarawan dan direktur Ins titute for Historical Review, menunjukkan banyak
keganjilan dalam sejarah Holo caust versi resmi. Yang pertama adalah soal jumlah korban
Yahudi yang 6 juta orang.Yang layak dicermati, kata Weber, "Dalam Pengadilan Niirnberg
jaksa Sekutu mendakwa Jerman mem usnahkan empat juta orang di Auschwitz. Angka ini,
yang dikarang Soviet, diterima begitu saja selama bertahun -tahun. Bahkan sering disebut -
sebut di surat kabar dan majalah Amerika. Sekarang tidak ada sejarawan terpandang yang
menerima angka ini."
Sejarawan Holocaust Israel Yehuda Bauer juga mengatakan, pada tahun 1989, bahwa
sudah tiba waktunya mengakui bahwa angka empat juta yang banyak diterima itu tak lebih
dari mitos. Pada Juli 1990 Museum Negara Auschwitz di Polandia, bersama Pusat Holocaust
Yad Vashem Israel, menyatakan bahwa barangkali satu juta orang (Yahudi dan bukan
Yahudi) meninggal di sana. Kedua lembaga itu tidak menjelaskan berapa yang terbunuh,
juga tidak ada jumlah berapa yang dibunuh di kamar gas.
Sejarawan Holocaust ternama, Gerald Reitling er, memperkirakan sekitar 700.000 Yahudi
tewas di Auschwitz. Pada tahun 1993 se jarawan Holocaust Perancis Jean -Claude Pressac
memperkirakan jumlah korban tewas sekitar 800.000 (630.000 di antaranya Yahudi).
Pada tahun 2002 Fritjof Meyer, seorang pengamat politik luar negeri terkemuka, penulis
beberapa buku, dan editor kepala majalah berita mingguan ternama Jerman, memberikan
angka yang lebih kecil lagi. Ia memperkirakan sekitar 500.000 atau 510.000 orang Yahudi
dan bukan Yahudi—tewas di Auschwitz.

Contoh - contoh lain diantaranya adalah Germar Rudolf ( yang mengaku tidak menemukan
adanya bekas gas beracun dan hanya menemukan sianida dalam dosis kecil yang gunanya
adalah untuk mencuci pakaian di “kamar2 gas” yang konon digunakan untuk menghabisi
Yahudi ),Ernest Zundel, Bruno Gollnisch, Doktor Frederick Toben, Louis Marshalko, dan
masih banyak lagi

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MENEROBOS MITOS
Alasan lain yang dikemukakan oleh para pengkritik tragedi Holocaust adalah pada era
perang dunia II tidak ada laporan mengenai pembunuhan massal orang -orang yahudi.
Dalam laporan Palang Merah Internasional dan perundingan sejumlah pejabat negara
penentang Nazi, juga tidak disebutkan keterangan soal pembakaran orang -orang Yahudi
oleh Nazi. Bukti lainnya adalah bahwa, dalam dokumen pemerintahan Nazi, Hitler tidak
pernah menginstruksikan pembantaian massal terhadap orang -orang Yahudi Yahudi.
Bahkan tidak ada catatan mengenai pengalokasian dana besar untuk program tersebut.
Karena, program pembantaian enam juta orang Yahudi itu tentu menelan dana besar dan
rencana yang matang. Di buku karangan para pemimpin yang melawan Nazi seperti
Winston Churcill ( di 6 jilid Second World War ) , Eisenhower ( yang berjudul Crusade in
Europe ) , dan 3 jilid buku nya de Gaulle yang berjudul Ma’cmoires de guerre, tidak ada
satupun yang menyebutkan 6 juta orang yahudi dibantai, apalagi melalui kamar gas.
Bahkan buku Mein Kampfnya Hitler tidak menyebutkan akan memberantas Yahudi.Ia hanya
menyebutkan Final Solution, yaitu mengusir yahudi dari tanah Eropa dan bukan
membunuhi mereka semua. Dokumentasi hal ini konon terangkum dalam sebuah rencana
bernama Madagascar Plan. Di Auschwitz sendiri tidak terdapat jumlah resminya terbukti
dari 2 tugu penghormatan yang satunya mencantumkan angka 4 juta, yang lainnya 1.5
juta. Banyak pula yang berpenda pat bahwa kamp konsentrasi sebenarnya adalah untuk
membantu NAZI membuat peralatan perang.

Seorang anggota Komite


Pendataan Holocaust AS -Polandia,
Rana Aloy menyatakan, meski
orang-orang Yahudi mengalami
penderitaan, namun hal itu juga
menimpa orang-orang selain
Yahudi. Korban paling banyak pada
PD II adalah orang Rusia. Korban
tewas di pihak Jerman juga tidak
sedikit dengan jumlah mencapai 9
juta orang dan 5,1 juta orang
lainnya menjadi tawanan perang.
Maka bisa kita simpulkan bahwa
pembantaian tehadap e tnis Yahudi
oleh Hitler bisa saja jumlah korbannya tidak mencapai angka 6 juta jiwa, dan
bagaimanapun “ Holocaust “ tidak bisa membenarkan perlakuan tentara Israel zionis yang
membantai rakyat Palestina. Mitos ini rupanya dimanfaatkan oleh kaum Zionis untu k
mengejar kepentingannya. Istilah lain seperti genosida, pembersihan etnis, pemban taian
massal atau yang semakna dengan itu juga terjadi jauh sebelum Hitler berkuasa dan lama
setelah Hitler jatuh. Saat Bangsa Amerika mulai membangun koloninya dengan
menyingkirkan orang Indian berkulit merah toh istilah ini tidak sampai disematkan, padahal
kini bangsa pemberani yang hidupnya menyatu dengan alam itu nyaris punah berikut
peradabannya akibat ulah ‘si muka pucat’. Bangsa -bangsa yang tertimpa malapetaka
serupa dengan bangsa Indian, misalnya, Palestina, suku Tutsi di Rwanda, Kamboja,
Vietnam, Bosnia, bahkan Indonesia anehnya tidaklah diekspos gila gilaan sebagaimana
Holocaust.
Dari segi media film film Hollywood seperti Boys From Brazil, Devils Arithmatic, Apt Pupil,
Schindler’s List dan lain lain memperkuat asumsi masyarakat tentang Holocaust.
"Barangsiapa membunuh kehidupan seseorang, hal itu sama dengan membunuh seluruh isi
dunia; dan barangsiapa memelihara kehidupan seseorang , hal itu seperti ia telah
memelihara seluruh isi dunia". Demikian kalimat yang menghiasi iklan film Schindler’s List
yang meraih banyak penghargaan ini Namun Hesronot Ha -ash, orang-orang Yahudi
kontemporer mengakui ayat -ayat di atas tadi bukan kata -kata dari Talmud yang asli. Dalam
nash Talmud yang asli tertulis pada ayat yang sama, "Barangsiapa memelihara bahkan satu
nyawa orang Israeli, maka ia seperti memelihara seluruh isi dunia".

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MENEROBOS MITOS

( Bandingkan dengan Al Qur an 5:32, "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia


bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di
muka bumi, maka seakan -akan dia telah membunuh manusia seluruhnya" ). Film besutan
terakhir sutradara besar Quentin Tarantino di tahun 2009 yang berjudul “ Inglorious
Basterds “ masih juga me nonjolkan semangat Holocaust meski sedikit dan seperti biasa film
film semacam ini acapkali beroleh pujian.

Tentunya tidak bisa ditampik Adolf Hitler bukanlah pahlawan, ia adalah borok besar
dalam sejarah dan seorang tokoh biadab. Adalah hal yang konyol jika kita menentang
zionisme sembari mengagung agungkan nya. Era Hitler memang telah menelan korban yang
luar biasa dan dari sana kita bisa melihat betapa kejinya kerusakan yang diakibatkan
perang. Namun ‘luka’ masa lalu tidak bisa dibenarkan untuk mencipt akan ‘luka baru‘ .
Sebagaimana bangsa Indonesia tidak bisa menyamaratakan bahwa semua Bangsa Belanda
adalah penjajah. Holocaust, seandainya memang terjadi dan menelan korban sekian
banyakpun tidak menjadi alasan dibolehkannya pembantaian rakyat Palestina yang kini
jelas – jelas menjadi korban zionisme . Sebuah kezaliman tidak bisa ditolerir untuk
menjadi jalan menciptakan kezaliman baru. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.

Ini tak layak disebut perang , namun


pembantaian. “ Holocaust” terh adap
Palestina masih berlanjut hngga
kini, ….Semoga Allah SWT
menguatkan umat Islam di sana
dan di dunia ini. Amin….

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MUSLIMATIKA

POSITIVE THINKING VS NEGATIVE THINKING


Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Hujurat ayat 12 yang artinya

“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sebagian


dari tindakan berprasangka adalah dosa. Dan janganlah mencari -cari keburukan
orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara ka mu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. ”
Demikianlah salah satu yang Allah SWT ajarkan kepada umat Islam melalui Kitab Suci
Al Qur an. Tafsir firmanNya pada ayat ini jelas, tegas dan mudah difahami. sebagian
tindakan berprasangka yang dilarang pada ayat ini kita kenal sebagai Su Uzhan (
berprasangka buruk ) istilah bulenya Negative Thinking. Apa kira – kira gerangan
bahayanya dan bagaimana mengatasinya. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih
Lagi Maha Penyayang , kami buka bahasan ini dengan sebuah cerita …

Alkisah, di sebuah kampus tersebutlah seorang pelajarnya yang ‘preman’. Ia memang


dikenal garang dan gema r berbaku hantam, tambah lagi titel ini disyahkan dengan
tingkahnya yang sering masuk ruang belajar dalam keadaan setengah sadar. Mata
merah dan cekung , mulut beraroma alkohol yang kental, kalau merokok mudah
terlihat selipan lintingan ganja di wadah siga retnya., kalau membuka dompet atau tas
sering tersembur butiran tablet , pil atau serbuk narkotika. Luar biasa brandalnya
sampai para guru enggan menegurnya, khawatir ia murka dan nekad memanfaatkan
otot – ototnya yang tersohor lumayan ampuh mengirim mangsa ke klinik.

Namun hidayah Allah SWT datang pada siapa saja yang Ia inginkan. Setelah cukup
lama identik dengan citra buruk itu , para pelajar mendapati perangainya suatu waktu
berubah. Ia mulai rajin shalat, berpuasa dan getol menghadiri ceramah. Para gur u pun
lega, dan seorang pelajar lain yang sering digelari ‘ustadz kampus’ bergembira
hatinya. Ia mulai mendekati si ‘preman’ yang sudah jadi ‘mantan preman’. Diajaknya
membahas agama, fikih, ahlak dan hal – hal lainnya. Selang berapa lama si ‘ustadz
kampus’ mendapati kawan - kawan lama si ‘mantan preman’ rupanya masih sering
mendatangi. Dilihatnyalah dengan mata kepala sendiri , si ‘mantan preman’ itu
menerima ‘japer’ alias jatah preman, sem acam upeti yang tidak tertulis namun seakan
wajib diberikan pada so sok yang dituakan atau dianggap lebih kuat. ‘Japer’ ini rupanya
berbentuk beberapa lintingan ganja , butiran obat dan serbuk terlarang. Bukan main
kesalnya si ustadz sampai ia langsung menjauh dan tidak mau menemui lagi si mantan
preman. “ Sekali bajingan tetap bajingan “ umpatnya masygul. Rupanya begitu
melihat apa yang terjadi di depan matanya , alih - alih menegur atau bertanya
memastikan duduk perkara, ia di kemudian hari mencaci caci si mantan preman setiap
berkesempatan. Bahkan saat ia berdialog tenta ng agama bersama sahabat –
sahabatnya atau tampil di mimbar kampus . “ jangan sampai kalian shalat dan puasa
namun tetap mabuk mabukan seperti si fulan ( nama si ‘mantan preman’ ) “ tak
jarang ucapannya dibalut makian dan cercaan. Toh, ia melihat langsung, ini fakta !!
Tandas si ‘ustadz kampus’ dengan yakinnya.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MUSLIMATIKA

Namun Allah SWT Maha Mengetahui., Allah tahu bahwa tak lama berselang setelah si
‘mantan preman’ itu menerima ‘japer’ , ia membuang semuanya ke kali selokan
samping kampus di kala sepi sambil ber doa “ Ya Allah, sesungguhnya bara ng barang
terkutuk ini tidak memberi manfaat sedikitpun pada pemakainya, namun memb erikan
mudarat yang luar biasa, kalau aku menolaknya niscaya mereka akan memberikannya
pada orang lain atau memakainya sendiri, dan mereka a kan menambah dosa,
sedangkan aku sangatlah lemah dalam menasihati mereka. Y a Allah, dzat yang
membolak balikkan hati, teguhkanlah aku di jalanMu, berikanlah hidayah pada mereka
dan jadikanlah kami hambaMu yang shaleh “

Inilah suatu contoh sederhana mengena i prasangka buruk. Jika prasangka buruk tidak
mendominasi maka si ‘ustadz kampus’ tentunya akan menegur dengan baik atau
setidaknya mempertanyakan, namun karena prasangka itu sudah sed emikian kuat
mengalahkan akal sehat, maka alangkah meruginya ia. Terlontarlah ghibah yang
dibenci Allah SWT sampai diumpamakan sebagai memakan bangkai saudara sendiri
dan fitnah yang lebih keji akibatnya daripada pembunuhan.

Sebuah sumber mengatakan bahwa kurang lebih 2 juta informasi


masuk ke otak kita perdetiknya dan akal k ita mampu berfikir 60.000
pikiran setiap harinya, baik y ang positif maupun negati f.
Membahas mengenai su uzhan atau negative thinking ini berkaitan
erat dengan Pola Pikir, yaitu cara berpikir seseorang yang tampak
melalui gagasan atau pendapatnya terha dap sesuatu hal. Pola pikir
akan menghasilkan apa yang kita kenal sebagai behavior atau
perilaku. Ia akan hadir dalam sikap dan tindakan kita menghadapi sesuatu. Hidup kita
yang sekarang kita jalani juga hasil manifestasi akal pikiran kita. Lawan dari su uzhan
adalah khu uzan , Prasangka Buruk lawannya tentu Prasangka Baik, Negative Thinking
VS Positive Thinking. Menghilangkan prasangka buruk adalah dengan memasukkan
prasangka baik ke dalam pola pikir kita.

Kami akan mencoba menjabarkan beberapa bahayanya sikap berrasangka buruk dan
cara mengatasinya, diantaranya :

1. INDIKASI ATAS KERUSAKAN DIRI


Berprasangka buruk tidak hanya merusak orang lain tapi utamanya diri sendiri, Dan
jika diri sudah rusak, otomatis peluang merusak orang lain akan terbentang lebar.
Orang – orang yang bisa berpikir positif adalah orang orang yang menang , menang
atas hawa nafsunya dan menang dari rayuan setan. Dalam sebuah materi pelatihan
mengenai pemikiran positif disampaikan beberapa ciri dari para winner /pemenang (
yang berpikiran positif ) dan loser /pecundang ( yang berikiran negati f ), ciri cirinya
antara lain : Winner selalu menjadi bagian dari jawaban, sedangkan Loser menjadi
bagian dari masalah,Winner melihat jawaban pada berbagai masalah , Loser melihat
masalah pada berbagai jawaban, Winner terfokus pada hasil yang diinginkan,
sedangkan Loser hanya terfokus pada hambatan menjalankannya . Tentu saja masih
banyak ciri – ciri yang lainnya namun sepintas kita dapat merasakan bahwa sikap tidak
mau berpikir positif akan menghambat diri sendiri dan lingkungan. Adapun cara agar
kita memiliki karakter seorang Winner, pemenang yang tidak mau tunduk pada
dominasi prasangka buruk antara lain :

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MUSLIMATIKA

1.Mengintropeksi / mengevaluasi diri. Abu Hatim bin Hibban Al -Busti berkata ”


Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan
kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capai.
Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina
tatkala melihat kejeleka n yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang
senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya
sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih dan akan sulit baginya
meninggalkan kejelekan dirinya ”.

2.Melatih diri dalam bersabar dan tenang , sehingga saat si prasangka buruk
muncul, timbullah ‘alarm’ dalam hati yang memperingatkan kita. Kita bisa simak
kesalahan ‘ustadz kampus’ dalam cerita tadi salah satunya adalah terlalu tergesa gesa
mengambil kesimpulan . Rasulullah SAW dalam hadits juga acapkali memperingatkan
umat Islam untuk tidak terburu – buru dalam bertindak.

3.Berfokus kepada kebaikan dalam diri dan sekitar kita , mengusahakan


membayangkan dalam benak tentang hal yg baik saja . Ini akan membantu ja lan kita
mengintropeksi diri hingga tak berlarut larut dalam kejelekan namun memberi
masukan positif bahwa kita sanggup meninggalkan kejelekan – kejelekan itu. Cara
berpikir negatif salah satunya hadir karena lingkungan kita mendoktrin dan
membiasakan hal demikian. Berburuk sangka sering dicampur baurkan dengan sikap
waspada, padahal kewaspadaan dibina dengan menjadikan diri kuat baik fisik
dan mental serta ditunjang iman dan taqwa. Karenanya, waspada tidak identik
dengan berburuk sangka, Emha Ainun Nadjib , budayawan kita pernah
menggambarkan dengan sebuah perumpamaan . Ceritanya adalah kala terjadi shalat
berjama’ah di sebuah mesjid. Di mesjid mentereng masuklah seorang berpakaian
lusuh, melihat pemandangan yang tidak biasanya ini banyak jama’ah menaruh curiga.
Mereka berprasangka b uruk bahwa si orang itu ke masjid pastilah untuk mencuri
sandal. Dicurigai seperti itu, dan dipandang dengan sorot mata curiga plus kasak
kusuk dan bisik bisik tak keruan maka maklumlah ia akan prasangka orang di
sekitarnya, dengan sedih ia pun berlalu dari mesjid itu dan urung shalat berjama’ah .
Emha menggambarkan kepergiannya dengan k ata kata “ Dan Tuhan pun pergi
bersamanya..“. Sebuah perumpamaan yang men ghujam benak…Bisakah kita shalat
dengan hati penuh prasangka buruk ? apa kiranya bakal khusyuk ? Kemungkinan
besar jawabannya tentu TIDAK.

Apa yang kita tonton atau kita baca dan dengar hendaknya juga yang dominan
baiknya. Adalah penting bersikap s elektif dalam mengkonsumsi media. Sebuah film
tentang jagoan pemberantas kejah atan yang 90% nya dihiasi adegan kekerasan belum
tentu memotivasi kita jadi penegak kebenaran tulen , namun juga berpeluang
menjadikan pikiran jadi beringas dan mudah naik temperamen . Manfaatkanlah resensi,
atau ulasan singkat mengenai suatu wacana hingga k ita bisa memperkirakan manfaat
dan mudaratnya, atau pandai pandailah mengambil hikmah dari wacana yang kita
dapati dan menghindarkan kejelekannya. Suatu riwayat mengisahkan suatu ketika
Nabi Isa AS berjalan bersama sahab at – sahabatnya dan mendapati bangka i seekor
binatang, maka banyaklah yang mengomentari mengenai bau, rupa menjijikkan dari
bangkai tersebut, namun Nabi Isa AS berucap “ Alangkah putih giginya “ . Sebuah
kalimat yang menunjukkan cara pandang yang sangat positif.

4.Memperluas wawasan. Semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang kita ketahui,
insyaAllah kebijakan kita pun semakin tinggi dan ini berperan dalam membangkitkan
pola pikir yang positif. Berprasangka buruk seringkali menjatuhkan seseorang ke sikap
pesimis, apatis dan yang lebih parah la gi nihilis.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


MUSLIMATIKA

Dengan memperluas waw asan maka kita dapat m enjaga diri agar tidak menjadi biang
kerok suatu masalah atau membuat keruh situasi. Ini juga akan memacu kita
berusaha menjadi bagian dalam pemecahan masalah, penuh inisiatif dalam keseharian
serta selalu berbahasa positif ( seperti ; saya bisa, saya mampu, saya akan dan
sebagainya ) dibarengi berserah diri dengan keputusan Allah akan hasil upaya kita .
Berbahasa positif akan lebih mantap jika didukung dengan bahasa tubuh yang pos itif
pula. Seperti selalu tersenyum, enerjik, antusias dan sebagainya .

Jika kita membaca pengalaman – pengalaman mereka yang menjadi mu ’allaf dan
memeluk agama Islam, maka salah satu sebab mereka dianugrahi hidayah adalah
mampu membuang prasangka buruk saat mengenal dan mempelajari Islam, padahal
kita tahu Islam terkadang dimunculkan di media massa secara negati f, contohnya jika
ada berita pengggerebekan sarang teroris maka kamera sering menyorot pada kitab Al
Qur an dan buku buku agama. Melihat ini, seseorang yang berburuk s angka bisa
memperoleh asumsi bahwa mempelajari Al Qur an akan menjadikan seseorang
menjadi teroris sejati. Melepas diri dari berburuk sangka sungguh bermanfaat besar
bagi manusia Karenanya b erburuk sangka juga merupakan indikasi rusaknya niat dan
buruknya kondisi batin, merupakan penyebab jatuh dalam akibat yang buruk dan
membuka perbuatan keji. Telah kita telusuri bahwa berburuk sangka akan
mendatangkan ghibah dan fitnah , lebih lanjut pelakunya berkemungkinan besar
terjerumus pada sifat munafik . Salah satu bakal penghuni surga dalam hadits dan
riwayat adalah orang yang tidak berprasangka buruk terhadap kaum muslimin. Mari
kita ingat dan amalkan doa yang diajarkan Rasulullah SAW
“Ya Allah! Aku berlindung kepada -Mu dari segala kegelisahan dan kesedihan, aku
berlindung kepada-Mu dari segala kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada -
Mu dari sifat pengecut dan bakhil dan aku berlindung kepada -Mu dari lilitan utang dan
kesewenangan orang”. ( HR Bukhari)

2. DAPAT MENJAUHKAN RIDHO ALLAH SWT


Dalam ayat Al Hujurat di atas, jelas bahwa berburuk sangka dilarang oleh Allah SWT
dan tentu saja melanggar larangan Allah SWT akan mendatangkan murkaNya,
termasuk ke dalam berburuk sangka selain kepada diri sendiri dan orang lain adalah
berburuk sangka kepada Allah SWT . Ini sangat berbahaya dan harus kita jauhi. Dari
Abu Hurairah RA dia berkata, “Rasulullah SAW telah bersabda, ‘Allah SWT telah
berfirman, ‘Aku bergantung pada sangkaan hamba -Ku kepada-Ku dan Aku akan
bersama hamba-Ku ketika ia mengingat -Ku. Apabila ia mengingat -Ku dalam dirinya,
maka Aku akan mengingatnya dalam diri -Ku. Apabila ia mengingat -Ku di tengah orang
banyak, maka Aku juga akan mengingatnya di tengah orang banyak yang lebih baik
daripada mereka. Apabila ia mendekat kepada -Ku sejengkal, maka Aku akan
mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada -Ku sehasta, maka Aku
akan mendekat kepadanya sedepa. Apabila ia datang kepada -Ku dengan berjalan,
maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.’” ( HR Muslim )

Maka perlu bagi kita merawat diri dengan mengenal Allah SWT dan sifat – sifatNya
yang agung, selalu berusaha merasakan kekuasaan dan kasih sayang Allah SWT
kepada kita, Rasulullah SAW dalam sebuah hadits pernah menerangkan pula bahwa
sayangnya Allah SWT lebih dari sayangnya orangtua kita sendiri, yakinlah Allah Maha
penyayang. Apabila ada bencana atau musibah terasa , mari kita jadikan itu sebagai
intropeksi dan setiap cobaan dijadikan sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Jangan gentar dan berputus asa karena kesulitan dan yakinlah Allah SWT mah a kuasa
akan segalanya. Bukankah Allah SWT telah mengingatkan bahwa setelah kesu litan ada
kemudahan ?
Majalah ababil edisi 4 Juni 2010
MUSLIMATIKA

3. MELAHIRKAN KEBENCIAN & PERMUSUHAN ANTAR MANUSIA


Ini adalah sesuatu yang mengkhawatirkan, kita dapat membayangkan dari kisah
‘ustadz dan preman’ tadi bahwa mungkin sekali banyak pelajar yang ja di membenci
dan mengejek si ‘mantan preman’ dan ia bisa semakin dijauhi, jika si ‘mantan preman’
tidak teguh tidak mustahil ia akan terperoso k lagi ke kehinaan. B erkali kali dianggap
jahat berpeluang besar membuat seseorang tersugesti menjadi jahat betulan. Dalam
skala lebih luas kita lihat perpecahan antar umat Islam adalah sedikit banyak
dikarenakan mengumbar prasangka buruk juga. Refleksi dari sikap berburuk sangka
yang keluar lewat ucapan dan sikap bisa berdampak besar bagi lingkungannya.
Diriwayatkan dari Sa’id bin al -Musayyib, dia berkata, “Sebagian saudaraku dari
kalangan sahabat Rasulullah SAW menulis untukku, “Hendaknya engkau letakkan
urusan saudaramu pada kondisi yang terbaik selagi tidak tampak olehmu
perkara yang mengalahkan (kebaikannya) . Dan janganlah engkau menyangka
kalimat yang keluar dari seorang muslim sebagai keburukan, sedangkan engkau
mendapati kalimat tersebut memiliki kemungkinan (untuk dianggap sebagai) kebaikan
“. Bahkan para ulama menyara nkan berbaik sangka sampai 7 0 kali terlebih
dahulu, dan jika masih juga ada prasangka buruk maka tiada yang patut dicela selain
diri sendiri yang memenangkan prasangka itu atas benak kita.

Abu Hurairah RA pernah menyampaikan sebuah hadits Rasulullah SAW y ang berbunyi:
“Hati-hati kalian dari persangkaan yang buruk karena itu adalah ucapan yang paling
dusta. Janganlah kalian mendengarkan ucapan orang lain dalam keadaan mereka tidak
suka. Janganlah kalian mencari -cari aurat / cacat / cela orang lain. Jangan k alian
berlomba-lomba untuk menguasai sesuatu. Janganlah kalian saling hasad, saling
benci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian hamba -hamba Allah yang bersaudara
sebagaimana yang Dia perintahkan. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang
lain, maka janganlah ia menzalimi saudaranya, jangan pula tidak memberikan
pertolongan / bantuan kepada saudaranya dan jangan merendahkannya. Takwa itu di
sini, takwa itu di sini.” Beliau mengisyaratkan (menunjuk) ke arah dadanya. “ Cukuplah
seseorang dari kejelekan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap
muslim terhadap muslim yang lain, haram darahnya, kehormatan dan hartanya.
Sesungguhnya Allah tidak melihat ke tubuh -tubuh kalian, tidak pula ke rupa kalian
akan tetapi ia melihat ke hati -hati dan amalan kalian.” ( HR Bukhari & Muslim )

Demikianlah sajian singkat kami mengenai bahaya berburuk sangka dan


bermanfaatnya sikap berbaik sangka, berpikir positif untuk menangkalnya. Dewasa ini
banyak sekali buku – buku atau pelatihan sehubungan dengan Sikap Ment al Positif (
PMA / Positive Mental Attitude ) atau berbagai kiat meraih sukses. Jika kita teliti maka
dasar landasan kesemuanya akan berhubungan den gan Sikap Berprasangka Baik.
Hakikatnya sama dengan firman Allah SWT dalam Al Qur An dan yang telah
disampaikan Rasulullah SAW di jazirah Arab dahulu kala sebelum ‘baku’nya ilmu
manajemen atau psikologi . Banyak tokoh , penemu ternama, usahawan handal, sosok
teladan ditopang kuat oleh sikap ini. Mereka seringkali memulai dari hal - hal kecil
yang diremehkan namun yakin akan kemampuan, berhasil membuang prasangka
buruk dan bersikap positif . Kita bisa melihat apa yang telah mereka peroleh di dunia.

Ya, dunia memang diperuntukkan bagi siapa saja yang tahu akan hukum – hukumnya
dan berusaha. Tidak peduli ia muslim a tau bukan, Allah SWT telah menetapkan
demikian. Namun akhirat tidak untuk semua manusia . Umat Islam bisa meraih
keduanya, kita bisa berhasil di dunia dan menjadikannya ladang untuk akhirat kelak.
Tidak inginkah kita ? Membuang prasangka buruk adalah salah satu kuncinya.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


Sms silaturahmi

“ Bila aku menasihatimu aku takut kau te rsinggung, namun bila aku tidak
menasihatimu aku khawatir engkau akan celaka, kekhawatiranku lebih besar dari
ketakutanku sebab aku mencintaimu “ ( Seorang penggembala yang menegur
Harun Al Rasyid )

“Telunjuk yang menyaksikan tiada Tuhan Selain Allah di setiap shalatnya tidak
akan pernah menulis kebathilan “ ( Omar Mokhtar )

“ Ketahuilah bahwasanya amar ma’ruf dan nahi mungkar itu tidak akan
memutuskan rezki dan tidak pula mendekatkan ajal.” ( Ima m Ali RA )

“ Kita adalah manusia yang hina kemudian Allah memuliakan dengan Islam
sekiranya kita mencari kemuliaan di selain Allah pasti Allah akan mnghinakan
kita “ ( Umar Bin Khattab RA )

“ Barangsiapa tidak makan dari hasil jerih payahnya tidak memili ki kebijakan di
kepalanya “ ( Syeih Sya’rawi )

"Berdo`alah kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin


dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do`a
dari hati yang lalai". ( HR At -Turmudzi )

"Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu akan menjagamu sedangkan kamulah yang
akan menjaga harta. Ilmu itu hakim ( yang memutuskan berbagai perkara )
sedangkan harta adalah yang dihakimi. Telah mati para penyimpan harta dan
tersisalah para pemilik ilmu, walaupun diri -diri mereka telah tiada akan tetapi
pribadi-pribadi mereka tetap ada pada hati -hati manusia." ( Imam Ali RA )

“Barangsiapa menolak ( ghibah atas ) kehormatan saudaranya, niscaya pada hari


kiamat Allah akan menolak menghindarkan api neraka dari wajahnya". ( HR
Ahmad )

“Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya


adalah baik. Apabila mendapat kelapangan, maka dia bersyukur dan itu kebaikan
baginya. Dan, bila ditimpa kesempitan, maka dia bersabar, dan itu kebaikan
baginya". ( HR Muslim )

"Empat hal termasuk simpanan sorga, yaitu menyembunyikan musibah,


menyembunyikan ( merahasiakan ) shadaqah, menyembunyikan kelebihan dan
menyembunyikan sakit". ( Ulama Salaf )

“Tidaklah kelembutan ditempatkan pada sesuatu melainkan ia akan


menghiasinya.” ( HR. Muslim )

“Kemenangan selalu bersama kesabaran, setelah kesusahan pasti ada


kesenangan dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan.” ( HR. Ahmad )

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


Pada bahasan lalu sepintas kita telah memperkirakan bagaimana
langkah badan seperti PBB dan kaum elite raha sia menuju Tatanan
Dunia Baru & Zionisme. PBB memiliki Pasukan / tentara sendiri
sebagaimana diketahui ( UN Army ). Kita telah meninjau pula
sistem keuangan yang mendominasinya ( Dinasti Rothschild, IMF ,
Bank Dunia ) maka ada lagi yang dibutuhkan untuk m enciptakan
Tatanan Dunia Baru yaitu kesatuan agama / One World Religion .
Pembaca yang baru bergabung ada baiknya membaca bahasan
sebelumnya dan tentu saja tidak harus setuju dengan setiap
paparan namun jadikanlah sajian ini sebuah wacana yang
meningkatkan kewaspadaan dan seruan persatuan . Dengan nama
Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang, mari kita tinjau
bersama…..

SATU AGAMA UNTUK DUNIA


Kita mengenal berbagai agama di dunia, di Indonesia sendiri praktek keagamaan
dilindungi oleh Undang Undang Negar a, dan dijamin kebebasannya. Agama Islam
adalah yang paling banyak penganutnya di nusantara, selain itu ada Katolik, Protestan,
Buddha, Hindu, Kong Hu Cu atau Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang
disahkan dalam Garis -garis Besar Haluan Negara ( GBHN ). Aliran kepercayaan ini
berpedomankan Tri Ratna, yaitu bertuhan tanpa agama, bertaqwa tanpa syara' dan
memiliki wangsit (wahyu) tanpa perlu adanya Nabi.

Ada pula perkumpulan aliran yang disebut Persatuan Warga Theosofi Indonesia
(Perwathin). Perwathin dalam anggarannya didirikan untuk tujuan:

(1) Mengadakan inti persaudaraan antar sesama manusia dengan tidak


memandang bangsa, kepercayaan, kelamin, kaum atau warna kulit.

(2) Memajukan pelajaran mencari persamaan di dalam agama -agama, filsafat, dan
ilmu pengetahuan.

(3) Menyelidiki hukum -hukum alam yang belum dapat diterangkan dan kekuatan -
kekuatan di dalam manusia yang masih terpendam

Theosofi sendiri adalah suatu badan internasional yang mengaku tujuan utamanya
adalah persaudaraan universal berdasar kan pada realisasi bahwa hidup, dalam
berbagai bentuk yang berbeda, manusia dan non -manusia, merupakan kesatuan yang
tak terbagi; juga tidak memaksakan kepercayaan apapun pada anggota -anggotanya
yang disatukan karena pencarian kebenaran dan keinginan untuk belajar tentang
makna dan tujuan eksistensi dengan melibatkan diri dalam studi perenungan,
kemurnian hidup dan pengabdian dengan penuh kasih .

Theosofi menawarkan dirinya sebagai sebuah filsafat, yang membuat hidup jadi lebih
dimengerti dan menunjukkan ba hwa keadilan dan cinta kasih membimbing alam
semesta ini ; ajaran-ajarannya konon ditujukan membantu mengembangkan kodrat
spiritual yang masih laten dalam diri manusia, tanpa ketergantungan dan rasa takut.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


Cikal bakal Theosofi menurut para periset awalnya terinspirasi oleh
George Felt seorang anggota Freemason yang diperkirakan pada
September 1875 memberikan pelajaran mengenai “The Lost
Canon of Proportion of the Egyptians,” pada Helena Petrovena
Blavatsky, seorang aristokrat Rusia . George Felt memfokuskan
materi kepada penafsiran mistis tehadap ajaran ( tradisi )
Mesir yang hilang. Salah seorang peserta yang mengikuti
pertemuan tersebut, Henry Steel Olcott, seorang Mason New
York, mengusulkan supaya semua peserta ( kurang lebih
berjumlah 17 orang ) membentuk sebuah kelompok yang akan
meneliti lebih mendalam lagi mengenai tradisi kuno. Blavatsky,
menyetujui proposal tersebut. Adalah Sotheran yang mengusulkan
nama The Theosophical Society ( Masyarakat Theosofi ) bagi kelompok
tersebut dan tanggal 17 November 1875 ditetapkan sebagai awal berdirinya Dalam
pidatonya peresmian ini , Kolonel Henry Steel Olcott yang menjadi ketua berharap
kelompok tersebut akan membuat penelitian dalam perbandingan agama dan juga
untuk menemukan “ancient wisdom / kebijakan kuno ,” khususnya dalam sumber
sumber primer dari semua agama dan filsafat. Dengan semboyan “ There Is No
Religion Higher Than Truth ” ( tidak ada agama yang lebih tinggi dari kebenaran ).
Sekilas tentunya dogma ini menawan sekali bagi para pemikir yang me letakkan akal
pikiran di batas rasio manusia. Helena Petrovena Blavatsky dikabarkan pernah tinggal
di Jawa ( Batavia ) dan mengajarkan Theosofi kepada para elite kolonial dan
masyarakat Hindia Belanda. Karenanya banyak lodge / loji Freemason adalah juga loji
loji Theosofi. Bahkan semasa era kolonial Belanda, Jalan Medan Merdeka Barat konon
bernama Blavatsky Boulevard.

Arti kata Theosofi, dijelaskan oleh Blavatsky s ebagai : "Kearifan ilahi ( Theosophia )
atau kearifan para dewa, sebagai theogonia, asal -usul para dewa. Kata theos berarti
seorang dewa dalam bahasa Yunani, salah satu dari makhluk -makhluk ilahi, yang pasti
bukan ‘’Tuhan’’ dalam arti yang kita pakai sekarang. Karena itu, Theosofi bukanlah
‘Kebijaksanaan Tuhan’, seperti yang diterjemahkan sebagian orang, tetapi
‘Kebijaksanaan ilahi’ seperti yang dimiliki oleh para dewa.’’

Blavatsky juga mengklaim, bahwa Theosofi sudah setua dunia itu


sendiri, dalam ajaran dan etika -etikanya, karena Theosofi adalah sistem yang paling
universal dan luas diantara semu anya.
Sebagai misal, Blavatsky juga menyinggung masalah aspek esoterik ( batin ) dan
eksoterik ( luar / fisik ), yang berasal dari ajaran Ammonius. Istilah eksoterik dan
esoterik ini kemudian juga digunakan dalam salah satu aliran dalam Pluralisme Agama,
yakni Trancendent Unity of Religion, yang ditokohi antara lain oleh Rene Gueno dan
Fritjuof Schuon. Bahwa, agama -agama yang ada hanya berbeda pada level eksoterik,
tetapi akan bersatu dalam aspek esoterisnya. Kini Theosofi mulai bangkit kembali,
mereka juga memiliki situs sendiri untuk perwakilan Indonesia yaitu http://theosofi-
indonesia.com.Dengan pandangan dan misi nya, Theosofi tampak bermaksud menjadi
pelebur agama-agama atau menjadi kelompok ‘super -agama’ yang berada di atas
atau di luar agama-agama yang ada. Dalam bukunya, " Tren Pluralisme Agama ", Dr.
Anis Malik Thoha memasukkan ajaran Theosofi sebagai salah satu aliran dalam paham
Pluralisme Agama.

Pluralisme memang membuat gerah para alim ulama dan cendekiawan, bahasan
mengenai hal ini di negeri kita menuju debat panjang belum berkesudahan.

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


Penganut teologi pluralis meyakini bahwa 'semua agama memiliki tujuan yang sama'.
Dalam istilah lain, teologi pluralis dirumuskan sebagai 'satu Tuhan, dalam banyak
jalan.' Maka dirumuskan bahwa untuk terj adinya kerukunan umat beragama, seorang
Muslim -- dan pemeluk agama lain -- harus menghindarkan sikap fanatik, dogmatis,
dan otoriter, yang menganggap bahwa hanya agama yang dipeluknya yang benar.
Pemeluk suatu agama harus menganut teologi pluralis: Ia har us meyakini bahwa
agama lain juga benar, yang berbeda hanya cara saja. Tapi, tujuannya adalah sama.
Buya Hamka almarhum pernah menyatakan, “ orang yang mengatakan bahwa semua
agama itu sama dan benar, sebenarnya orang itu tidak beragama. Logikanya, jika
semua agama sama, maka buat apa beragama? Lalu, agama mana saja? “ MUI sendiri
dalam fatwanya No.7/MUNAS VII/MUI/11/2005 telah menyebutkan bahwa pluralisme
adalah paham yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, dan umat Islam haram
mengikuti paham tersebu t.

Dalam tulisan Syamsu ddin Ramadhan Kemunculan ide pluralisme –terutama


pluralisme agama - didasarkan pada sebuah keinginan untuk melenyapkan truth claim
( klaim kebenaran ) yang dianggap sebagai pemicu munculnya ekstrimitas, radikalisme
agama, perang atas nama agama, konflik horizontal, serta penindasan antar umat
agama atas nama agama. Menurut kaum pluralis, konflik dan kekerasan dengan
mengatasnamakan agama baru sirna jika masing -masing agama tidak lagi
menganggap agamanya paling benar ( lenyapnya truth claim ). Adapun dilihat dari
cara menghapus truth claim, kaum pluralis terbagi menjadi dua kelompok besar.
Kelompok pertama berusaha menghapus identitas agama -agama, dan menyerukan
terbentuknya agama universal yang mesti dianut seluruh umat manusia. Menu rut
mereka, cara yang paling tepat untuk menghapus truth claim adalah mencairkan
identitas agama-agama, dan mendirikan apa yang disebut dengan agama universal (
global religion ). Sedangkan kelompok kedua menggagas adanya kesatuan dalam hal -
hal transenden ( unity of transenden ). Dengan kata lain, identitas agama -agama
masih dipertahankan, namun semua agama harus dipandang memiliki aspek gnosis
yang sama. Menurut kelompok kedua ini, semua agama pada dasarnya menyembah
Tuhan yang sama, meskipun cara penyemba hannya berbeda-beda. Gagasan kelompok
kedua ini bertumpu pada ajaran filsafat perennial yang memandang semua agama
menyembah Realitas Mutlak yang sama, dengan cara penyembahan yang berbeda -
beda. . Kini “Persaudaraan universal tanpa memandang batas -batas agama” dijadikan
senjata utama membenarkan dan mendukung pluralisme .

Tidak hanya umat Islam, kalangan gereja bukannya setuju saja dengan pluralisme ,
teolog Gregory Koukl dalam sebuah interview radio tentang pluralism e mengatakan hal
yang senada dengan alm. Buya Hamka “ saya rasa konsep pluralisme agama masa kini
adalah jelas jelas bodoh ( flat out stupid)…. konsep bodohnya adalah ide bahwa semua
agama pada dasarnya sama - sama benar”.

Ketika Negara atau lembaga maupun alim ulama tidak lagi mengobarkan keb aikan
suatu agama ( apapun agamaya ) , maka pemeluk agama -agama cenderung
kehilangan kualitas atau intensitas keimanan atau kepercayaan pada agamanya.
Dengan kata lain semakin pluralis seseorang maka semakin rendah semangatnya
mendalami agamanya sendiri. Adalah aneh bahwa kita mesti me njunjung
persaudaraan universal dengan mengesampingkan prioritas mempelajari pedoman
hidup kita , agama kita…

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“Sesungguhnya agama yang diridh ai
di sisi Allah hanyalah Islam.”( QS Ali Imran 3:19)
Kami tidak ingin membahas dan membanding bandingkan debat panjang bes erta dalil
dalil baik dari ayat Al Qur An atau hadits yang bisa dijumpai di berbaga wacana ,
Cukuplah kalimat pembuka dari ayat 19 Surat Ali Imran di atas menjadi bahan
renungan kita semua . Kami tidak menampik bahwa ada nilai – nilai kebenaran
dalam ajaran setiap agama namun tidak lantas berarti semua agama itu
menjadi benar. Apakah umat Islam harus mengakui ke benaran ritual seperti
membakar kamenyan dan memb erikan sesaji pada berhala dan roh nenek moyang ?
Juga mengangguk mengiyakan bahwa Allah SWT beranak dan diperanakkan ? Terus
musti pula kita mengakui superioritas suatu bangsa yang mengaku ‘ terpilih ‘ atas
bangsa lainnya ? Naudzubillah….

Umat Islam sudah semestinya percaya bahwa setiap kalimat , setiap kata dari Al Qur
an adalah firman Allah SWT dan Allah Maha Benar . Kesalahan kita mencerna atau
mentafsirkan memang tidak mustahil terjadi dan adalah penting bagi untuk bertanya ,
berbagi dalam mengkaji. Firman Allah SWT di atas adalah kalimat yang insyaAllah
mudah difahami maknanya. tanpa perlu nyantri bertahun tahun atau mengecap
tingkat pendidikan tinggi . Surat Ali Imran sendiri pokok isinya antara lain adalah
tauhid sebagai dasar ajaran para Nabi.

“ Islam agama yang diridhai Allah SWT “ tidak juga berarti bahwa asal di KTP kita
tertera Islam otomatis kita langung bakal jadi orang yang diridhai Allah SWT.
Datangnya Islam ada tata caranya , ada pedomannya, ada nilai – nilai yang harus
diamalkan penganutnya. Tidak pula berarti kalau kita beragam a Islam lantas mereka
yang non Islam kita cerca, hina, atau habisi semena - mena karena dalam Islam ada
toleransi, ada perintah untuk berlaku adil , tidak memaksa dan masih banyak lagi.
Tidak pula lantas kita cap mereka itu bakal ahli neraka, kewajiban kita hanya
menyampaikan. Allah SWT lah yang berhak menentukan di mana akan berakhirnya
mereka kelak.

Maka, adalah prioritas utama setiap muslim untuk menjaga keIslaman dan
janganlah kita lengah dalam hal ini. Jika kita ingin melawan sistem Dajjal yang berlaku
dalam pengaburan nilai agama, patutlah kita perhatikan bagaimana p luralisme
berpotensi melalaikan umat untuk mencari nilai hakiki pada agamanya sendiri.
Hal ini harus dihalangi, kebenaran harus dihidupkan dan tak ada yang lebih berhak
untuk dihidupkan selain kebenaran. Untuk menjaga keIslaman maka perlulah
yakin akan kebenaran ajaran Islam itu sendiri . Kebenaran yang ‘ higher than
theosofi’ akan dapat kita temui dalam Al Qur an.

Alhamdulillah… Sampai perjumpaan ini telah kami sampaikan beberapa sikap


perlawanan terhadap si stem Dajjal yang kesemuanya insyaAllah dapat kita lakukan,
kami telah berusaha menyeru pada diri kami dan saudara - saudara sekalian untuk
bersama - sama membuang kesombongan dan gagasan gagasan elitarian yang
berpeluang tinggi menjadikan manusia men jajah manusia lainnya, menjauhi
riba dan tidak menyuburkannya, meyakini dan meninggikan Islam sebagai
agama yang haq.

InsyaAllah kita akan berjumpa di ulasan bulan depan . SALAM PERLAWANAN !!!

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


SINGKAT
CERITA

KEKAYAAN SEJATI

Seorang pengusaha yang kaya raya mengajak


putra tunggalnya ke sebuah desa di mana
seorang sahabat lamanya tinggal. Rupanya si
pengusaha ini berniat menunjukkan pada
putranya bagaimana orang – orang yang miskin
di desa hidup sehingga putranya terlatih untuk
bersyukur atas kekayaan mereka. Sahabat lama
si pengusaha hanyalah seorang biasa, menafkahi
keluarga dari jerih payahnya berkebun,
memancing di sungai seberang rumahnya atau
menggarap sawah majikan .

Namun ia seorang yang berhati lapang, diterimanya dengan gembira kedatangan


sahabat lamanya yang kini sudah sukses sebagai usahawan ternama. Si pengusaha
dan putra semata wayangnya itu pun tinggal di sana untuk waktu yang cukup lama.

Tibalah waktu si pengusaha untuk kembali ke kota , di perjalanan pulang ditanyakan


pada putranya kesan selama tinggal di d esa itu.

“ Bagaimana perjalanan ini nak ? “

“ Luar biasa sekali yah “

“ Kau lihat bukan bisa begitu miskinnya kehidupan seseorang ?”

“ Oh, tentu “ jawab si anak tersenyum

“ Apa yang kau bisa pelajari dari kunjungan kita, nak ? “

“ Yah, aku lihat kita memiliki kolam renang yang luasnya mencapai kebun belakang,
tapi mereka memiliki sungai yang terhampar luas dan entah berakhir di mana, lampion
kita berjejeran di taman sedangkan mereka memiliki bintang yang bertebaran di
angkasa, di teras kita bisa memanda ng hanya sampai ke batas dinding pagar namun
mereka bisa memandang cakrawala sejauh – jauhnya “

“ Kita memiliki banyak pelayan tapi mereka melayani satu sama lain . Kita membeli
makanan sedangkan mereka menanam, membesarkan atau menumbuhkannya,
sekeliling rumah kita tembok tingg i dan kokoh untuk melindungi namun mereka
memiliki sahabat dan tetangga yang saling menjaga satu sama lain ”

Mendengar jawaban in i terdiamlah si pengusaha tak sanggup mengucap barang


sekata. Putranya memandang ke arah matanya dan ber kata lagi

“ Terimakasih yah, untuk mengajariku tentang betapa miskinnya kita ..”

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


RENUNGAN

Sebenarnya Allah SWT telah menganugrahi umat manusia agama yang terbaik yaitu Islam.
Lewat kitabNya Al Qur an Allah SWT telah berfirman, memberikan pedoman menjalani
kehidupan dan penjelasan hakikat penciptaan . Islam menunjukkan jalan untuk memenuhinya
secara lurus dan menempatkannya dengan harmonis. Dan Islamlah yang secara ideal
menempatkan manusia sesuai dengan kemampuan dan keterbatasannya. Telah dijadikan Allah
SWT manusia ini sebagai mahluk yang sejatinya mulia, ditundukkanNya berbagai hal yang tak
terkira untuk kepentingan kita. Diturunkan kita untuk menjadi khalifah pemakmur dunia ,
dijadikanlah kita hamba yang menyembah hanya kepadaNya. Maka kehidupan dunia bukanlah
penderitaan tanpa akhir, hal sia – sia , sekedar canda para dewa, atau sarana pemuas nafsu
belaka. Inilah jembatan menuju kampung akhirat , ladang amalan untuk dipetik buahnya kelak.

Ajaran Islam juga tidak berkembang dengan dimulai hanya di golongan nin grat seperti
Zoroaster atau Hindu. Islam lah yang mendobrak pintu kebangsawanan dan menjadikan semua
manusia sama derajatnya , tidak ada kasta, garis keturunan, tidak pula wajah rupawan !!!
Semuanya hanya dibedakan Allah SWT berdasarkan keimanan dan taqwany a. Islam menyentuh
semua kalangan dan semua bisa mempraktekkan sesuai kemampuannya. tidak ada bedanya
seorang pedagang di pasar dengan seorang ulama besar kesemuanya bisa melaksanakannya
Islam sebagaimana profesi dan keahliannya. S eorang da’i belum tentu l ebih tinggi nilainya di
hadapan Allah SWT ketimbang seorang tukang becak , juga sebaliknya.
Islamlah yang melepaskan manusia dari jerat materialisme dan nafsu duniawi. Tidak menuntut
kita melontarkan dunia ini ke tong sampah atau menolak materi mentah ment ah, namun
menjadikan dunia wahana untuk dzikrullah. Islam menjaga fitrah manusia sebagai mahluk dan
menghargai nilai - nilai kemanusiaan. Tidak diharuskan kita hidup membujang, tak pernah
memegang uang atau me nyiksa diri untuk menebus dosa, Diwajibkan atas umat Islam
berikhtiar namun juga disertai rasa berserah diri. Tidak ngotot merasa kemampuan bakal selalu
berjaya namun senantiasa dibarengi kelapangan menyongsong keputusan pencipta alam raya.
Islam mengajarkan keberanian menjalani hidup dan tak gentar menyongsong mati. Dihalalkan
pada kita apa – apa yang baik dan diharamkan pada kita apa –apa yang merusak. Islam tidak
menolak modernisasi namun menyaringnya hingga yang bermanfaat saja yang layak dipakai
umatnya, bukankah saat kita memakan ayam kita tidak a kan memakannya beserta kulit ,
tulang atau bulu – bulunya ?

Akar ajaran Islam adalah Al Qur an. Kitab terbaik, dalam bahasa terbaik yang ada di muka
bumi, Bahasa Arab. Sebuah bahasa yang tataan dan kosa katanya menjelaskan fakta bahwa
bahasa ini telah berumur sangat tua namun masih dapat dibaca tanpa harus diterjemahkan ke
sebuah konteks bahasa baru. Kitab ini bukannya jimat atau mantra, bukan pula hanya untuk
alim ulama atau orang berpendidikan saja Setiap insan bisa mempelajari isinya sesuai dengan
kemampuan dan kemauan mereka. Tidak ada keraguan di dalamnya dan ia akan menjadi
pelajaran bagi setiap insan yang mau menggunakan akalnya, dan hakikatnya insyaAllah akan
tersentuh melalui berbagai upaya menyucikan diri fisik dan mental.

Keaslian kitab ini terjaga dan setiap upaya mencari kesalahan atau pertentangan di dalamnya
selalu dapat dipatahkan oleh para pengkaji Al Qur an. Jika hari ini Al Qur an dibakar seluruhnya
maka insyaAllah esok sudah akan tercetak Al Qur an baru yang tidak ada bedanya meski
setitik. Alhamdulillah masih banyak diantara kita yang membaktikan hidupnya dengan menjadi
penghafal Al Qur An.
Kitab ini disampaikan oleh RasulNya Muhammad Bin Abdullah SAW , seorang insan pilihan
sebagaimana utusan utusan Allah SWT sebelumnya yang kesemuanya memiliki tauladan dan
keutamaan masing - masing. Oleh Rasulullah SAW dicontohkan bagaimana mewujudkan Al Q ur
an dalam kehidupan, Syariat beliau dapat dilaksanakan, dapat dicontoh segala lapisan umat.
Inilah sosok pembimbing manusia menuju ahlak yang baik, budi pekerti yang agung. Inilah
seorang utusan Allah SWT yang pedih hatinya melihat penderitaan , senang dirinya melihat
keimanan. Shalawat dan salam kepada beliau.
Petunjuk membumikan Al Qur an disajikan dalam riset terperinci dan teliti yang sampa i kepada
generasi kita sekarang dalam bentuk sunnah dan hadits. Segala macam kata mutiara, nasihat
petuah bijak yang dikenal berbagai masyarakat dunia, maka apa yang ada pada Islam telah
meliputi secara hakikat.
Islam mengajarkan sebuah ibadah inti yang di namakan shalat dan juga merupakan sebuah
lambang kebebasan ibadah yang tidak tertandingi rentetan ibadah umat lain yang salah satu
fungsinya adalah untuk menjaga kebersihan, baik secara fisik ataupun bathin.
Majalah ababil edisi 4 Juni 2010
RENUNGAN

Maka wudhu sebelum shalat adalah salah satu pe rwujudannya Jika tidak ada air untuk
berwudhu sebelum shalat maka tanah / pasir yang bersih diperbolehkan untuk menjadi media
bersuci. Agama Islam memudahkan dan tidak memberi kesusahan, memberikan aturan yang
pasti namun juga toleransi. Perhatikanlah bahw a tidak ada yang bisa menghalangi seorang
muslim yang ingin men dirikan shalat kecuali rayuan setan dan jeratan nafsu , jika tidak di
masjid ia bisa melakukannya di setiap tempat yang layak, rumahnya, di perjalanan , dalam
kendaraan , juga di kala sakit , se lama ada kesadaran maka shalat bisa ditunaikan. Andaikan
tubuh kita ini terikat erat dan mulut tersumpal maka sekedar ucapan dalam hati atau isyarat
mata sudahlah mencukupi. Umat Islam tidak perlu perlambangan, media perantara, tidak perlu
bangunan mewah, kalung untuk digenggam, patung untuk perwakilan, tidak pula ulama atau
pemuka sebagai perantara, setiap muslim bisa menghadap Tuhannya dan mendekatka n diri
pada penciptanya langsung setiap saat tanpa halangan. Saat dilanda bimbang ia bisa
beristikharah , saat berkeinginan ia bisa bertahajjud, dan dalam sehari ada 5 waktu yang
diwajibkan hingga kita tidak lalai mengingat Allah SWT. Tidak pula kita diwajibkan shalat
seharian penuh tanpa henti , tidak pula berpuasa tanpa berbuka tidak pula diwajibkan berzakat
dan berhaji bila tak berharta.

Diwajibkan bagi kita puasa sebulan dalam setahun dan manfaat secara fisik dan mentalnya
telah disetujui baik para ahli psikologi atau biologi, kepedulian sosial dapat kit a rasakan pada
kewajiban berzakat, jika tidak mampu malah kitalah yang berhak menerimanya. Ibadah Haji
menanam benih cinta kasih dan menebar kasih sayang serta pertolongan ; menggalang
persatuan dan kesatuan serta kerjasama antar bangsa dalam berbagai se ktor, Haji juga adalah
pendidikan rohani dan pelatihan jiwa bagi setiap orang untuk berlapang dada, bersih hati dan
pemikiran. Apabila dijabarkan betapa baiknya agama ini apakah tinta sebanyak samudra
mampu mengungkapkannya ?
Wahai umat Islam berbahagialah ….

Umat Islam sendiri adalah umat terbaik yang ditu runkan Allah SWT kepada manusia, umat
yang menyeru kepada kebaikan dan menghalangi kemungkaran. Maka adalah penting bagi kita
untuk menjadi yang terbaik dan haruslah kita menjadi yang terbaik Adalah hal utama bagi kita
meninggikan agama ini di atas agama l ainnya dengan segenap kemampuan. Tidak peduli jika
kita masih pendosa atau sedikit ilmunya. Tak peduli tua, pekerja atau penganggur, bergelar
ulama atau masih remaja Semua memiliki kewajiban untuk menjunjung agama ini sesuai
kemampuan yang dianugrah kan Allah SWT. Umat ini harus berdiri di atas umat lainnya dan
meninggikan tauhid , umat ini bukan ancaman namun sejatinya adalah rahmat semesta alam.
Kini kita telah ketinggalan, dan saat kita mencerca bahwa kaum non muslim telah melupakan
penciptanya kita juga sering lupa bahwa diwajibkan pula bagi kita memakmurkan dunia. Telah
kita import habis budaya budaya nista tapi tak kita tekuni mengapa mereka maju teknologi
atau perekonomiannya. Indonesia adalah Negara yang angka umat muslimnya tertinggi di
dunia, kita alhamdulillah dan in syaAllah bukan bangsa kafir tapi sayangnya kini kita mulai
beranjak fakir. Generasi terus berganti tapi tak kentara sumbangsih kita untuk bumi. Telah
dicontohkan bahwa memegang amanat haruslah dilakukan penuh kesungguhan namun kita
mengejar ngejar tahta dengan penuh keserakahan. Akal pikiran kita latih untuk
mengeksploitasi namun tidak untuk berbagi. Kita didoktrin sedari kecil mencari kemapanan
dunia tapi kita kesampingkan kemapanan akhirat.
Tak cukup nostalgia saja, bahwa Islam pernah jaya, tak bisa pula berdiam diri menunggu dan
menanti mahdi, perubahan mulai kita hadapi sejak detik demi detik setiap hari. Demi
Allah..mata yang sudah banyak berdosa, bathin yang kotor dan tangan yang lancar bermaksiat
ini ingin menyaksikan umat ini me njadi umat yang satu dan maju. Adalah saatnya kita mulai
berprestasi tanpa dibelenggu ukuran keduniawian ! Kita menginginkan Abu Bakar Abu Bakar
baru yang menyeru dengan penuh kasih sayang dan kelembutan , pewaris ketegasan dan
keteguhan Umar, dermawan yang fasih melantunkan Qu r an seperti Utsman, generasi yang
memiliki keluasan ilmu, ketabahan dan kekuatan yang diajarkan Ali . Kita menginginkan
mujahid yang tahan uji seperti Ammar Bin Yasir, pencari kebenaran seperti Salman, penyuara
seruan kejayaan seperti Bilal, dan teladan teladan lainnya.
Dunia telah lama merindukannya, saudara saudara seiman , mari bangkit dan berdiri !!! Mari
menjadikan Allah SWT sebagai Tuhan, Islam sebagai anutan. Al Qur an untuk pedoman dan
Rasulullah SAW suri tauladan. Mari semakin kita pelajari agama ini agar semakin kita amalkan
dan cintai Mari mendirikan negara Islam mulai dari diri kita sendiri. Salam kepada anda semua
dari kami yang fakir terhadap Allah, RasulNya dan ajaranNya . Allahuakbar..

Majalah ababil edisi 4 Juni 2010


“ Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan,
maka bagi Allah-lah kemuliaan itu
semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-
perkataan yang baik dan amal yang saleh
dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang
merencanakan kejahatan ba gi mereka azab
yang keras. Dan rencana jah at mereka akan Majalah ababil edisi 4 Juni 2010
hancur.” ( QS Faathir : 10 )

Anda mungkin juga menyukai