Anda di halaman 1dari 9

LANDASAN PEMIKIRAN

DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MANDIRI DAN


SEJAHTERA
PADA KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA (KAB.
PALUTA) SUMUT

Oleh :

AHMAD RIPAI POHAN


Calon Bupati Kabupaten Paluta

Setiap individu memiliki kencenderungan dan Bakat yang melekat pada

individu seseorang, Bupati merupakan profesi yang memiliki beban

tanggung jawab untuk memajukan masyarakat, jadi Jabatan Bupati

dapat dijadikan sebagai ladang Pengabdian untuk mensejahterakan

Masyarakat.

A. PENDAHULUAN

Kabupaten Padang Lawas Utara ( Kab. Paluta) merupakan

kabupaten baru yang terdiri dari 8 kecamatan, yang merupakan

pecahan dari kabupaten induk Tapanuli Selatan. Pemekaran

Kabupaten merupakan peluang dan tantangan dalam

mensejahterakan masyarakat. Dapat dilihat perkembangan

1
kabupaten pemekaran diseluruh Indonesia ada yang mengalami

kemajuan pesat dalam pembangunannya. Dan sebaliknya ada juga

kabupaten yang tidak bisa mengembangkan diri.

Kemajuan suatu daerah terletak pada pemimpinnya dan juga

masyarakat di daerah tersebut. Untuk itu perlu pemimpin yang

memiliki kualitas dan kapabilitas dalam mewujudkan pembangunan

dengan bentuk ide-ide segar dan keberanian untuk bertindak dalam

mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.

Jika suatu daerah pemekaran belum mampu mewujudkan

program pembangunannya, maka wacana pemerintah pusat akan

mengembalikan daerah tersebut ke daerah induk pemekaran. Oleh

karena itu peluang dan tantangan ini harus direalisaikan untuk

masyarakat sehingga perlu dilakukan langkah-langkah yang kongkrit

dan menetapkan prioritas pembangunan.

B. PRIORITAS PEMBANGUNAN

1. Infrastruktur

Jalan harus dikembangkan dan diperhatikan dengan

sungguh-sungguh, karena jalan merupakan fasilatas yang sangat

dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat, untuk menunjang

perekonomian.

2
- Pembagian jalan harus jelas, jalan negara, jalan propinsi, dan

jalan kabupaten. Tugas Bupati harus dapat melakukan loby

loby ke pusat dengan menteri terkait maupun DPR agar jalan

negara berkualitas dan mulus. Untuk pelaksanaan

pemeliharaan atau pembangunan jalan diharapkan dapat

dilakukan oleh Kabupaten agar terjamin kualitasnya dan

prioritasnya. Untuk pemeliharaan jalan harus di lakukan oleh

satu perusahaan setiap 40 km.

- Dalam pemeliharaan dan perbaikan jalan/jembatan

diharapkan tidak ada pemutusan jalan sehingga arus lalu lintas

menjadi terhambat dan macet, harus dicari bagaimana

penanganan yang harus dilakukan sehingga jalan tidak macet.

- Jalan kepusat-pusat perekonomian dan menghubungkan ke

desa2 tempat tinggal masyarakat harus dibangun dengan

skala prioritas, dan pembangunan jalan dan jembatan harus

dilakukan dengan kualitas yang dapat ditentukan berapa tahun

ketahanan jalan dan jembatan tersebut.

- Parit-parit saluran di samping jalan harus sesuai kebutuhan

( Puncak kecil dan di hilir atau bawah harus besar, sesuai

dengan volume air yang lewat (studi kelayakan sebelumnya)

3
2. Pertanian

- Masyarakat harus diajak untuk bertanam dengan produktivitas

maksimal, sehingga pemakaian lahan/tanah dapat diatur

dengan sebaik-baiknya, apakah dengan menanam padi 3 x

setahun, atau diselang selingi dengan palawija, kancang-

kacangan, cabe, jagung dan lainnya, tetapi pemerintah

berkewajiban sebagai marketing (bertanggung jawab sebagai

pemasarannya)

- Untuk kebutuhan masyarakat Kab. Paluta pemerintah

kabupaten harus menyediakan stock gabah atau beras, agar

tidak terjadi kelangkaan pangan dan harga yang terjangkau

masyarakat.

- Para petani harus mendapat jaminan dari pemerintah

Kabupaten pasokan pupuk, bibit unggul sehingga tidak terjadi

harga yang tidak terjangkau, dan pemerintah kab,

menyediakan tenaga pendamping/penyuluh pada petani,

3. Perkebunan

- Harus ada tata ruang untuk perkebunan sawit, karet dan

tanaman lainnya, yang bisa produksi maksimal, maka harus

dijalin kerjasama dengan perguruan tinggi dalam penyedian

4
laboratorium sehingga diketahui jenis tanaman dan pupuk yang

cocok di tanam pada lahan tsb.

- Kabupaten Paluta diharapakan dapat mengembangkan Industri

hilir kelapa sawit maupun karet, (perbandingan di Negara-

negara Eropa 100 jenis industri hilir dari kelapa sawit Malaysia 50

jenis dan Indonesia baru 8 jenis ) karena pengembangan

industri hilir mendapat keuntungannya sekitar 300 s/d 1000 % .

4. Industri

Masyarakat harus juga difasilitasi atau diberi kesempatan

untuk ikut serta dalam industri (otomotif, peralatan dan lainnya),

sebagai contoh, kompenen mobil apa yang bisa diproduksi di

Kab.Paluta, antara lain karoseri mobil dan bahkan mendirikan

beberapa bengkel – bengkel dan produser dapat memberikan

kesempatan itu kepada masyarakat Paluta.

5. Fasilitas umum

Fasilitas umum sangat penting bagi masyarakat, apakah

fasilitas umum kelancaran lalu lintas atau untuk olah raga, antara

lain

5
- Sepanjang jalan nasinal harus ada, POM bensin, tempat

perbelanjaan, rumah makan, dan tempat istirahat, disertai

toilet yang bersih dan tempat mandi setiap 30 km.

- Setiap desa yang dipinggir jalan nasional harus dibangun jalan

dua jalur atau tiga jalur sehingga pengguna jalan lancar sesuai

dengan kebutuhan.

- Harus ada tempat olah raga sesuai kebutuhan masyarakat.

6. Pendidikan

Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan bangsa,

maka diharapakan setiap masyarakat memiliki hak untuk

bersekolah.

Pihak Kabupaten harus mengirim putra daerah untuk mengikuti S1,

S2 dan S3 keluar negeri atau perguruan tinggi di Indonesia dan

kemudian mahasiswa yang dikirim tersebut harus mengabdi pada

pemerintah kabupaten untuk menyumbangkan pemikiran-

pemikirannya kepada masyarakat, pengiriman sesuai dengan

kebutuhan untuk pengembangan masyarakat.

7. Pasar- pasar

6
Pasar pasar harus bersih dan tertib, disediakan fasilitas bagi

pedagang dan juga fasilitas parkir, bahkan di setiap pasar yang di

dekat jalan nasional, atau jalan propinsi dibangun jembatan

penyeberangan (Perusahan iklan yang membangunnya)

8. Peternakan

Harus ada alokalasi lahan untuk perternakan yang lebih

modern yang tidak memerlukan lahan yang sangat luas, tetapi

produk yang maksimal.

9. Energi Listrik

Belum semua desa mendapat pasokan arus listrik maka

harus dijajaki alternatif lain selain mengharapkan

kemampuan PLN, apakah dengan menggunakan alat pembangkit

listrik tenaga arus air sungai, energy angin dan bentuk lainnya

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap energi listrik.

8. Iklim Berusaha

Para pengusaha / wiraswasta diajak membangun daerah

dan juga didorong untuk berkembang sesuai dengan

kualifikasinya. Pengusaha kecil memperoleh pekerjaan

7
dikabupaten dan menengah dan besar diharapkan/ didorong

untuk berusaha di propinsi lain berskala nasional dan di luar

negeri.

Kab. Paluta harus menyediakan tenaga skill sumber daya manusia,

maka diperlukan pelatihan ketrampilan.

9. Para Perantau

Diharapkan para perantau dapat diajak untuk membangun

bersama-sama untuk Kab. Paluta, untuk itu para perantau

diberikan ruang yang luas seperti, menanamkan investasinya,

menyalurkan ide, dan memberikan informasi. Para perantau

diberikan fasilitas kesejukan, kedamaian sewaktu pulang kampung

sehingga tercipta “ Rindu Kampung” dan para perantau dijadikan

sebagai penyalur stock skill yang ada di Kabupaten Paluta.

Padang Lawas Utara, 1 Juni 2008

Wassalam,

8
Ahmad Ripai Pohan

Anda mungkin juga menyukai