Anda di halaman 1dari 7

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat mata

pelajaran ekonomi

DISUSUN OLEH:
TIA SITI RAHMAH
35
10.6
SMA N 1 TASIKMALAYA
Jl. Rumah Sakit No. 28
Tasikmalaya

SISTEM EKONOMI
Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di dunia, hanya dapat
diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing–masing negara.
Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan pemilikan sumber
daya maupun perbedaan sistem pemerintahan suatu negara. Sistem ekonomi merupakan
perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan
untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.

SISTEM EKONOMI YAND DIANUT NEGARA DI DUNIA

1. INDONESIA

CGI, IMF, dan Sistem Ekonomi Pancasila


Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun
dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada
dalam SEP tersebut antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme
ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.

Sebagaimana teori ekonomi Neoklasik yang dibangun atas dasar faham liberal dengan
mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002: 68), SEP
juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, yang bisa
berasal dari nlai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat, atau norma-norma, yang
membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia.

Dengan demikian dalam merumuskan SEP ini perlu dicari sumber-sumber yang menjadi
“acuan tindak” dari masyarakat, yang antara lain bisa terefleksi dalam beragam
peribahasa (pepatah) yang sarat dengan nilai-nilai dan pesan moral kehidupan di segala
bidang, disamping dari kesenian (wayang, tari-tarian, lagu), petatah-petitih, ataupun
dongeng. Peribahasa mengandung beragam makna, bisa berupa peringatan, prinsip dan
sikap hidup, ajaran, nilai-nilai, ataupun etika, yang semuanya mengandung makna atau
ajaran dan nilai yang disepakati masyarakat. Misalnya saja beberapa peribahasa yang
hidup dan berkembang dalam masyarakat kita adalah: “Berakit-rakit kehulu berenang-
renang ketepian . Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian” (ajaran untuk
bekerja keras). Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing (ajaran tentang kebersamaan,
pemerataan, dan keadilan), Kalah jadi abu, menang jadi arang (peringatan untuk hindari
konflik), Ketika ada sama dimakan, waktu tak ada sama ditahan (sikap hidup yang
berorientasi pada keadilan), Ada udang dibalik batu (ajaran untuk tidak bermaksud
buruk), Air beriak tanda tak dalam (perilaku-ajaran). Atau peribahasa Barat, yang sesuai
dengan nilai yang dianutnya, “A golden key open every door” (Dengan uang segala
kesulitan dapat diatasi!).

SISTEM EKONOMI LIBERAL


Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu liberal
klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem ekonomi liberal tersebut
-mempunyai kaitannya dengan "kebebasan alami" yang dipahami oleh tokoh-tokoh
ekonomi liberal klasik tersebut. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan
paham tersebut. Konsep dari ekonomi liberal ialah bergerak kearah suatu sistem ekonomi
pasar bebas dan sistem berpaham perdagangan bebas.

Sistem ekonomi liberal klasik


Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu filosofi ekonomi dan politis. Mula-mula
ditemukan pada suatu tradisi penerangan atau keringanan yang bersifat membatasi batas-
batas dari kekuasaan dan tenaga politis, yang menggambarkan pendukungan kebebasan
individu.Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai
kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan
tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu hasil yang terbaik,
yang cateris paribus, atau dengan kata lain, menyajikan suatu benda dengan batas
minimum dapat diminati dan disukai oleh masyarakat (konsumen).

Garis berpaham ekonomi liberal telah pernah dipraktikan oleh sekolah-sekolah di Austria
dengan berupa demokrasi di masyarakat yang terbuka. Paham liberali kebanyakan
digunakan oleh negara-negara di benua Eropa dan Amerika. Seperti halnya di Amerika
Serikat, paham liberal dikenali dengan sebutan mild leftism estabilished.

Tentang ekonomi liberal


Ciri ekonomi liberal

• Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu.


• Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
• Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
• Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya
produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
• Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
• Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
• Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
• Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

Keuntungan dan kelemahan dari ekonomi liberal

-KEUNTUNGAN

Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:

• Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi,


karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
• Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang
nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
• Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
• Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat
antar masyarakat.
• Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif
mencari keuntungan.

- KELEMAHAN

Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi
liberal, adalah:

• Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.


• Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
• Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
• Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber
daya oleh individu.
• Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.

Penerapan ekonomi liberal


Amerika

Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat,
Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko,
Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland,
Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.

Amerika Serikat

Paham liberal di Amerika Serikat (AS) disebut liberalisme modern atau liberalisme baru.
Sekarang para politis di AS mengakui, bahwa paham liberalisme klasik ada kaitannya
dengan kebebasan individu yang bersifat luas. Tetapi mereka menolak ekonomi yang
bersifat laissez faire atau liberalisme klasik yang menuju ke pemerintahan
interventionism yang berupa penyatuan persamaan sosial dan ekonomi. Umumnya, hal
tersebut disepakati pada dekade pertama abad ke-20 yang tujuannya menuju keberhasilan
suatu hegemoni para politis dalam negeri.Tapi, kesuksesan tersebut mulai merosot dan
menghilang pada sekitar tahun1970-an. Pada saat itu konsensus liberal telah dihadapkan
suatu death-blow atau yang berupa robohnya pemerintahan Bretton Woods System yang
dikarenakan kemenangan Ronald Reagan dalam pemilihan presiden tahun 1980, yang
menjadikan liberalisme suatu arus kuat dalam politik AS pada tahun tersebut.

Liberalisme AS mulai bangkit pada awal abad ke-20 sebagai suatu alternatif ke politik
nyata yang merupakan interaksi internasional yang dominan pada waktu itu. Presiden
Franklin Roosevelt yang pada saat itu adalah seorang yang berpaham liberal self-
proclaimed, menawarkan bangsa itu menuju ke suatu kesuksesan baru dengan cara
membangun institusi kolaboratif yang berpendukungan orang-orang Amerika sendiri dan
berjanji akan menarik AS keluar dari tekanan yang besar tersebut. Untuk mengantisipasi
akhir Perang Dunia II, Roosevelt merancang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai
suatu alat berupa harapan akan kerja sama timbal balik daripada membuat ancaman dan
penggunaan kekuatan perang untuk memecahkan permasalahan politis internasional
tersebut. Roosevelt juga menggunakan badan tersebut (PBB) untuk memasukan orang-
orang Afrika yang tinggal di Amerika ke dalam militer AS serta membuat badan
pendukungan hak dan kebenaran para wanita-wanita, sebagai penekanan atas kebebasan
individu yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden John F Kennedy dengan
pembangunan Patung Liberty (1964) sebagai simbol kebebasan individu untuk hidup.
Patung Liberty di New York, sebagai simbol kebebasan individu

Sebenarnya, liberalisme yang dianut oleh AS, sebagaimana yang ditekankan oleh Wilson
dan Roosevelt adalah dengan menekankan kerja sama serta kolaborasi timbal balik dan
usaha individu, bukan dengan membuat ancaman dan pemaksaan sebagai untuk
pemecahan permasalahan politis baik didalam maupun luar, sepertinya dianut oleh
Presiden AS saat ini, George W Bush. Suatu paham liberal di AS itu mungkin seperti
institusi dan prosedur politis yang mendorong kebebasan ekonomi, perlindungan yang
lemah dari agresi oleh yang kuat, dan kebebasan dari norma-norma sosial bersifat
membatasi. Karena sejak Perang Dunia II, liberalisme di AS telah dihubungkan dengan
liberalisme modern, pengganti paham ideologi liberalisme klasik.

Eropa

Sebagai aksi dan reaksi penentangan komunisme, Eropa membuat suatu paham yang
berterminologi politis (termasuk "sosialisme" dan " demokrasi sosial"). Tapi, mereka
tidak bisa memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum
begitu mengenal liberalisme yang dianut oleh AS. Tapi beberapa tahun kemudian barulah
Eropa menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS. Hal itu mendorong Eropa ke
suatu kebebasan individu tersendiri yang akhirnya memperbaiki keadaan ekonomi
mereka tersendiri. Liberalisme di Eropa mempunyai suatu tradisi yang kuat. Di negara-
negara Eropa, kaum liberal cenderung menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum
liberal, atau sebagai radical centrists yang democratic.

Negara-negara penganut paham liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia,


Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania,
Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal,
Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland,
Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra,
Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino.

Asia

Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah India, Iran, Israel,
Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-
negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja,
Hong Kong, Malaysia dan Singapura.

Kepulanan Oceania

Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan
Selandia Baru.

Afrika

Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya
dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini,
kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Algeria, Angola, Benin, Burkina
Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi,
Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.

Anda mungkin juga menyukai