PENDAHULUAN
kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan
kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa
hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh
dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif,
dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah.
komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan
oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target
1
kurikulum. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana kelas yang aktif,
peraga. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakkan, menjelaskan gambaran
tumbuhan hijau adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA secara sederhana
kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan
dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses
dari 12 anak laki-laki dan 20 anak perempuan. Dalam proses pembelajaran IPA (pada
pokok materi tumbuhan hijau) kurang adanya penggunaan pendekatan, media dan
metode yang tepat, sehingga cenderung guru yang aktif dan siswa pasif.
Tugas utama guru adalah mengelola proses belajar dan mengajar, sehingga
terjadi interaksi aktif antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Interaksi
2
dirumuskan. Usman (2000:4) menyatakan bahwa proses belajar dan mengajar adalah
suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
mengatakan bahwa proses belajar dan mengajar meliputi kegiatan yang dilakukan
guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi dan program
tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu
yakni pengajaran.
Seperti yang telah diutarakan di atas pada saat pembelajaran IPA disebutkan
sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA yang membawa siswa belajar
dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan. Siswa akan lebih bebas dalam
tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa. Dalam kegiatan belajar siswa, guru berperan
atau yang dibimbing (Bobby dan Herrnacki, 2001: 14). Proses interaksi ini akan
berjalan baik apabila siswa banyak aktif dibandingkan guru. Sehubungan dengan hal
tersebut, dalam kesempatan ini penulis akan mengadakan suatu penelitian yang
Kabupaten Bireuan Dalam pembelajaran IPA pada pokok Materi Tumbuhan Hijau
3
1.2 Identifikasi Masalah
1. Adanya faktor Lingkungan sekolah yang kurang mendukung dalam proses belajar
mengajar.
3. Adanya karektristik siswa yang berbeda serta kelebihan dan kelemahan sehingga
adalah:
Bireuen?
Sesuai dengan permasalahan pokok di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam
4
1. Untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Peusangan
Kabupaten Bireuen dalam mata pelajaran IPA pada pokok materi tumbuhan hijau.
3. Untuk menggunakan suatu media yang ada untuk digunakan dalam menunjang
4. Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPA pada
manfaat yang berarti bagi siswa, guru, dan sekolah sebagai suatu sistem pendidikan
1. Manfaat teoretis
masukan kepada pengajar (guru) dalam memberikan pelajaran yang dinilai sulit
cara belajar dalam suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa
akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.
2. Manfaat Praktis
(1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar IPA pada pokok materi tumbuhan
hijau.
(2) Hasil belajar siswa meningkat pada materi pokok tumbuhan hijau.
5
(3) Siswa lebih dapat mencintai alam sekitar.
b. Bagi Guru
metode pembelajaran.
(2) Guru lebih termotivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang
(3) Guru lebih termotivasi untuk menerapkan strategi pembelajaran yang lebih
c. Bagi sekolah
d. Bagi Peneliti
3. Siswa adalah murid atau pelajar, terutama pada tingkat sekolah dasar dan
menengah.
5. Metode quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah cara belajar
yang efektif untuk siswa di sekolah dan untuk semua tipe orang dan segala usia.
6
BAB II
LANDASARAN TEORITIS
sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses kegiatan ilmiah
Lebih lanjut pengertian IPA menurut Fisher (1975) yang dikutip oleh Muh.
Amin (1987:3) mengatakan bahwa “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA (sains) merupakan salah
alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta yang
bernyawa ataupun yang tak bernyawa dengan jalan mengamatiberbagai jenis dan
IPA (sains) merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematik
penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan Sains di SD bermanfaat bagi siswa
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan Sains menekankan pada
kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan Sains diarahkan untuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga
7
dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar (Depdiknas 2004:33). Menurut Sumaji (1998:31), IPA (sains) berupaya
ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Sang pencipta
(1) Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan perangai lingkungan alam
(3) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk
8
2.1.2 Tujuan Pembelajaran IPA Pada Pokok Materi Tumbuhan Hijau
menjadikan siswa tidak sekedar tahu dan hafal tentang materi tumbuhan melainkan
harus menjadikan siswa mengerti dan memahami materi tumbuhan hijau dan
sesuai dan bervariasi agar siswa tidak merasa bosan. Salah satu alternatif yang dapat
membangun pengetahuan dalam benak siswa dengan cara mengaitkan informasi baru
sendiri jawabannya.
Tumbuhan hijau adalah tumbuhan yang mempunyai zat hijau daun. Pada
serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan
tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke
9
udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat
150.000 juta ton CO2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000
juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik.
Setiap jam 1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2
yang diembuskan oleh napas manusia sekira 200 orang dalam waktu yang sama.
Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan
rata-rata 5 pendingin udara (AC), yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap
kendaraan.(Sarjan: 2004).
2.3 Tehnik Mengajar IPA Pada Pokok Materi Tumbuhan Hijau dengan Metode
Quantum Learning
Teknik mengajar ilmu pengetahuan alam adalah aktivitas yang dilakukan oleh
seorang guru didalam kelas. Teknik mengajar IPA adalah tergantung apa jenis materi
yang di ajarkan. Guru IPA tentu mempunyai cara dalam mengajari siswa dalam
proses belajar mengajar. Berbeda guru berbeda juga cara mengajar. Maksudnya
bahwa cara yang digunakan didalam mengajar IPA pada pokok tumbuhan hijau
berbeda gaya dan berbeda latar belakang pendidikannya. Kita bisa melihat
10
kenyataan, belajar ilmu pengetahuan alam adalah aspek yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa langkah mengajar IPA pada pokok tumbuhan hijau dengan
a. Melalui gambar
c. Melalui CD
kecepatan daya tangkap siswa dalam memahami jenis-jenis tumbuhan hijau. Setelah
siswa mendengar apa yang telah telah guru berikan, kemudian siswa memahami
kembali apa yang telah guru ceritakan berdasarkan materi yang telah guru ajarkan.
Dalam proses belajar dan mengajar apabila seorang guru menggunakan media
pendidikan sebagai alat bantu mengajar, dan dapat berkomunikasi dengan baik pada
saat menyajikan pelajaran, siswa akan lebih mudah menerima materi yang
disampaikan oleh guru. Dalam hal ini CD pembelajaran merupakan salah satu media
pembelajaran yang diharapkan akan menjadi media yang dapat menggugah minat,
perasaan dan pola pikir kritis bagi siswa kelas V sekolah dasar dalam hal pengamatan
dan praktikum permulaan pada mata pelajaran IPA dalam materi tumbuhan hijau.
11
Untuk kepentingan pembelajaran materi tumbuhan hijau penggunaan media
rupa akan menimbulkan daya tarik tersendiri bagi yang menggunakannya. Kegiatan
menciptakan suasana belajar yang menarik dan materi akan terkesan pada diri siswa.
Hal ini siswa akan menjadi lebih jelas dalam menerima materi yang disampaikan
guru, sehingga hasil belajar IPA dalam materi tumbuhan hijau lebih meningkat.
sebagai berikut:
Quantum Learning
• Membantu siswa mendapatkan
konsep/gambaran yang jelas dan tepat
• Bersifat konkrit
• Menguatkan ingatan siswa
• Menghindari kesalahpahaman
12
2.5 Metode Quantum Learning
seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan bisnis
untuk semua tipe orang dan segala usia. Quantum Learning pertama kali digunakan
energi menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam
fisika kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi.
Atau sudah biasa dikenal dengan E=mc². Tubuh kita secara materi di ibaratkan
sebagai materi, sebagai pelajar tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya;
interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya (Porter dan Hernacki
2001: 16). Quantum Learning berakar dari upaya Lozanov, seorang pendidik yang
pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apa pun memberikan
sugesti positif ataupun negatif, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
menyediakan guru-guru yang terlatih (Porter dan Hernacki 2001: 14). Menurut De
13
keyakinan dan metode kami sendiri. Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari
2) Teori otak 3 in 1.
Suatu proses pembelajaran akan menjadi efektif dan bermakna apabila ada
interaksi antara siswa dan sumber belajar dengan materi, kondisi ruangan, fasilitas,
penciptaan suasana dan kegiatan belajar yang tidak monoton diantaranya melalui
penggunaan musik pengiring. Interaksi ini berupa keaktifan siswa dalam mengikuti
proses belajar. Menurut De Porter dan Hernacki (2001: 12) dengan belajar
1) Bersikap positif.
2) Meningkatkan motivasi.
4) Kepercayaan diri.
14
2.6 Penerapan Quantum Learning Dalam Pembelajaran IPA Pada Pokok
Materi Tumbuhan Hijau
Sunaryo (2001: 3), metode ceramah bermanfaat untuk mengetahui fakta yang sudah
diajarkan dan proses pemikiran yang telah diketahui serta untuk merangsang siswa
proses kerja suatu alat atau pembuatan sesuatu, membuat pelajaran menjadi lebih
jelas dan lebih konkret serta menghindari verbalisme, merangsang siswa untuk lebih
aktif mengamati dan dapat mencobanya sendiri. Metode kerja kelompok akan
membuat siswa aktif mencari bahan untuk menyelesaikan tugas dan menggalang
pemberian tugas akan membina siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi
a. Kekuatan Ambak
Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara
manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan (De Potter dan Hernacki 2001: 49).
Motivasi sangat diperlukan dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka
15
keinginan untuk belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi motivasi
oleh guru dengan memberi penjelasan tentang manfaat apa saja setelah mempelajari
suatu materi.
dapat membuat siswa merasa betah dalam belajarnya, dengan penataan lingkungan
belajar yang tepat juga dapat mencegah kebosanan dalam diri siswa.
Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar
siswa, seorang guru hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan pujian pada
siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi jangan pula mencemooh siswa
yang belum mampu menguasai materi. Dengan memupuk sikap juara ini siswa akan
lebih dihargai.
Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar
tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam Quantum Learning guru
e. Membiasakan mencatat
Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika sang siswa
tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa yang
didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan sesuai gaya
belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan
16
simbolsimbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh siswa itu sendiri, simbol-
f. Membiasakan membaca
Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan
dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya membiasakan siswa untuk
Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan senang
bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan mampu menghasilkan
ide-ide yang segar dalam belajarnya, sehingga membuat siswa lebih termotivasi
dalam proses belajar mengajar IPA pada pokok materi tumbuhan hijau.
Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak perlu
dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik dalam menerima mata
pelajaran.
17
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa
quantum learning.
salah satu upaya guru atau fraksi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan
tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru
dilakukan dikelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada.
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru yang dilakukan oleh siswa. Berdasarkan
beberapa difenisi oleh para pakar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
tindakan kelas adalah segala daya dan upaya yang dilakukan oleh guru berupa
kegiatan penelitian tindakan atau arahan dengan tujuan dapat memperbaiki dan atau
18
3.2 Kehadiran Peneliti
yang penulis kaji. Masalah yang ditemukan kemudian penulis mencari cara supaya
merupakan syarat utama dikarenakan peneliti sebagai salah satu kunci utama dalam
jenis jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif
Peusangan Kabupaten Bereuen, Penulis hanya mengambil satu kelas saja sebagai
dikelas tersebut. Penulis hanya memilih Kelas V saja sebagai sampel dalam
penelitian tindakan kelas satu kelas merupakan sekelompok siswa dalam menerima
siswa dalam menerima mata pelajaran banyak mendapat kendala ketika proses
dibandingkan di sekolah yang lain itu sangat berbeda. Penerapan pembelajaran IPA
19
secara maksimal, sehingga akan dilaksanakan penelitian tindakan kelas tentang
pembelajaran IPA pada pokok materi tumbuhan hijau dengan menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan + 3 bulan, yaitu pada awal
bulan Juli s/d akhir Agustus 2010, di kelas V SD Negeri 02 Peusangan Kabupaten
Bireuen .
3. Perjanjian
4. Pelaksanaan penelitian
Pengamatan awal
Siklus I
Siklus II
5. Penulisan laporan
Bagan 2
Rencana Kegiatan Penelitian
a. Data
20
Data yang dikumpulkan pada penelitian data kualitatif adalah beberapa kata –
kata tau tindakan. Kata – kata atau tindakan yang muncul pada pelaksanaan
quantum learning terekam dengan cara mengamati, wawancara, dengan sumber data.
Data ini diambil dari sumber kinerja guru dan akativitas siswa. Hasil wawancara
dengan siswa dan guru, temuan hasil observasi, catatan lapangan dan hasil tes, hasil
b. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian adalah siswa yang menjadi objek
peneliti, karena ketika menerapkan pembelajaran ipa dalam materi tumbuhan hijau
segala tindakan dan kata – kata guru dalam metode quantum learning direkam
1. Sumber data : sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru
2. Jenis data :
a. Data kuantitatif:
b. Data kualitatif:
21
1) Observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menerapkan Quantum
pembelajaran
pembelajaran
a. Data kuantitatif
1) Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes kepada siswa
yang berupa soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban (option) yang berjumlah 20
soal pada setiap akhir siklus. 2) Data tentang hasil penilaian kegiatan siswa dengan
b. Data kualitatif
siswa.
aktivitas siswa.
22
4) Data tentang tanggapan guru dalam menerapkan Quantum Learning sebagai
penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan
adalah statistik nonparametik dengan menggunakan teknik chi-square (χ²) atau Chi-
Kuadrat untuk mengetahui perbedaan frekuensi hasil belajar per siklus. Statistik
nonparemetik meliputi: 1) chi-square untuk data nominal, 2) tes binomial, 3) tes tau
kendal, 4) tes Mann-Whitney U, dan 5) tes Wilcoxon (Arikunto 2004: 125). Analisis
yang diharapkan x atau fh. Apabila dari perhitungan ternyata bahwa harga χ² sama
atau lebih besar dari harga kritik χ² yang tertera dalam tabel, sesuai dengan taraf
signifikansi yang telah ditetapkan, maka kesimpulan kita adalah bahwa ada
perbedaan yang meyakinkan antara x1 atau f0 dengan x atau fh. Akan tetapi apabila
dari perhitungan ternyata bahwa nilai χ² lebih kecil dari harga kritik dalam tabel
menurut taraf signifikansi yang telah ditentukan, maka kesimpulannya tidak ada
23
3.7 Pengecekan Keabsahan Data
Untuk menghindari dari kesalahan atau kekeliruan data yang terkumpul, perlu
pada sesuatu diluar data untuk keperluan mengecek atau sebagai pembanding
Siklus II
24
memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya. Desain penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan putaran spiral menurut
model spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart ini terdiri atas empat
atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi. Kegiatan yang dilakukan adalah
2) Tindakan : Apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan,
pengajuan laporan penelitian harus berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan
dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat, dalam refleksi,
3) Observasi : Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan
“pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Dalam
melakukan pengamatan balik ini, peneliti mencatat sedikit demi sedikit apa yang
terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk memperbaiki siklus berikutnya.
dampak dan tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti
25
Kegiatan yang dilakukan adalah mengemukakan kembali apa yang sudah
tersebut adalah unsure untuk membentuk sebuah siklus, yaitu suatu putaran kegiatan
beruntun, yang kembali ke langkah semula. Jadi, satu siklus adalah dari tahap
penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.
ini, maka yang dimaksud dengan bentuk tindakan adalah siklus tersebut. Jadi, bentuk
penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi selalu harus
berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus
26